Anda di halaman 1dari 2

Daniel Kurniawan 1106052650 Kelompok 16 Laboratorium Korosi dan Metalurgi Ekstraksi 1.

1. PENDAHULUAN Titanium dioxide (TiO2) telah banyak digunakan sebagai pigmen pada tinta, kertas, dan produk kosmetik, begitu juga pada aplikasi ber-teknologi tinggi seperti sel surya, semikonduktor, alat-alat medis serta pembersih udara. TiO2 pigmen diproduksi secara primer dengan proses klorida temperature tinggi, yang menghasilkan CO2 sebagai hasil sampingan (emisi). Sebuah proses hydrometallurgy baru dikembangkan untuk mendapatkan pigmen TiO2 tanpa hasil byproduct CO2. 2. METODE PENELITIAN Mengacu pada Fig. 1. (Jurnal), proses pertama yang dilakukan adalah alkaline roasting yaitu pemanggangan dengan reaktan NaOH yang kemudian dicuci dengan air untuk memisahkan pengotor-pengotor yang terlarut dalam air serta NaOH yang berlebih. Kemudian produk roasting akan dilindi dengan menggunakan HCl, yang akan menghasilkan suatu larutan yang kaya akan titanium raffinate (ekstrak). Setelah itu dilakukan solvent extraction untuk menurunkan kadar impurities. Raffinate kemudian akan dipanaskan, diaduk agar membentuk metatitanic acid, TiO(OH)2, yang akan dikalsinasi untuk melepas ikatan kimia dari air dan menyempurnakan transformasi kristalin menjadi TiO2. 3. HASIL 3.1 Roasting Pada tahap ini, Titania slag akan membentuk Na2TiO3 dengan persamaan reaksi (4)-(7) pada jurnal. Tujuan tahap ini adalah memisahkan TiO2 dari pengotor seperti oksida besi, silica, dan lain-nya serta membentuk senyawa garam-logam yang mampu larut dalam air sehingga bisa dibersihkan pada tahap filtrasi. Dari hasil uji XRD produk roasting, mayoritas fasa pada produk roasting adalah sodium titanate, Na2TiO3 ditunjukkan pada Fig.2 melalui puncak-puncak (peaks). Sedangkan sebagian peaks tersebut menunjukkan keberadaan TiO2 dan beberapa silikat yang tidak tereaksi pada slag. 3.2 Leaching Pada tahap ini, produk washing & filtration akan dilindi dengan menggunakan asam klorida, HCl. Dengan tujuan untuk melarutkan Ti pada larutan. Na2TiO3 dan TiO2 akan membentuk TiOCl4 sesuai reaksi (8) & (9) pada jurnal. Beberapa variasi dengan

konsentrasi HCl berbeda pun dilakukan, hasilnya dapat dilihat pada Fig.3,

Journal review A new method for production of titanium dioxide pigment

Daniel Kurniawan 1106052650 Kelompok 16 Laboratorium Korosi dan Metalurgi Ekstraksi memperlihatkan peningkatan %recovery Ti dengan meningkatkan konsentrasi HCl yg digunakan untuk melindi. 3.3 Solvent Extraction Pada tahap ini, Fe yang terlarut dalam TiOCl4 akan diekstrak menggunakan amine extractant. Dengan alasan, kandungan Fe yang sangat sedikit saja bisa merubah tingkat keputihan pigmen TiO2 menjadi kekuningan. Ekstraktan yang digunakan adalah Alamine 336 (tri-octyl/decyl amine), suatu ekstraktan yang sudah banyak dipakai untuk mengekstrak logam transisi seperti Cd, Co, Fe, Hf, W, U, dan V.

3.4 Hydrolysis Pada tahap ini, logam terlarut akan bereaksi dengan molekul air membentuk hidrat. Titanium dapat di-hidrolisis pada temperature rendah (25-80C) maupun temperature tinggi (80-110C), namun pada temperature tinggi, senyawa titanium yang lebih kurang terhidrasi terbentuk (metatitanic acid, TiO(OH)2) dan lebih diinginkan karena memiliki kualitas pigmen yang lebih tinggi dibanding hasil hidrolisis suhu rendah (orthotitanic acid, TiO2.H2O). 3.5 Calcination Tahap terakhir, melibatkan pemanasan dari senyawa hidrat dengan tujuan untuk melepas ikatan kimia dari air dan membantu pembentukan transformasi kristalin TiO2. Kalsinasi dialkukan pada 650C selama 2 jam. Melalui pengujian SEM (Fig.6.) didapati bahwa ukuran kristalit yang terbentuk berkisar dari 0.3-0.5 m.

Note : Temperatur kalsinasi yang lebih tinggi akan mengakibatkan penggelapan dari pigmen TiO2 4. KESIMPULAN Proses baru untuk memproduksi pigmen anatase/TiO2 komersiil membutuhkan kombinasi dari proses-proses metalurgi seperti alkaline roasting, leaching, solvent extraction, hydrolysis, serta calcination. Recovery Ti sangat bergantung pada konsentrasi HCl saat pelindian. Kualitas pigmen yang terbentuk pun sangat tergantung pada kemampuan solvent extraction memisahkan Fe dari larutan. (Jika mungkin >10 ppm/bpj). Setelah dilakukan hidrolisis dan kalsinasi, pigment anatase/TiO2 dengan kandungan Fe <20ppm pun dihasilkan.

Journal review A new method for production of titanium dioxide pigment

Anda mungkin juga menyukai