Anda di halaman 1dari 31

BAB 6

PILIHAN KONSUMEN

6.1 Preferensi: Aksioma-aksioma perilaku konsumen
Bagaimana seorang konsumen dengan keterbatasan pendapatan yang dimiliki mampu
menentukan produk atau jasa yang akan dibelinya? Ini adalah isu mendasar dalam
mikroekonomi. Kita akan melihat bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatannya
untuk membelanjakan atas produk dan menjelaskan keputusan alokasi ini dalam menentukan
permintaan atas produk atau jasa yang diinginkan.
6.1.1 Definisi:
Commodity bundle adalah sebuah vektor x = [x
1
x
2
... x
n
]
T
, dengan x
i
dinotasikan sebagai
kuantitas pada komoditas ke-i dan n adalah banyaknya komoditas. Himpunan commodity
bundle adalah orthant nonnegatif pada R
n
dan disebut ruang komoditas. Himpunan
commodity bundle yang konsumen inginkan untuk dikonsumsi disebut himpunan konsumsi.
Sebagaimana tujuan kita, kita seharusnya mengambil himpunan konsumsi pada orthant
nonnegatif kecuali kalau kita mengkhususkan yang sebaliknya.

6.1.2 Definisi:
Misalkan x dan y adalah commodity bundle. Dikatakan x lebih lemah dibandingkan y jika
dan hanya jika x lebih sedikit diinginkan dibandingkan y dan ditulis x y. Relasi disebut
relasi pereferensi lemah (weak preference relation). Dikatakan bahwa x disebut lebih disukai
(strictly preferred) dari y jika dan hanya jika x lebih lemah dibandingkan y tetapi y tidak
lebih lemah dari x, dituliskan dalam simbol
x y jika dan hanya jika x y tetapi y x.
Dikatakan bahwa x dan y sama disukai (equally preferred) jika dan hanya jika xy dan yx.
Dalam kasus ini, konsumen disebut indifferent antara x dan y ditulis x~y.
6.1.3 Definisi:
Untuk setiap x e
n
+
R , himpunan indiferen pada x adalah himpunan
x} ~ y | {y IS(x)
n
+
e = R
Himpunan preferensi relatif pada x adalah himpunan
x} y | {y PS(x)
n
> e =
+
R
6.1.4 Teorema:
(i) x dan y adalah sama disukai (equally preferred) jika dan hanya jika IS(x)=IS(y).
(ii) x dan y tidak sama disukai (notequally preferred) jika dan hanya jika | = IS(y) IS(x) .
6.1.5 Aksioma-aksioma perilaku konsumen
Konsumen diasumsikan mempunyai relasi preferensi yang memenuhi aksioma-aksioma:
Aksioma 1. (Kelengkapan) Untuk semua x,y e
n
+
R , berlaku xy atau yx
Aksioma 2. (Transitivitas) Untuk semua x,y,z e
n
+
R , berlaku xy, yz xz
Aksioma 3. (Kesinambungan) Jika , 2 , 1 , x : x = e
+
k
n k k
R adalah barisan sedemikian
sehingga x
k
y (k =1, 2, ...) dan x
k
x
0
, maka x
0
y.
Aksioma 4. (Nonsatiasi) Jika x,y e
n
+
R sedemikian sehingga x>y dan x=y ,maka xy.
Aksioma 5. (Strict Convexity). Jika x,y e
n
+
R sedemikian sehingga x=y dan xy ,maka
x-yy nk m .

6.1.6 Keterangan
1) Aksioma 1 menyatakan bahwa relasi preferensi terdefinisi pada semuacommodity bundle.
Dengan mengambil y=x, aksioma 1 mengimplikasikan refleksifitas yaitu xx untuk semua x
dalam ruang komoditas.
Prinsip ini, mengatakan bahwa setiap individu selalu dapat menentukan keadaan mana yang
lebih disukainya di antara dua keadaan. Bila A dan B adalah dua keadaan produk yang
berbeda, maka individu selalu dapat menentukan secara tepat satu diantara kemungkinan
yang ada.
2) Aksioma 2 menjamin bahwa relasi preferensi konsisten.
Prinsip ini, menerangkan mengenai konsistensi seseorang dalam menentukan dan
memutuskan pilihannya bila dihadapkan oleh beberapa alternatif produk. Dimana jika
orng individ mngkn prodk A lbih diki dripd B, dn prodk B lbih
diki dripd C, mk i pi kn mngkn bhw prodk A lbih diki dripd
C.
3) Aksioma 3 menjelaskan bahwa jika seorang individu mengatakan produk A lebih disukai
dripd B, mk ip kdn yng mndki prodk A pi jg lbih diki dripd
B. Jadi ada suatu kekonsistenan seorang konsumen dalam memilih suatu produk yang ajan
dikonsumsinya.
4) Aksioma 4 mengatakan bahwa klbihn lbih diki dripd krng.
5) Aksioma 5 menjamin kondisi yang baik bahwa jika x dan y adalah dua commodity bundle
pada himpunan indiferensi IS(x), maka x-y adalah kuat disukai antara x atau y untuk
semua yaitux-y adalah sebuah titik interior pada himpunan preferensi
PS(x)(=PS(y)).

6.2. Fungsi Utilitas
Dalam analisis pada perilaku konsumen, relasi preferensi konsumen pada umumnya
direpresentasikan oleh sebuah fungsi nilai riil U yang terdefinisi pada ruang komoditas
dimana U(x) >U(y) jika dan hanya jika xy.U menempatkan sebuah bilangan riil untuk
setiap commodity bundle x dan besarnya U(x) menyatakan preferensi-preferensi konsumen
(urutan pada komoditas). Dengan demikian sebuah fungsi disebut fungsi utilitas dan secara
formal didefinisikan
6.2.1 Definisi:
Sebuah fungsi R R
+
n
U : disebut fungsi utilitas jika dan hanya jika memenuhi kondisi:
a) U(x) >U(y) jika dan hanya jika xy;
b) U(x) >U(y) jika dan hanya jika xy;
c) U(x) = U(y) jika dan hanya jika x~y;
Pertanyaan tentang eksistensi fungsi utilitas yang merepresentasikan sebuah relasi preferensi
yang diberikan dijawab oleh teorema berikut.

6.2.2 Teorema:
Sebuah relasi preferensi yang memenuhi aksioma kelengkapan, transitivitas, kesinambungan
dan nonsatiasi bisa ditunjukkan oleh sebuah fungsi utilitas kontinu.
Bukti: Debreu [1959];Varian[1978]
6.2.3 Remarks:
1) Sebuah fungsi utilitas merepresentasikan sebuah relasi preferensi yang tidak tunggal.
Sebagai contoh, diberikan fungsi utilitas U yang mengikuti fungsi yang direpresentasikan
relasi preferensi yang sama karena fungsi ini menjaga urutan dari commodity bundle.
V(x)= 5 U(x)+3, W(x)=ln U(x), G(x)=e
U(x)

Secara umum, jika F fungsinya menaik maka fungsi komposisi U F V = sama baiknya
dengan U dalam merepresentasikan relasi preferensi karena
xy U(x) >U(y) V(x) = F[U(x)] >F[U(y)] = V(y)
V disebut transformasi monoton terhadap U karena nilai fungsi V menaik jika dan hanya jika
nilai fungsi U menaik.
2) Jika relasi preferensi tidak memenuhi aksioma kontinuitas maka relasi preferensi tidak
mungkin direpresentasikan oleh fungsi utilitas. Sebagai contoh seperti pada relasi preferensi
yang juga disebut lexicographic preferences (atau L-preferences) yang urutannya mengikuti
urutan yang digunakan dalam kamus. Dikatakan bahwa x adalah L-preferred untuk y jika dan
hanya jika
x
1
> y
1

