Anda di halaman 1dari 1

KECEMASAN Kecemasan berasal dari kata cemas yang artinya khawatir, gelisah, dan takut.

Kecemasan juga dapat didefinisikan sebagai suatu kekhawatiran atau ketegangan yang berasal dari sumber yang tidak diketahui. Dalam hal ini kecemasan pada anak dapat dimaksudkan sebagai rasa takut terhadap perawatan gigi. Hal ini merupakan hambatan bagi dokter gigi.8 Kecemasan juga dapat didefenisikan sebagai tanda psikologi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman disertai tanda bahwa sesuatu yang tidak diinginkan akan terjadi.9 Kecemasan atau rasa takut pada anak merupakan suatu keadaan yang multifaktorial. Kecemasan terhadap perawatan gigi seringkali dinyatakan dengan penolakan perawatan gigi atau ketakutan terhadap dokter gigi. Banyak hal yang dapat menyebabkan timbulnya kecemasan atau rasa takut anak terhadap perawatan gigi, antara lain : a) pengalaman negatif selama kunjungan ke dokter gigi sebelumnya, b) kesan negatif dari perawatan gigi yang didapatkan dari pengalaman keluarga atau temannya, c) perasaan yang asing selama perawatan gigi misalnya penggunaan sarung tangan, masker, pelindu

mata oleh dokter gigi, takut jarum suntik, dll, d) merasa diejek atau disalahkan oleh karena keadaan kesehatan rongga mulut yang tidak baik, e) bunyi dari alat alat kedokteran gigi, misalnya bunyi bur, ultra skeler, dll, f) kecemasan yang tidak diketahui penyebabnya.8 sehingga kecemasan memberikan efek negatif terhadap prosedur perawatan yang akan dilakukan. Kecemasan dalam praktek dokter gigi merupakan halangan yang sering mempengaruhi perilaku pasien dalam perawatan. Kecemasan dapat menyebabkan pasien mengeluh nyeri, walau tidak didapatkan adanya dasar patofisiologis, misalnya melakukan preparasi gigi dengan pulpa non-vital, kadang pasien tetap mengeluh nyeri walaupun telah dilakukan anestesi lokal. Situasi ini berhubungan erat dengan ketakutan pasien terhadap perawatan dokter gigi, karena rasa nyeri memiliki sifat subyektif, sehingga tidak dapat dibedakan antara nyeri karena alasan psikologis dan nyeri karena reaksi jaringan, Karena pasien menganggap keduanya sebagi rasa nyeri. Pasien yang tegang dan cemas lebih banyak merasakan nyeri selama perawatan dibandingkan pasien yang rileks karena kecemasan menciptakan harapan akan rasa nyeri, oleh karena itu pasien dengan kecemasan yang datang untuk perawatan dengan ingatan akan rasa nyeri yang sebelumnya pernah dialami cenderung membayangkan timbulnya rasa nyeri selama perawatan, sehingga pasien tersebut menyaring secara selektif setiap informasi sebelum perawatan memusatkan perhatian pada setiap rangsangan yang menyerupai atau berhubungan dengan rasa nyeri. Kondisi pasien yang diliputi kecemasan akan memperkuat rangsang nyeri yang diterimanya karena kecemasan menyebabkan zat penghambat rasa nyeri tidak disekresikan.3 Oleh sebab itu, Dalam penanganan kecemasan pada anak, dokter gigi memerlukan suatu pemahaman terhadap perkembangan anak dan rasa takut yang berkaitan dengan usia, penanganan pada kunjungan pertama, dan pendekatan selama perawatan.8

sumber

3. Nicolas E, Bessadet M, Collado V, Carrasco P, Roger L. Factor affecting dental fear in french children aged 5-12 years. Int J Paediatr Dent. 2010;20;366-373. 8. Soeparmin, Surjaya, Tyas. Peranan musik dalam mengurangi kecemasan anak selama perawatan gigi. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai