Anda di halaman 1dari 8

t*tt

aixdr
,i

Jurnaf

Agriculture
Vol. 21ilo.2, Juli - Oktober 2011

DAFTAR

ISI

Daya Terima dan Karakteristlk Organoleptik Kerlpik Pepaya Yang di Hasilkan dari Berbagal Kematangan Pepaya (Carica papaya, L) (YCSOy ROSallna.......r....r.rr.rr.r..r.r..r......rr.rr..r.r......r.r..rrr..r..r..r..rrrrr.r....rr..

Tingkat

Buah

789

Femanfaatan Limbah Organik Bahan Tanaman dan Pupuk Grow Quikdalam Mengusahakan Tbnaman Hias " Adenium" ( Fauzlah Hulopl)...r..........rr.r.r...... 796
UJI

Pohon

Delapan Isolat Fungi Penginduksi Resin Terhadap Pembentukan Gubal Gaharu Aquilarria malaccensis Lamk (Gucwarnl Anwar)..r.r.r.........r-...rrr........ 902

Dampak Perubahan lkllm dilndonesia Pada Pertanian

(Sutolo)..........r...r.....r.r

gO7

Analisa Pendapatan dan Efisiensi Usaha Gambir Cetak di Nagari sialang Kecamatan Kapur IX Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat (Rctllo)...r.r........rrr..r. 915
Upaya Peningkatan Produksl Melalui Model PembelaJaran Budidaya Padi Sawah

Ekologis (Wahyunlndyewati dan Kllwon

Hldayat),.............rrrr.......r.rrr....... gZz
828

Peningkatan Pertumbuahan semai Kayu Bambang Lanang (Madhuca apera H,J. Lam (DefGllna).............r........rr....r........r.r........r..r....rr...r.r.r............r..rr....

Pengetahuan LokalBudidaya Kayu Bawang (Dysoxylum molllssimum Blume ) di Kabupaten Bengkulu Utara (Efratente Katherlna Deparl )..............r........rrr.. 939 Pengaruh Pemberlan Pu puk "Phospat Alam Dewi Sri' Terhada p Pertu m bu han dan Hasil Padl Sawah (Abu, F. Karfiadl dan Suprlyanto )................r,rtr.........t.... 946

Usahatanirebu Bongkar Ratoon dan Rawat Ratoon di Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan (Seld Maedukl )...............r..rr-.r,rrr.rrr..rr.rr...r.'rrr.r.. g55

ISSN . t41-2 4262

Pengetahuan Lokal BudklaF (Efratenta Katherina Depari)

lyu Bawang'.-....'.

PENGETAIIUAIT LOKAL BUDIDAYA KAYU BAWAI\TG (Dysorylan mollissimun Blume) rlr KABUPATEN BEhtGKt LU UrARA

OIeh:
Efratenta Ketherina

llepri

(Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu)

iBSTRAK
Penelitian ini berurjuan mencari informasi pengetahuan lokal budidaya kayu bawang yang telah dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Bengkutu Utara. Penelitian ditaksanakan dihutan rakyat kayu bawang yang terdapat Desa Sawang Lebar dan Desa Dusun Curup di Kabupaten Bengkulu Utara. Pengumpulan data pengetahuan lokal budidaya kayu bawang yangtelah dilakukan masyatakat dihkukan melalui studi literatur dan wawancara semi terstruktur dengan snowball sampling. Datadata yang diperoleh ditabulasikan dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menuqiukkao budidaya kayu bawangtelah dilatarkanturun-temurun dengan pengetahuan budidaya yang sederhana- Penanaman kayu bawaeg telah dikombinasikan aingan rrp. tanaman pertanian. Pada mulanya menailam kayr bawang merupakan iradisi mempersiapkan bahan kayu bangunan untuk rumah generasi selanjutnya dan menjadi investasi masa meadatang sehingga bennanfaat dalam meningkatkan perekonomian masyarakatyangmembudidayakan.

t"t

PENDAHUII'AN

Jenis kayu bawang (Dysorylum mollissirnum Blume) tergolong jenis cepat tumbuh yang telah lama dibudidayakan oleh masyarakat di Propinsi Bengkuha khususn-va Kabupaten Bengkuiu Utara (Apriyanto 2003). Kayu bawang memiliki harga yang cukup tinggi, dapat digunakan untuk kayu pertukangan, kerajinan, meubel. Kayu bawang memiliki kayu halus sehingga mudah diolah/dikerjakan &n rnempunyai aroma seperti bawang pahit sehingga tahan
terhadap snangan rayap.