atau x
1
= y
1
,x
2
> y
2
atau x
1
= y
1
,x
2
= y
2
,x
3
> y
3

atau dan seterusnya
sebagai bukti bahwa L-preference tidak dapat direpresentasikan oleh fungsi utilitas, lihat
Debreu [1959] atau Varian[1978].
3) Aksioma nonsatiasi dapatkembali dikemukakan dalam batas fungsi utilitas U. Dengan
demikian jika x>y dan x=y maka U(x) >U(y).
4) Aksioma nonsatiasi juga mengimplikasi bahwa kenaikan konsumsi pada komoditas ketika
ada konstanta lain yang menaikkan utilitas. Sehingga jika U adalah fungsi utilitas yang
turunan parsialnya ada maka
n i U
i
, , 2 , 1 , 0 ) x ( ' = >
U
i
(x) disebut utilitas marjinal pada komoditas ke-i di x.
5) Dalam batas fungsi U, aksioma strict convexity dapat kembali dikemukakan yakni:
Jika x,y e
n
+
R sedemikian sehingga jikax=y dan U(x) >U(y),
makax-yy nk m
Ini ekuivalen dengan mengatakan bahwa U adalah strictly quasconcave (Definisi 5.7.3).
Kondisi ini dipenuhi setiap fungsi R R
+ +
n
U : yang turunan parsial keduanya kontinu dan
mempunyai Matriks Hessian definit negatif untuk setiap x e
n
+ +
R karena dalam kasus ini
U adalah strictly concave pada
n
+ +
R (Teorema 5.6.23) dan strictly quasconcave (Teorema
5.7.10)
6.3 Maksimisasi Utilitas (UM)
Diberikan seorang konsumen dengan fungsi utilitas U dan modal y>0. Misalkan ada n
komoditas dan p
j
adalah harga komoditas ke-j, dimana p
j
> 0, untuk setiap j=1, 2, ..., n. Usaha
konsumen untuk memaksimalkan utilitas bergantung pada kendala modal yaitu masalah
pilihan konsumen ditunjukkan masalah berikut:
Masalah-UM: Max U(x)
s.t. p
T
x y, p > 0, y> 0, x eR
n

(6-1)
x > 0.
Sebuah solusi optimal pada masalah-UM yang disebut utility-maximizer.
6.3.1 Teorema
Misalkan fungsi utilitas U dalam malasah-UM (6-1) terdiferensial pada himpunan konveks
terbuka D memuat R
n
.
a) Jika x
U
adalah utility-maximizer, maka x
U
memenuhi kondisi KuhnTucker.
b) Jika U adalah quasiconcave pada D dan x
U
memenuhi kondisi KuhnTucker, maka x
U

adalah utility-maximizer.
Bukti:
a) Sesuai teorema 5.13.6,
6.3.2 Remark. Eksistensi dan keunikan pada Utility-Maximizer.
Dengan mengasumsikan bahwa U terdiferensial (karena kontinu) pada
n
+
R , masalah-UM
pada teorema 6.3.1 mempunyai maximizer karena himpunan kelayakan {x eR
n
|p
T
x y,
x>0} adalah kompak (Teorema 5.2.4). Jika dalam penjumlahan U adalah strictly
quasiconcave maka menurut Teorema 5.7.21, x
U
adalah utility-maximizer tunggal.

Kondisi Kuhn-Tucker pada Masalah Maksimisasi utilitas
6.3.3 Teorema
Diberikan masalah-UM:
Max U(x)
s.t. p
T
x y, p > 0, y> 0, x eR
n

x > 0.
dimana U adalah terdiferensialkan pada sebuah himpunan konveks terbuka D yang memuat
n
+
R . Jika x
U
adalah utility-maximizer, maka ada suatu skalar
U
sedemikian sehingga
a) n j p U
j
U U
j
, , 2 , 1 , 0 ) x ( ' = s (6-2)
b) | | n j x p U
U
j j
U U
j
, , 2 , 1 , 0 ) x ( ' = = (6-3)
c) | | 0 x =
U T U
p y (6-4)
d) 0 >
U
(6-5)
e) y p
U T
s x (6-6)
f) 0 x >
U
(6-7)
Bukti: Dengan menuliskan kembali masalah sebagai
Max U(x)
s.t. p
T
x + y > 0,
x > 0.
dan menggunakan teorema 5.15.1.
6.3.4 Corollary
Diberikan Masalah-UM dalam teorema 6.3.3 untuk membuat utilitas menjadi maksimal pada
x
U
, ini syarat perlu bahwa
a) Untuk setiap dua pembelanjaan komoditas ke-i dan ke-j berlaku,
j
U
j
i
U
i
p
U
p
U
) x ( '
) x ( '
= (6-8)
b) p
T
x
U
= y.
Bukti:
a) Jika komoditas ke-i dan ke-j dibeli maka , 0 x >
U
i
0 x >
U
j
. Kemudian dari (6-3)
, 0 ) x ( '
, 0 ) x ( '
=
=
j
U U
j
i
U U
i
p U
p U


Sehingga
j
U
j U
i
U
i
p
U
p
U
) x ( '
) x ( '
= = (6-10)
b) Dari nonsatiasi, harga-harga positif dan (6-10), ini mengikuti 0 >
U
. Sehingga dari
(6-4),
p
T
x
U
= y.
6.3.5 Remarks
1) Kondisi (6-8) mengatakan bahwa pada utilitas maksimum, utilitas dibagi harga per-unit
diidentifikasi untuk semua pembelanjaan komoditas. Dan jika
,
) x ( '
) x ( '
j
U
j
i
U
i
p
U
p
U
>
Maka utilitasdapat ditingkatkan dengan mengambil modal yang sama dengan
mengalokasikan kembali secara sederhana dari i ke j.
2) Dari (6-10), dengan melihat bahwa langrange multiplier
U
adalah utilitas marjinal dibagi
harga per-unit untuk setiap pembelanjaan komoditas. Dari teorema 5.16.1,
U
U
y
U
=
c
c ) x (

Dengan demikian
U
juga merupakan utilitas marjinal pada pendapatan. Ini merujuk pada
utilitas marjinal dibagi harga per-unit untuk setiap pembelanjaan komoditas yang identik
dengan utilitas marjinal pada pendapatan. Karena 0 >
U
, maka meningkatnya utilitas sama
dengan meningkatnya pendapatan. Ini tidak berefek karena peningkatan pendapatan dapat
digunakan untuk membeli lebih banyak komoditas yang juga meningkatkan utilitas.
3) Bagian kedua pada corollary 6.3.4 mengatakan bahwa pada utilitas maksimum, seluruh
modal digunakan.
Utilitas 2-komoditas pada Masalah Maksimisasi
Max U(x
1
,x
2
)
s.t. p
1
x
1
+p
2
x
2
y
x
1
,x
2
> 0
Utilitas maksimaldiperoleh dengan memilih kurva indiferensi yang paling tinggi yang
menyinggung himpunan fisibel (gambar 6.2). Ini mencapai x
U
dimanabudget
linemenyinggung kurva indiferensi.Pada titik ini slope pada budget line dan kurva indiferensi
sama. Slope pada budget line adalah
2
1
1
2
p
p
dx
dx
= (6-11)
Slope pada kurva indiferensi U(x
1
,x
2
) konstan,
) , ( '
) , ( '
2 1 2
2 1 1
1
2
x x U
x x U
dx
dx
= (6-12)
Oleh karena itu
2
2 1 2
1
2 1 1
) , ( ' ) , ( '
p
x x U
p
x x U
=
Ini adalah kondisi pada (6-8).
Jika U adalah strictly quasiconcave maka kurva indiferensi melengkung seperti pada gambar
6.2.
Oleh karena ituutility-maximizeryang tunggal diperoleh. Syarat turunan kedua sedemikian
sehingga kurva indiferensi memenuhi kondisi
0
2
1
2
2
>
dx
dx
(6-13)
Karena utility-maximizer memenuhi budget constraint sebagai sebuah persamaan, ini adalah
solusi pada masalah
Max U(x
1
,x
2
)
s.t. p
1
x
1
+p
2
x
2
= y

Berdasarkan teorema 5.9.6, kondisi (6-13) ekuivalen dengan kondisi bahwa
| | 0 ) , x ( " det >
U U
L (6-14)
dan cukup untuk memaksimumkan dimana L adalah matriks Hessian pada
) ( ) , (
2 2 1 1 2 1
y x p x p x x U L + + =
ketidaksamaan (6-14) dapat ditulis kembali sebagai
0
" "
" "
0
det
22 21 2
12 11 1
2 1
>
(
(
(


U U p
U U p
p p
(6-15)
6.3.6 Contoh: Diberikan Masalah maksimisasi utilitas
Max U(x
1
,x
2
) = (x
1
+1)
1/3
(x
2
+1)
1/2

s.t. x
1
+3x
2
21
x
1
,x
2
> 0.
Karena kendalanya linier, kendala Arrow-Hurwicz-Uzawa memiliki kualifikasi. Oleh karena
itu kondisi Kuhn-Tucker diperlukan untuk memaksimumkan. Kondisi Kuhn-Tucker adalah
(a)
0 3 ) 1 ( ) 1 )( 2 / 1 (
0 ) 1 ( ) 1 )( 3 / 1 (
2 / 1
2
3 / 1
1
2 / 1
2
3 / 2
1
s + +
s + +

x x
x x

(b)
| |
| | 0 3 ) 1 ( ) 1 )( 2 / 1 (
0 ) 1 ( ) 1 )( 3 / 1 (
2
2 / 1
2
3 / 1
1
1
2 / 1
2
3 / 2
1
= + +
= + +

x x x
x x x


(c) 0 ) 21 3 (
2 1
= + x x
(d) 0 >
(e) 0 21 3
2 1
> + x x
(f) x
1
,x
2
> 0.
Ini jelas dari (a) bahwa 0 = , oleh karena itu 0 > . Maka dari (c) diperoleh
0 21 3
2 1
= + x x
Kasus 1. x
1
= 0, x
2
= 0. Hal ini diatur berdasarkan persamaan (6-16)
Kasus 2. x
1
> 0, x
2
= 0. Dari (6-16), diperoleh x
1
= 21. Oleh karena itu dari (b) menjadi
0 ) 1 ( ) 1 )( 3 / 1 (
2 / 1
2
3 / 2
1
= + +

x x
Dengan menyelesaikan untuk dan mensubtitusikan ketidaksamaan yg kedua di bagian(a)
dan catatan bahwax
2
= 0, diperoleh

1
0 1 ) 1 )( 2 / 1 (
0 ) 1 )( 3 / 1 ( 3 ) 1 )( 2 / 1 (
1
1
3 / 2
1
3 / 1
1
s
s +
s + +

x
x
x x

Yang kontradiksi dengan x
1
= 21. Oleh karena itu kasus ini tidak mungkin.
Kasus 3. x
1
= 0, x
2
> 0. Ini juga bisa ditunjukkan, dengan mengikuti prosedur pada kasus 2
bahwa kasus ini tidak mungkin.
Kasus 4. x
1
> 0, x
2
> 0. Dari (b), diperoleh
0 ) 1 ( ) 1 )( 3 / 1 (
2 / 1
2
3 / 2
1
= + +

x x (6-17)
0 3 ) 1 ( ) 1 )( 2 / 1 (
2 / 1
2
3 / 1
1
= + +

x x (6-18)
Persamaan (6-16), (6-17), dan (6-18) menghasilkan solusi

3 / 2 6 / 1
2 1
) 2 ( ) 5 )( 3 / 1 ( , 4 , 9

= = =
U U U
x x
Tinjau bahwa pada himpunan konveks terbuka D = {x R
2
|x
1
, x
2
> -1}, U kontinu pada
turunan pertama dan kedua. Catatan juga bahwa D _
+
2
R dan himpunan fisibel
0} x 21, 3 | R {x X
2 1
2
> s + e = x x adalah konveksdan ini adalah subhimpunan D. Mudah
untuk menunjukkan bahwa matriks Hessian pada U definit negatif pada D dan oleh karena itu
juga pada X. Berdasarkan Teorema 5.6.23, U adalah strictly concave pada X. Ini
menunjukkan bahwa adalah the unique global maximizer.
6.4 Fungsi Permintaan Marshallian dan Fungsi Utilitas tidak Langsung
Andaikan bahwa, masalah maksimisasi utilitas pada teorema 6.3.3, semua n komoditas dibeli
(yakni x
U
> 0) dan x
U
tunggal. Karena 0 >
U
, (x
U
,
U
) harus memenuhi kondisi Kuhn-Tucker
dimana direduksi menjadi persamaan:

0 ) x ( ' ) , p ; x , (
0 ) x ( ' ) , p ; x , (
0 x p ) , p ; x , (
1 1
1
T 0
= =
= =
= =

n n
n
p U y F
p U y F
y y F

(6-19)
Sistem (6-19)mempunyai n+1 persamaan-persamaan di dalam n+1 peubah-peubah
, , , ,
2 1 n
x x x dann+1parameter-parameter y p p p
n
, , , ,
2 1
. Matriks Jacobian pada sistem
(6-19) adalah

(
(
(
(

=
(
(
(
(
(

=
' '
' '
0
) ( ) ( ) (
) ( ) ( ) (
) ( ) ( ) (
1
1 11 1
1
' '
1
'
' 1 '
1
1 ' 1
' 0 '
1
0 ' 0
nn n n
n
n
n
n n n
n
n
U U p
U U p
p p
F F F
F F F
F F F
J

(6-20)
Jikapenjumlahan, Uterdiferensial secara kontinudua kali pada
n
+ +
R dan J adalah nonsingular
pada
T U
] , p ; x , [ y
U
maka dengan teorema fungsi implisit (Teorema 4.13.9), ) , ( y p D x
U
i
U
i
=
dimana
U
i
D terdiferensial secara kontinu pada persekitaran
T
] , p [ y .
Kondisi ini terpenuhi jika U terdiferensial secara kontinu dua kali dan matriks Hessian-nya
definit negatif. Dalam kasus ini, U adalah strictly concave, oleh karena itu setiap utility-
maximizeradalah tunggal untuk setiap pasang (p,y). Selain itu matriks Hessian adalah simetri
dan menjadi definit negatif yang nonsingular. Ini menunjukkan bahwa matriks Jacobian
nonsingular.
6.4.1 Definisi:
Misalkan masalah-UM mempunyai utility-maximizer tunggal x
U
untuk setiap pasang harga-
pendapatan (p,y). Fungsi
U
i
D terdefinisi pada orthant positifR
n+1
dengan
) , p ( y D x
U
i
U
i
=
disebut fungsi permintaan Marshallian.
6.4.2 Definisi:
Misalkan adalah x
U
utility-maximizer tunggal terhubung dengan pasangan harga-pendapatan
(p,y). Fungsi U
1
terdefinisi pada orthant positif R
n+1
dengan
) x ( ) , p (
U
U y U =
disebut fungsi utilitas tidak langsung.
6.4.3 Remarks:
Fungsi utilitas tidak langsung mengindikasi utilitas maksimum yang dapat dicapai pada
tingkat harga dan pendapatan yang diberikan.
Dikemukakan pada Remark 6.2.3 (1) bahwa jika F adalah fungsi naik bilangan riil dan U
adalah fungsi utilitas yang merepresentasikan relasi preferensi, maka komposisi U F V =
juga merepresentasikan relasi preferensi yang sama. Kita seharusnya mengharapkan agar U
dan V menyebabkan keidentikan fungsi permintaan Marshallian.
6.4.4 Teorema:
Diberikan masalah maksimisasi utilitas:
UM-1: Max U(x) UM-2: Max V(x)
s.t. p
T
x y, s.t. p
T
x y,
x > 0. x > 0.
Dimana V(x) = F[U(x)] dan F adalah sebuah fungsi naik pada U(x). Misalkan UM-1
mempunyai utility-maximizer tunggal x
U
untuk setiap pasang harga-pendapatan (p,y) maka x
U

adalah utility-maximizer tunggal pada UM-2.
Bukti: Karena adalah x
U
adalah utility-maximizer tunggal pada UM-1, untuk setiap yang x=x
U

fisibel, kita mempunyai
U(x) <U(x
U
) F[U(x)] <F[U(x
U
)] V(x) <V(x
U
)
dengan demikianx
U
adalah utility-maximizer tunggal pada UM-1.
6.4.5 Corollary:
Misalkan U dan V adalah fungsi utilitas sedemikian sehinggaV(x) = F[U(x)], dimana F
adalah fungsi naik. Maka keidentikan fungsi permintaan Marshallian disebabkan oleh U dan
V.
6.4.6 Contoh
Misalkan UM-1 pada masalah contoh 6.3.6
Max U(x
1
,x
2
) = (x
1
+1)
1/3
(x
2
+1)
1/2

s.t. x
1
+3x
2
2
x
1
,x
2
> 0.
Misalkan UM-2 adalah masalah-UM dengan U yang diganti dengan V didefinisikan sebagai:
V(x
1
,x
2
) = ln U(x
1
,x
2
) = (1/3) ln(x
1
+1)+(1/2) ln(x
2
+1)
1/2

Kondisi Kuhn-Tucker pada UM-2 adalah:
a) 0
) 1 ( 3
1
1
s
+

x
b) 0
) 1 ( 3
1
1
1
=
|
|
.
|

\
|

+
x
x

0 3
) 1 ( 2
1
2
s
+

x
0 3
) 1 ( 2
1
2
2
=
|
|
.
|

\
|

+
x
x

c) 0 ) 21 3 (
2 1
= + x x d)
0 >

e)
0 21 3
2 1
> + x x
f)x
1
,x
2
> 0.
Ini jelas dari a) bahwa 0 > , oleh karena itu dari (c) diperoleh
0 21 3
2 1
= + x x
Dengan mempertimbangkan berbagai kasus seperti dalam contoh 6.3.6, dengan menyimpulan
bahwa solusi optimal harus memenuhi x
1
> 0, x
2
> 0. Oleh karena itu, diperoleh sistem
persamaan
0
) 1 ( 3
1
1
=
+

x

0 3
) 1 ( 2
1
2
=
+

x

0 21 3
2 1
= + x x
Dengan menyelesaikan sistem ini diperoleh 4 , 9
2 1
= =
V V
x x . Sehingga

V U V U
x x x x
2 2 1 1
, = =
Menetapkan Teorema 6.4.4.

