Anda di halaman 1dari 2

Masa Tua, Sudah jadi apa kita ? Tulisan ini terinspirasi dari kegiatan turlap pekan lalu.

Ya kelompok saya kebagian turlap untuk melihat system penyeleggaraan makanan di Institusi Non Komersial Panti Werdha 1 Cipayung. Perjalanan menuju lokasi cukup membutuhkan perjuangan extra karena kami kesana Pukul 04.00 pagi, waktu yang paling nyaman untuk terbuai dialam mimpi. Namun setelah melihat dan belajar banyak dari keadaan disana , rasa-rasanya semua perjuangan itu terbayar sudah. Tahukah anda apa Panti Werdha ? Ya anda benar, yaitu panti yang menampung Lanjut Usia yang terlantar, tidak memiliki sanak keluarga , atau karena secara ekonomi tidak ada yang bisa menunjang kehidupannya dimasa tua. Para penghuni panti rata-rata berusia 60 tahun keatas dengan kuantitas panti sebanyak 200 orang lansia. Mulai dari lansia yang masih produktif dalam arti bisa melakukan segalanya sendiri sampai yang sudah memiliki gangguan psikotik dan butuh bantuan petugas untuk melakukan berbagai hal. Saya berfikir dan mencoba menebak sepertinya para lansia ini adalah orang-orang yang memiliki suatu kesalahan atau kekekiruan dimasa muda. Oya, saya berkata begini bukan untuk memandang negative mereka. Namun hendaknya kita selalu mengambil pelajaran dari apa-apa yang kita temui dan amati agar kedepan kita tidak melakukan kesalahan yang sama. Kehidupan masa tua adalah hasil dari perjuangan atau bahkan kesia-siaan dimasa muda. Benarlah pepatah yang mengatakan siapa yang menanam maka ia akan menuai siapa yang berjuang untuk kebaikan maka nanti buahnya akan terasa manis diakhir masa-masa kehidupan, terlebih lagi seorang muslim yang berjuang dengan sungguh-sungguh di dunia tidak hanya akan mendapatkan kebaikan selama masih berada di negeri yang fana ini. Namun lebih dari itu yaitu kenikmatan yang tak ada manusia yang mampu menggambarkannya yaitu Jannah dan melihat Wajah Allaah di surga. Coba kita merenung dan membayangkan apabila umur kita panjang bagaimana kondisi kita 10 tahun lagi ? atau 20 tahun lagi ? atau 30 tahun lagi ? ketika orang tua yang sekarang mendampingi dan selalu ada saat mengalami kesusahan sudah tidak ada disamping kita, saat sanak saudara sudah enggan lagi membantu kita , saat teman-teman yang selalu kita andalkan sudah tidak ada lagi disamping kita , atau saat pasangan yang sangat kita cintai sudah tidak ada bersama kita , akan bagaimana kita padaa saat itu ? terpuruk dalam kesendirian, menangis dan meratapi nasib? Mengingat puing-puing harapan dimasa lalu yang telah kita sia-siakan? Mengingat banyaknya kesempatan yang telah kita lewatkan demi untuk mengejar kesenangan sesaat ? Kita sekarang adalah cerminan kita esok hari, tidak ada kenikmatan tanpa perjuangan dan tidak ada kebahagiaan tanpa pengorbanan. Mulai list kesalahan-kesalahan yang kita lakukan, perbaiki hubungan kita dengan manusia terutama dengan ayah ibu yang balutan doanya akan selalu melimpahi kita selama kita hidup di dunia ini, sebaikbaik doa dan setulus-tulus doa adaah doa orang tua kepada anaknya, apabila sekarang kita menyianyiakan mereka dimasa tua. Bayangkanlah suatu saat kitapun akan tersia-siakan, tinggal dip anti jompo

sendirian tanpa ada yang menemani, dimasa tua ? bayangkan hal itu. Karena balasan kebaikan adalah kebaikan. Selain itu, perbaiki hubungan denagn sanak keluarga, teman dan karib kerabat. Apabila sekarang kita masih cuek dan melupakan mereka, barangkali suatu saat kita akan membutuhkan mereka , dan mungkin sekarang sebenarnya merekapun tengah membutuhkan kita. Membangun jaringan persaudaraan akan meluaskan rizki dan kebahagiaan. Pelajari ilmu, banyak-banyaklah menyiapkan bekal untuk perjalanan. Semangat Selalu, ,,<

Anda mungkin juga menyukai