Anda di halaman 1dari 4

DAMPAK KONFLIK AGAMA

Dalam kehidupan masyarakat majemuk sering terjadi pertentangan antara satu aspek dengan aspek lainnya. Sumber potensi konflik yang rentan terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia adalah agama, ras, dan suku bangsa. Setiap konflik yang terjadi dalam masyarakat akan membawa dampak, baik dampak secara langsung amupun dampak secara tidak langsung. 1. Dampak Secara Langsung Dampak secara langsung merupakan dampak yang secara langsung dirasakan oleh pihakpihak yang terlibat konflik. Adapun dampak konflik secara langsung diantaranya sebagai berikut : a. Menimbulkan keretakan hubungan antara individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lainnya. b. Adanya perubahan kepribadian seseorang seperti selalu memunculkan rasa curiga, rasa benci, dan akhirnya dapat berubah menjadi tindakan kekerasan. c. Hancurnya harta benda dan korban jiwa, jika konflik berubah menjadi tindakan kekerasan apalagi jika diikuti perusakan fasilitas umum. d. Kemiskinan bertambah akibat tidak kondusifnya keamanan. e. Lumpuhnya roda perekonomian jika suatu konflik berlanjut menjadi tindakan kekerasan. f. Pendidikan formal dan informal terhambat karena rusaknya sarana dan prasarana pendidikan. g. Terjadi perubahan kepribadian. Menyebabkan dominasi kelompok pemenang

2.

Dampak Tidak Langsung Dampak tidak langsung merupakan dampak yang dirasakan oleh orang-orang yang tidak terlibat langsung dalam sebuah konflik ataupun dampak jangka panjang dari suatu konflik yang tidak secara langsung dirasakan oleh pihak-pihak yang berkonflik. Misalnya pada kasus terorisme bom di pulau Bali yaitu dimana seseorang atau sekelompok orang yang mengatasnamakan agama mengebom beberapa tempat di Bali yang penuh dengan turis asing sehingga menimbulkan banyak korban. Setelah kejadian tersebut jumlah turis yang

berkunjung ke Bali menjadi lebih sedikit dari biasanya dan secara tidak langsung akan mempegaruhi devisa pulau Bali dan mempengaruhi devisa negara.

Dampak Positif Adanya Konflik Disamping dampak yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung, sebuah konflik juga memiliki sisi positif. Adapun Sisi positif dari sebuah konflik adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (in group solidarity) b. Munculnya pribadi-pribadi yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai situasi konflik. c. Membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan normanorma baru. d. Munculnya kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan yang seimbang. Misalnya adanya kesadaran dari pihak-pihak yang berkonflik untuk bersatu kembali karena dirasakan bahwa konflik yang berlarut tidak membawa keuntungan bagi kedua belah pihak. e. Konflik dapat Menciptakan integrasi yang harmonis f. Konflik dapat Memperkuat identitas pihak yang berkonflik g. Konflik dapat Menciptakan kelompok baru h. Konflik dapat Membuka wawasan i. Konflik dapat memperjelas berbagai aspek kehidupan yang masih belum tuntas. j. Konflik dapat mengurangi rasa ketergantungan terhadap individu atau kelompok. k. Adanya konflik menimbulkan penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Selain dampak tersebut kesimpulan dari beberapa penelitian ternyata ditemukan hasil tentang dampak konflik yaitu sebagai berikut : a. Timbulnya kekompakan diantara anggota anggota kelompok yg mempunyai konflik dengan kelompok yang lain. b. Munculnya para pemimpin dari kelompok kelompok yang saling berkonflik. c. Adanya sebuah gangguan terhadap persepsi para anggota organisasi/kelompok yang mengalami konflik. d. Timbulnya ketidakmampuan untuk berpikir dan menganalisis persoalan secara jernih.

Konflik dapat berdampak positif dan negatif tergantung pd sifat konflik dan pengelolaan yang dilakukan. Adapun dampak positif konflik menurut A.J.Du Brin yaitu sebagai berikut : a. Dapat menimbulkan perubahan secara konstruktif. b. Segala daya dan motivasi tertuju pada pencapaian tujuan. c. Merangsang inovasi,meningkatkan keeratan kelompok. d. Menggantikan tujuan yang tidak relevan. e. Manajemen konflik menguntungkan organisasi. f. Hubungan antar pribadi dan antar kelompok mendorong kearah peningkatan kesehatan organisasi. g. Konflik dapat mengurangi ketegangan dalam bekerja

Selain dampak positif yg diharapkan muncul,konflik juga dapat berdampak negatif terhadap aktivitas organisasi. Menurut R.J.Edelman yaitu sebagai berikut : a.Terjadinya gangguan psikologis. b.Gangguan fisik. c.Gangguan tingkah laku. d.Timbulnya stres karena menghadapi lingkungan konflik.

Konflik terjadi dikarenakan adanya kondisi yang mendahului,dan kondisi ini merupakan sumber munculnya konflik.munculnya berbagai konflik merupakan dinamika dan perkembangan organisasi,karena itu pimpinan negara perlu memahami beberapa sebab yang dapat menimbulkan konflik dan mencermati konflik sebagai suatu kejadian yang tidak dapat dipisahkan dari persoalan organisasi . Tugas pimpinan mengelola konflik agar fungsional juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja. Pimpinan organisasi (negara) harus menyadari adanya perbedaan jenis- jenis konflik dan memilih pendekatan yang tepat dalam pengelolaan konflik,perlu diperhatikan hal-hal berikut ini; a.Menyimak proses terjadinya konflik. b.Mengetahui sebab-sebab konflik. c.Membedakan jenis-jenis konflik. d.Memilih pendekatan yg tepat. e.Mengatisikasi kemungkinan dampak yg merugikan organisasi atau negara dan masyarakat dalam negara tersebut .

Referensi : Soerjono Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai