Anda di halaman 1dari 7

Promotif, Vol.2 No.

2 April 2013 Hal 65-71

Artikel I

PENGETAHUAN TENTANG SENAM NIFAS DITINJAU DARI SIKAP DAN PERAN SERTA IBU POST PARTUM DI PAV. MATAHARI RSUD UNDATA PALU Elsye Theresia Akademi Kebidanan Palu Yayasan Pendidikan Cendrawasih ABSTRAK Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. (Notoatmodjo, 2005). Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan tentang senam nifas ditinjau dari sikap dan peran serta ibu post partum di pav. matahari RSUD Undata Palu. metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang dirawat di Pav. Matahari RSUD Undata Palu, yaitu sejumlah 30 orang, Teknik pengambilan sampel Accidental Sampling. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Ibu nifas dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 24 orang (80%), dan dengan tingkat pengetahuan kurang baik 6 orang (20%). Selanjutnya ibu dengan pengetahuan baik dan sikap baik yaitu 20 orang atau sebesar 83,3% dan ibu yang pengetahuan baik dan peran baik yaitu 18 orang ata sebesar 16,7%. Sedangkan ibu dengan pengetahuan baik dan peran baik terdapat 18 orang atau sebesar 75% yang memiliki peran yang baik pula terhadap senam nifas dan sisanya 6 orang atau sebesar 25% memiliki peran yang kurang baik terhadap senam nifas. Dalam kajina ini diharpkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang senam pasca persalinan, dan menerapkan ilmu yang sudah didapat selama dibangku kuliah serta lebih dikembangkan dan menambah pengalaman dalam penerapan riset terutama tentang senam pasca persalinan. Kata Kuci : Senam Nifas, Post Partum Daftar Pustaka : 24 (2005 2011) PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tertinggi di ASEAN, sebesar 307/100.000 kelahiran hidup (Survei Demografi Kesehatan Indonesia SDKI 2002 2003) yang artinya lebih dari 18.000 ibu tiap tahun atau 2 ibu tiap jam meninggal oleh sebab yang berkaitan dengan nifas (Depkes RI,Dirjen Binkesmas, 2004). Angka kematian ibu (AKI) yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup pertahun terdapat 50% kematian ibu pada masa nifas yang terjadi dalam 24 jam pertama post partum. Sementara itu target yang ingin dicapai pada tahun 2010 adalah 125 per 100.000 kelahiran hidup (Saifuddin, 2005). Sulawesi tengah terdapat 120 kematian ibu pada tahun 2010. Kematian ini disebabkan oleh berbagai macam seperti 58 atau 48,33% ibu meninggal karena perdarahan, 16 atau 13,33% ibu meninggal akibat hipertensi dalam kehamilan, 5 atau 4,16% ibu meninggal di karenakan infeksi, 2 atau 1,67% ibu meninggal karena abortus, 2 atau 1,67% ibu meninggal akibat partus lama, dan 37 atau 30,83% meninggal karena faktor

65

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 65-71

Artikel I

lain. Penyebab kematian ibu tertinggi yaitu karena perdarahan. (Dinkes, 2010) Perdarahan dapat terjadi karena akibat minum ramuan obat atau jamu bersih darah yang tidak aman untuk ibu, Luka jahitan jalan lahir yang terbuka, akibat Pijat ke dukun dengan tujuan memulihkan posisi alat kandungan, dan gizi yang buruk dan lemahnya kontraksi rahim selama masa pemulihan. (Romana, 2010) Perdarahan pada masa nifas dapat dicegah dengan melakukan mobilisasi dini atau biasa di sebut senam nifas. Dengan melakukan senam nifas maka rahim akan berkontraksi dengan baik, apabila rahim tidak berkontraksi dengan baik (atonia uteri) maka akan mengakibatkan terjadinya perdarahan dan berujung kematian. (Rahayuningsih, 2010) Perawatan pasca melahirkan, kebanyakan ibu-ibu menggunakan gurita dan korset yang ketat. Selain itu mereka juga menggunakan ramuan-ramuan alami untuk memperlancar pengeluaran sisa-sisa darah pasca melahirkan, hal seperti ini sudah mendarah daging bagi wanita Indonesia. (Yolanda, 2010). Senam pasca persalinan dikenal sebagai senam nifas, sesungguhnya lebih dari sekedar mengencangkan kembali otot-otot yang kendur dan membuang lemak tubuh yang tidak perlu. Senam nifas memberikan latihan gerak secepat mungkin agar otot-otot yang mengalami pengendoran selama kehamilan dan persalinan kembali normal, seperti sebelum hamil sehingga terhindar dari segala perasaan yang kurang nyaman. (Suherni, 2007). RSUD Undata Palu terdapat 1 kematian ibu pada tahun 2010 yang disebabkan oleh perdarahan. Pada tahun 2009 tercatat 4 kematian ibu, 2 ibu diantaranya disebabkan oleh sepsis disertai perdarahan dan 2 ibu lainnya sibabkan oleh placenta placenta previa. Pada tahun 2008 tercatat 6 kematian ibu, 3 ibu meninggal akibat perdrahan, 2 ibu meninggal akibat sepsis dan dispnoe,

