Anda di halaman 1dari 9

Daur Hidup Nyamuk Lengkap

Daur Hidup Nyamuk termasuk kedalam kategori metamorfosis sempurna, untuk yang belum tahu apa itu metamorfosis sempurna maka silahkan simak penjabarannya sebagai berikut. Metamorfosis sempurna merupakan metamorfosis ( tahapan hidup ) yang melalui tahap kepompong. contoh hewan lainnya adalah lalat, kupang, kupupu dll. Oke back to topik

Daur Hidup Nyamuk

Daur Hidup Nyamuk Proses Daur hidup nyamuk Secara garis besar dapat dilihat seperti berikut : telur - larva - pupa - nyamuk dewasa Mari kita bahas secara terperinci lagi. Tempuh waktu 3 tahap pertama tergantung jenis nyamuk dan suhu. Pertama Fase telur biasanya si nyamuk akan meletakkan telurnya pada daun yang lembap atau kolam kering. Nyamuk menggunakan reseptor yang ada dibawah perutnya untuk menacri tempat yang cocok seperti ini. Reseptor yang saya maksud tadi berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembapan. Setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya. Kemudian.telur berada pada masa inkubasi (pengeraman). Inkubasi yang sempurna terjadi pada musim dingin. Setelah itu larva mulai keluar dari telurnya semua dalam waktu yang hampir sama. Anak Nyamuk atau ENCU Sampai siklus pertumbuhan ini selesai secara keseluruhan. Larva nyamuk akan berubah kulitnya sebanyak 2 kali Kemudian yang kedua fase larva, Pada periode ini, Nyamuk akan berganti kulit,. nyamuk pada fase ini sangat rentan terhadap kebocoran pupa. Agar tetap bertahan, sebelum pupa siap untuk perubahan kulit yang terakhir kalinya, 2 pipa nyamuk muncul ke atas air. pipa itu digunakan untuk alat pernapasan. Fase ketiga yaitu fase Pupa, Pada fase ini Nyamuk berada didalam kepompong pupa yang lumayan dewasa dan siap untuk terbang dengan semua organ lengkapnya seperti belalai, sayap,

kaki, dada, perut, antenaa dan bola mata besar yang cukup besat yang menutupi sebagian besar kepalanya. lalu kepompong pupa disobek dibagian atas. Tingkat ketika nyamuk yang telah lengkap muncul ini adalah tingkat yang paling membahayakan. Sekarang kita sudah memasuki fase yang terakhir yaitu fase Nyamuk Dewasa. Pada fase ini nyamuk sudah memiliki organ tubuh yang lengkap dan sudah siap untuk mencari makanannya sendiri tapi sebelum itu semua terjadi, Nyamuk itu sendiri harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air, sehingga hanya kakinya saja yang boleh menyentuh permukaan air. Kecepatan ini sangatlah penting, meskipun angin tipis dapat menyebabkan kematiannya. Akhirnya, nyamuk tinggal landas untuk penerbangan perdananya setelah istirahat sekitar setengah jam

Siklus Hidup Nyamuk


1. Siklus Hidup Nyamuk Semua serangga termasuk nyamuk, dalam siklus hidupnya mempunyai tingkatan-tingkatan yang kadang-kadang antara tingkatan yang sama dengan tingkatan yang berikutnya terlihat sangat berbeda. Berdasarkan tempat hidupnya dikenal dua tingkatan kehidupan yaitu : Tingkatan di dalam air. Tingkatan di luar temp at berair (darat/udara). Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur, larva, pupa, dan dewasa. Tempo tiga peringkat pertama bergantung kepada spesies - dan suhu. Hanya nyamuk betina saja yang menyedot darah mangsanya. dan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan makan. Sebab, pada kenyataanya, baik jantan maupun betina makan cairan nektar bunga. sebab nyamuk betina memberi nutrisi pada telurnya. telur-telur nyamuk memberi nutrisi pada telurnya. telur-telur nyamuk membutuhkan protein yang terdapat dalam darah untuk berkembang. Panjang siklus hidup nyamuk sangat bervarisi, tergantung jenis spesiesnya. Lama siklus pada tiap tahap perkembangan masing-masing nyamuk juga tidak sama. Culex tarsalis bisa menyelesaikan siklus hidupnya dalam tempo 14 hari pada 20 C dan hanya sepuluh hari pada suhu 25 C. Sebagian spesies mempunyai siklus hidup sependek empat hari atau hingga satu bulan.

Nyamuk sejak telur hingga menjadi nyamuk dewasa, sama dengan serangga yang mengalami tingkatan (stadium) yang berbeda-beda. Dalam siklus hidup nyamuk terdapat 4 stadium dengan 3 stadium berkembang di dalam air dari satu stadium hidup dialam bebas.

1.

Nyamuk Dewasa Nyamuk jantan dan betina dewasa perbandingan 1 : 1, nyamuk jantan keluar terlebih dahulu dari kepompong, baru disusul nyamuk betina, dan nyamuk jantan tersebut akan tetap tinggal di dekat sarang, sampai nyamuk betina keluar dari kepompong, setelah jenis betina keluar, maka nyamuk jantan akan langsung mengawini betina sebelum mencari darah. Selama hidupnya nyamuk betina hanya sekali kawin. Dalam perkembangan telur tergantung kepada beberapa faktor antara lain temperatur dan kelembaban serta species dari nyamuk. Untuk kelangsungan kehidupan nyamuk diperlukan air, siklus hidup nyamuk akan terputus. Tingkatan kehidupan yang berada di dalam air ialah: telur. jentik, kepompong. Setelah satu atau dua hari telur berada didalam air, maka telur akan menetas dan keluar jentik. Jentik yang baru keluar dari telur masih sangat halus seperti jarum.

2.

Telur Nyamuk Nyamuk biasanya meletakkan telur di tempat yang berair, pada tempat yang keberadaannya kering telur akan rusak dan mati. Kebiasaan meletakkan telur dari nyamuk berbedabeda tergantung dari jenisnya. Nyamuk anopeles akan meletakkan telurnya dipermukaan air satu persatu atau bergerombolan tetapi saling lepas, telur anopeles mempunyai alat pengapung. Nyamuk culex akan meletakkan telur diatas permukaan air secara bergerombolan dan bersatu berbentuk rakit sehingga mampu untuk mengapung. Nyamuk Aedes meletakkan telur dan menempel pada yang terapung diatas air atau menempel pada permukaan benda yang merupakan tempat air pada batas permukaan air dan tempatnya. Sedangkan nyamuk mansonia meletakkkan telurnya menempel pada tumbuhan- tumbuhan air, dan diletakkan secara bergerombol berbentuk karangan bungan. Tidak menutup kemungkinan, telur nyamuk biasanya(spesies tertentu saja) diletakkan pada daun lembab atau kolam yang kering. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan reseptor yang ada di bawah perutnya. reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembaban. setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya. telur-telur

itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris, baik dalam kelompok maupun satu persatu. beberapa spesies nyamuk meletakkan telur-telurnya saling menggabung membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari 300 telur. Setelah itu, telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman). pada periode ini. Inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Selesai setelah itu larva mulai keluar dari telurnya semua hampir dalam waktu yang sama. sampai siklus pertumbuhan ini selesai secara keseluruhan, larva nyamuk akan berubah kulitnya sebanyak 2 kali. Stadium telur ini memakan waktu 1-2 hari. 3. Jentik Nyamuk Pada perkembangan stadium jentik, adalah pertumbuhan dan melengkapi bulu-bulunya, Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan jentik antara 8-10 hari tergantung pada suhu, keadaan makanan serta species nyamuk. Pertumbuhan jentik dipengaruhi faktor temperatur, nutrien, ada tidaknya binatang predator. Larva nyamuk dikenal sebagai jentik dan didapati di sembarang bekas berisi air. Jentik bernafas melalui saluran udara yang terdapat pada ujung ekor. Pupa biasanya seaktif larva, tetapi bernafas melalui tanduk thorakis yang terdapat pada gelung thorakis. Kebanyakan jentik memakan mikroorganisme, tetapi beberapa jentik adalah pemangsa bagi jentik spesies lain. Sebagian larva nyamuk seperti Wyeomyia hidup dalam keadaan luar biasa. Jentik-jentik spesies ini hidup dalam air tergenang dalam tumbuhan epifit atau di dalam air tergenang dalam pohon periuk kera. Jentik-jentik spesies genus Deinocerites hidup di dalam sarang ketam sepanjang pesisir pantai.

4.

Kepompong/Pupa Merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air. Pupa biasanya seaktif larva, tetapi bernafas melalui tanduk thorakis yang terdapat pada gelung thorakis. Pada staidum ini memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap hingga dapat terbang. Stadium kepompong akan memakan waktu lebih kurang 1-2 hari. Setelah cukup waktunya, dari kepompong akan keluar nyamuk dewasa yang telah dapat dibedakan jenis kelaminnya. Setelah nyamuk bersentuhan dengan udara, tidak lama kemudian nyamuk tersebut telah mampu terbang, yang berarti meninggalkan lingkungan berair untuk meneruskan hidupnya didarat atau udara.

