Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sistem saraf adalah pemula kegiatan otot tubuh & pengatur fungsi mental dan fisik Sistem saraf bekerja berdasarkan impuls elektrokimia
Forebrain
Hindbrain
Efferent nerves
Afferent nerves
Symphathetic
Parasymphahetic
Limbic system
Cerebrum
Thalamus
Hypothalamus
Gray Matter bagian SSP yang mengandung serabut saraf yang tidak bermyelin sel saraf korteks serebral, bag dalam sumsum tlg belakang White Matter bagian SSP yang mengandung serabut saraf (akson) yang bermyelin (warna putih) - lapisan dalam serebrum
Disekresi oleh pleksus khoroid ke ventrikel2 di otak Cairan bening/seperti air Sebagai penahan goncangan Tempat pertukaran nutrien antara darah dan sistem saraf Digunakan untuk deteksi penyakit meningitis
Cerebrum
Section 35-3
Thalamus
Pineal gland
Hypothalamus Cerebellum
Pituitary gland Pons Medulla oblongata Spinal cord
Merupakan bagian terbesar otak Fungsi : mengendalikan mental, tingkah laku, pikiran, kesadaran, kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara, bahasa Terdiri dari 2 hemisfer : kiri dan kanan Mengandung substansi/jaringan kelabu dan putih Hemisfer dipisahkan suatu celah yang dalam dan dihubungkan kembali oleh corpus callosum
SEREBRUM (3)
Terbagi menjadi bagian2 : LOBUS 1. Lobus frontalis 2. Lobus parietalis 3. Lobus oksipitalis 4. Lobus temporalis Substansi putih terletak lebih dalam
Korteks serebri juga terbagi bagian yang memiliki fungsi sensorik dan sebagian fungsi sensorik
belakang Berada di bawah serebrum, pada belakang tengkorak Berperan dalam koordinasi otot & menjaga keseimbangan sikap tubuh Susunan substansi kelabu & putih = serebelum Hemisfer serebeli mengendalikan tonus otot dan sikap pada sisinya sendiri >< korteks serebrum
Thalamus menerima impuls dari reseptor sensorik menyampaikan informasinya ke bagian yang tepat di serebrum Hypothalamus mengatur suhu tubuh rasa lapar, haus, marah, lelah,dll Mengendalikan kelenjar pituitari untuk fungsi endokrin Keduanya berada di otak bagian depan
Otak mengendalikan bagaimana tubuh manusia bekerja. Gerakan sadar : Otak SS somatik (mengendalikan bisep, trisep dan otot2 sadar lainnya
Gerakan tidak sadar : mis detak jantung. Jika olah raga otak bekerja SS otonom meningkatkan detak jantung lebih cepat.
= Medula spinalis Berawal dari medula oblongata ke arah kaudal mll foramen magnum, berakhir diantara vertebra L1 dan L2 Penghubung otak dengan seluruh tubuh/perifer (PNS) Berperan langsung dalam proses/ gerak refleks Mengandung 31 psg saraf spinal
Serviks Thoraks Lumbal Sakral Koksigeal Penebalan serviks + lumbal Kauda equina Konus medullaris Filum terminale
Refleks Cepat, otonom, respon yang tidak disadari Hasil dari reflex arcs/lengkung refleks jalur saraf terpendek
gray commissure
Tanduk posterior/dorsal Tanduk anterior/ventral Terdiri atas Badan sel Akson tak bermyelin Dendrit Saraf glia
Tanduk posterior = mengandung interneuron, menghantarkan informasi dari badan sel di luar sumsum tulang ke sumsum tulang Akar dorsal mengandung serabut sensorik Sensorik somatik Sensorik viseral Ganglia akar dorsal - mengembang di akar dorsal, tempat interneuron melewatinya Tanduk anterior = mengandung badan sel saraf motorik yang mengirimkan impuls dari akson sumsum tulang ke otot dan kelenjar Akar ventral mengandung Motorik viseral Motorik somatik
Mengelilingi substansi kelabu/gray matter Membentuk kolom putih Funiculus posterior Funiculus anterior Funiculus lateral Terdiri atas Akson bermyelin Akson tanpa myelin
Fungsi : memungkinkan komunikasi diantara sumsum tulang dan antara otak + sumsum tulang 2 tipe utama serabut saraf :
Serabut saraf menaik/ascending : membawa informasi sensorik dari tubuh ke otak
Serabut saraf menurun/descending: membawa informasi motorik dari otak ke sumsum tulang
31 pasang saraf spinal (serabut motorik, sensorik menyebar pada ekstremitas & dinding tubuh) 12 pasang saraf kranial (serabut motorik saja, sensorik saja, atau campuran keduanya menyebar di daerah leher & kepala)
Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu (serviks, toraks, lumbar, dll.) Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang belakang di atasnya :
8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8 12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12 5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5 5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5 1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
Saraf kranial Saraf kranial Saraf kranial Saraf kranial Saraf kranial Saraf kranial Saraf kranial Saraf kranial Saraf kranial Saraf kranial Saraf kranial Saraf kranial
I: olfaktorius II: optikus III: okulomotorius IV : trokhlearis V: trigeminalis VI: abdusens VII: fasialis VIII: vestibulokohlear IX: glosofaringeal X : vagus XI : asesorius XII: hipoglosus
Sel saraf berfungsi menghantarkan impuls, dari lingkungan atau dalam tubuh, diolah & respon akan disampaikan ke sel saraf atau organ lainnya. Tidak dapat membelah
Sel2 glia merupakan sel pendukung pada otak dan sumsum tulang belakang, mengisi ruangan di antara sel2 saraf, tidak mengkonduksi impuls listrik.
Pada sel2 saraf, sel glia ini membentuk mielin bagi akson sehingga mempengaruhi kecepatan penghantaran impuls dari saraf. Dapat membelah.
Mempunyai ciri struktur tertentu yang membedakan dengan sel tubuh lainnya
Pada bagian tengah neuron ada serabut tipis menjulur : Akson melalui serabut inilah neuron melaksanakan fungsinya Fungsi serabut/akson : menyampaikan isyarat ke & dari otak, serta sumsum tlg belakang Isyarat disampaikan dari neuron ke neuron lain disebelahnya melalui sinapsis Pasokan energi untuk neuron berasal dari penguraian oksidatif glukosa dan benda2 keton
Jenis neuron
Motorik/ Interneuron eferen Interneuron/neuron penyambung neuron yang berada di dalam CNS menggerakkan isyarat antar neuron Neuron aferen = neuron sensorik, mengirim impuls dari sistem perifer ke dalam CNS Sensorik/ aferen
Neuron eferen = neuron motorik - sel saraf yang membawa sinyal dari CNS ke sel-sel dalam sistem perifer (otot, kelenjar)
Jenis neuron 1. Neuron unipolar : mempunyai 1 kaki pada soma berkembang menjadi bipolar dengan 2 kaki 2. Neuron bipolar : mempunyai 2 kaki (ada di retina, mukosa penciuman, telinga dalam & alat pengecap) 3. Neuron multipolar : mempunyai 1 kaki panjang dan banyak kaki pendek. Somanya terdapat di bagian tengan zat abu2 sistem saraf tulang belakang
Serabut panjang pada sel saraf/neuron yang bekerja membawa keluar pesan (efferent) Neuron2 mengirim impuls listrik dari dalam sel melalui akson ke sel sasaran/target Setiap sel saraf memiliki 1 akson, panjang + 20 cm Struktur menyerupai tabung & bercabang di ujung akhir berhubungan dengan dendrit sel lain
Lapisan lemak berwarna putih melapisi akson Sebagai isolator elektrik Tidak semua sel mengandung myelin Fungsi : meningkatkan kecepatan sinyal saraf akson
