Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG Pembahasandan perkembangan teori-teori manajemen sangat diperlukan guna memberikan landasan dalam pemahaman perkembangan teori manajemen selanjutnya. Setiap pandangan dalam teori manajemen akan membantu manajer untuk membuat keputusan-keputusan yang lebih efektif pada berbagai masalah yang berbeda dalam organisasi yang terus mengalami perubahan. 1.2.TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang manajemen umum secara mendalam dan teori-teori tentang perkembangan manajemen umum. 1.3 PERMASALAHAN Di dalam mengambil keputusan terkadang manajer bigung dalam mengambil keputusan-keputusan yang lebih efektif pada berbagai masalah yang berbeda sehingga di perlukanlah pengetahuan tentang ilmu manajemen untuk lebih di dalami oleh seorang manajer. 1.4 MANFAAT PENULISAN Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan yang diharapkan bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan khususnya penulis.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 SKEMA EVOLUSI TEORI MANAJEMEN

Manajemen Umum Pendekatan klasik

Prinsip-prinsip Administrasi Teori Organisasi Biokratis

Pendekatan SDM Pandangan Utama tentang manajemen

Hawtorn Effect-teori Maslow Teori X dan Teori Y - Teori Maslow

Pendekatan Kuantatifitas

Pendekatan Modern

Pendekatan Sistem Pendekatan Kontingensi

2.2. PANDANGAN UTAMA TENTANG MANAJEMEN Pandangan utama tentang manajemen dapat dikelompokkan berdasarkan pendekatanpendekatan sebagai berikut : 1. Pendekatan Klasik (The Classical Approaches), yang dikenal sebagai aliran manajemen ilmiah (scientitic management) dan teori organisasi klasik/prinsidprinsif administrasif (administrative principles) serta organisasi birokrasi yaitu pendekatan pada studi manajemen pada prinsip-prinsip universal untuk berbagai situasi manajemen. 2. Pendekatan Sumber Daya Manusia (The Human Resources Approaches), yang yang dikenal juga sebagai aliran prilaku, yaitu pendekatan pada studi manajemen tentang kebutuhan manusia, kerja kelompok serta peranan factorfaktor sosial di tempat kerja. 3. Pendekatan Kuantitatif atau Pendekatan Ilmu Manajemen (The Quantitative or Management Science Approaches) yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan menggunakan teknik-teknik matematis dalam memecahkan masalah. 4. Pendekatan Modern (Modern Approaches), yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan pandangan system dan pemikiran kontingensi berdasarkan komitmen terhadap mutu kinerja yang tinggi.

2.3. PEMBAGIAN-PEMBAGIAN PENDEKATAN 2.3.1. PENDEKATAN MANAJEMEN KLASIK A) MANAJEMEN ILMIAH Tokoh utama aliran ini adalah Frederick Winslow Taylor yang menulis buku Scientitic Management . Taylor memeberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen dan mengembangkan teknik-teknik untuk mencapai efesiansi.

Empat prinsip dasar manajemen ilmiah ,yaitu : 1. Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen, agar metode yang paling baik untuk pelaksaaan setiap pekerjaan dapat ditentukan. 2. Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat diberikan tanggung jawab atas suatu tugas sesuai dengan kemampuan. 3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah karyawan. 4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan karyawan. Teknik-teknik pencapaian efisiensi yang dikembangkan untuk melaksanakan prinsip-prinsip tersebut adalah studi gerak dan waktu, pengawasan fungsional, sistem upah perpotong differensial, kartu instruksi, pembelian dengan spesifikasi dan standardisasi pekerjaan, peralatan dan tenaga kerja. B) PRISIP-PRINSIP ADMINISTRATIF (TEORI ORGANISASI KLASIK) Tokoh utama aliran ini adalah Henry Fayol, industralis Prancis yang menulis buku Administration Industriele et Generale. Mengemukakan lima unsur manajemen POACC (fungsionalisme Fayol). Fayol membagi oprasi perusahaan menjadi enam kegiatan yang saling

bergantung,yaitu : 1. Teknik, produksi dan manufacturing produk. 2. Komersial, pembelia bahan baku dan penjualan produk. 3. Keuangan, perolehan dan penggunaan modal. 4. Keamanan, melindungi para karyawan dan kekayaan perusahaan. 5. Akutansi, pelaporan dan pencatatan keuangan. 6. Manajerial, penerapan fungsi POACC.

Empat belas prinsip manejemen Fayol yaitu : 1. Pembagian kerja, spesialisasi meningkatkan efesiansi pelaksanaan kerja. 2. Wewenag, hak untuk member perintah dan dipatuhi. 3. Disiplin, respek dan ketaatan pada peranan dan tujuan organisasi. 4. Kesatuan perintah, setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu dari seorang atasan. 5. Kesatuan pengarahan, operasi-operasi organisasi yang mempunyai tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang menajer dengan penggunaan satu rencana. 6. Meletakkan kepentingan perorangan di bawah kepentingan umum. 7. Balas jasa, kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil bagi karyawan dan pemilik. 8. Sentralisasi, ada keseimbangan yang tepat antara sentralisasi (pengambilan keputusan terpusat) dan desentralisasi (memberikan peranan dalam pembuatan keputusan kepada karyawan). 9. Rantai seklar, garis perintah dan wewenang yang jelas. 10. Order, kebutuhan sumber daya harus ada pada waktu dan tempat yang tepat. 11. Keadilan, harus ada persamaan perlakuan dalam organisasi. 12. Kestabilan staff, tingkat perputaran karyawan yang tinggi tidak baik untuk perkembangan perusahaan. 13. Inisiatif, adanya kebebasan karyawan menjalankan pekerjaan sesuai rencana. 14. Semangat korps, kesatuan adalah kekuatan, menekankan mendorong komunikasi lisan bila memungkinkan. Mary Parker Follet memberikan pandangan terhadap prinsip-prinsip administratif dalam bukunya Dynamic Administration: The Collected Paper of Mery Parker Follet sebagai berikut:

Tugas manajemen adalah membantu karyawan untuk saling bekerja sama mencapai kepentingan-kepentingan yang terintergrasi.

Rasa memiliki terhadap perusahaan menciptakan rasa tanggung jawab kolektif.

Permasalahan

dalam

bisnis

melibatkan

banyak

faktor

yang

harus

dipertimbangkan berkaitan dengan hubungan atar faktor. Pemberian pelayanan dan keuntungan perusahaan harus dikaitkan dengan kesejahtraan masyarakat. C) TEORI ORGANISASI BIROKRATIS Teori yang dikemukakan Max Wiber menyatakan tentang konsep birokrasi yaitu: sebuah bentuk organisasi yang ideal dengan tujuan yang rasional serta sangat efisien yang didasarkan atas prinsip-prinsip yang masuk akal,teratur serta wewenang formal. Beberapa karakteristik konsep birokrasi Weber yaitu: 1. Pembagian tugas yang jelas, pekerjaan ditentukan secara jelas menjadikan karyawan lebih terampilan terhadap pekerjaan itu. 2. Hirarki wewenang yang jelas, posisi wewenang dan tanggung jawab ditentukan dengan jelas,setiap posisi melaporkan pada posisi yang lain yang lebih tinggi. 3. Aturan dan produser formal, petunjuk tertulis yang mengatur setiap perilaku dan keputusan dibuat secara formal 4. Impersonal, aturan dan prosedur diterapkan secara menyeluruh, tidak ada yang mendapatkan perlakuan khusus. 5. Jenjang karier didasarkan atas kualitas, karyawan dipilih dan dipromosikan berdasarkan kemampuan dan kinerja, manajer harus karyawan yang professional.

2.3.2. PENDEKATAN SUMBER DAYA MANUSIA / PRILAKU MANUSIA Aliran ini muncul karena ketidakpuasan terhadap pendekatan klasik yang tidak sepenuhnya menghasilkan efesiansi produksi dan keharmonisan kerja. Aliran ini berusaha melengkapi dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Tokoh yang terkenal adalah Elton Mayo, memalui percobaan yang dilakukan di pabrik Hawthorne terhadap kondisi kerja sekelompok karyawan, Mayo menemukan bahwa hubungan manusia di antara anggota terpilih maupun dengan peneliti (pengawas) lebih penting dalam menentukan produktivitas,perhatian khusus dari manajamen puncak mendorong peningkatan motivasi mereka, daripada perubahan variabel seperti upah, jam kerja atau periode istirahat. Phenomena ini dikenal sebagai Hawthorne Effect. Pandangan studi Hawthorne Effect memunculkan bidang studi perilaku organisasi

yaitu studi tentang individu dan kelompok dalam organisasi diantaranya muncul teori kebutuhan manusia oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow terdapat lima tingkatan kebutuhan manusia yaitu,

Aktualisasi Diri (berkembang) Penghargaan (penghormatan,prestice, prestasi)

Sosial (perhatian, rasa memiliki) Keamanan(perlindungan dan kepastian) Fisiologis (biologis,makan,minum)

Teori tersebut berdasarkan atas dua prinsip, pertama prinsip deficit, kebutuhan yang telah terpenuhi berhenti menjadi motivator dalam perilaku, kedua prinsip berurutan, kelima

kebutuhan tersebut berurutan seperti suatu hirarki, suatu kebutuhan disetiap tingkatan akan muncul jika kebutuhan ditingkat yang lebih rendah sudah terpenuhi. DouglasMcGregor memberkan pandangan berdasarkan studi Hawthorne dan Maslow, yaitu teori X dan teori Y tentang sifat manusia ditempat kerja.