Tempat tumbuh sangat kompleks, di mana berbagai faktor berpenganrh timbal balik safu sama lainnya dan dengan tanaman (Soerianegara & Indrawan 200S). Selain itu, teknik budidaya kayu bawang yang telah dilakukan berpenganrh ter&adap produktivias kayu bawang sangat diprlulen sebagai pertimbaagan dalan budidaya kayu bawang untuk menghasilkan produktivitas kayu yang optimal dalam rangka memenuhi kebutuhan

Sebagai kayu pertukangann volume pohon kayu bawang adalah hal penting untuk diperhatikan. Volume pohon dapat digunakan sebagai penduga produksi hasil kayuProduksi hasil kayu dipengaruhi pertumbuhan pohon. Kranrer Kozlowski (1960)

Penelitian ini bertujuan mencari inforrnasi pengetahuan lokal budidaya kayu bawang yang telah dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Bengliulu Utara.
,IAETODOLOoI PENEIJTIAN Penelitian dilaksanakan di huhn rakyat kayu bawang yang terdapat Desa Sawang Lebar dan Desa Dusun Curup di

kayu.

&

menyatakan pertuinbuhan pohon , sangat ditentukan oleh interaksi antara tiga faktor yaitu genetik, tempat tumbuh dan teknik lucidaya. Fengaruh ketiga f,aktor tersebut
akan nampak pada produktivitas tegakan.

Kabupaten Bengkulu

Bengkulu. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Maret santpai April 2010. Bahan atau obyek dalam penelitian ini adalah tegakan

Utara Provinsi

Feruefrahuan Lokal Budklaya lGyu Bauang ....--.-.

840

(Efratenta Katherina DePari)

kayu bawang dengan pola tanam agroforestri kayr bawang dikombinasikan dengan kopi,

dan agroforestri kayu

bawang

penelitian yang ditunj'rkan rmflrk penjelasan agar mudah dipahami, dimarre datr kualitatif dapat berupa tabel, kalimat atau gambar.

dikombinasikan dengan kopi dan karet ,AJat-

alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kanera digital, alat-alat tulis,
kuisioner penelitian. Pengumpulan data pengetahuan lokal budidaya kayu bawang yang telah dilakukan masyamkat dilakukan melalui studi literatur 2001). Wawancara berupa tanya-jawab sistematis meliputi: perlakuan silvikultur (pengadaan benitU pengadaan bibit, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan), pemanenan dan
perdagangan,

snowball sampling (Bungin

dan wawancanr semi terstruktur

dengan

dikombinasftan dagm bberrys bnaman pertanian. MasJf,ardh nrn@ami lahan mereka umurnqnr " fa mennpertimbangkan jarak tanam- Jtmhh ."rt"f. jenis tanaman disesuaikan dengm kr'+rr*rvrfrr*n kondisi ekonominya drlrrn uefirye bibit yang akan ditanam, baik h:ft* r'rmo*n pertanian mauplm bibit kqru lhsrg. Petak ukur penelitim yaag digiiltu ffii dari pola
tanam:

HASIL DAN P}l&*I+{,STN Pola Tanam Kayu Bff1jE Penananaa k4u ba*.ang di Kabupaten Bngkutu Utaa telah

yang ditanam p6 {trilrtn hps

hanya

diperoleh ditabulasikan dan dianalisis seeara deskriptif

Data{ata yang

kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif adalah uraian secara verbal terhadap datadata hasil

l.

Agroforestri kayu bawang dikombinasikan dengan kopi-

Gambar

I (a) Polatanam kayr

bawang dftoarbil& t'rEr hf (b) Tanaman kopi yang tlerb'rah di btrr* FE-4.- Lryhng

dapat dipanen lebih cepat dari kayu bawang, sehingga dapat

Pola tanam

ini kopi

memenuhi kebutuhan selarna menunggu tanaman kayr bawang dapat dipanen. Kopi

dapat magffir3i * lahaq karm FG+F


kayu

baurryhcltr k-

]q l$rk

rrlrnhrh di hopi selama

JumalAgrlculhrre Vol.
i

21

No. 2,

Juli- Okbber

2011

rssN

r4u -

4262

841

2.

Agroforestri kayu bawang dikombinasikan dengan kopi dan karet.

Gambar 2 (a) Polaanam kayu hwang dikombinasikan dengan kopi dan kalet {b) Karet yang sedang d;sadap Pola tana$ ini kcpi dan l<arct dapat dipanen iebih cepat dari leyu bawang dengan periode pancn yang brbda-bda- Kopi dapat

I(ayu bawang telah


turun temurun.
tanaman

lama

dikembangkan dilahan masyarakat secara

dipanen setahun 4 kali dan karet 3 hari sekali dapat disadap, sehingga dapat memenuhi kebutuhan selama menunggu tanaraan ka;ru bawaag dapat dipanen. Kopi juga dapat mengurangi gulmayangtumbuh di labarr' lrna pnrs4pan {uk kopi selama kayu bawang belum bsar. Sedangkan
tanaman karet dikombinasikan dengan kayu

kayr bawang

^Dada

mulanya menanam
merupakan hadisi

mempersiapkan bahan kayu bangunan untuk rumah anak mereka dan menjadi investasi masa msrdatang, Penanamaa kayu bawang

pada lahan masyarakat cukup potensial dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kayu yang cenderung terus meningkat dan semakin berkurangnya
pasokan kayu dari hutan alam. Berdasarkan hasii wawancara terhadap informan, sebagian

bawang diyakini oleh bebe,rapa masyarakat kayu bawang dapat menyebablen ffi ringgi. tumbuh lurus d*a Perlakuan SiMkulhr yeng tel*h dilskukan oleh IUsyrnrket

besar menyatakan menanam kayu bawang sangat mudah dan pemeliharaaanya tidak begitu sulit karena dapat tumbuh dengan baik di lahan yang mereka miliki.

Tsbcl I Cmkan Perbefu


PolaTalrgm

T&ft

Budidaya Kayu Bawang oleh Masyarakat

Asal bibit Anakan alami

Pengolahan

Ta{rah

Jarak

Pemangkasan

tanam

Kayubawang Kayu bawang

+kopt +kopi+

Biii
Y i

Ya Tidak

Ya Tidak

Ya

Tidak

-*)

karet
Ket:
-)

tidak dilakukan, v

: dihkukan

FerEetahuan Lokal Budidaya KaW Bauaang ........{Efratenta ltt=rina Depari)

Secara umum, teknik budidaya yang

telah dilakukan masyarakat pada


penelitian meliputi: Pemiapan benih

lokasi

beftunga pada bulan Oktober


Benih tanaman kayu bawang yang diperoleh dari pohon induk yang ada di sekitar desa. Ifuyu bawang memiliki karakteristik antaxa lain bentuk batang silindris, kalau masih muda brumur di bawah 15 tahun permukaan batang licin dan warna kayu agak memutiho kalau sudatr tua permukaan kulit merekah dan warna kayu
kemerah-merahan. Kriteria pohon induk yang dijadikan stnnber benih yaitu pohon sehat berumur > 15 tahun, diameter batang besar dan tinggi. Tanamm kayu bawmgtergolong jenis