Dalam meneruskan keturunannya. Nyamuk betina kebanyakan banya kawin satu kali selama hidupnya. Biasanya perkawinan terjadi setelah 24-48 jam dari saat keluarnya dari kepompong. Nyamuk dalam kepompong pupa yang cukup dewasa dan siap terbang dengan semua organnya seperti antena, belalai, kaki, dada, sayap, perut, dan mata besar yang menutupi sebagian besar kepalanya. lalu kepompong pupa disobek di atas. Tingkat ketika nyamuk yang telah lengkap muncul ini adalah tingkat yang paling membahayakan. Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air, sehingga hanya kakinyalah menyentuh permukaan air. Kecepatan ini sangatlah penting, meskipun angin tipispun dapat menyebabkan kematiannya. Akhirnya, nyamuk tinggal landas untuk penerbangan perdananya setelah istirahat sekitar setengah jam. 2. Tempat Berkembang Biak (Breeding Places) Dalam perkembang biakan nyamuk selalu memerlukan tiga macam tempat yaitu tempat berkembangbiak(breeding places), tempat untuk mendapatkan umpan/darah(feeding places) dan tempat untuk beristirahat(reesting palces). Nyamuk mempunyai tipe breeding palces yang berlainan seperti culex dapat berkembang di sembarangan tempat air, sedangkan Aedes hanya dapat berkembang biak di air yang cukup bersih dan tidak beralaskan tanah langsung, mansonia senang berkembang biak di kolam-kolam, rawa-rawa, danau yang banyak tanaman airnya dan Anopeheles. Bermacam breeding placed, sesuai dengan jenis anophelesnya sebagai berikut : a. b. c. Anopheles Sundaicus, Anopheles subpictus dan Anopheles vagus senang berkembang biak di air payau. Tempat yang langsung mendapat sinar matahari disenangi nyamuk Anopheles sundaicus, Anopheles mucaltus dalam berkembang biak. d. Breeding palces yang terlindung dari sinar matahari disenangi Anopheles vagus, Anopheles barbumrosis untuk berkembang biak. e. Air yang tidak mengalir sangat disenangi oleh nyamuk Anopheles vagus, Indefinitus, Leucosphirus untuk tempat berkembang biak. f. Air yang tenang atau sedikit mengalir seperti sawah sangat disenangi Anopheles aconitus, Vagus barbirotus, Anullaris untuk berkembang biak.

3.

Perilaku Mencari Darah Perilaku mencari darah nyamuk dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu:

a.

Perilaku mencari darah dikaitkan dengan waktu. Nyamuk Anopheles pada umumnya aktif mencari darah pada waktu malarn hari. apabila dipelajari dengan teliti. ternyata tiap spesies mempunyai sifat yang tertentu, ada spesies yang aktif mulai dari waktu senja hingga menjelang tengah malam dan sampai pagi hari.

b.

Perilaku mencari darah dikaitkan dengan tempat apabila dengan metode yang sama kita adakan. Penangkapan nyarnuk didalam dan diluar rumah maka dari hasil penangkapan tersebut dapat diketahui ada dua golongan nyamuk, yaitu: eksofagik yang lebih senang mencari darah diluar rumah dan endofagik yang lebih senang mencari darah didalam rumah.

c.

Perilaku mencari darah dikaitkan dengan sumber darah. Berdasarkan macam darah yang disenangi, kita dapat membedakan atas: antropofilik apabila lebih senang darah manusia, dan zoofilik apabila nyamuk lebih senang menghisap darah binatang dan golongan yang tidak mempunyai pilihan tertentu.

d.

Frekuensi menggigit, telah diketahui bahwa nyamuk betina biasanya hanya kawin satu kali selama hidupnya Untuk mempertahankan dan memperbanyak keturunannya, nyamuk betina hanya memerlukan darah untuk proses pertumbuhan telurnya. Tiap sekian hari sekali nyamuk akan mencari darah. Interval tersebut tergantung pada species, dan dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban, dan disebut siklus gonotrofik. Untuk iklim Indonesia memerlukan waktu antara 48-96 jam.

Metamorfosis Serangga
Metamorfosis utama pada serangga dibedakan menjadi dua macam: 1. Metamorfosis tak sempurna (Hemimetabola) Fase dari metamorfosos tak sempurna adalah: telur - nimfa - imago/dewasa. Perkembangan dari nimfa ke imago melalui pergantian kulit (ekdisis). Bentuk antara nimfa dengan imago biasanya tidak jauh berbeda.

Beberapa serangga yang mengalami metamorfosis tak sempurna adalah belalang, rayap, capung, jangkrik, kecoa dan iweng-iweng. Untuk yang disebut terakhir mungkin terdengar asing namanya di telinga, tapi untuk daerah kampung saya (hehehe), nama iweng-iweng sangat populer sekali. Ini dia video metamorfosis tak sempurna pada perkembangan iweng-iweng. Cicada Djawa 2. Metamorfosis sempurna (Holometabola) Fase dari metamorfosis sempurna adalah: telur - larva - pupa - imago/dewasa. Pada fase pupa, serangga akan istirahat tanpa makan, lalu mengeluarkan cairan pencernaan untuk menghancurkan tubuhnya sendiri dan hanya menyisakan sebagian sel saja. Sebagian sel tersebut akan tumbuh menjadi dewasa dengan menggunakan nutrisi dari hancuran tubuh tadi.

Bentuk antara larva dengan imago sangat jauh berbeda. Contoh beberapa serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah: lalat, lebah, semut, kutu, kumbang, ngengat dan kupu-kupu. Untuk yang disebut terakhir adalah yang paling populer di masyarakat. Ini dia video metamorfosis sempurna pada kupu-kupu.

Siklus hidup lalat


Untuk mengatasi perkembangan lalat, maka kit perlu mengetahui siklus hidup lalat. Siklus hidup lalat mengalami metamorfosis sempurna, dengan stadium telur, larva atau tempayak, pupa atau kepompong dan lalat dewasa. Perkembangan lalat memerlukan waktu antara 7-22 hari, tergantung dari suhu dan makanan yang tersedia. Lalat betina telah dapat menghasilkan telur pada usia 4-8 hari, dengan jumlah telur sebanyak 75-150 butir dalam sekali bertelur. Semasa hidupnya seekor lalat bertelur 5-6 kali. Berikut masing-masing stadium dalam perkembangannya lalat (Wijayantono, 1992): Stadium Pertama (Stadium Telur) Stadium ini berlangsung selama 12-24 jam. Bentuk telur lalat adalah oval panjang dan berwarna putih, besar telur 0,8-2 mm. Telur dapat dihasilkan oleh lalat betina sebanyak 150-200 butir. Lamanya stadium ini dapat dipengaruhi oleh faktor panas dan kelembaban, tempat bertelur dimana semakin panas semakin cepat menetas dan berlaku sebaliknya. Telur diletakkan pada bahan-bahan organik yang lembab seperti sampah, kotoran binatang, kotoran manusia atau bahan-bahan lain yang berasal dari binatang dan tumbuhan yang membusuk. Stadium Kedua (Stadium Larva atau Tempayak) Stadium ini terdiri dari 3 tingkatan yaitu: 1. Tingkat I --- Telur yang baru menetas disebut instar I, berukuran panjang 2 mm, berwarna putih, tidak bermata dan berkaki, sangat aktif dan ganas terhadap makanan, setelah 1-4 hari melepas kulit dan keluar menjadi instar II. 2. Tingkat II --- Ukuran besarnya dua kali dari instar I, setelah beberapa hari maka kulit akan mengelupas dan keluar instar III dan banyak bergerak. 3. Tingkat III --- Larva berukuran 12 mm atau lebih, tingkat ini memerlukan waktu 39 hari, larva tidak banyak bergerak, larva berpindah ke tempat yang kering dan sejuk untuk berubah menjadi kepompong.

Stadium Ketiga (Stadium Pupa atau Kepompong) Pada stadium ini jaringan tubuh larva berubah menjadi jaringan tubuh dewasa, stadium ini berlangsung 3-9 hari atau tergantung suhu setempat yang disenangi lebih kurang 35C. Pupa ini berwarna coklat hitam dan berbentuk lonjong. Pada stadium ini tubuh larva telah menjadi dewasa, kurang bergerak (tak bergerak sama sekali). Setelah stadium ini selesai maka melalui celah lingkaran pada bagian anterior akan keluar lalat muda. Stadium Keempat (Stadium Lalat Dewasa) Stadium ini adalah stadium terakhir yang sudah berwujud serangga yaitu lalat. Untuk menjadi lalat dewasa yang matang dan siap untuk melakukan perkawinan memerlukan waktu kurang lebih dari 15 jam. Umur lalat dewasa dapat mencapai 2-4 minggu. Perlu kita ketahui faktor suhu setempat, kelembaban udara dan makanan yang tersedia berpengaruh terhadap pertumbuhan lalat baik dari telur hingga menjadi lalat dewasa.

Anda mungkin juga menyukai