Neuron2 berkomunikasi melalui sinyal : potensial aksi Potensial aksi : muatan listrik yang dihasilkan o/ perubahan keseimbangan kimia dari cairan di dalam & sekeliling neuron bergantung pada pergerakan ion2 bag luar dan bag dalam sel Jika potensial aksi terjadi pada neuron pesan molekular dikirimkan ke neuron di sebelahnya
Terjadi jika impuls yang masuk adalah depolarisasi yang mencapai ambang tertentu pada pangkal akson timbul potensial aksi sel terstimulasi
Neuron membawa informasi ke neuron lain atau ke otot Terjadinya komunikasi antara sel-sel saraf dengan sel efektor diperantarai oleh sinaps (-is)
Sinaps terdiri atas: Ujung saraf Membran pasca-sinaptik sel yang kontak Celah sinapsis yang terletak di antara keduanya
Pada kondisi istirahat, akson mengandung cairan bermuatan negatif, sedangkan disekelilingnya ion positif polarisasi Potensial di bagian dalam -65 sampai -70 mV Muatan ke daerah dendrit lebih positif Jika potensial istirahat meningkat melampaui ambang suatu potensial aksi mulai berjalan dr badan sel ke akson
Jika terjadi stimulasi, PA membuka pintu aksonmembran ion muatan + (Na+) masuk ke akson depolarisasi Bagian dalam sel dg cepat berubah menjadi lebih positif dibandingkan bag. luar
Berlanjut sampai nilai ambang tercapai impuls dihantarkan dari akson ke dendrit neuron berikutnya kembali ke posisi istirahat Sth depolarisasi ion K+ bergerak keluar, menjaga kondisi di dalam menjadi bertegangan negatif repolarisasi
Repolarisasi mengakibatkan tegangan di bawah potensial istirahat Sel saraf pada saat ini tidak menghasilkan potensial aksi lagi Disebut periode refraktori
Impuls mencapai akson akhir/terminal prasinapsis akhir Potensial aksi mencapai terminal Neurotransmiter dilepaskan ke celah sinaps Neurotransmiter berikatan dengan membran pascasinaps Impuls melintasi sinaps dengan bantuan neurotransmiter menuju reseptor di dendrit pintu/kanal terbuka
Suatu senyawa kimia endogen yang menyampaikan, memperkuat, memodulasi sinyal antara neuron dengan sel lainnya Berada pada vesikel sinaps yang berkelompok di bawah membran presinaps dari sinaps & dilepaskan ke celah sinaps yang berikatan dg reseptor di bagian pascasinaps Pelepasannya biasanya diikuti dg sampainya potensial aksi pada sinaps
Ujung saraf mensintesis neurotransmiter khas u/ neuron ybs disimpan dalam vesikel Pada saat potensial aksi terjadi, ion Ca2+ ekstrasel ke akson neurotransmiter dibebaskan ke celah sinapsis Neurotransmiter berdifusi mengaktifkan reseptor neurotransmiter pd membran pascasinaps sel yang berkontak
Potensial aksi neuron prasinapsis mencapai ujung terminal vesikel bergerak ke ujung aksi (bantuan dari gerakan ion Ca2+) transmiter dibebaskan, kontak dengan membran pascasinapsis permeabilitas berubah Jika permeabilitas thdp ion Na+ meningkat, potensial istirahat menjadi kurang Jika nilai ambang tercapai terjadi potensial aksi pada neuron pascasinapsis impuls ditransmisikan
Parasimpatis
Simpatis
Sistem asetilkolin
Sistem adrenergik
Saat tubuh tidak aktif Mis. Digesti, ekskresi, urinasi Menyimpan energi Segmen spinal kraniosakral (CN III, VII, IX, X & S2-4)
Saat tubuh aktif Mis. Berkeringat nafas dalam , peningkatan denyut jantung Menggunakan energi Segmen spinal torakolumbal (T1-L2)
Parasimpatis
Simpatis
Serabut praganglionik pendek/ pasca ganglionik panjang E division : Exercise, excitement, emergency & embarrassment