Anda di halaman 1dari 26

Rahmi Islamiati 111 0211 151

Suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah melahirkan.
BBL

digunakan untuk BBL pada menit menit pertama sampai beberapa jam selanjutnya.

Towell (1966) mengajukan penggolongan penyebab kegagalan pernafasan pada bayi yang terdiri dari : 1. Faktor Ibu Hipoksia Ibu Gangguan aliran darah uterus
Aliran darah ke uterus pengaliran O2 keplasenta dan lalu janin

Gangguan ini disebabkan: Gangguan kontraksi uterus Hipotensi mendadak pada ibu akibat perdarahan Hipertensi pada penyakit eklampsia ,DLL.

2. Faktor Plasenta Pertukaran gas antara Ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta. Plasenta terganggu Asfiksia janin misal: solusio plasenta ,perdarahan plasenta 3. Faktor Fetus Kompresi Terganggunya aliran darah Umbilikus dalam pembuluh darah umbilicus x pertukaran gas antara Ibu dan anak

4. Faktor Neonatus Depresi pusat pernapasan pada BBL dapat terjadi karena beberapa hal: a. Pemakaian obat anastesi /analgetik yang berlebihan pada ibu. b. Trauma yang terjadi pada persalinan c. Kelainan kongenital pada bayi

Asfiksia

berat (nilai Apgar 0-3) Asfiksia ringan-sedang (nilai Apgar 4-6) Asfiksia neonaturum

Tidak

terlalu banyak memerlukan tindakan resusitasi. Saluran nafas perlu dibersihkan sekaligus merupakan rangsangan seluruh terhadap dimulainya pernapasan. Evaluasi berikutnya 5menit.

Memerlukan

resusitasi penuh:

Terutama bersihkan jalan nafas. Berikan O2 dengan aliran 2ltr permenit Dilakukan resusitasi dengan masker O2 sehingga secara langsung diharapkan dapat masuk langsung sebagai pertukaran dengan CO2 melalui paru. Bila perlu dilakukan pemasangan endothracheal tube.

dapat merupakan kelanjutan dari gawat janin (fetal distress) intrauteri.


Fetal distress

keadaan ketidakseimbangan antara kebutuhan O2 dan nutrisi janin sehingga menimbulkan perubahan metabolisme janin menuju metabolisme anaerob, yang menyebabkan hasil akhir metabolismenya bukan lagi CO2.

Uterus:

Aktivitas kontraksi memanjang/ hiperaktivitas menyebabkan aliran darah menuju plasenta makin menurun, sehingga O2 dan nutrisi menuju janin makin berkurang. Hipotensi, syok dengan sebab apapun aliran darah menuju plasenta akan berkurang sehingga O2 dan nutrisi makin tidak seimbang untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.

Maternal:

Tali

pusat

Kompresi tali pusat aliran darah menuju janin berkurang.

Plasenta

Degenerasi vaskular Fungsi plasenta akan berkurang sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan O2 dan nutrisi metabolisme janin.

Janin-nya

Malformasi bisa disebabkan kelainan jantung kongenital, kehamilan ganda atau salah satunya mengalami gangguan nutrisi. Perdarahan Dapat terjadi plasenta previa, solusio plasenta pecahnya sinus marginalis.

Asfiksia

penyebab kematian neonatal plg tinggi.Menurut SKRT 2001,27% .

Faktor ibu Faktor plasenta dan tali pusat Faktor bayi

Preeklampsia

& eklampsia Perdarahan antepartum abnormal ( plasenta previa / solutio plasenta ) Partus lama atau macet Demam sebelum & selama kehamilan Infeksi berat ( malaria,sifilis,HIV) Kehamilan > bulan (> 42 mgg)

Infark

plasenta Hematom plasenta Lilitan tali pusat Talipusat pendek Simpul tali pusat Prolapsus tali pusat

Bayi

kurang bulan / prematur Air ketuban bercampur mekonium Kelainan kongenital yng memberi dampak pada pernapasan bayi

Tidak

bernapas / bernapas megap-megap Warna kulit kebiruan Kejang Penurunan kesadaran

Sebelum lahir

sesudah lahir

Janin mdpt O2,dng cr difusi

Mll plasenta dr ibu.

paru hrs terisi cairan & pemb. Darah paru hrs brelaksasi u/ mberikan perfusi pd alveoli & menyerap O2

Alveoli paru bayi msh menguncup & terisi oleh cairan

Pd periode awal bayi akan mengalami napas cepat ( rapid breathing ) dsbt gasping

primer

Lalu,apnu primer dmn frekuensi jantung

mulai menurun,tekanan darah tetap bertahan Bila tdk ditolong segera,maka bayi akan bnapas megap2 dsbt gasping sekunder berlanjut ke periode apnu sekunder frek. Jantung & TD menurun dpt menyebabkan kematian.

>>Anamnesis - Gangguan waktu lahir - Air ketuban tercampur mekonium - Kelainan kongenital yng memberi dampak pd pernapasan bayi

>> Pemeriksaan fisik


- Bayi bernapas megap2 - Denyut jantung < 100 x / mnt - Kulit sianosis,pucat - Tonus otot menurun

Anda mungkin juga menyukai