Anda di halaman 1dari 3

Namaku Wuri Handayani Eldi, aku adalah anak pertama dari pasangan Gribaldi dan Nurlaili.

Papaku adalah seorang dosen Pegawai Negeri Sipil (PNS) kopertis wilayah II yang diperbantukan di Universitas Baturaja. Mamaku juga adalah seorang dosen di Universitas Baturaja. Aku lahir pada tanggal 2 Mei 1994 pada pukul 23.00 di rumah sakit Tiara Fatrin Palembang dengan berat 3,1 kg dan panjang 50 cm. Karena aku dilahirkan pada tanggal 2 Mei itulah sebabnya mengapa aku diberi nama Wuri Handayani, sedangkan kata Eldi sendiri berasal dari singkatan nama kedua orangtuaku. Pada saat aku pulang dari rumah sakit aku tinggal di rumah nenekku yang ada di 24 ilir yang sekarang berada di belakang Palembang Indah Mall (PIM). Kata mamaku saat aku masih kecil aku selalu bangun tengah malam dan nangis, pada saat itu sedang diadakannya piala dunia, jadi sejak acara pertandingan bolanya dimulai sampai selesai aku terus menangis it uterus berkelanjutan dari hari ke hari. Di usiaku yang menginjak 2 tahun, aku memiliki seorang adik yang bernama Winni Gianita Eldi yang lahir pada tanggal 8 Juni 1996 di rumah sakit Bunda Palembang. Mamaku menceritakan kepadaku bahwa menjelang detik-detik kelahiran adikku, aku sibuk keluar masuk ruang bersalin entah apa yang aku pikirkan saat itu mungkin aku senang karena akan mendapatkan adik baru. Beberapa bulan setelah kelahiran adikku, aku, mama, papa, adik, dan nenekku pindah ke rumah baru yang ada di Jalan Sukabangun II tepatnya di perumahan Nuansa Puspita. Masa kecilku aku lalui dengan sangat bahagia. Pada usiaku yang ke 4 tahun aku mulai bersekolah di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 4 Palembang pada kelas nol kecil yang beralamat di komplek perguruan Muhammadiyah km 4,5 Palembang. Saat aku masih TK, aku selalu mengikuti lomba menggambar ataupun melukis yang diadakan disekolah padahal sebenarnya aku tidak bisa sama sekali menggambar apalagi melukis tetapi dengan pede-nya aku mengikuti lomba itu dan alhasil aku selalu menjadi peserta saja bukan menjadi pemenangnya. Selain selalu mengikuti lomba menggambar dan mewarnai aku juga mengikuti ekstrakurikuler drum band, saat itu TKku selalu mengikuti lomba -lomba baik yang ada di kota Palembang itu sendiri sampai yang terakhir kami mengikuti lomba yang ada di Jakarta dan saat itu kami memenangkan lomba tersebut. Saat aku masih TK ada seorang guru yang aku sukai dia masih muda, baik, lembut, penyayang, pokonya dia adalah guru favoritku tapi aku lupa siapa nama ibuknya. Saat-saat yang paling aku ingat saat masih TK adalah saat hari ulangtahunku yang ke 5 saat itu aku mendapatkan banyak kado dari temantemanku, seorang anak kecil pasti sangat menyukai kalau diberi kado dan saat itu aku sangat senang sekali karena diberi banyak kado. Saat usiaku yang menginjak 6 tahun aku melanjutkan sekolahku di SD Muhammadiyah 14 Palembang yang masih berada di km 4,5 Palembang. Hari pertama masuk kesekolah aku masuk ke kelas 1 A disana aku menemukan teman-temanku yang baru bahkan teman TKku juga berada satu kelas denganku. Saat itu aku memiliki teman-teman dekat bisa dibilang sahabat yaitu Annisa, Ayu, dan Vuspita kami selalu bersama-sama kemanapun kami pergi. Tetapi pada saat kelas 2 sahabatku yang bernama Annisa harus pindah sekolah ke Jakarta, kami sangat sedih saat sahabat kami itu pindah. Saat hari pertama masuk ke kelas 4, aku mendapatkan teman baru, sebenarnya bukan teman yang baru kenal tetapi teman lama yang sudah lama tidak bertemu dan baru bertemu lagi saat kelas 4 ini. Namanya Velia, dia adalah anak temannya mamaku dan sekaligus sebagai temanku saat masih TK, awal bertemu kembali dengannya aku tidak terlalu mengenalinya karena kami yang sudah lama tidak bertemu. Aku mulai mengenalinya saat aku melihat nama yang ada dibukunya kebetulan saat itu aku duduk tepat

di depannya. Sejak kedatangan Velia, aku, Ayu, dan Vuspita menjadi sangat dekat bahkan kami membuat sebuah gang yang bernama VW2 yang berasal dari nama kita berempat. Hari-hari indah yang selaui kami lalui berempat harus berhenti saat aku harus pindah ke Baturaja karena kedua orangtuaku yang bekerja disana. Aku pindah ke Baturaja saat aku kelas 5 semester pertama. Perasaan sedih pun menyelimutiku karena harus berpisah dengan teman-temanku yang selama ini selalu menemaniku. Saat pindah ke Baturaja kami tinggal di mess dosen yang telah disediakan oleh Universitas Baturaja. Di sekolahku yang baru aku mendapatkan cukup banyak teman, ada satu cerita saat aku pertama sekali bersekolah di SD Negeri 8 OKU, seorang guru mengantarkanku ke kelas 5B, setelah aku dipersilahkan duduk oleh guru yang sedang mengajar dan aku mengikuti pelajaran tersebut tiba-tiba ada seorang guru yang datang ke kelas tersebut dan memberitahukan bahwa aku salah masuk kelas, seharusnya aku masuk ke kelas 5C, akhirnya aku pun keluar kelas itu dan mencari lagi kelasku yang sebenarnya. Selama setahun aku bergaul dan beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang yang ada di kelas 5C dan pada akhirnya saat kelas 6 akupun harus pindah kelas lagi dari kelas C ke kelas B. Karena sering pindah-pindah kelas itulah aku mempunyai banyak teman. Di kelas 6B aku mempunya 3 teman dekat yaitu Sarah, Nur Adila, dan Bella (yang sekarang satu jurusan denganku di Fakultas Kesehatan Masyarakat). Selain mereka bertiga aku mempunyai teman belajar yang setiap pelajaran matematika kami selalu belajar bersama untuk mengerjakan soal, namanya Febri Mahendra, dia adalah temanku yang jahil tetapi dialah teman laki-laki yang paling dekat denganku hingga saat ini. Setelah lulus SD, aku dan mayoritas teman-temanku, kecuali Bella yang harus melanjutkan sekolahnya di Bengkulu karena orangtuanya yang dipindah tugaskan ke Bengkuku, melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 OKU yang saat itu dan sampai sekarang menjadi sekolah favorit yang ada di Baturaja, dengan melalui tes tertulis yang diadakan oleh pihak sekolah. Di sekolah itu diadakan sistem random class jadi saat naik kelas pasti ada murid yang belum kita kenal Karena setiap kenaikan kelas setiap orang kelasnya berubah. Saat kelas 7 aku dapat kelas 7.1, saat kelas 8 aku dapat kelas 8.2 dan aku kembali sekelas dengan teman-teman SD ku salah satunya Febri, dan pada saat kelas 9 aku dapat kelas 9.3. Tetapi karena sistem random class inilah membuatku memilik banyak teman dan bukan hanya bergaul dengan beberapa orang saja tetapi banyak orang. Saat SMP aku mencoba keberuntunganku untuk mengikuti lomba pidato bahasa Inggris untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan latihan yang cukup lama yang dibimbing oleh dua orang guru bahasa inggris yang ada di sekolah, akhirnya perwakilan dari sekolahku bisa mendapatkan juara 1,2, dan 3 dan yang tidak disangka-sangka lagi adalah aku yang sempat pesimis dan ingin mundur dari lomba ini ternyata mendapatkan juara satu, itu merupakan kado yang terindah untukku di hari ulang tahunku. Setelah menjalani Ujian Nasional (UN) dan dinyatakan lulus, aku memutuskan untuk melanjutkan sekolahku di SMA Plus Negeri 4 OKU melalui jalur tertulis dan saat mulai masuk ke SMA itu pula lagilagi dan lagi aku harus pindah ke rumahku yang baru yang lokasinya tidak jauh dari Universitas Baturaja tempat kedua orangtuaku bekerja. SMA Plus Negeri 4 OKU, sekolah yang memberikan banyak kesan selama menjadi salah satu keluarga dari sekolah itu, kekeluargaan yang sangat terasa bukan hanya sesama murid tetapi juga antar murid dan