dan 1 ibu meninggal akibat trauma capitis. Angka kematian ini mengalami penurunan dari tahun ke tahun namun penyebab kematian ibu yang paling dominan adalah karena perdarahan (Data Rekam Medik RSUD Undata Palu, 2010). Berdasarkan data yang diperoleh dari pav. Matahari RSUD Undata Palu bahwa telah melaksanakan senam nifas secara rutin kepada ibu post partum. (Data Pav. Matahari RSUD Undata Palu). Berdasarkan hal tersebut maka peneliti ingin mengetahui pengaruh pengetahuan dengan sikap dan peran serta ibu post partum tentang senam nifas di pav. Matahari RSUD Undata Palu. BAHAN DAN METODE Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Ruangan Matahari Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2007). Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah ibu nifas yang dirawat di Pav. Matahari RSUD Undata Palu, yaitu sejumlah 30 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Dengan menggunakan tehnik pengambilan sampel yaitu Accidental Sampling. Tehnik Accidental Sampling yaitu metode pengambilan sampel yang kebetulan ada di tempat penelitian pada saat dilakukan penelitian. (Arif,2009). Dalam hal ini ibu post partum yang dirawat di pav. Matahari RSUD Undata Palu yang dijadikan sampel sebanyak 30 orang.

66

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 65-71

Artikel I

B. Analisis Data Teknik pengolahan data merupakan kegiatan untuk merubah data mentah menjadi bentuk data yang ringkas dan disajikan serta dianalisis sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner terbuka yaitu kuesioner dengan pernyataan yang benar sehingga responden tinggal memberikan pendapatnya dengan pilihan sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. (IMachfoedz, 2008). Median adalah nilai tengah dari data yang diperoleh dari kuesioner. Median memudahkan dalam peneliti dalam menentukan

apakah pengetahuan ibu bisa dikatakan baik atau kurang baik. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut : (Notoadmojo, 2007) HASIL Penelitian ini dilakukan di Ruang Matahari Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu yang dimulai pada tanggal 02 Mei 2011 sampai dengan 30 Juni 2011. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 30 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik Aaccidental sampling. Dari hasil analisis data kuesioner didapatkan data responden secara keseluruhan yang didasarkan pengetahuan, sikap dan peran ibu nifas terhadap senam nifas.

a. Pengetahuan Ibu nifas tentang senam nifas Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Senam Nifas di RSUD Undata palu. Pengetahuan Frekuensi Persentase Baik Kurang Baik Total Sumber Data : Data Primer (2011) Berdasarkan Tabel 1 Tersebut terlihat bahwa dari 30 responden terdapat 24 orang atau 80% yang berpengetahuan baik tentang senam 24 6 30 80% 20% 100%

nifas, sedangkan sisanya 6 orang atau 20% berpengatahuan kurang baik tentang senam nifas.

b. Distribusi Sikap bu nifas tentang senam nifas Tabel 2 Distribusi frekuensi sikap responden tentang senam nifas di RSUD Undata Palu. Sikap Frekuensi Persentase Baik Kurang Baik Total Sumber Data : Data Primer (2011) Berdasarkan Tabel 2 Tersebut terlihat bahwa dari 30 responden terdapat 22 orang atau 73,3% yang memiliki respon sikap 22 8 30 73,3% 26,7% 100%

67

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 65-71

Artikel I

yang baik terhadap senam nifas, sedangkan sisanya 8 orang atau

26,7% memiliki respon sikap yang kurang baik terhadap senam nifas.

c.

Distribusi Peran Ibu nifas tentang senam nifas Tabel 3 Distribusi Frekuensi Peran Ibu Nifas Dalam Pelaksanaan Senam Nifas di RSUD Undata Palu Peran Frekuensi Persentase Baik Kurang Baik Total Sumber Data : Data Primer (2011) Berdasarkan Tabel 3 Tersebut terlihat bahwa dari 30 responden terdapat 19 orang atau 63,3% yang memiliki respon peran 19 11 30 63,3% 36,7% 100%

yang baik terhadap senam nifas, sedangkan sisanya 11 orang atau 36,7% memiliki respon peran yang kurang baik terhadap senam nifas.

Pengetahuan ditinjau dari Sikap Ibu nifas tentang senam nifas Tabel 4. Pengetahuan ditinjau dari sikap ibu nifas terhadap senam nifas di RSUD Undata Palu. Sikap Total Pengetahuan Baik % Kurang Baik % 20 2 Total 22 Sumber Data : Data Primer (2011) Berdasarkan data dari tabel 4 terlihat bahwa dari 24 orang yang memiliki pengetahuan baik terdapat 20 orang atau sebesar 83,3% yang memiliki respon sikap yang baik terhadap senam nifas dan sisanya 4 orang atau sebesar 16,7% memiliki respon sikap yang kurang baik Baik Kurang Baik 83,3% 33,3% 73,3% 4 4 8 16,7% 66,7% 26,7% 24 6 30

% 100% 100% 100%

terhadap senam nifas. Selanjutnya dari 6 orang yang memiliki pengetahuan kurang baik tentang senam nifas terdapat 2 orang atau sebesar 33,3% yang memiliki respon sikap yang baik dan 4 orang atau sebesar 66,7% memiliki sikap kurang baik terhadap senam nifas.

68

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 65-71

Artikel I

Pengetahuan ditinjau dari Peran Ibu nifas dalam Senam Nifas Tabel 5 Pengetahuan Ditinjau Dari Peran Ibu Nifas Dalam Senam Nifas di RSUD Undata Palu. Peran Pengetahuan Baik Kurang Baik Total Sumber Data : Data Primer (2011) Baik 18 1 19 % 75% 16,7% 63,3% Kurang Baik 6 5 11 % 25% 83,3% 36,7 Total 24 6 30 % 100% 100% 100%

Berdasarkan data dari tabel 5 terlihat bahwa dari 24 orang yang memiliki pengetahuan baik terdapat 18 orang atau sebesar 75% yang memiliki peran yang baik pula terhadap senam nifas dan sisanya 6 orang atau sebesar 25% memiliki peran yang kurang baik terhadap senam nifas. Selanjutnya dari 6 orang yang memiliki pengetahuan kurang baik tentang senam nifas terdapat 1 orang atau sebesar 16,7% yang memiliki peran yang baik terhadap senam nifas dan terdapat 5 orang atau sebesar 83,3% yang berperan kurang baik. PEMBAHASAN Pengetahuan dengan Sikap Ibu Nifas tentang Senam Nifas Berdasarkan data dari tabel 4 terdapat 24 orang yang memiliki pengetahuan baik, 20 orang diantaranya memiliki respon sikap yang baik dan 4 orang memiliki respon sikap yang kurang baik. Menurut asumsi peneliti, yang berpengetahuan baik memiliki rasa ingin tahu, berusaha mencari informasi dengan memberikan beberapa pertanyaan pada saat dilakukan penyuluhan senam nifas serta menyimak dengan seksama pada materi senam nifas baik secara langsung dari pemberi penyuluhan maupun melalui leaflet yang dibagikan. Sedangkan yang berpengetahuan kurang baik biasanya kurang perhatian akibat rasa nyeri yang masih dirasakan oleh ibu nifas, selain itu ibu juga merasa dengan melakukan

senam nifas maka akan banyak menyita waktu yang dapat menyebabkan aktifitas lainnya terganggu, sehingga ibu-ibu merasa senam nifas tidak perlu mereka lakukan. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sri Wahyuni di BPS Reni Desa Bakungan tahun 2010 yang berjudul Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas dalam Pelaksanaan Senam Pasca Persalinan Di BPS Reni Desa Bakungan yang menyatakan bahwa pengetahuan ibu nifas merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam rangka perubahan pola pikir dan perilaku ibu nifas sehingga pelaksanaan senam nifas dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya. Pengetahuan dengan Peran Ibu Nifas dalam Senam Nifas Berdasarkan data dari tabel 5 terdapat 24 orang yang memiliki pengetahuan baik, 18 orang diantaranya memiliki peran yang baik tentang senam nifas dan 6 orang memiliki peran yang kurang baik tentang senam nifas. Menurut asumsi peneliti, pengetahuan seseorang mempengaruhi peran serta ibu nifas terhadap pelaksanaan senam nifas. Seorang yang memiliki pngetahuan yang lebih sedikit tentang senam nifas cenderung merasa bahwa senam nifas itu tidak perlu untuk mereka lakukan hal ini terlihat jelas saat mereka melakukan senam nifas pada saat penyuluhan mereka tidak benarbenar melakukan gerakan dengan baik

16 69

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 65-71

Artikel I

bahkan mereka hanya sebatas asal gerak saja, hal ini disebabkan karena ibu-ibu post partum masih merasakan sakit akibat dari proses persalinan yang telah dijalani sehingga mereka merasa bahwa dengan melakukan senam nifas maka akan menambah frekuensi nyeri. Dibandingkan dengan mereka yang memiliki pengetahuan yang lebih banyak merasa senam nifas itu sangat meraka butuhkan sehingga dalam pelaksanaan senam nifas mereka bersungguhsungguh melakukan setiap gerakan demi gerakan. Hal ini menunjukan bahwa dengan memiliki pengetahuan yang baik maka akan mendorong seseorang untuk melaksanakan sesuatu hal berdasarkan dari hasil pemikiran pengetahuannya, seperti halnya ibu nifas yang memiliki pengetahuan yang baik cenderung akan melakukan senam nifas dengan baik pula. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Ibu nifas dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 24 orang (80%), dan dengan tingkat pengetahuan kurang baik 6 orang (20%). Selanjutnya ibu dengan pengetahuan baik dan sikap baik yaitu 20 orang atau sebesar 83,3% dan ibu yang pengetahuan baik dan peran baik yaitu 18 orang ata sebesar 16,7%. Sedangkan ibu dengan pengetahuan baik dan peran baik terdapat 18 orang atau sebesar 75% yang memiliki peran yang baik pula terhadap senam nifas dan sisanya 6 orang atau sebesar 25% memiliki peran yang kurang baik terhadap senam nifas. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan, sikap ibu nifas tentang senam pasca persalinan serta peran ibu dalam melaksanakan senam nifas di Ruangan Matahari RSUD Undata Palu baik. SARAN 1. Hendaknya dapat menambah pengetahuan tentang senam pasca

persalinan, dan menerapkan ilmu yang sudah didapat selama dibangku kuliah serta lebih dikembangkan dan menambah pengalaman dalam penerapan riset terutama tentang senam pasca persalinan. 2. Lebih meningkatkan lagi dalam pelaksanaan senam nifas, serta memberikan penyuluhan senam nifas dan jika perlu membagikan atau memberikan CD kepada ibu nifas yang berisi tentang nifas dan senam nifas, serta menyediakan sarana prasarana DAFTAR PUSTAKA Anik Maryuni, 2009, Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas, Trans Info Media, Jakarta Arif Rizki, 2009, Asuhan Keperawatan Rizki, file://:/kelemahan-tehnikquota-sampling.html, diakses pada tanggal 01 April 2011 Azwar, S., 2005. Sikap Manusia: Sikap dan Pengukurannya . Liberty, Yogyakarta. Boy S, 2008, Karya Tulis Ilmiah untuk Mahasiswa Kesehatan, Sagung Seto, Jakarta Budiman Chandra, 2008, Metodelogi Penelitian Kesehatan, Buku Kedokteran EGC, Jakarta Depkes RI,Dirjen Binkesmas, 2004, http://data-depkes-RI.html, diakses pada tanggal 10 Maret 2011 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, 2010. Eileen Brayshaw, 2008, Senam Hamil dan Nifas, Buku Kedokteran EGC, Jakarta Ircham Machfoedz, 2007, Tehnik Membuat Alat Ukur Penelitian, Fitramaya, Yogyakarta Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001. Edisi ketiga, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan nasional. Balai Pustaka. Jakarta.

16 70

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 65-71

Artikel I

Kamus Online, http://www.artikata.com, diakses pada tanggal 11 Maret 2011 Manuaba, 2010, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Buku Kedokteran EGC, Jakarta Muhdibbullah Ali, 2009, Senam Nifas, www.perawataceh.blogspot.com, diakses pada tanggal 10 Maret 2011 Notoatmodjo, 2005, Metodelogi Penelitian Kesehatan, Rinbeka Cipta, Jakarta Paviliun Matahari RSUD Undata Palu Sulawesi Tengah, 2010. Raden Mas Bagus, 2010, Asuhan Kebidanan, http://www.sapsenam-nifas_04.html.com, diakses pada tanggal 10 Maret 2011 Rahayuningsih, 2010, SAP Senam Nifas, http://sap-senam-nifas_04.html, diakses pada tanggal 11 Maret 2011 Romana Tari, 2010, Perdarahan Penyebab Utama Kematian Ibu Nifas, http://perdarahanpenyebab-utama-kematian-ibuhamil-bersalin-dan-nifas.html, diakses pada tanggal 12 Maret 2011

Saifuddin, 2005, AKI dan AKB, http://2008_11_16_archive.html, diakses pada tanggal 10 Maret 2011 Sarwono prawirihardjo, 2007, Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal, Tridarsa Printer, Jakarta Suherni, dkk, 2007, Perawatan Masa Nifas, Fitramaya, Yogyakarta Wahyudin, 2007, Statistika Deskriptif, Fitramaya, Yogyakarta www.Antaranews.com, http:/ /2009_08_01_archive.html, diakses pada tanggal 11 Maret 2011 Yolanda Wilsa, 2010, Senam Nifas, http://www.senam-nifasoleh.html.com, diakses pada tanggal 10 Maret 2011.

17 71

Anda mungkin juga menyukai