6.4.7 Teorema:
Fungsi permintaan Marshallian homogen derajat nol pada tingkat harga dan pendapatan.
Bukti:
Kita hendak menunjukkan bahwa o> 0, ) , p ( ) , p ( y D y D
U
i
U
i
= o o . Mempertimbangkan
masalah maksimisasi utilitas berikut:
UM-1: Max U(x) UM-2: Max V(x)
s.t. op
T
x oy, s.t. p
T
x y,
x > 0. x > 0.
Misalkan x
1
dan x
2
adalah solusi optimal pada UM-1 dan UM-2, berturut-turut yakni,
n i y D x y D x
U
i i
U
i i
, , 2 , 1 ), , p ( ), , p (
2 1
= = = o o
UM-1 dan UM-2 adalah masalah-masalah yang ekuivalen karena mempunyai fungsi obyektif
yang identic dan himpunan fisibel yang sama. Oleh karena itu, x
1
= x
2
yakni
n i y D x x y D
U
i i i
U
i
, , 2 , 1 ), , p ( ) , p (
2 1
= = = = o o
6.4.8 Remark
Sifat pada fungsi permintaan Marshallian dikemukakan dalam teorema 6.4.7 yaitu sering
digambarkan sebagai permintaan konsumen yang bebas dari uang ilusi.
6.4.9 Teorema
Fungsi utilitas tidak langsung U
1
memiliki sifat berikut:
a) U
1
homogen derajat nol pada tingkat harga dan pendapatan yaitu:
) , p ( ) , p (
1 1
y U y U = o o untuk setiap o> 0
b) U
1
tidak naik terhadap tingkat harga yaitu jika pendapatan y tetap konstan maka
) , p ( ) , p ( p p
2 1 1 1 2 1
y U y U > s
c) U
1
tidak turun terhadap pendapatan yaitu jika tingkat harga p tetap konstan maka
) , p ( ) , p (
2
1
1
1
2 1
y U y U y y > s
d) U
1
adalah bersifat quasiconvex terhadap tingkat harga yaitu jika pendapatan y tetap
konstan maka
) , p ( ] , p ) 1 ( p [ 1 0 ), , p ( ) , p (
1 1 2 1 1 2 1 1 1
y U y U y U y U s + s s > u u u
Bukti:
a) Dari definisi, perhatikan bahwa
) , p (
)] , p ( , ), , p ( [ )] , p ( , ), , p ( [ ) , p (
1
1 1
1
y U
y D y D U y D y D U y U
U
n
U U
n
U
=
= = o o o o o o

b) Misalkan } 0 x , x ) (p | x {
T 1
1
> s = y S , } 0 x , x ) (p | x {
T 2
2
> s = y S
Misalkan xeS
2
. Krn x dn p
1
p
2
, diperoleh
y s s x ) (p x ) (p
T 2 T 1


Karena, xeS
2
yakni S
2
_S
1
. Ini mengimplikasi bahwa maksimum pada U atas S
2
tidak
melebihi maksimum pada U atas S
1
yaitu
) , p ( ) , p (
1 1 2 1
y U y U s
c) Buktinya miirp dengan bukti pada bagian b)
d) Mempertimbangkan masalah maksimisasi utilitas berikut:
UM-1: Max U(x)
s.t. 0 x , x ) (p
T 1
> s y
UM-2: Max U(x)
s.t. 0 x , x ) (p
T 2
> s y
UM-3: Max U(x)
s.t. ] 1 , 0 [ , p ) 1 ( p p , x ) (p
2 1 3 T 3
e + = s u u u y
0 x >
Misalkan x
1
, x
2
dan x
3
adalah utility-maximizers berturut-turut dalam UM-1, UM-2,
dan UM-3. Maka didefinisikan
) , p ( ) x ( ), , p ( ) x ( ), , p ( ) x (
3 1 3 2 1 2 1 1 1
y U U y U U y U U = = =
UM-3 dapat ditulis ulang sebagai berikut:
UM-3.1: Max U(x)
s.t. , ) - (1 x ) )(p - (1 x ) (p
T 2 T 1
y y u u u u + s +
0 x >
Kasus 1. y u u s
3 T 1
x ) (p . Ini mengimplikasi bahwa y s
3 T 1
x ) (p ,yaitu x
3
adalah fisibel
dalam UM-1, oleh karena itu ) x ( ) x (
1 3
U U s atau
) , p ( ] , p ) 1 ( p [
1 1 2 1 1
y U y U s + u u
Kasus 2.

3 T 2 3 T 1
x ) )(p - (1 ) - (1 x ) (p 0 u u u u s < y y
Oleh karena itu y y < <
3 T 2 3 T 2
x ) (p atau ) - (1 x ) )(p - (1 u u .
Maka x
3
adalah fisibel dalam UM-2, sehingga U(x
3
U(x
2
)
Atau ) , p ( ) , p ( ] , p ) 1 ( p [
1 1 2 1 2 1 1
y U y U y U s s + u u .
6.4.10 Remark
Dengan mengambil o=1/p
1
, Teorema 6.4.7 membolehkan untuk menuliskan
n i
p
y
p
p
p
p
D y p p p D
n U
i n
U
i
, , 2 , 1 ), , , , , 1 ( ) , , , , (
1 1 1
2
2 1
= =
Sementara teorema 6.4.9 a) membolehkan menuliskan
). , , , , 1 ( ) , , , , (
1 1 1
2 1
2 1
1
p
y
p
p
p
p
U y p p p U
n
n
=
Dengan demikian permintaan dan utilitas tidak langsung bergantung hanya pada tingkat
harga relatif dan pendapatan riil.
6.4.11 Definisi:
Misalkan fungsi permintaan Marshallian diberikan sebagai ) , p ( y D x
i i
= . Elastisitas tingkat
harga pada permintaan dan elastisitas pendapatan pada permintaan didefinisikan sebagai

j
i
i
j
ij
p
x
x
p
c
c
= c (elastisitas tingkat harga) (6-12)
6.4.12 Teorema:
0
2 1
+ + + +
iy in i i
c c c c (6-13)
Bukti:Latihan (Petunjuk: Gunakan Teorema Euler)
6.5. Minimisasi Pengeluaran
Pilihan konsumen mingkin juga dapat ditinjau sebagai masalah minimisasi pengeluaran.
Seorang konsumen dapat dipuaskan dengan utilitas pasti pada tingkat u dan mungkin mencob
a untuk meminimalkan pengeluaran. Dengan menggunakan beberapa notasi yang sama dan
asumsi sebelumnya, masalah minimisasi pengeluaran diformulasikan sebagai berikut:
Masalah-EM: Min
n
E R x 0, p x, p (x)
T
e > =
s.t. U(x) >u
0 x > .
Solusi optimal pada masalah-EM disebut expenditure-minimizer. (Dengan mengasumsikan
bahwa ue range(U) yang bisa diberikan, tanpa kerugian umum, menjadi bentuk [0,b) dimana
b bisa tak hingga dan U (0)=0. Meskipun jika u=0, maka masalah-EM mempunyai solusi
trivial x
E
=0. Oleh karena itu dengan mengasumsikan bahwa ue(0,b). Untuk waktu yang
sebaik-baiknya, dengan mengambil b yang tak hingga sehingga ueR
++
.)
6.5.1 Teorema:
Diberikan masalah-EM
Min
n
E R x 0, p x, p (x)
T
e > =
s.t. U(x) >u, u>0
0 x > .
Dimana U terdiferensialkan dan bersifat quasiconcave pada R
n
dan u diberikan. Maka x
E

adalah expenditure-minimizer jika dan hanya jika memenuhi kondisi Kuhn-Tucker.
Bukti:
()Dengan memilih x
0
>x
E
maka U(x
0
)>U(x
E
) >u, oleh sebab itu U(x
0
) u> 0. Selain itu
untuk setiap xe X={xeR
n
|U(x
0
) u> 0, 0 x > }, U
i
x >, dngn nonii. Mnr
teorema 5.13.10, kendala Kuhn-Tucker. Oleh karena itu, x
E
memenuhi kondisi Kuhn-Tucker.
(:)Fungsi obyektif linier adalah terdiferensialkan dan bersifat concave (atau quasiconcave)
pada
n
+
R . Fungsi kendala terdiferensialkan dan bersifat quasiconcavepada
n
+
R . Menurut
teorema 5.17.2, adalah x
E
solusi optimal.

