RHEOLOGI
1. PENDAHULUAN
2. SISTEM NEWTONIAN
3. SISTEM NON-NEWTONIAN
4. PENENTUAN SIFAT RHEOLOGI
Achmad Radjaram 2013
PUSTAKA
- Martin, A,1993 Physical pharmacy, 4 , Ed, Lea & Febiger, Philadelphia P
- Florence AT, Attwood D, 1998, Physicochemical principles of Pharmacy,
3rd Ed, Macmillan Press, London
- Aulton M.E, 2002, Pharmaceutics, The science of Dosage Form Design,
2rd Ed, Churchell Li vingstone, London, New York.
FARMASI FISIKA
2
3
RHEOLOGI
1. PENDAHULUAN
* Rheologi : ilmu yang mempelajari sifat alir
* Rheo : mengalir, logos : ilmu
* Viskositas atau kekentalan (q) : ukuran ketahanan (resistensi)
cairan untuk mengalir
* Jenis aliran : Newtonian dan non Newtonian
Aliran Newtonian : Viskositasnya akan tetap terhadap
perubahan kecepatan geser (rate of shear =G) aliran laminer
* Aliran Laminer : Aliran bergerak dengan teratur sepanjang
lapisan, tanpa selintasi lapisan yang lain.
4
Aliran Non Newtonian : Viskositasnya berubah dengan
peningkatan kecepatan geser (G) aliran turbulen .
Aliran turbulen : aliran cairan yang bergerak dengan lintasan tidak
teratur
meliputi : aliran plastik, pseudoplastik dan dilatan
Contoh : Emulsi, Suspensi, pasta, gel, krim larutan pengental
Aplikasi Farmasetika
- Sebagai Pertimbangan : Formulasi, produksi dan analisis produk
untuk sediaan liquid dan semisolid.
- Efek : Konsistensi, kenyamanan penggunaan, stabilitas fisik produk
dan pelepasan obat
- Industri : proses produksi sediaan emulsi suspensi dan lain-lain
Manufaktur : pemilihan alat pencampur, penyalutan tablet,
pengisian pada kemasan.
5
2. SISTEM NEWTONIAN
Model tumpukan kertas sebagai lapisan-lapisan molekul yang
mengalir : aliran laminer
Fluida mengalir pada bidang yang sejajar satu sama lain, tiap
bidang/lapisan mempunyai kecepatan yang konstan.
Gradian kecepatan terhadap jarak yang diukur tegak lurus
terhadap arah aliran (kecepatan geser) : dv/dr = G
Gaya geser ~ kec. Geser
F/A = q dv/dr
Deformasi cairan dengan adanya gaya
G dr dv
A F o
q = =
/
/
6
Viskositas : ukuran ketahanan fluida terhadap gaya geser
(shearing stress)
q =
o
G
o = F/A, G = dv/dr
o = Shearing stress = gaya geser, gaya per luas yang dibutuhkan
untuk memindahkan satu bidang terhadap bidang lain
Satuan viskositas
q = 1 poice = 1 dyne det cm
-2
q = 1 poise F (dyne), A (1 cm
2
), V (jarak 1 cm) pada bidang
1 cm s
-1
Viskositas Dinamik = q (cps = centipoise = 0,01 poise
Viskositas Kinematik = v = q/ ( centistoke = 0,01 stoke)
1 stoke =
- Fluiditas = = 1/q kebalikan dari viskositas
det / 1
2
/
det) . /( 1
3
cm
cm gram
cm gram
=
7
RHEOGRAM
Hubungan antara gaya geser (abses) dan kecepatan geser (ordinat)
Sifat reologi grafik hubungan fungsi q = f (o) atau q = f (G)
Jika G linier proporsional dengan o dan melewati titik nol (0,0)
disebut sistem Newtonian atau Viskositas ideal.
Cairan Newtonian : q tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan
tidak tergantung G. Viskositas dilihat pada satu titik kecepatan geser.
Alat : viskosimeter Kapiler dan Bola jatuh. Viskosimeter satu titik.
Reogram aliran Newtonian
8
SISTEM NEWTONIAN
9
Pengaruh suhu terhadap q
q = A. e
Ea/RT
A = faktor Arrhenius
Ea = Energi aktivasi
Cairan : suhu naik q menurun
Contoh q air pada :
25
0
C = 0,895 cp
50
0
C = 0,549 cp
75
0
C = 0,380 cp
10
3. SISTEM NON NEWTONIAN
Viskositas tidak berbanding lurus dengan kecepatan geser q
= f (G)
Alat : Viskosimeter cup and bob (stormer) - Visk. titik ganda
Sistem likuid dan semisolid : larutan Kolloid, larutan polimer,
emulsi, suspensi, krim, gel, pasta
Tipe aliran : plastik, pseudoplastik dan dilatan
Reogram Aliran plastik :
Sediaan Suspensi
Kurva aliran menunjukkan terjadi hambatan gaya geser sampai
mencapai yield value seelanjutnya terjadi hubungan linier.