Berdasarkan hasil wawancara, pohon kayu bawang berbunga pada bulan April sampai Juni, dan buah selang biasanya
sampai

Desember. Namun kenyataannya" saat ini sangat sulit uatuk menernukan buah yang masak karena pada saat buatr mulai terbentuk

buahnya rontok atau pada saat masih berbentuk bunga sudah mengalami kerontokan. Hal ini diduga" ada kaitannya
dengan pmanasan global yang menyebabkan suhu bumi naik dan menyebabkan penrbahan iklim akan mempengaruhi pembentukan buah sehingga menyebabkan buah banyak yang rontok pada saat masih muda.

yang cepat iumbuh. Pohon kayu bawang yang

tinggi menyebabkan sulit untuk mengambil buah Fng masih brurada di pohoa sehingga
pada musim buah masyarakat mengumpulkan buah yang telah masak yang jatuh di bawah

tegakan. Buah kayu bawang dikumpulkan,

diseleksi dan dipilih untuk mendapatkan


benih yang baik yaitu buah yang telah masak secara fisiol'ogis yang cirikan biii berwama puft, daging buah berwarna putih dan kulit buah berwarna kuning.

Kayu bawang memiliki


dan

daya

kecambah

presentasi tumbuh di

persemaian 80% dengan waktu berkecambah 4-7 hafi (DinasKohutanan Propinsi Bengkulu 2003). Bili (buah) diduga bersifat rekalsitran

sehingga tidak dapat disirrpan lama. Pada umumnya menggunakan bibit yang berasal dari anakan alami-

Penyediam bibit Cara memperoleh bibit kayu bawang dapx dikelompolikan men$adi dua yaitu melakukan pembibitan menggunakan brji langsung dari pohon inCuk atau memungut biii yang jatuh disekitar pohon induk dan mengambil bibit yang tumbuh secara alami di bawah tgal<an. Analn merupakan biii yang jatuh pada waktu musim berbuah yang berkecambah dengan sendirinya apabila buah tersebut tidak dipanen. Pengambilan anakan kayu bawang dilakukan dengan cara dicabul kemudian anakan ditanam pada lahan. Selain bibit dari anakan alami, masyarakat telah mulai melakukan pembibitan kayu bawang dengan polybag. Penempatan lokasi persennaian dibuat disamping rumeh atau didekat pondok kebun agar mudah melakukan pemeliharaan. Bibit

kedua pola tanam lainnya

kayu bawang siap ditanam

di

lapangan

setelatr berumur 4-6 bulan dengan tinggr + (Dinas Kehutanan Propinsi 25-45 Bengkulu 2003).

cm

Agrkulhrre Vol. 21 No. 2, luli

OKober 2011

rssN 1412

- 4262

843

masyarakat Gambar3 Bibit kayubawangyang disemaikan oleh

Pemelihcrsen

i ti*

Persiapan lahan Yang dilaiokart melakukan kegiann Penaffiman dengan cara tebas, cincang kemudian .r. F"ounu-an dilakukan Pada waktu hari saat musim penglrujan. Pada saat

dari kegldan -Kegiatan


tanaman.

PenYiangan

ingga prsentasc bibit tumbuh di.lahan ifri feUitt tinggi. Tabel 1 menu{utftan

hujan ariah cukup masyarakat

basalr/lembab

penyiangan guhra ili lokasi penelitian dilalcukan secara manual dengan menggunakan arit, parang dan Biasanya masyarakat melskukan

salah satu pemeliharaan budidaya

guha

!$h"

