Anda di halaman 1dari 24

Agung Kurnia Yahya 21030110141049 Bernard Timothy 21030110141007 Elfira Rizka Alfarani 21030110141023 Vitra Wahyu Pradana 21030110130100

Tujuan
1.
2.

Mempelajari pengaruh kadar suspensi pati terhadap reaksi hidrolisa pati. Menghitung konstanta kecepatan reaksi dan menganalisa pengaruh kadar suspensi pati terhadap konstanta kecepatan reaksi

Apa itu Hidrolisa?


Hidrolisa merupakan reaksi pengikatan gugus hidroksil (-OH) oleh suatu senyawa. Gugus OH dapat diperoleh dari senyawa air

Macam Macam Hidrolisa


HIDROLISIS MURNI
HIDROLISIS KATALIS ASAM HIDROLISIS GABUNGAN ALKALI DENGAN AIR HIDROLISIS DENGAN KATALIS ENZIM

HIDROLISIS KATALIS BASA

Sedangkan berdaasarkan fase reaksi yang terjadi diklasifikasikan menjadi hidrolisis fase cair dan hidrolisis fase uap.

Hidrolisis pati terjadi antara suatu reaktan pati dengan reaktan air. Reaksi ini adalah orde satu, karena reaktan air yang dibuat berlebih, sehingga perubahan reaktan dapat diabaikan

Reaksi yang terjadi pada hidrolisis pati adalah sebagai berikut :


(C6H10O5)X + H2O ( x + 1 ) C6H12O6

-rA = k. C pati. C air k = k . Cair dengan rA = -dCA/dt maka Apabila CA = CA0 (1-xA), dan diselesaikan dengan integral

xA = konversi reaksi setelah satu detik

Variabel Yang Berpengaruh terhadap Hidrolisa Pati

Katalisator
Suhu dan Tekanan Pencampuran (pengadukan)
Perbandingan zat pereaksi

PELAKSANAAN PERCOBAAN
Bahan : Glukosa Tepung Pati Rajawali NaOH HCl Indikator MB Fehling A dan B Aquades Alat : Gelas ukur Termometer Erlenmeyer Statif dan klem Buret Labu leher tiga Labu takar

Gambar Alat
6 5 7

4 3 2
1

Keterangan: Magnetic stirer + heater Waterbatch Labu leher tiga Termometer Pendingin balik Klem Statif

PROSEDUR PERCOBAAN
Persiapan awal Menghitung densitas pati Menghitung densitas HCl Membuat glukosa standar Standarisasi larutan fehling Penentuan kadar pati awal -10 gram pati dilarutkan dalam 100 ml HCl -Masukkan ke dalam labu leher tiga dan dipanaskan 600C selama 1 jam. -Setelah itu didinginkan, diencerkan dengan aquades sampai 500 ml lalu diambil 20 ml dan dinetralkan dengan NaOH (pH = 7). -Larutan diambil 5 ml diencerkan sampai 100 ml, diambil 5 ml. Ke dalam Erlenmeyer dimasukkan 5 ml larutan + 5 ml Fehling A + 5 ml fehling B + 5 ml glukosa standard, -Dipanaskan sampai mendidih. Lalu ditambahkan 3 tetes indikator MB. -Larutan dititrasi dengan glukosa standard hingga berubah warna menjadi warna merah bata. -Catat V titran yang dibutuhkan (M)

Hidrolisa pati -HCl, aquadest, pati yang telah ditentukan sesuai variabel dimasukkan dalam labu leher tiga. -Dipanaskan sampai suhu 60OCanggap sebagai t0 diambil sampel sebanyak 5 ml. -Ke dalam Erlenmeyer dimasukkan 5 ml larutan + 5 ml Fehling A + 5 ml fehling B + 5 ml glukosa standard, kemudian dipanaskan sampai mendidih. -Ditambahkan 3 tetes indikator MB. -Dititrasi dengan glukosa standard sehingga berubah warna menjadi warna merah bata. -Catat V titran yang dibutuhkan (M). - Pengambilan sampel dilakukan setiap selang waktu 4 menit sebanyak 6 kali yaitu 20 menit.

Prosedur titrasi 5 ml fehling A + 5 ml fehling B + 5 ml glukosa standar (jika ada hasil hidrolisa, prosedur diatas ditambah 5 ml sampel hasil hidrolisa) Dipanaskan sampai mendidih 100 detik dari mendidih ditambah 3 tetes indikator MB 2 menit kemudian dititrasi dengan glukosa standar, catat volume titran

HASIL PERCOBAAN

Variabel 1 ( suspensi pati 10%, Suhu 600C)

konstanta kecepatan reaksi 0.009 min-1

Variabel 2 ( suspensi pati 20%, Suhu 600C)

konstanta kecepatan reaksi 0.004 min-1

PEMBAHASAN

1. PENGARUH SUSPENSI PATI TERHADAP KONSTANTA KECEPATAN REAKSI

1. Semakin besar suspense pati akan

menghasilkan harga k yang semakin kecil 2. Variabel 1 (10% suspensi pati) lebih kental sehingga menyebabkan pergerakan molekul lambat dan tumbukan yang dihasilkan lebih sedikit daripada variabel 2 (20% suspensi pati) 3. Semakin sedikit tumbukan yang dihasilkan maka harga k semakin kecil, begitu pula sebaliknya semakin banyak tumbukan maka harga k yang dihasilkan juga semakin besar

2. PENGARUH SUSPENSI PATI TERHADAP KONVERSI

1. Semakin tinggi kadar suspensi pati

menghasilkan konversi yang lebih kecil 2. pada variabel 2 lebih lengket daripada variabel 1 sehingga factor tumbukan yang dihasilkan lebih sedikit yang mengakibatkan konversi pada variabel 2 lebih kecil daripada variabel 1

PENUTUP

KESIMPULAN
1. Semakin kecil % suspense pati maka konversi yang dihasilkan semakin besar 2.Semakin kecil % suspense pati maka konstanta kecepatan reaksi semakin besar

SARAN
Suhu operasi harus dijaga konstan
Dalam pengamatan penentuan TAT harus teliti Titrasi diulang sampai 3 kali agar hasilnya lebih akurat

Penetralan pH dilakukan dengan tepat


Kecepatan pengadukan dijaga konstan

DAFTAR PUSTAKA
Endang dan Dwi. 2010.Jurnal Pengaruh Variasi Temperatus dan Konsentrasi Katalis Pada Kinetika Reaksi Hidrolisa Tepung Kulit Ketela Pohon, Universita Sebelas Maret ) http://wenimandasari.blogspot.com/2012/07/tetapanlaju-reaksi-dan-energi-aktivasi.html

Anda mungkin juga menyukai