Anda di halaman 1dari 2

BAB III ANALISA KASUS

Otitis media adalah suatu inflamasi yang terjadi pada telinga tengah dan kavum mastoid, tanpa memperhatikan etiologi maupun pathogenesisnya. Jika prosesnya terjadi lebih dari 12 minggu maka disebut kronik.5 Namun ada pula yang menyebutkan terminologi waktu yang lain. Dikatakan suatu proses kronik (OMSK) ialah infeksi kronik di telinga tengah dengan sekret yang keluar dari telinga perforasi membran timpani dan tengah terus menerus atau hilang timbul.2 batasan

Batasan waktu menurut kebanyakan ahli THT adalah 3 bulan, namun menurut WHO adalah 2 minggu untuk penegakan Meskipun hal ini masih bervariasi diantara banyak negara, dan para ahli.3

diagnosis OMSK.

Otorrhoe dan supurasi kronik telinga tengah dapat menunjukkan pada pemeriksaan pertama sifat-sifat dari proses patologi yang mendasarinya. Umumnya otorrhoe pada otitis media mukoid (seperti air kronik bersifat purulen (kental, putih), atau

dan

encer) tergantung stadium peradangannya. Sekret

mungkin juga encer atau kental, bening atau berupa nanah.2 Pada prinsipnya penegakan diagnosis OMSK berpedoman atas hasil dari

pemeriksaan klinis (anamnesis dan pemeriksaan fisik) serta dapat dibantu dengan pemeriksaan penunjang lain. Dari anamnesis didapatkan riwayat otorea

menetap atau berulang lebih dari 2 bulan. OMSK yang terbatas di telinga tengah hanya menyebabkan tuli konduktif. Bila terdapat tuli campur dapat menandakan komplikasi ke labirin.8 Pada OMSK tipe mukosa, karakteristik perforasi yang terjadi di sentral membrane timpani, dan hal ini sangat berbeda dengan tipe tulang dimana perforasi yang terjadi terlokalisasi di tepi atas (epitimpani), serta pada tipe tulang juga akan ditemukan supurasi yang berbau busuk. Jika dihubungkan dengan test konduksi audiometri, maka biasanya akan ditemukan kegagalan mekanisme konduksi suara. Test ini dapat dilengkapi dengan pemeriksaan radiografi pada tulang yang

16

17

bersangkutan/terdekat. Pada beberapa kasus dengan komplikasi, maka CT scan akan sangat berguna untuk memungkinkan diagnosis yang lebih lengkap.1 Pada kasus ini pasien datang Telinga kanan terasa bengap sejak 4 hari yang lalu. Sebelumnya pasien mengaku pernah keluar air dari telinga kanan sejak 2 bulan yang lalu, namun keluhan ini hilang timbul. Cairan yang keluar berwarna agak kekuningan dan tidak berbau busuk. Cairan keluar sedikit-sedikt, telinga terasa bengap dan semakin memburuk dalam 3 hari terakhir. Nyeri pada telinga disangkal oleh pasien. Pasien juga merasa pendengarannya sedikit terganggu dan kadang mendengar sudara berdenging . Riwayat sering dikorek (+). Dari pemeriksaan fisik didapatkan ada nya discharge pada telinga kanan, punurunan pendengaran dan pada pemeriksaan lokalis didapatkan perforasi sentral pada membrane timpani. . Pada keadaan ini diusahakan epitelisasi tepi perforasi melalui tindakan

poliklinik dengan melukai pinggir perforasi secara tajam atau dengan mengoleskan zat kaustik seperti nitras argenti 25%, asam trichlor asetat 12%, alkohol absolut, dll. Bila terdapat tuli konduktif apalagi bila perforasi menetap maka idealnya

dilakukan timpanoplasti dengan atau tanpa mastoidektomi.

Anda mungkin juga menyukai