Kondisi Kuhn-Tucker pada Masalah Minimisasi Pengeluaran
6.5.2 Teorema:
Diberikan masalah-EM:
Min
n
E R x 0, p x, p (x)
T
e > =
s.t. U(x) >u, u>0
0 x > .
dimana U adalah terdiferensialkan dan bersifat quasiconcavepada
n
+
R dan u adalah tingkat
utilitas yang diberikan. Jika x
E
adalah expenditure-minimizer, maka ada suatu skalar
E

sedemikian sehingga
a) n j U p
E
j
E
j
, , 2 , 1 , 0 ) x ( ' = s + (6-30)
b) n j x U p
E
j
E
j
E
j
, , 2 , 1 , 0 )] x ( ' [ = s + (6-31)
c) | | 0 ) x ( = u U
E E
(6-32)
d) 0 >
E
(6-33)
e) , ) x ( u U
E
> (6-34)
f) 0 x >
E
(6-35)
Bukti: Dengan menuliskan kembali masalah sebagai
Min x, p (x)
T
= E
s.t. U(x) u>0,
0 x > .
dan menggunakan teorema 5.15.1.
6.5.3 Corollary:
Diberikan Masalah-UM dalam teorema 6.5.2 untuk membuat pengeluaran menjadi minimal
pada x
E
, ini syarat perlu bahwa
a) Untuk setiap dua pembelanjaan komoditas ke-i dan ke-j berlaku,
;
) x ( '
) x ( '
j
E
j
i
E
i
p
U
p
U
= (6-36)
b) . ) x ( u U
E
= (6-37)
Bukti:
a) Jika komoditas ke-i dan ke-j dibeli maka , 0 x >
E
i
0 x >
E
j
. Kemudian dari (6-31)
, 0 ) x ( '
, 0 ) x ( '
= +
= +
E
j
E
j
E
i
E
j
U p
U p


Sehingga
) x ( ' ) x ( '
E
j
j E
E
i
i
U
p
U
p
= = (6-38)
atau
j
E
j
i
E
i
p
U
p
U
) x ( '
) x ( '
=
b) Karena harga-harga barang dan utilitas marjinal positif, maka untuk 0 >
E
dari (6-4),
diperoleh
. ) x ( u U
E
=
6.5.4 Remarks
1) Kondisi (6-38) mengatakan bahwa pada pengeluaran minimum,harga dibagi utilitas
denganutilitas marjinal diidentifikasi untuk semua pembelanjaan komoditas. Dan jika

) x ( ' ) x ( '
E
j
j
E
i
i
U
p
U
p
>
Maka pengeluaran dapat diturunkan dengan mengambil tingkat utilitas yang sama, yaitu
dengan mengalokasikan kembali pengeluaran dari i ke j.
2) Dari (6-38) bahwa langrange multiplier
E
adalah harga marjinal pada utilitas untuk setiap
pembelanjaan komoditas. Kita juga dapat meninjau pada
E
melalui teorema 5.16.1. Kita
dapat menuliskan masalah-EM sebagai
Min (x) E
s.t. Ux u,
0 x > .
Menurut teorema 5.16.1, ;
) (
)) x ( (
E
E
u
E
=
c
c

;
) x (
E
E
u
E
=
c
c

Dengan demikian harga marjinalpada utilitas untuk setiap pembelanjaan komoditas
diidentifikasi untuk harga marginal pada utilitas untuksetiap pembelanjaan komoditas yang
simultan.
3) Bagian kedua pada corollary 6.5.3 mengatakan bahwa pada pengeluaran minimum,
memberikan tingkat utilitas yang dicapai. Dan jika tingkat utilitas yang diberikan tidak
dicapai maka pengeluaran bisa berkurang dengan berkurangnya konsumsi.
4) Dalam maksimisasi utilitas, strict quasiconcave pada fungsi obyektif mengimplikasi
ketunggalan pada utility-maximizer. Dalam masalah minimisasi pengeluaran, fungsi obyektif
linear bersifat quasiconcave tetapi tidak bersifat strictly quasiconcave. Meskipun strict
quasiconcave pada U masih menjamin ketunggalan pada expenditure-minimizer. Ini
ditunjukkan pada teorema selanjutnya.
6.5.5 Teorema:
Fungsi utilitas dalam masalah-EM terdiferensialkan dan bersifat strictly quasiconcave
makaexpenditure-minimizer adalah tunggal.
6.5.6 Contoh:
Diberikan Masalah maksimisasi utilitas pada contoh 6.3.6
Max U(x
1
,x
2
) = (x
1
+1)
1/3
(x
2
+1)
1/2

s.t. x
1
+3x
2
2
x
1
,x
2
> 0.
denganutility-maximizer adalah x
U
=[9 4]
T
dengan utilitas maksimum pada
U(x
U
)=u
*
=(10)
1/3
(5)
1/2
. Diberikan masalah-EM dimana tingkat utilitas yang diberikan adalah
u
*
:
Min x
1
+3x
2

s.t (x
1
+1)
1/3
(x
2
+1)
1/2
> u
*

x
1
,x
2
> 0.
Kondisi Kuhn-Tucker adalah
(a)
0 ) 1 ( ) 1 )( 2 / ( 3
0 ) 1 ( ) 1 )( 3 / ( 1
2 / 1
2
3 / 1
1
2 / 1
2
3 / 2
1
s + + +
s + + +

x x
x x


(b)
0 ] ) 1 ( ) 1 )( 2 / ( 3 [
0 ] ) 1 ( ) 1 )( 3 / ( 1 [
2
2 / 1
2
3 / 1
1
1
2 / 1
2
3 / 2
1
= + + +
= + + +

x x x
x x x


(c) 0 ] ) 1 ( ) 1 [(
* 2 / 1
2
3 / 1
1
= + + u x x
(d) 0 >
(e)
* 2 / 1
2
3 / 1
1
) 1 ( ) 1 ( u x x > + +
(f) x
1
,x
2
> 0.
Dari kondisi ini, kita dapat menunjukkan bahwa kasus berikut tidak mungkin: (1) x
1
= 0,x
2
= 0
(2) x
1
> 0,x
2
= 0 (3)x
1
= 0,x
2
> 0. Kasus x
1
> 0,x
2
> 0mewakili untuk persamaan-persamaan
0 ) 5 ( ) 10 ( ) 1 ( ) 1 (
0 ) 1 ( ) 1 )( 2 / ( 3
0 ) 1 ( ) 1 )( 3 / ( 1
2 / 1 3 / 1 2 / 1
2
3 / 1
1
2 / 1
2
3 / 1
1
2 / 1
2
3 / 2
1
= + +
= + + +
= + + +

x x
x x
x x


menghasilkan solusi
6 / 1 3 / 2
2 1
) 5 ( ) 10 ( 3 , 4 , 9 = = =
E E E
x x .
6.6 Fungsi Permintaan Hicksian dan Fungsi Pengeluaran Tidak Langsung
Andaikan bahwa dalam masalah-EM pada teorema 6.5.2, untuk semua n komoditas yang
dibeli berlaku (yaitu x
E
>0) dan x
E
tunggal. Karena
E
>0 ,maka (x
E
,
E
) harus memenuhi
kondisi Kuhn-Tucker yang mereduksi persamaan-persamaan:

0 ) x ( ' ) , p ; x , (
0 ) x ( ' ) , p ; x , (
0 ) x ( ) , p ; x , (
1
1 1
1
0
= + =
= + =
= =
n
n
U p y G
U p y G
u U y G

(6-42)
Sistem (6-42) dengan n+1 persamaan , , , ,
2 1 n
x x x dalam n+1 variabel u p p p
n
, , , ,
2 1
.
Matriks Jacobian dari (6-42) adalah
(
(
(
(

=
' ' '
' ' '
' ' 0
1
1 11 1
1
nn n n
n
n
U U U
U U U
U U
J

(6-43)


Sistem (6-19) mempunyai n+1 persamaan-persamaan di dalam n+1 peubah-peubah
, , , ,
2 1 n
x x x dan n+1 parameter-parameter y p p p
n
, , , ,
2 1
. Matriks Jacobian pada sistem
(6-19) adalah

(
(
(
(

=
(
(
(
(
(

=
' '
' '
0
) ( ) ( ) (
) ( ) ( ) (
) ( ) ( ) (
1
1 11 1
1
' '
1
'
' 1 '
1
1 ' 1
' 0 '
1
0 ' 0
nn n n
n
n
n
n n n
n
n
U U p
U U p
p p
F F F
F F F
F F F
J


Asumsi bahwa U terdiferensialkan dua kali secara kontinu pada

Asumsi bahwa U terdiferensialkan secara kontinudua kali pada
n
+ +
R dan J adalah
nonsingular pada
T U
] , p ; x , [ y
U
maka dengan teorema fungsi implisit (Teorema 4.13.9),
maka ada sebuah fungsi terdiferensial secara kontinu
U
i
D sedemikian sehingga ) , ( u p D x
E
i
E
i
=
pada persekitaran
T
] , p [ y .
Kondisi ini terpenuhi jika U terdiferensial secara kontinu dua kali dan matriks Hessian-nya
definit negatif. Dalam kasus ini, U adalah strictly concave, oleh karena itu setiap expenditure-
minimizer adalah tunggal untuk setiap pasang (p,u) (teorema 6.5.5). Selain itu matriks
) x ( ' ' U adalah simetri dan nonsingular. Ini menunjukkan bahwa matriks Jacobian (6-43)
nonsingular (masalah 1.23).
6.6.1 Definisi:
Misalkan masalah-EM mempunyai expenditure-minimizer tunggal x
E
untuk setiap pasang
harga-utilitas (p,u). Fungsi pendapatan Hicksianadalah fungsi bernilai riil yang terdefinisi
pada orthant positif R
n+1
dengan
) , p ( u D x
E
i
E
i
=
6.6.2 Definisi:
Misalkan adalah x
E
expenditure-minimizer tunggal terhubung dengan pasangan harga-utilitas
(p,u).Fungsi pengeluaran tidak langsungadalah fungsi bernilai riil E
1
terdefinisi pada
orthant positif R
n+1
dengan

E E
E u E x p ) x ( ) , p (
T 1
= =

6.6.3 Remarks:
Fungsi pengeluaran tidak langsung mengindikasikan bahwa pengeluaran minimum dapat
dicapai pada tingkat harga dan utilitas yang diberikan.
6.4.4 Teorema:
Fungsi pendapatan Hicksian adalah fungsi homogen derajat nol pada tingkat harga
Bukti:
Dengan menunjukkan bahwa untuk setiap o>0, ) , p ( ) , p ( u D u D
E
i
E
i
= o .Dengan
mempertimbangkan pasangan masalah minimisasi pengeluaran berikut:
EM-1: Min x, p
T
o EM-2: Min x, p
T

s.t. U(x) >u, s.t. U(x) >u,
0 x > . 0 x > .
Catatan bahwa EM-1 dan EM-2 mempunyai himpunan fisibel yang sama dan x p x p
T * T
o o s
jika dan hanya jika x p x p
T * T
s . Oleh karena itu, x
E
adalah sebuah minimizer pada EM-1 jika
dan hanya jika itu juga minimizer pada EM-2. Dalam EM-1 ) , p ( u D x
E
i
E
i
o = dan dalam EM-2
) , p ( u D x
E
i
E
i
= .Denganexpenditure-minimizer yang tunggal, diperoleh ) , p ( ) , p ( u D u D
E
i
E
i
= o .
6.6.5 Teorema:
Fungsi pengeluaran tidak langsung E
1
mempunyai sifat berikut:
a) E
1
adalah homogen linier terhadap tingkat harga yaitu jika utilitas u konstan maka
) , p ( ) , p ( u D u D
E
i
E
i
o o = , untuk setiap o>0.
b) E
1
adalah tidak menurun terhadap tingkat harga yaitu jika tingkat utilitas u tetap
konstan maka ) , p ( ) , p ( p p
2 1 1 1 2 1
u E u E s s ;
c) E
1
adalah menaik terhadap utilitas yaitu jika tingkat harga p tetap konstan maka
) , p ( ) , p (
2
1
1
1
2 1
u E u E u u s <
d) E
1
adalah concave terhadap tingkat harga yaitu jika tingkat utilitas tetap konstan maka
; 1 0 ), , p ( ) 1 ( ) , p ( ] , p ) 1 ( p [
2 1 1 1 2 1 1
< < + > + u u u u u u E u E u E
e) E
1
kontinu terhadap tingkat harga positif yaitu jika tingkat utilitas tetap konstan maka
E
1
kontinu untuk semua p > 0.
6.6.6 Teorema (Lemma Shephard untuk Konsumen)
. , , 2 , 1 ,
) , p (
1
n j
p
u E
x
j
E
j
=
c
c
=
6.6.7 Remark: Teorema 6.6.6 mirip dengan Lemma Shephard dalam teori perusahaan
(teorema 7.6.6)
6.6.8 Teorema:
Fungsi pendapatan Hicksian untuk barang ke-j adalah tidak menaik terhadap tingkat harga
barang ke-j yaitu
. , , 2 , 1 , 0 n j
p
x
j
E
j
= s
c
c

6.6.9 Remarks:
(1) Jika matriks Hessian padaE
1
adalah definit negatif maka anggota-anggota diagonal
matriksnya negatif (Teorema 1.12.7). Oleh karena itu
0 <
c
c
j
E
j
p
x

Yaitu permintaan pada barang ke-j menurun dengan menaiknya p
j
.tanda
(2) Sementara itu teorema 6.6.8 adalah pasti tentang tanda
j
E
j
p
x
c
c
pada bukan ungkapan pasti
yang dibuat tanda j i
p
x
j
E
j
=
c
c
, . Meskipun kita membuktikan dalam teorema selanjutnya bahwa
terdapat j i = sedemikian sehingga 0 >
c
c
j
E
j
p
x
.
6.6.10 Teorema:
Untuk setiap j, terdapat j i = sedemikian sehingga 0 >
c
c
j
E
j
p
x
.
6.6.11 Teorema:(Reciprocity Condition).
Jika fungsi pengeluaran tidak langsung mempunyai turunan parsial pertama yang kontinu
maka
. , , 2 , 1 , , n j i
p
x
p
x
j
E
i
i
E
j
=
c
c
=
c
c

Bukti: Dengan menurunkan persamaan pada teorema 6.6.6 terhadap p, diperoleh

j
E
i
i j j i i
E
j
p
x
p p
u E
p p
u E
p
x
c
c
=
c
c
=
c
c
=
c
c
) , p ( ) , p (
1 2 1 2

6.6.12 Contoh:
Anggap masalah-UM pada contoh 6.4.14. Jika konsumen mengharapkan pengeluaran minim
yang diberikan pada tingkat utilitas u maka masalah-EM yaitu
Min E(x) = p
1
x
1
+p
2
x
2

s.t (x
1
+1)
1/3
(x
2
+1)
1/2
> u
x
1
,x
2
> 0.
Kondisi Kuhn-Tucker adalah
(a)
0 ) 1 ( ) 1 )( 2 / (
0 ) 1 ( ) 1 )( 3 / (
2 / 1
2
3 / 1
1 2
2 / 1
2
3 / 2
1 1
s + + +
s + + +

x x p
x x p


(b)
0 ] ) 1 ( ) 1 )( 2 / ( [
0 ] ) 1 ( ) 1 )( 3 / ( [
2
2 / 1
2
3 / 1
1 2
1
2 / 1
2
3 / 2
1 1
= + + +
= + + +

x x x p
x x x p


(c) 0 ] ) 1 ( ) 1 [(
2 / 1
2
3 / 1
1
= + + u x x
(d) 0 >
(e) 0 ) 1 ( ) 1 (
2 / 1
2
3 / 1
1
> + + u x x
(f) x
1
,x
2
> 0.
Dari bagian (b) ini mengikuti bahwa solusi-solusi interior
2
+
R (yaitu x
1
,x
2
> 0), perhatikan
bahwa

0
) 1 (
) 1 (
2
0
) 1 (
) 1 (
3
2 / 1
2
3 / 1
1
2
3 / 2
1
2 / 1
2
1
=
+
+
+
=
+
+
+
x
x
p
x
x
p


Persamaan ini mengimplikasi bahwa 0 = ,oleh karena itu dari (c)
0 ) 1 ( ) 1 (
2 / 1
2
3 / 1
1
= + + u x x
Ketiga persamaan ini menghasilkan fungsi permintaan Hicksian:

1
2
3
1
3
2
5 / 6
5 / 2
2
1
2
5 / 6
5 / 3
1
2
1

|
|
.
|

\
|
=

|
|
.
|

\
|
=
u
p
p
x
u
p
p
x
E
E

Dengan jelas, fungsi permintaan Hicksian adalah homogen derajat nol terhadap tingkat harga.
Fungsi pengeluaran tidak langsung diperoleh dengan mensubtitusi fungsi permintaan
Hicksian ke dalam definisi:

2 1
5 / 6
5 / 3
2
5 / 2
1
2 2 1 1 2 1
1
3 2
5
) , , (
p p u
p p
x p x p u p p E
E E
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
=
+ =

Ini jelas bahwa fungsi pengeluaran tidak langsung adalah homogen linear terhadap tingkat
harga.
Membuktikan lemma Shephard untuk konsumen (teorema 6.6.6):

E
E
x u
p p
p
u p p E
x u
p p
p
u p p E
2
5 / 6
5 / 2
2
5 / 2
1
2
2 1
1
1
5 / 6
5 / 3
2
5 / 3
1
1
2 1
1
1
3 2
) , , (
1
3 2
) , , (
= |
.
|

\
|
|
.
|

\
|
=
c
c
= |
.
|

\
|
|
.
|

\
|
=
c
c


Juga membuktikan teorema 6.6.8

. 0
5
) 72 (
, 0
5
) 72 (
5 / 7
2
5 / 6 5 / 2
1
5 / 1
2
2
5 / 3
1
5 / 6 5 / 3
2
5 / 1
1
1
<

=
c
c
<

=
c
c
p
u p
p
x
p
u p
p
x
E
E

Dengan menurunkan
E
x
1
dan
E
x
2
terhadap
2
p dan
1
p , berturut-turut:

.
5
) 72 (
,
5
) 72 (
5 / 2
2
5 / 3
1
5 / 6 5 / 1
2
2
5 / 2
2
5 / 3
1
5 / 6 5 / 1
1
1
p p
u
p
x
p p
u
p
x
=
c
c
=
c
c

Ini membuktikan reciprocity condition.
6.6.13 Remark:
Contoh terdahulu bersama dengan contoh 6.4.14 menunjukkan bahwa fungsi permintaan
Hicksian yang dibedakan dengan fungsi permintaan Marshallian. Pada fungsi permintaan
Marshallian ada pendapatan tetapi tidak utilitas sebagai salah satu uraian sementara pada
fungsi pendapatan Hicksian ada utilitas tetapi tidak pendapatan sebagai salah satu uraian.
Selain itu fungsi permintaan Marshallian homogen derajat nol terhadap tingkat harga dan
pendapatan sementara fungsi permintaan Hicksian homogen derajat nol hanya terhadap
tingkat.
6.7 Hubungan antara Maksimisasi Utilitas dan Minimisasi Pengeluaran
Pertimbangkan masalah-UM
Max U(x)
s.t. p
T
x y, p > 0, y> 0, x eR
n
(6-47)
x > 0.
Misalkan x
U
adalah utility-maximizer yang tunggal dan misalkan u = U(x
U
) utilitas
maksimum. Dengan mempertimbangkan masalah-EM dengan u sebagai tingkat utilitas:
Min x, p
T

s.t. U(x) >u p > 0, y> 0, x eR
n
(6-48)
0 x > .
Dari masalah-EM, dengan catatan bahwa x
E
> 0 dan
U(x
E
) >u = U(x
U
) (6-49)
Karena x
U
adalah fisibel di dalam masalah-EM, maka diperoleh
. x p x p
T T
y
U E
= s
Ini mengimplikasi bahwa x
E
adalah fisibel dalam masalah-UM yang mengakibatkan
U(x
U
) >U(x
E
)
Kondisi (6-49) dan (6-51) mengimplikasi bahwa U(x
U
) = U(x
E
). Oleh karena itu x
E
adalah
maximizer pada masalah-UM dan dengan ketunggalan pada utility-maximizer, x
U
= x
E
. Yang
menghasilkan bukti dari teorema berikut:
6.7.1 Teorema:
Misalkan x
U
adalah utility-maximizer yang tunggal pada masalah-UM (6-47) dan misalkan
u=U(x
U
) dalam masalah-EM (6-48). Jika x
E
adalah expenditure-minimizer dalam masalah-
EM maka x
U
= x
E
.
6.7.2 Remark:
Demikian pula, memungkinkan memulai dari masalah-UM dan himpunan y=U(x
E
), dimana
x
E
adalah expenditure-minimizer. Maka kita juga adapat menunjukkan bahwa x
E
adalah
expenditure-minimizer yang berkorespondensi masalah-UM dengan budget y. Dengan
mengemukakan hasil ini dalam teorema selanjutnya dan meninggalkan buktinya sebagai
latihan.
6.7.3 Teorema:
Misalkan x
E
adalah expenditure-minimizer yang tunggal pada masalah-EM (6-48) dan
misalkan y =p
T
x dalam masalah-UM (6-47). Jika x
U
adalah utility-maximizer dalam masalah-
UM maka .
Bukti: Latihan
6.7.4 Teorema (Identitas)
(a) y y U E )] , p ( , p [(
1 1

(b) u u E U )] , p ( , p [(
1 1

(c)
E
j
E
j
U
j
x y U D x )] , p ( , p [(
1

(d)
U
j
U
j
E
j
x u E D x )] , p ( , p [(
1

6.7.5: Teorema (Identitas Roy)
. , , 2 , 1
) , p (
) , p (
1
1
n j
y
y U
p
y U
x
j U
j
=
c
c
c
c


6.7.6 Remarks:
(1) Diberikan fungsi utilitas tidak langsung, kita bisa memperoleh (a) fungsi permintaan
marshallian dengan menggunakan Identitas Roy, (b) fungsi pengeluaran tidak langsung
dengan menggunakan teorema 6.7.4 dan (c) fungsi permintaan Hicksian dengan
menggunakan Lemma Shephard. Sebagai contoh misalkan
.
4
) , p (
2 1
2
1
p p
y
y U =
maka ,
4
) , p (
,
4
) , p (
2
2 1
2
2
1
2
2
1
2
1
1
p p
y
p
y U
p p
y
p
y U
=
c
c
=
c
c


2 1
1
2
) , p (
p p
y
y
y U
=
c
c

Sehingga diperoleh

2 / 1
2
1 2 / 1
2
2 / 1
1
2
1
2
2 / 1
1
2 2 / 1
2
2 / 1
1
1
1
1
) ( ) (
) , p (
) ( ) (
) , p (
|
|
.
|

\
|
= =
c
c
=
|
|
.
|

\
|
= =
c
c
=

p
u p
p u p
p
u E
x
p
u p
u p p
p
u E
x
E
E

Gambar 6.4 menunjukkan fungsi yang diberikan Fungsi utilitas tidak langsung (dinotasikan
IUF), dalam kotak gelap dengan tanda panah yang mengindikasikan bagaimana Fungsi
pengeluaran tidak langsung (IEF), Fungsi permintaan Marshallian (MDF) dan Fungsi
Permintaan Hicksian (HDF) yang berasal.

Gambar 6.4
(2)Diberikan fungsi pengeluaran tidak langsung kita bisa memperoleh (a) fungsi permintaan
Hicksian dengan menggunakan lemma Shephard, (b) fungsi utilitas tidak langsung melalui
teorema 6.7.4 dan (c) fungsi permintaan Marshallian dengan menggunakan Identitas Roy
(Gambar 6.5). Andaikan diberikan fungsi pengeluaran tidak langsung:
IUF
MDF
IEF HDF
Teorema 6.7.4
Lemma Shephard
Identitas Roy

2 / 1
2 1
1
) ( 2 )] , p ( u p p u E =
Dengan menggunakan lemma Shephard, diperoleh fungsi permintaan Hicksian:

2 / 1
2
1 2 / 1
2
2 / 1
1 2
2 / 1
1
2 2 / 1
2
2 / 1
1 1
) ( ) )( 2 )( 2 / 1 (
) ( ) )( 2 )( 2 / 1 (
|
|
.
|

\
|
= =
|
|
.
|

\
|
= =

p
u p
p u p x
p
u p
u p p x
E
E

Dari teorema 6.7.4, diperoleh
y y U p p =
2 / 1 1
2 1
)] , p ( [( 2
Sehingga diperoleh fungsi permintaan Marshallian:
.
2
2
4
,
2
2
4
2
2 1
2
2 1
2
1
1
2 1
2
2
1
2
1
p
y
p p
y
p p
y
x
p
y
p p
y
p p
y
x
U U
=

= =

=

Gambar 6.5
(3) Anggap fungsi permintaan Hicksian diberikan. Maka kita bisa memperoleh (a) fungsi
permintaan pengeluaran tidak langsung dengan menggunakan definisi, (b) fungsi utilitas
tidak langsung dengan menggunakan teorema 6.7.4 dan (c) fungsi permintaan Marshallian
dengan menggunakan Identitas Roy (Gambar 6.6). Dengan mempertimbangkan contoh
terdahulu. Sebagai permulaan anggap fungsi permintaan Hicksian

2 / 1
2
2 / 1
1 2
2 / 1
2
2 / 1
1 1
) ( ) ( , ) ( ) (

= = p u p x u p p x
E E

Yang menghasilkan fungsi pengeluaran tidak langsung dengan menggunakan definisi ini:
IUF
MDF
IEF HDF
Teorema 6.7.4
Lemma Shephard
Identitas Roy

2 / 1
2 1
2 / 1
2
2 / 1
1 2
2 / 1
2
2 / 1
1 1
2 2 1 1
1
) ( 2
) ( ) )( ( ) ( ) )( (
)] , p (
u p p
p u p p u p p p
x p x p u E
E E
=
+ =
+ =


Dengan diperolehnya fungsi pengeluaran tidak langsung, memungkinkan diperoleh fungsi
utilitas tidak langsung dan fungsi permintaan Marshallian di dalam (2) di atas.

Gambar 6.6
6.7.7 Teorema: (Slutsky)

U
i
U
j
i
E
j
i
U
j
x
y
x
p
x
p
x
c
c
+
c
c
=
c
c

Bukti: Dari teorema 6.7.4 diperoleh
) , p ( y D x x
U
j
U
j
E
j
= = ,dimana ) , p (
1
u E y = .
Dengan menurunkannya terhadap p
j
(menggunakan Chain Rule), diperoleh

) (Karena
6.6.6) (Teorema
) , p (
1
U
i
E
i
U
i
U
j
i
E
j
E
i
U
j
i
E
j
i
U
j
i
E
j
i
U
j
i
E
j
i
U
j
x x x
y
x
p
x
x
y
x
p
x
p
u E
y
x
p
x
p
y
y
x
p
x
p
x
=
c
c
+
c
c
=
c
c
+
c
c
=
c
c
c
c
+
c
c
=
c
c
c
c
+
c
c
=
c
c

Hasil mengikuti terminologi sebelumnya.
6.7.8 Remarks:
(1) Dengan mengemukakan bahwa tidak adanya ketidaklaziman mengenai fakta bahwa
IUF
MDF
IEF HDF
Teorema 6.7.4
Lemma Shephard
Identitas Roy

U
i
E
i
x x = tetapi
i
E
j
i
U
j
p
x
p
x
c
c
=
c
c

Ini menerangkan fakta bahwa dalam mengambil turunan parsial, parameter-parameter yang
berbeda adalah tetap. Mengingat bahwa

E
j
E
j
U
j
U
j
x u D y D x ) , p ( ) , p (
Hanya jika ) , p (
1
y U u = .
(2)Untuk membantu pembaca mengerti persamaan Slutsky perhatikan perubahan kecil pada
permintaan Marshallian yang berkaitan dengan perubahan kecil pada tingkat harga, sebut saja
dp
i
. Dengan mengalikan kedua ruas pada persamaan Slutsky dengan dp
i
, diperoleh

i
U
i
U
j
i
i
E
j
i
i
U
j
dp x
y
x
dp
p
x
dp
p
x
c
c

c
c
=
c
c
(6-52)

i
U
i
U
j E
j
U
j
dp x
y
x
dx dx
c
c
= (6-53)
Ini berguna untuk menggambarkan perubahan dalam kasus dua dimensi (gambar 6.7).
Andaikan adalah x
U
adalah utility-maximizer yang berhubungan dengan harga p
1
dan p
2
dan
pendapatan y. Budget line ditunjukkan sebagai garis BB. Jika meningkat untuk

1 1
*
1
dp p p + = ,
budgetline akan membelok padaBB
*
.Utility-maximizerbaru adalah yang menghasilkan
perubahan permintaan Marshallian

U U U
d x x x
*
= atau ,. 2 , 1 ,
*
= = j x x dx
U
j
U
j
U
j

Permintaan Hicksian barux
E*
menetapkan u yang konstan, oleh karena itu ini terletak pada
kurva indiferensiIS(x
U
)(=IS(x
E
)) dan bisa diperoleh dengan memindahkan budget line
baruBB
*
sehingga garisnya menyinggung IS(x
U
). Sehingga catatan bahwa

* * * *
x x x x x x
E U U E U U
+ = (6-54)
yaitu


(3) Dengan adanya
U
i
x pada pengaruh pendapatan terminologinya dapat dianggap sebagai
bobot. Jika komoditas ke-i adalah bagian kecil daripada consumption bundle, maka pengaruh
pendapatan pada perubahan p
i
juga kecil.
Perubahan
Pada
Permintaan
Marshallian
=
Pengaruh
Subtitusi
+
Pengaruh
Pendapatan
6.7.9 Contoh: Pertimbangkan masalah-UM berikut:
Max (1/3) lnx
1
+(1/2) lnx
2

s.t. p
1
x
1
+ p
2
x
2
y
x
1
,x
2
> 0.
Dengan fungsi pendapatan Marshallian adalah:
,
2
) , , (
1
2 1 1 1
p
y
y p p D x
U U
= = (6-57)
,
2
) , , (
2
2 1 2 2
p
y
y p p D x
U U
= = (6-57a)
Fungsi utilitas tidak langsung adalah
U
1
(p
1
,p
2
,y) = (1/3) ln[y/(2p
1
)]+(1/3) ln[y/(2p
2
)].
Misalkan u adalah tingkat utilitas maksimum yaitu
u = U
1
(p
1
,p
2
,y) = (1/3) ln[y
2
/(4p
1
p
2
)]
Masalah-EM yang berhubungan dengan tingkat utilitas yang diberikan yaitu:
Min p
1
x
1
+p
2
x
2

s.t (1/3) lnx
1
+(1/2) lnx
2
> u
x
1
,x
2
> 0.
Fungsi permintaan Hicksian adalah:
, ) ( ) ( ) ( ) , , (
2 / 3 2 / 1
2
2 / 1
1 2 1 1 1
u E E
e p p u p p D x

= = (6-59)
, ) ( ) ( ) ( ) , , (
2 / 3 2 / 1
2
2 / 1
1 2 1 2 2
u E E
e p p u p p D x

= = (6-60)
Dengan mensubtitusi u dari pers. (6-58) ke dalam pers (6-59) dan (6-60) dan dengan
menyederhanakannya, diperoleh

U E U E
x
p
y
x x
p
y
x
2
2
2 1
1
1
2
,
2
= = = = (6-57)
,
2
) , , (
2
2 1 2 2
p
y
y p p D x
U U
= = (6-57a)
Yang dikemukakan dalam teorema 6.7.1.
Ini akan sama dengan mengambil kesimpulan dari (6-16) bahwa

i
U
i
E
p
x
p
x
c
c
=
c
c
1 1
atau
i
U
i
E
p
x
p
x
c
c
=
c
c
2 2

karena
E
j
x dan
U
j
x bukan fungsi dengan peubah yang sama. Dari contoh,

1
1
2
1
2
1 1
1
2 4 p
x
p
y
p
y
p
x
U E
c
c
=

=
c
c

dengan memeriksa persamaan Slutsky untuk j = 1 dan i = 1;

i
U
U
i
U E
p
x
p
y
p
y
p p
y
x
y
x
p
x
c
c
=

=
c
c

c
c
1
2
1
1 1
2
1
1
1
1
2
2 2
1
4

identitas Roy dapat juga diperiksa dan ditinggalkan sebagai latihan.

Anda mungkin juga menyukai