Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
id
6. Ring Polinomial
Pada bab ini mengenai suatu yang disebut polinomial. selama ini dikenal dipandang suatu elemen dari juga akan dibahas sifat suatu ring polinomial koefisiennya yang elemen dari Definisi 6.1 (Polinomial) Diketahui R ring. deret tak hingga,
0 0 1
akan
dibahas ring khusus dengan ring Polinomial yang dalam kalkulus akan sebagai sebuah ring. Pada bab ini mengenai sifatterkait dengan merupakan lapangan.
...
i
...
i i n n
ax
=
a +
ax + +
ax +
dengan
i
0 0
a dengan 0
i
koefisien dari f(x). Jika untuk 0 nilai i disebut derajat dari f(x). 0 derajat f(x) tidak Elemen disebut indeterminate dan bentuk
a = , maka terdefinisi.
i i
...
n n
0 0 ...
...
n n
a ax ax + + + . Berikut diberikan definisi mengenai polinomial monik. Definisi 6.2 (Polinomial Monik) Diketahui R ring dengan elemen satuan. Polinomial
( )
0
[ ]
...
n n
f x a ax R x = + + dengan derajat 0 n > disebut polinomial monik (monic polynomial) jika dan hanya jika
n R
a =
R = ] , maka
( )
5
] juga merupakan polinomial yang disebut dengan polinomial konstanta dengan derajatnya adalah 0.
Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009. http://wijna.web.ugm.ac.id
2 Berikut diberikan definisi mengenai penjumlahan dan perkalian polinomial. Definisi 6.4 (Penjumlahan dan Perkalian Polinomial) Diketahui R ring, serta
0 1
( )
n n
... ax dan
f x a ax = + + +
0 1
( )
m m
...
g x b bx b x = + + + merupakan sebarang dua polinomial dengan koefisiennya merupakan elemen pada R, maka : (i).
0 1
( )
k k
( )
... cx , dengan
f x +
g x c cx = + + +
{
max
i i
}
,k
i
nm dan
( )
k k
( )
... d x , dengan k
f x g x d dx = + + + + dan
0 j j i i j i
n m
d
=
ab
untuk setiap 0 . j k
( )
dan
2 f x
4
2 x= +
(
4
)
4
)
4 4
)
2 2 x = 2 + +
)
4
)
2 2 x + = 0 x + = 2 2
( ) f x +
( ) g x =
2 + x
(ii).
( (
4
( ) ( )
4 8 4
( ) ( ) 2 2 2 0 0 0 f x g x x x x x = + = + = . Terlihat bahwa derajat ( ) ( ) 0 f x g x+ = dan derajat ( ) ( ) f x g x tak terdefinisi. Lemma berikut menjelaskan sifat polinomial yang koefisiennya merupakan elemen dari suatu daerah integral. Untuk selanjutnya derajat suatu polinomial
( )(
deg f x . Lemma 6.6 Diketahui R daerah integral, maka untuk setiap polinomial
f x
( )
dan
)
( ) deg f x +
)(
)
deg g x .
deg ( ) f x g x =
3 Bukti. Misalkan
( )(
deg f x = dan
)
n
( )
(
0 1
)
...
n n
f x a ax = + + +
0 1
ax dan
( )
m m
... b x , dengan
g x b bx = + + +
i j
a 0
n
a b . Diperhatikan bahwa
0 1
( )
k k
( )
... d x dengan k
f x g x d dx = + + + + dan
0 j j i i j i
n m
d
=
ab
d
+ =
ab =
ab
. Karena R daerah integral, akibatnya R tidak memuat pembagi nol atau dengan kata lain
n m
ab . Jadi, karena
n m
0 0
ab
n m n m
akibatnya
ab x
+
dan
dengan
demikian
( )
( )
deg ( ) ( ) f x g x n m = + =
deg f x +
deg g x .,
Menurut Fraleigh (1994) dan dari definisi penjumlahan dan perkalian polinomial tersebut, dapat diperoleh teorema berikut. Teorema 6.7 (Ring Polinomial) Himpunan semua polinomial dengan indeterminate x dan koefisiennya merupakan elemen pada ring R merupakan ring atas operasi penjumlahan dan perkalian polinomial. Selanjutnya, himpunan semua polinomial tersebut dinotasikan dengan [ ] Rx . Untuk selanjutnya, notasi [ ] R x menyatakan ring polinomial dengan indeterminate x dan koefisiennya merupakan elemen pada ring R. Lebih lanjut, diperhatikan bahwa beberapa sifat-sifat yang ada pada ring R, juga berlaku pada ring [ ] R x seperti yang dijelaskan pada lemma berikut.