guru pun tercipta rasa kekeluargaan . Sekolahpun sudah kami anggap seperti rumah kami sendiri karena kami yang lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah karena kami yang saat itu pulang sekolah pada pukul 16.00 bahkan kami sampai pulang jam setengah 6 karena harus mengerjakan tugas. Kami ya ng selalu diberikan banyak tugas oleh guru-guru awalnya sempat mengeluh, tetapi aku baru tahu mereka memberikan kami banyak tugas karena ingin membiasakan kami karena saat di perguruan tinggi tugas yang akan diberikan dosen pun akan sangat banyak. Sekolahku yang jauh dari pusat kota, membuat sekolahku jauh dari polusi. Selain itu masih banyaknya pohon-pohon yang ada di sekolahku membuat suasana disekolahku menjadi lebih asri, ada beberapa gazebo di bawah pohon tempat murid-murid bersantai saat waktu istirahat, disekolahku memiliki fasilitas seperti 2 aula kecil yang berada di ujung sekolah dan satu musholla yang berada tidak jauh dari kantor guru. Pada saat SMA, murid-murid kelas X dan XI diwajibkan untuk mengikuti salah satu organisasi yang ada di sekolah mengikuti ekstrakulikuler yang diadakan setiap hari sabtu. Untuk ekstrakurikuler seni dan olahraga aku memilih untuk mengikuti musik, sedangkan ekstrakurikuler sains aku memilih untuk mengikuti kelas matematika, dan organisasinya dari keempat organisasi seperti Paskibra, PMR, Pramuka, dan Rohis aku memilih untuk memilih Paskibra. Sekolah ini juga memiliki sistem random class, saat kelas X aku mendapatkan kelas X.B di kelas ini tercipta kekompakkan dan kekeluargaan yang sangat erat walaupun kami berasal dari sekolah yang berbeda-beda tetapi kami sangat dekat sekali. Di kelas ini pula aku mempunyai sahabat yang sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri yaitu Dwik, Shinta dan Mira. Kami selalu mendapatkan kelas yang sama kecuali Shinta karena dia masuk kelas IPS dan kami IPA, walaupun begitu kami tetap saling berkomunikasi dan sering jalan bersama. Setelah menjalani UAS dan UAN yang cukup melelahkan aku harus dihadapkan lagi oleh satu hal yaitu SNMPTN dimana aku harus berjuang untuk mendapatkan satu kursi di PTN yang aku inginkan. Cita-citaku sebenernya ingin menjadi seorang dokter dari aku masih kecil sampai sekarangpun aku masih bercita-cita ingin menjadi seorang dokter. Tetapi Allah berkata lain saat pengumuman SNMPTN aku lulus bukan dipilihan pertama tapi di pilihan kedua yaitu Fakultas Kesehatan Masyarakat oleh sebab itu aku sekarang berada disini. Di Fakultas Kesehatan Masyarakat aku tidak sendirian ada dua temnku yang berasal dari asal SMA yang sama yaitu Hedy dan Nanda kami selalu bersama-sama. Selain itu ada Desi Fitriyani teman SDku satt masih di Palembang dan Bella Karunita teman SDku yang saat kelas 6 pindah ke Bengkulu. Insyaallah pada SNMPTN 2013 nanti aku akan mengikuti kembali dan berjuang untuk mencapai cita-citaku. Aku ingin membahagiakan kedua orangtuaku terutama papaku karena papaku sangat berharap aku bisa menjadi seorang dokter. Tetapi, apabila hasilnya nanti tidak sesuai dengan apa yang aku inginkan aku akan tetap menerimanya karena mungkin inilah jalan yang terbaik yang diberiakan oleh Allah kepadaku. Semoga tahun depan aku diberikan yang terbaik oleh Allah SWT. Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai