A.Pengertian Diabetes Mellitus adalah keadaan hiperglikemi kronik yang disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah.Diabetes Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolisme dengan hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau keduanya.
B.Klasifikasi Klasifikasi Diabetes Mellitus dari National Diabetus Data Group: Classification and Diagnosis of Diabetes Mellitus and Other Categories of Glucosa Intolerance: a. Klasifikasi Klinis 1) Diabetes Mellitus a) Tipe I, tergantung insulin (IDDM), b) Tipe II, tak tergantung insulin (NIDDM) (1) NIDDM yang tidak mengalami obesitas (2) NIDDM dengan obesitas 2) Gangguan Toleransi Glukosa (GTG) 3) Diabetes Kehamilan/Gestasional (GDM) b. Klasifikasi risiko statistik 1) Sebelumnya pernah menderita kelainan toleransi glukosa 2) Berpotensi menderita kelainan toleransi glukosa Pada Diabetes Mellitus tipe 1 sel-sel pancreas yang secara normal menghasilkan hormon insulin dihancurkan oleh proses autoimun, sebagai akibatnya penyuntikan insulin diperlukan untuk mengendalikan kadar glukosa darah. Diabetes mellitus tipe I ditandai oleh awitan mendadak yang biasanya terjadi pada usia 30 tahun. Diabetes mellitus tipe II atau Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) merupakan suatu kelompok heterogen bentuk-bentuk Diabetes yang lebih ringan, terutama dijumpai pada orang dewasa, tetapi terkadang dapat timbul pada masa kanak-kanak terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah produksi insulin.
C.Tanda dan Gejala Dari sudut pasien DM sendiri, hal yang sering menyebabkan pasien datang berobat ke dokter dan kemudian didiagnosa sebagai DM ialah keluhan: - Kelainan kulit - Kelainan ginekologis - Kesemutan, rasa baal - Kelemahan tubuh - Luka atau bisul yang tidak sembuh-sembuh - Infeksi saluran kemih Kelainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi di daerah genital atau pun daerah lipatan kulit lain seperti di ketiak dan di bawah payudara, biasanya timbul akibat jamur. Sering pula dikeluhkan timbulnya bisul-bisul atau luka yang lama tidak sembuh. Pada wanita, keputihan merupakan salah satu keluhan yang sering menyebabkan pasien datang ke dokter ahli kebidanan. Jamur terutama candida merupakan penyebab tersering dari keluhan pasien. Rasa baal dan kesemutan akibat sudah terjadinya neuropati, juga merupakan keluhan pasien, disamping keluhan lemah dan mudah merasa lelah. Pada pasien laki-laki mungkin keluhan impotensi yang menyebabkan pasien datang ke dokter. Keluhan lain yaitu mata kabur yang disebabkan katarak, ataupun gangguan refraksi akibat perubahan-perubahan pada lensa oleh hiperglikemia. Mungkin pula keluhan tersebut disebabkan kelainan pada corpus vitreum. Diplopia binokular akibat kelumpuhan sementara otot bola mata dapat pula merupakan salah satu sebab pasien berobat ke dokter mata. Diabetes mungkin pula ditemukan pada pasien yang berobat untuk infeksi saluran kemih dan untuk tuberculosis paru. Jika pada mereka kemudian ditanyakan dengan teliti mengenai gejala dan tanda DM, pada umumnya juga akan ditemukan gejala khas DM, yaitu poliuria akibat diuresis osmotic, polidipsia, polifagia dan berat badan menurun. : gatal, bisul-bisul : keputihan
D.Patofisiologi DM Tipe I
Reaksi Autoimun
DM Tipe II
Idiopatik, usia, genetil, dll
Defisiensi insulin
Hiperglikemia
Lipolisis meningkat
Penurunan BB polipagi
Glukosuria
Glukoneogenesis
Diuresis Osmotik
Ketogenesis
Polidipsi
Hiperosmolaritas
ketoasidosis
ketonuria
coma
E.Penatalaksanaan Tujuan utama pengobatan adalah untuk mencoba menormalisasi aktivitas insulin dan kadar glukosa darah untuk menurunkan perkembangan komplikasi neuropati dan vaskular. Tujuan terapeutik pada masing-masing tipe diabetes adalah untuk mencapai kadar glukosa darah (euglikemia) tanpa mengalami hipoglikemia dan tanpa mengganggu aktivitas seharihari pasien dengan serius. Terdapat 5 komponen penatalaksanaan untuk diabetes: diit, olah raga (latihan), pemantauan, obat-obatan (sesuai kebutuhan) dan penyuluhan. 1. Pengobtan primer dari DM tipe I adalah insulin. 2. Pengobatan utama dari DM tipe II adalah penurunan BB. 3. Olah raga penting dalam meningkatkan keefektifan insulin. 4. Gunakan agen hipoglikemia oral jika diit dan olah raga tidak berhasil mengontrol kadar glukosa darah. 5. Karena pengobatan akan bervariasi sepanjang perjalan penyakit akibat perubahan gaya hidup, status fisik dan emosional, juga kemajuan terapi, secara konstan dikaji dan modifikasi rencana pengobatan. Juga, penting untuk memberikan penyuluhan baik bagi pasien maupun keluarga. Penatalaksanaan Diit 1. Kelompokkan semua unsur makanan yang penting (mis. Vitamin, mineral). 2. Pencapaian dan pemeliharaan BB ideal: pemenuhan kebutuhan energi 3. Pencegahan fluktuasi kadar gula darah sehari-hari yang luas, pertahankan sedekat dan seaman mungkin pada kadar gula darah normal. 4. Kurangi kadar lemak darah, jika terjadi peningkatan. 5. Pasien yang membutuhkan insulin untuk membantu mengontrol kadar gula darahnya harus mempertahankan konsistensi dalam jumlah kalori dan karbohidrat yang dimakan pada waktu makanan yang berbeda. 6. Untuk pasien obesitas (terutama diabetes tipe II) pemenuhan BB merupakan kunci keberhasilan pengobatan dan faktor pencegahan utama untuk perkembangan diabetes.