4 Lemma 6.8 Diketahui R merupakan ring, maka sifat-sifat berikut berlaku: (i).
[
R R x (ii). Jika R ring dengan elemen satuan 1
R
Jika R ring komutatif, maka [ ] juga ring komutatif. Jika R daerah integral, maka [ ] juga daerah integral. Jika R lapangan, maka tidak selalu merupakan lapangan.
[ ]
Contoh 6.9 Ilustrasi untuk poin (v) Lemma 6.6 adalah sebagai berikut. Diperhatikan bahwa \ merupakan lapangan, namun x \ bukan lapangan karena elemen
x \
x tidak
Lemma 6.10 Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan dan I ideal pada R, maka ideal I tidak selalu merupakan ideal di [ ] Rx . Bukti. Misalkan R = ] . Diketahui 2] merupakan ideal di ] , akan tetapi 2] bukan ideal di
[ ]
Lemma 6.11 Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan dan I ideal pada R, maka I x merupakan ideal pada
[
R x . Bukti. Diketahui I ideal pada R. Karena I ideal maka I bukan himpunan kosong dan menurut Lemma 6.6 (i),
I x
juga
bukan
himpunan
kosong.
Diambil
sebarang
5
0 1
( )
n n
... ax dan
f x a ax = + + +
0 1
( )
m m
g x b bx = + + +
[
0
I x . Diperhatikan bahwa
( )
...
k k
) (
1
) (
(
a
)
b x dengan
f x
g x a b a b x = + + + ,k nm
max
=
i i
a b
[ ]
( )
m m
... c x ... d +
i j i
h x c cx = + + +
0 1
R x . Diperhatikan bahwa
( )
n m n m + +
( ) dx
f x h x
0 j j i
x dengan
+ +
d
=
ac
ac
) ( )
h x f x I x . Karena R ring komutatif, maka menurut Lemma 6.6 (iii) berakibat R x juga ring komutatif dan dengan demikian
( ) ( )
( ) ( )
I x .
[ [
I x ideal pada R x .,
[ ]
K x merupakan daerah integral dan
K x memuat seluruh unit pada K. Lemma berikut menjelaskan tentang hal tersebut dan akan berguna pada pembahasan mengenai algoritma pembagian pada
[ ]
K x . Lemma 6.12 Diketahui K lapangan, maka unit pada K x merupakan unit pada K, yaitu berupa konstanta. Bukti. Karena K merupakan lapangan maka elemen-elemen pada K selain 0 merupakan unit. Menurut Lemma 6.6 (i) berakibat K x memuat seluruh unit pada K. Andaikan terdapat polinomial
( )
f x
[ ]
K x dan
( )
f x K , dengan kata lain derajat
( ) ( )
( )
g x K x sehingga
( ) ( )
1
K
f x g x
( ) ( )
0 f x g x = . Karena
( )
( )
( ) ( )
, f x g x bukan pembagi nol dan akibatnya
6 derajat
( ) ( )
, 0 f x g x = . Muncul kontradiksi dengan pengandaian, jadi
( )
[
K x merupakan elemen di K. , Lemma 6.13 (Algoritma Pembagian) Diketahui K lapangan dan
( ) ( )
, q x r x
K x sehingga r x=
( )
+
)
,
)
dengan
f x q x g x r x = atau
( )
( )
( (
) )
( )
deg deg r x g x < . Bukti. Bukti dibagi kedalam beberapa kasus seperti berikut: (i). Jika
( )(
deg f x <
( )(
0 q x =
dan
( )
( )
r x f x = . (ii). Jika
( )(
deg f x
)
deg g x dan
( )(
( )
( )
f x =
h x g x untuk suatu K x ,
( )
h x maka dapat dipilih q x h x = dan r x = . (iii). Jika
( )
0
( )
( )
( )
( (
( )
deg f x
) )
deg g x dan
)
f x
h x g x untuk setiap
( )
( )
n n
... ax dan
f x a ax = + + +
0 1
( )
m m
... b x , karena
g x b bx = + + +
( )(
( )(
1 1
sehingga
m m K
1
m m
b b
b b = . Dibentuk
( )
1 1 n m m n
q x
( )
( ) ( )
) (
1 1 1 0 1
) )
(
( )
)
1 0 1 1 0 0
... ...
n n n n m m n m n n m n
... ...
m n n n m n m m
f x q x g x a ax ax r x
ax b ba
ax x
b ax
a x
ax
b x
= =
+ +
+ +
+ +
+ +
Diperhatikan bahwa
( )
( (
1
( )
deg r x <
) )
deg f x karena
( )
1
x . Jika
( )
( )
1
( )
( )
2
q x sehingga diperoleh
( )
1
( ) ( )
2
( )
r x=
2
r x q x g x bahwa
, diperhatikan
( )
)
2
))
1
deg r x <
( ( ( (
1 2 1
) ( ) ( ) ( ) ) ( ) ( ) ) ( ) ( )( ) ( )
1 2 2 2
. f x q x g x r x q x g x r x f x q x q x g x = = + + = Jika
r x
( )
( (
2
( )
) )
( )
i
r x dan
( )
i
q x dengan
( )
1 i +
( ) ( )
i i
( )
r x
r x
q x g x
( )(
(
1 i +
)
2
( )( ))
deg
i
)
... deg r x
)
1
deg r x >
deg r > x
...
r x > >
>
Karena derajat sebarang polinomial pada R x lebih dari atau sama dengan 0 akibatnya terdapat k ` sehingga
)
k
(
deg
)
0
( )
( ( (
1 k
) ) )
2
( ) ( )
deg
deg
... r x>
0 > > =
r x r x . Jadi, diperoleh
( ) ( ) ( ) ( ) ) ( ) ( ) ( )
1 2
)(
...
( )
k k
f x f x =
q x q x q x g x r x + + + +
q x g x =
r x
dengan
( )
1
( )
2
)
q x + +
( )
q x dan
...
k
q x =
( )
k
q x +
r x =
r x . Diperhatikan bahwa
( )
0
k
r x , karena jika
( )
0
k
r x = ( ) f x =
akan berakibat
( ) ( )
q x g x dan
( )
( ) ( )
[
h x
( )
( )
1
( )
1 2
)
r x =
)
2
)
r x
( ) f x = untuk
q x g x + suatu
q x g x +
( )
1
( ) ( ) ( )
2 1 2
, , , q x q x r x r x K x . Dengan demikian
diperoleh
( ) ( )
( )( ( )
)
)
q x
q x g x =
r x
r x . Karena
( )
1
( )
2
0 r x
r x = atau
( )
( (
1
( )
( )
deg r x
1
)
2
r x <
2
deg g x , akibatnya
( )
( )
0 q x
( )
1
( ) )
q x =
q x . Karena
2
( )
1
0 q x
q x
= , akibatnya
( )
( ) ( )
2
(
1
( )
0. q x
( )
1 2
( )
1
0 q x g x =
g x = =
r x
( ) ( )
[ ]
(i).
2
Jika x + x + , x dan
( ) ) ( )
f x =
3
1 g x =
maka
)
)
)
deg g x ,
( )
( )
( )
(
2
) (
3
)
2
0 f x g x = + (ii). Jika
0 f x x x + =
1 x + + x + . x
( )
2
( )(
2 2 2 f x x x = + =
1 x x + dan
)
1 g x x = + , akibatnya
( )
2
( ) ( )
)
1 x + = x x x +
2 2 2 f x h x g x = . (iii). Jika
( )
3
f x x x = + dan
)
1 g x x = + , akibatnya
( )( ( )( ( )(
)
)( ) ( )(
) ( )( ) ( )(
)
) ( )(
)(
(
(
3 2 2 2
) ( )
2 2
1 1 1 2 x x x x + = = = .
1 2 1 2 1 2 . x x x x x x x x x x x x = + + + + + + + + + + + +
1 x x x + +
( )
I = g x untuk suatu
( )
[ ]
g x K x . Bukti. Misalkan I merupakan sebarang ideal pada K x . Jika I= , maka jelas bahwa 0 I= . Jika
{ )
0 I
, maka terdapat
g x I dengan
( )
(
deg g x setiap
( )(
deg f x untuk
( )
f x I . Jika
( )(
deg f x
)
0 = , maka merupakan konstanta, yaitu K
( )
f x
( )
f x
( )g
K x=
. Jika
(
( )
f x
)
maka untuk sebarang
( )
f x
( ) ( )
q x g x
( )
r x= + , untuk suatu
( ) ( )
, q x r x K x dengan
( )
0 r x =
atau
( )
( (
) )
deg g x .
( )
( ) ( )
, f x g x I akibatnya
)
r x =
)
f x
( ) ( )
q x g x I . Diperhatikan karena
( )(
deg g x
( )(
deg f x untuk setiap
( )
( )(
deg r x <
( )(
0 r x =
( )
f x =
( ) ( )
q x g x . Karena
( )
f x I sebarang, akibatnya
)
I = g x .,
Lemma berikut merupakan penerapan dari lemma sebelumnya. Lemma 6.16 Diketahui K lapangan dan
( )
[ ]
, f x g x K x . Jika
, I =
f x g x maka
( )
I h x = untuk suatu
( )
[ ]
ditunjukkan
cara
untuk
mencari
( )
h x , K x jika diketahui
( ) ( )
f x g x K x , sehingga
( ) ( )
( )
, I f x g x Pembagian,
h x=
Menurut
Algoritma
( )
f x
( ) ( )
q x g x
( )
r x= + , untuk suatu
( ) ( )
, q x r x K x dengan
( )
0 r x = atau
( )(
deg r x <
)
deg g x .
( )(
Karena
( ) ( )
, f x g x I akibatnya
( )
r x =
( )
f x
( ) ( )
q x g x I . Jika
0 r x = , berakibat
( )
) ( )
( )
( )
h x =
g x sehingga
( )
g x= =
( )(
( )
deg g x maka
deg r x <
akan
ditunjukkan
bahwa
( ) ( )
, I =
( ) ( )
, f x g x
( ) ( )
( ) ( )
, f x g x . Diambil sebarang
, g x r x
( ) ( )
, a
1
f x g x ,
2
( ) ( )
a =
( ) ( )
+
q x f x
[
1 2
( )
,q x q x K x . Karena
( )
( ) ( )
( )
+
f x q x g x r x= , maka diperoleh:
10
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( (
1 1 1
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
)
( )
( ) ( )
2 2
)
2 1
a q x f q x q x q x q x = = = dan ,
x q x g g x r x q x g x + + +
x q x g x q x r x + +
( ) ( )
dengan
demikian
( ) ( )
, f x g x
) ( )
, g x r x . Sebaliknya, diambil sebarang
( ) ( )
, a
1
g x r x maka
( ) ( ) )
1
( ) ( )
2
a q x g x q x r x = +
untuk
suatu
)
2
[ ]
,q x q x K x . Karena
( )
r x =
( )
f x
( ) ( )
q x g x , maka diperoleh:
( ( ( ( (
1 1 2
) ) ) ) ( ) ) ( ) )
( ) ( ) ( ) ( ) ( )( ( ) ( ) ( )(
2 2 1 2
a q x g q x g x q x f x = = = dan , a
x q x r x q x f x q x g x q x q x q x g x + + + demikian
( ) ( )
dengan
( ) ( )
, g x r x
( ) ( )
, f x g x . Jadi, terbukti
( ) ( )
)
1
( )
r x= + dan berlaku
g x
1
q x r x
( ) ( )
, I = f x g x
( ) ( )
, g x r x =
( )
, =
)
r x r x dengan
( )
( ( )
1
( ) ( )
deg g x Jika
) )
deg r x
deg r x>
>
( )
1
)
2
( )(
)
1 i +
)
deg
i
( )(
)
1
( ))
... deg r x > >
))
deg r > x
( )
...
deg g x >
deg r x >
r x >
Karena derajat sebarang polinomial pada K x lebih dari atau sama dengan 0 akibatnya terdapat k ` sehingga
)(
deg
k
)
0 = , jadi rantai tersebut akan menjadi statis, yaitu :
r x
( )(
(
1 k
)
deg
( )(
)
deg
( )(
... r x =
)
0
( )
deg
( ) ( )
1
( ) ( )
1
( )
,
)
... ,
f x g x =
g x r x =
r x r x = =
x r x
= . Karena
( )
(
deg
k
)
0 = , akibatnya
r x
( )
k
( ) ( )
1
( ) ( )
,
K
[ ]
1 K x = =
,
k k
f x g x =
x r x
= .,
, I =
1 x x x + +
merupakan ideal di
(
3
( ) ( )
2
, akibatnya 2 I
[
3
x \ , I = \
, akibatnya 1 1 x x x + + . x
Berikut akan dijelaskan mengenai faktor untuk suatu polinomial. Penjelasan tersebut dimulai dengan mendefinisikan polinomial tak tereduksi. Definisi 6.18 (Polinomial Tidak Tereduksi) Diketahui K lapangan. Polinomial
)
f x K x dikatakan tidak tereduksi (irreducible) pada
) ( )
( ) ( )
( ) ( )
, g x h x K x dengan derajat
)
g x dan
( )
h x lebih kecil dari derajat
( )
f x . Contoh 6.19 Pada ring polinomial
[
x \ : (i). Polinomial
2
1 x +
( ) ( )
, g x h x \
2
sehingga
( ) ( )
1 x g x h x + = . (ii). Polinomial
2
1 x
merupakan
polinomial
tereduksi,
karena
(
2
)(
1
)
1
x =
x +
x .
f x
[
K x jika dan hanya jika untuk setiap , g x h x K x f x = dengan ) g x h x berakibat
( ) ( ) ( ) ( )
( )
g x K atau
( )
h x K .
12 Bukti.
( )
Diketahui
( )
f x
[ ]
( )
[ ]
, f x g x K x dengan
( ) ( )
f x g x h x = berakibat derajat
( )
g x atau
( )
h x sama dengan derajat
( )
f x . Perhatikan bahwa tidak mungkin derajat
( )
g x atau
( )
h x keduanya sama dengan derajat
)
f x , sehingga tepat salah satu dari
( )
g x atau
( )
h x memiliki derajat nol. Dengan kata lain
)
g x K atau
( )
h x K .
( )
Diketahui untuk setiap
( )
, g x h x K x dengan
( )
f x =
( ) ( )
g x h x berakibat
( ) ( )
( )
g x dan
( ) ( )
h x keduanya merupakan elemen K, karena akan berakibat f x merupakan konstanta. Akibatnya, tepat salah satu dari
( )
g x atau
)
h x harus memiliki derajat yang sama dengan derajat
( )
f x atau dengan kata lain
( )
f x tidak tereduksi. , Berikut diberikan definisi mengenai faktor persekutuan terbesar pada
( )
[ ]
, f x g x K x . Polinomial
f x membagi habis
( ) ( ) )
( )
g x = h x
( ) ( )
f x g x . Contoh 6.22 Pada ring polinomial
[
)
x \
, berlaku
(
2
)
1x x , karena
1 | +
)(
2
)
1 x + 1 x .