Yield value : indikasi kekuatan flukulasi
11
SISTEM NON-NEWTONIAN
12
Reogram Aliran pseudoplastik :
Sediaan emulsi , larutan polimer, larutan kolloid
Tidak ada yield value. Mengalir mulai dari awal (0,0)
Koefisien q tergantung pada fungsi kecepatan geser. q = f (G)
Terjadi semacam struktur intermukular yang dibentuk di bawah
pengaruh gaya geser.
13
SISTEM NON-NEWTONIAN
14
Reogram Aliran Dilatan :
Aliran dilatan berlawanan dengan aliran pseudoplastik
Koefisien q meningkat searah dengan kecepatan geser
Terjadi pada sediaan pasta, mengandung lebih dari 50 % partikel
padat, terflokulasi, dengan rongga antar partiukel yang minim.
15
16
Reogram Aliran Thiksotropi :
Sifat aliran tidak tergantung hanya pada kecepatan geser, tetapi
juga pada lamanya waktu gaya geser
Aliran thiksotropi, q menurun dengan waktu. Pada pendiaman
terbentu kembali strukturnya yang terlepas (reversibel), walaupun
prosesnya lambat (tergantung waktu), dipengaruhi gerakan
Brownian. Gel sol (sherar Thining)
Reogram menunjukkan Histerisis
Larutan makromolekul (polimer) : mempunyai kemampuan
membentuk ikatan skunder terbentuk struktur tiga dimensi yang
terlepas.
17
TIKSOTROPIK
18
ANTI-TIKSOTROPIK
19
RHEOPEKSI
20
Faktor yang mempengaruhi sifat Reologi
1. Viskositas fase eksternal (q
0
)
2. Jumlah volume fase dispers
3. Viskositas fase internal (q
i
)
4. Sifat emulgator dan film Interfasial
5. Distribusi ukuran partikel
21
4. PENENTUAN SIFAT RHEOLOGI
4.1. Sistem Newtonian (aliran laminer)
Alat : Viskometer satu titik
Viskometer kapiler : Ostwald, Ubehlohde.
Viskometer Bola Jatuh. Falling Ball (Stokes)
Viskometer kapiler
Viskometer bola jatuh
22
a) Viskometer kapiler
Perhitungan q persamaan Poiseuille Hugen - Poiseuille
ptr
4
t
q =
8 v l
q =
tr
4
gh
8 v l
t
p = g h
q = k . t.
Kalibrasi alat = standar air dan gliserin
q
1
q
2
=
1
t
1
1
t
2
p = tekanan gravitasi
r = jari-jari kapiler
t = waktu alir
v = volume cairan
l = panjang pipa kapiler
V =
q
= kt
23
b. Bola jatuh (stokes)
Persamaan = q = k (
b
-
s
) t
w
k
W = 6 t rq v
K = 4/3 tt
3
( -
o
) g
W = K
6 t rq v = 4/3 tt
3
( - o) g
3 q v = 2/3 r
2
( - o) g
V = l/t
l
t g r
o
9
) ( 2
2
V
g r
o
9
) ( 2
2
q =
q =
24
Bilangan Reynold (R)
R untuk menggambarkan sifat aliran laminar atau turbulen
R =
q
. .v d
R > 2.000 aliran turbulen
< 2.000 aliran laminer
- Suspensi
- Emulsi
- Larutan Makromolekul
q = f (G)
Non - newtonian
4.2. Sistem Non Newtonian (aliran turbulen)
d : diameter pipa
v : kecepatan
q : bj
25
a. Viskometer Stormer
Viskometer Cup and Bob (Rotovisco)
G = 1/t
t : waktu 100 putaran
v: 60/t x 100
q : k w/v
w : beban
v : kecepatan rpm
26
Viskometer Brookfield
Gaya gerak F = v f
F = gaya yang diberika
v = kecepatan
f = koefisien friksi partikel
f = 6 t q r
F = v 6 t q r
q = F/v 6 t r
Sampel : emulsi
27
b. Viskometer Cone and plate
keuntungan daripada stormer
- Kecepatan geser tetap
- Menghemat waktu
- Suhu stabil selama pengukuran
- Jumlah sampel sedikit = 0,1 0,2 ml
q = C.T/V
C : tetapan alat
T : putaran yang terbaca
V : kec. Kerucut (rpm)