Teori X berasumsi bahwa karyawan: Tidak suka bekerja Tidak mempunyai ambisi Tidak bertanggung jawab Enggan untuk berubah Lebih suka dipimpin daripada memimpin

Teori Y berasumsi bahwa karyawan : Suka bekerja Mampu mengendalikan diri Menyukai tanggung jawab Penuh imajinasi dan kreasi Mampu mengarahkan diri sendiri Manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat X akan bersikap sangat mengatur dan berorientasi pada pengendalian. Sikap ini mendorong karyawan bersikap pasif, tergantung dan mempunyai rasa enggan. Manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat Y akan bersikap mendorong karyawan untuk berpartisipasi, bertanggung jawab dan mersa bebas dan kreatif dalam melakukan pekerjaan mereka.

2.3.3 Pendekatan Management & Science Aliran kuantitatif (management science), merupakan ilmu manajemen yag berdasarkan teknik-teknik matematis untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, biasanya digunakan dalam kegiatan seperti penganggaran modal, manajemen aliran kas, scheduling produksi,pengembangan strategi produk,perencanaan program pengembangan sumber daya manusia dan sebagainya. Langkah-langkah management science yaitu : 1. Perumusan masalah. 2. Penyusunan suatu model matematis. 3. Mendapatkan penyelesaian dari model. 4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model. 5. Penetapan pengawasan hasil-hasil. 6. Pelaksanaan. Pendekatan manajemen kuantitatif mencakup karakteristik sebagai berikut Konsentrasi pada pengambilan keputusan dan dampak akhir bagi tindakan manajemen. Penggunaan criteria ekonomi dalam keputusan (biaya, pendapatan, dan dividen) Pengunaan model matematis dengan hokum dan rumus yang canggih. Penggunaan computer untuk mempercepat proses.

1.4 pendektan manajemen modern Berkembangnya pendekatan dalam ilmu manajemen menunjukkan bahwa tidak aada satu teori yang dapat diterapkan secara universal dalam segala situasi.perkembangan teori manajemen terus mengalami penyesuaian seiring tuntutan lingkungan organisasi yang berubah secara dinamis. Sehingga manajer dan organisasi harus menanggapi perbedaanperbedaan tersebut melalui strategi manajerial member kesempatan terhadap perkembangan

sejumlah bakat dan kemampuan anggota-anggota organisasi. Landasan utama pendekatan ini adalah manajemen sebagai system dan manajemen dengan pendekatan kontingensi. Pendekatan sistem dalam manajemen artinya memandang organisasi sebagai suatu satu kesatuan yang menyeluruh, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas. Pada dasarnya sistem merupakan subsistem-subsistem yang saling berhubungan dan saling bergantung. Manajemen memandang sistem sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Manajemen sistem tertutup memusatkan pada hubungan-hubungan dan konsistensi internal (kesatuan perintah, rentang kendali, wewenang dan delegasi) sedangkan sistem terbuka mempertimbangkan pengaruh lingkungan, tetapi secara fungsional tidak menghubungkannya dengan konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen yang mengarahkan ke pencapaian tujuan. Pendekatan ini memandang bahwa tugas manajer adalah mengidentifikasi teknik mana pada situasi tertentu, di bawah keadaan tertentu dan pada waktu tertentu akan membantu pencapaian tujuan manajemen. Perbedaan kondisi dan situasi membutuhkan aplikasi dan teknik manajemen yang berbeda, karena tidak ada teknik, prinsip dan konsep universalyang dapat diterapkan dalam seluruh kondisi. Pendekatan ini memasukkan variabel-variabel lingkungan dalam analisanya, karena perbedaan kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda pula.

10

BAB III PENUTUP 3.1.KESIMPULAN Didalam mengambil keputusan seorang manajer harus terlebih dahulu mendalalami tentang ilmu manajemen umum dan teori-teori yang ada di dalamnya,sehingga secara tegas dan efesien dapat mengambil keputusan yang tepat dalam sebuah organisasi. 3.2 SARAN Di harapkan setiap manajer memepelejari dan mendalami ilimu manajemen umum ini untuk membuat keputusan-keputusan yang lebih efektif pada berbagai masalah yang berbeda dalam organisasi yang terus mengalami perubahan.

11

DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai