NIM :20
JURUSAN :SYARI'AH (AS) /B
RESUME :
1
a) Pertalian kerabat
b) Janji prasetya
c) Pengangkatan anak
2
Jika kamu melahirkan sesuatu atau menyembunyikannya, maka
sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Sehingga pada masa jahiliyah seorang anak angkat dapat mewarisi apa yang
ditinggalkan ayah angkatnya dan hal ini justru dilegal kan dalam kompilasi hokum
islam yang di ketahui bahwa telah diturunkan ayat tentang pelarangan kewarisan
terhadap anak angkat .
Hal ini juga dipertegas dengan keputusan dari Mahkamah Agung dalam :
"MA RI tanggal 18 Maret 1959 no. 37 K/STP/1959 bahwa Anak angkat
dapat mewarisi harta orang tua angkat tetapi kewarisan dapat tetap berlaku bahwa
harta asal harus tetap dimiliki kerabatnya karena nasab.
3. Sistem Kewarisan
System hokum di Indonesia ada tiga macam yaitu :
1. System hokum kewarisan perdata barat (eropa)
Dalam KUHper berlaku bagi :
a) Orang Eropa dan mereka yang dipersamakan dengan orang eropa
b) Orang Timur Asing Tionghoa
c) Orang Timur Asing dan orang Indonesia yang menundukkan diri
pada hokum Eropa.
2. Sistem hokum kewarisan dapat yang beraneka ragam dipengaruhi oleh
bentuk etnis
3. System hokum kewarisan islam yang terdiri dari pluralisme ajaran islam
seperti Ahlisunnah, Syi'ah,dll.
Disamping system kewarisan tersebut diatas juga ada system kewarisan
kekeluargaan yang terbagi atas 3 macam yaitu:
3
3. Sistem Kewarisan Bilateral (Parental)
Sistem ini memiliki pengertian tentang suatu system kekeluargaan yang
setiap orang merasa mempunyai hubungan dengan bapak dan juga
ibunya serta bapak ibu dari kedua orang tuanya.
Adapun system kewarisan islam ala imam syafi'I apabila melihatdari segi
patrilinial maka ahli waris berdasarkan imam syafii tidak membedakan antara laki-
laki dan perempuan. Sedangkan system kewarisan ala imam syafii cenderung lebih
kepada system kewarisan bilateral dengan berbagai modifikasi disana dan disini.
kewarisan adalah hal yang sangat sensitive bagi setiap orang karena adanya
harta yang ikut berperan didalamnya.oleh sebab itu aturan kewarisan ini sangat
penting untuk mengatur keadilan dalam warisan.
Adapun islam sebagai agama yang universal haruslah bisa mengatur segala
perbuatan yang dilakukan manusia dari segi manapun.