Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK Obstruksi usus dapat didefinisikan sebagai gangguan aliran normal isi usus (apapun penyebabnya) sepanjang saluran

usus. Obstruksi usus dapat akut dengan kronik, partial atau total. Obstruksi intestinal merupakan kegawatan dalam bedah abdominalis yang sering dijumpai, merupakan 6070% dari seluruh kasus akut abdomen yang bukan a p p e n d i c i t i s a k u t a . A k u t a b d o m e n d a p a t disebabkan oleh kelainan di dalam abdomen berupa inflamasi, dan penyulitnya, ileus obstruktif, iskemik, dan perdarahan. Sebagian kelainan dapat disebabkan oleh cedera langsung atau tidak langsung yang mengakibatkan perforasi saluran cerna atau perdarahan. HISTORY Pasien laki-laki 38 tahun datang dengan keluhan utama nyeri perut. Kira-kira 4 hari SMRS pasien mengeluh nyer perut. Nyeri perut terutama dirasakan pada perut sebelah kiri. Nyeri bersifat hilang tmbul. BAB(+), buang a n g i n ( + ) , p e r u t t e r a s a k e m b u n g , m u a l m u n t a h ( + ) . B A B d a r a h ( - ) . Benjolan pada lipat paha (-). Makan-minum (</<). Panas (+) kira-kira 1 minggu y a n g l a l u . P a n a s n a i k t u r u n . P a n a s b i a s a n ya t i n g g i p a d a s o r e h a r i . P a s i e n minum obat penurun panas dan obat sakit perut sebelumnya, namun keluhan tidak berkurang. Pasien juga BAB encer selama 4 hari, frekuensi >5x sehari, ampas(-), darah (-), lendir (-). Pasien ada riwayat diurut bagian perut sebelumnya. Pemeriksaan TD: 110/70 mmHg; N : 96x/menit;respirasi : 28x/menit; suhu : 370C. Pada pemeriksaan abdomen defans muskular (+), nyeri tekan (+), nyeri lepas tekan (+), hipertimpani, bising usus (+) menurun. Pemeriksaan radiologi terdapat air fluid level, dilatasi usus bagian proksimal. DIAGNOSIS Ileus Obstruktif TERAPI Operasi sito laparotomi dengan kemungkinan kolostomi Terapi pre-operasi: IVFD RL:D5 (1:1) 28 tts/menit NGT, DC BC (Balance cairan) Inj. Ceftriaxon 2x1 g Inj. Antrain 3x1 amp Metronidazol 3x500 mg DISKUSI Dari anamnesa diketahui bahwa nyeri yang dirasakan bersifat hilang timbul (kolik), disertai perut kembung, mual muntah. Pasien masih dapat BAB dan buang angin (flatus). Terdapar riwayat BAB encer >5x sehari ( d i a r e ) t a n p a d i s e r t a i l e n d i r m a u p u n d a r a h . P a d a l i p a t p a h a t i d a k d i t e m u k a n benjolan. Selain itu terdapat riwayat demam. Adanya nyeri kolik, muntah dan distensi (perut kembung) menunjukkan gejala umum adanya obstruksi usus. Dari pemeriksaan fisik ditemukan distensi (kembung)

abdomen, nyeri tekan, nyeri tekan lepas, defans muskular, bising usus menurun. Distensi merupakan tanda umum obstruksi. Dari pemeriksaan penunjang, Laboratorium menunjukkan gangguan keseimbangan elektrolit (Na, Cl)). Dari foto radiologis terlihat air fluid level. Gangguan keseimbangan elektrolit dan gambaran air fluid level mendukung diagnosis ileus obstuktif. M e n u r u t s t a d i u m n y a , k a s u s i n i d a p a t d i g o l o n g k a n o b s t r u k s i p a r s i a l d a n simple, sebab selain terdapat muntah, pasien juga masih dapat BAB dan flatus,kondisi umum belum terdapat tanda-tanda syok maupun sepsis. Lokasi dan penyebab sumbatan (intralumen atau ekstralumen; adhesi, hernia atau keganasan) dapat dipekirakan melalui onset keluhan yang cepat atau lambat s e r t a g e j a l a d a n pemeriksaan fisik yang ada. Jika terdapat benjolan di perut, inguinal, d a n f e m o r a l ya n g t i d a k d a p a t k e m b a l i m e n a n d a k a n a d a n y a h e r n i a inkarserata. Invaginasi dapat didahului oleh riwayat buang air besar berupa lendir dan darah. Pada ileus paralitik e.c. peritonitis dapat diketahui riwayat nyeri perutkanan bawah yang menetap. Riwayat operasi sebelumnya dapat menju rus pada a d a n y a a d h e s i u s u s . O n s e t k e l u h a n ya n g b e r l a n g s u n g c e p a t d a p a t d i c u r i g a i sebagai ileus letak tinggi dan onset yang lambat dapat menjurus kepada ileus letak r e n d a h . N a m u n l o k a s i d a n p e n ye b a b s u m b a t a n , d a p a t d i k e t a h u i s e c a r a p a s t i melalui laparotomi. Dasar pengobatan ileus obstruksi adalah koreksi keseimbangan elektrolit dan cairan,menghilangkan peregangan dan muntah dengan dekom p r e s i , m e n g a t a s i p e r i t o n i t i s d a n s yo k b i l a a d a , d a n m e n g h i l a n g k a n o b s t r u k s i u n t u k memperbaiki kelangsungan dan fungsi usus kembali normal.Pada kasus ini direncanakan operasi yang akan dilakukan setelah kondisio p t i m u m p a s i e n t e r c a p a i . O p e r a s i d i l a k u k a n s e t e l a h r e h i d r a s i d a n dekompresinasogastrik, untuk mencegah sepsis sekunder. Selama follu w up preoperasi, pasien telah diberi tindakan rehidrasi, pemasangan kat e t e r d a n N G T h i n g g a tercapai balance cairan. Pasien juga menerima terapi obat-obatan berupa antibiotik (sebagai profilaksis) dan antinyeri. KESIMPULAN Kasus ileus obstruktif pada seorang laki-laki berusia 38tahun yang datang dengan keluhan nyeri perut. Anamnesa dan pemeriksaan fisik serta penunjang mendukung diagnosis tersebut. Pada pasien direncanakan operasi yang akan dilakukan setelah kondisi pasien optimal. REFERENSI Sjamsuhidajat R, De Jong W. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC,2003. H:181-192 Price, S.A. Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit. Editor: Price,S.A., McCarty, L., Wilson. Editor terjemahan: Wijaya C. Jakarta: EGC, 1994. Nobie BA. Obstruction, small bowel. [Online] 2007. Available from: URL: http: // www. emedicine. com

Anda mungkin juga menyukai