1 x =
( ) ( )
[ ]
( )
f x
( ) ( )
g x
[ ]
( ) ( )
h x f x dan
( )
( )
( )
( )
( )
( ) ( )
' | h x h x . Faktor persekutuan terbesar untuk
( ) ( )
f x
dan
g x dinotasikan
( ) ( )
x \
, berlaku
)
2
gcd 1, 1 x x x + = + .
( )
[ ]
, f x g x K x . Polinomial
f x dan
( )
( ) ( ))
gcd , f x g x = . 1
[ ]
x \
, karena
( ) ( )
[ ]
, f x g x K x terdapat
( )
[ ]
h x K x sehingga
( ) ( )( ( )
gcd , f x g x h x
( ) ( )
, f x g x h x = untuk suatu
( )
[ ]
( ) )
)(
gcd , f x g x h x = . Karena
( ) ( )
( )
, f x g x h x = , maka
( )
1
( ) ( )
h x q x dan
f x =
( )
2
) ( )
h x q x , atau dengan kata lain dan
g x =
( ) ( )
h x f x
( ) ( ) )
'h x
h x g x . Misalkan terdapat
[ ]
)
K x dengan
)
' | h x
f x
dan
( )
' | h x g x . Karena
( )
' | h x
( )
f x , akibatnya
)
1
) ( )
' | h x g x , akibatnya
( ) ( )
2
( ) ) )
'h x s x g x = . Karena
( )
, h x =
f x g x , akibatnya
) ( ) ( )
, h x dengan h x
1
f x g x , demikian a x f x
( )
b x g x=
( )
)
+
( ) ( )
. Dari
) ( )
( )
'h x s x f x = dan
( ) ( )
2
( ) ( ) ( ) ) ) ( ) ( ) ( ) ( )
'h x s x g x = , diperoleh:
( )
(
1
( ) ( ) ( )
( )
2 1 2
' b x h x s x h x = a x s x + b x s x h x
( )
( )
( ) ( )( )
gcd , f x g x = ., h x
( ) ( )
, f x g x K x . Jika
( )
( ) ( )
)
gcd , h x f x g x = , maka terdapat
( ) ( )
[ ]
, a x b x K x sehingga
( )
( ) ( )
b x g x= + .
h x a x f x Bukti. Karena
( )
gcd h x = ,
( ) ( )(
f x g x , akibatnya
( ) ( )
dengan
, h x f x g x = dan demikian
( )
h x
( ) ( )
a x f x
( )
)
+ untuk suatu
)
K x
b x g x=
, a x b x .
15 Dari lemma-lemma diatas dapat disimpulkan bahwa jika K merupakan lapangan, maka berlaku: (i).
( ) ( )
( ) ( )
, q x r x sehingga K x
( )
)
r x= + dengan
f x
q x g x
( )
0 r x = atau
( )
( (
( )
) )
I =
h x untuk suatu
( )
[
setiap
h x K x . (iv). Untuk
[ ]
, f x g x K x , terdapat
)
h x
[ ]
K x sehingga
( ) ( )
( )
gcd , f x g x h x = dan
( )
,
( )
)
+ untuk suatu
h x
a x f x
b x g x=
( ) ( )
a x b x .
K x
Generalisasi dari keempat sifat tersebut terdapat pada pembahasan mengenai Daerah Ideal Utama dan Daerah Euclid.
Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009. http://wijna.web.ugm.ac.id
16 Sumber: Becker T. and Weispfenning V., 1993, Grbner Bases: A Computational Approach to Commutative Algebra, Springer-Verlag New York inc., New York. Fraleigh J. B., 1994, A First Course in Abstract Algebra, Addison-Wesley Publishing Company inc., United States.