"*!ttt. p"tlb"*n

guha yang dapat merugikan pertumbuhen tanaman yang


apabila terdapat

i^

telah

melakukan

sedang ditalramnya' dengan

rlahan (penggemburan) tanah, rvalaupun kenyataannya masih banyak masyarakat betum metakukannYa- Penanaman

tujuan mengirangi kompetisi, baik unsur hara' air dan cahaya dari gulma terhadap tanaman

tidak mempunYai Pola jarak Yang


scara acak. Perbedaan

rao Cita*tt tunn**

budidaya Kegiatan penyiangan gulna dilakukan secara rutin pada waktu awal penanaman sedangkan untuk tahun-taltun
selaqiutnya penyiangan gulma dilakukan
dianggap - Perlu-

jarak tanam tersebut be*aitan

jika

pengetahuan masYarakat teniang


yang masih rendah. Penanarnan ka5ru bawang dilakukan

--

Selain

itu

kegia:tan pemeliharaan
cabang'

lainnya adalah pemangkasan


Pemangkasan cabang tanaman

sistem agroforestri Yaitu

pertanian. Tanaman kehutanan kayu bawang sedangkan tanaman

kayr bawang 2 tahun' usia tanaman dilalskan setelah masyarakat bahwa Tabel 1 manunjukkan telah melakukan pemangkasan, walaupun

r dapat bsruPa kacang tanah'

cabe,

pada kenyataannya masih banyak masyarakat .rlaon belum melakukannya. Pemangkasan

sawit, kopi dan karet. Penanaman

hil"for.*
batang.

sistem agroforestri
penting dalam

membuat

pada cabang-cabang baru' de-ngan memotong cabang tersebut dua 3engkal dari

yang menyenrPai hutan sehingga * **g lebih oPtimal dan juga


Perlindungau erosi, rnengurangi kehilangan hara" ran populasi gulma, menekan serangan dan penyakit (Suprayogo et aL ?A03)'

Kegiatan PemuPukan tanaman kaYu bawang tidak pernah dilakukan di lokasi penelitian. Masyarakat beranggapan -bahwa i-**"n kayu bawang dapat tumbuh baik tanpa <lilsrkuten kegiatan pemupukan' Pemupukan tanaman pertanian juga masih

Pengetahuan Lolcal Budldaya ttaru Barinang ......... (Efratenta Katherina Depari)

841

sangat jarang dilalcukan. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang kotoran
kambing ayam dan sapi. Gangguan hama dan

penyakit yang menyemng kayu bawang sampai dengan saat ini sangat jarang sekali ditemukan, hal ini diduga be*aitao dengan karakteristik kayu bawang yang memiliki
aroma bawang dan pahit.

Pemanenan Tanaman ka-vur ba*ag telah dapat tiipanen pada urnrn 15-20 tahrm. Namun seiring dengsn mfuffie kebcuhan kayu unfuk ffigai pagg'rrffii, sa* ini kayu bawangmulai d;FdE r 12 tahun ke atas,

tebangan pad&
mengeluarlcan

dan ada jug kafu be*ug y-mg dipanen masih umur 10 - trrn Trmgul pohon bekas

ffi

sd@ pann dapat hr unmt regenerasi

berikutnya(fubm,t)-

Gambar 4 Tanaman kayu bawang yang berasal dari tunas bekas

ehgr

Berdasarkan hasil

informasi

penebangan dilakukan dengan mendatangkan tukang gesek atau tebang menggunakan

shinsal't,. Biasanya upah yang dikeluarkan


sebesar Rp.300.000,-/m3 sampai dengan Rp400.000,-/m3dengan menggunakan shinsqw.

mempertimbangkan tinggi/panjang kayu yang dapat dimanfaatkan + 8 m dengan diameter batang sekitar 40 clrPohon yang telah ditebang kemudian kayunya sudah dipotong-potong dibawa dari lahan ke desa menggunakan motor- Na:nun ada juga masyarakat yang langsung menjual tanaman kayu bawang, dengan menaksir harga kayu dari pohon diri. Pembeli kayu datang ke lahan untuk merraksir harga kayq apabila harga negosiasi didapat pembeli kayu sudah dapat mendatangkan tukang tebang-

Kegiatan pemanenan

dibawah &F- Hd t f,re'ken dengan tujuan kalu Etr;l h-6' nler*mg dari air hujan sehinggrtftqrhll IIrEa tqp tq pg elah dibuat menjadi papm t hfr hni penelitian untuk pn$-g,FrirtB I n sekiar Rp. 1.800.000,J { h 4 I sekitar Rp. 2.100.0fr),J r-- q!&.l!lE- lrga di depot

-plk m3 dan 4 , WfiLJ " J- hgsmbangan hutan ta$t h;u [q &pr digunakan mengatasi meff 4ltf.e kebuhrhan kayu bangna- Fg!"- Lqp bm.ang oleh masyaraks j4: lffi* dalam meningkerkm Ffrrjrr masy'arakat yang nemhnfffifu,
panjang 2 m sekblp. m sekitar Rp. Z-nn#

kayu dijual

tcrn6e

panjang

Hasil penebangan kayu bawang apabila untuk pemakaian sendiri kayu dari tanaman kayu bawang disimpan dan disusun rairi di Lrawah rumah tinggr (rumah panggung) atau dijernur kemudian disusun

KESrnnt-{Da
dilakukan

eudidqo hrr

tucE

ful

hu.@g

telah

pengetahuan

Agrirerlhrre Vol.

Zt

No. 2, Juli

Oktober 2011

rssN 1412 -4?:62

yang sederhana. Penanaman kaYu -telah dikombinasikan dengan


tanaman Pertanian. Pada mulanYa hYu bawang mertrPalmn t*dtt siapkan bahm kaYu bangunan untuk

Ekologi Hutano Institut


Bogor.

Pertanian

genrasi selaqiutnYa dan merjadi

masa mendatang sehingga

dalam

meningkatkan
Yang

masyarakat

Suprayogo D Hairiah K WiiaYanto N, ^ Sunuyo, Van Noordwijk. 2003' Peran Agroforeshi pada Skala Plot Analisis , Komponen Agroforesti sebagai Kunci Keberhasilan atau Kegagalan Pemanfaatan Lahan' Bahan Ajar 4' World Agroforestry Centre (ICRAF)' Bogor.

rR TSTAKA
bawang (Protium iavonicum, Burm' F) pada tsgakr;n monokultur kayu bawang

Winarno
kaYu

E.

2003. Pertumbuhan

ai n.ogkot t Utara. Jurnal Ilmu-Ilnu


Peranian Indonesia 5Q): 6+7 0.

WaluYo EA. 2007' Potensi pengembangan hutan ralryat dgqgan jenii tanaman lokal. Di dalam: -Hendromono, I Anggraeni, dan K M Sallata, editor. Prosiding Seminar Ilasil-Hasil Penelitian: Optimalisasi

B,

Peran lPtek dalam

Kehutanan Propinsi Bengfulu. 2003' Budidaya Tanaman IkYu Bawang' Bengkuiu: Dishut Propinsi Bengkulu'

Mendukung Balai:2l Pkln. Kehutmrm. Rwitalisasi 28-34' P3HT: Bogor: Agustus 2007.

FP, Pearcs RB, Mitchell RL' l99l.Fisiologi Tanaman BudidaYa Susilo H, SubiYanto' Penerjemah'
Jekarta: Universitas Indonesia Press'

Sardjono MA, Sabarnurdin S' 2003. Pengantar Agroforestri. Bahan Ajar 1. World Agroforestry Cente (ICRAF). Bogor.

h K,

m et al. tr986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah'

Bandar LamPung:
Lampung.

Universitas
DaYa

200S. Pengantar Budi


Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.
PJ, Kozlorn'ski

Tf-

1960- Ptrysiotogr

of Trees. New York: Mc. Graw-Hill


Book CompanY.

trayu berdasarkan posisi k1t di ;enis -pohon terhadap serangan rayap' Jurnal ilmu- Ilmu Pertanian Indonesia 5(2): 77-82. I;ndrawan A. 2008. Ekologi Hutan lndonesia. Bogor: Laboratoritrm

fiin N, furiYanto E, SatriYa N dan Saprinurdin. 2003. Ketahanen liml

I,

Anda mungkin juga menyukai