Anda di halaman 1dari 0

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock

Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


ANALISIS PERHITUNGAN DAN SIMULASI TEGANGAN
YANG TERJADI PADA TWIST LOCK RUBBER TIRED
GANTRY CRANE (RTGC) KAPASITAS ANGKAT 40 TON
DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MSC.
VISUALNASTRAN DESKTOP 2004


SKRIPSI
Skripsi yang diajukan untuk memenuhi
syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik



FADLY AHMAD KURNIAWAN NASUTION
0 3 0 4 0 1 0 6 8







DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2009
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


TUGAS SKRIPSI

MEKANIKA KEKUATAN BAHAN

ANALISIS PERHITUNGAN DAN SIMULASI TEGANGAN
YANG TERJADI PADA TWIST LOCK RUBBER TIRED
GANTRY CRANE (RTGC) KAPASITAS ANGKAT 40 TON
DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MSC
VISUALNASTRAN DESKTOP 2004





OLEH
FADLY AHMAD KURNIAWAN NASUTION
0 3 0 4 0 1 0 6 8





DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.




Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.








Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.








Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.








Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



KATA PENGANTAR

Ahamdulillah, Puji dan syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas sarjana ini.

Tugas Sarjana ini merupakan tugas akhir bagi mahasiswa dalam menyelesaikan
studinya di Departemen Teknik Mesin, Fakultas teknik, Universitas Sumatera
Utara untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik (ST). Pada penulisan tugas sarjana
ini penulis memilih bidang ilmu Mekanika Kekuatan Material dengan judul
ANALISIS PERHITUNGAN DAN SIMULASI TEGANGAN YANG TERJ ADI
PADA TWIST LOCK RUBBER TIRED GANTRY CRANE (RTGC)
KAPASITAS ANGKAT 40 TON DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE
MSC. VISUAL NASTRAN DESKTOP 2004

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak DR.Ing. Ir. Ikhwansyah Isranuri selaku Ketua Departemen Teknik
Mesin.
2. Bapak Tulus Burhanuddin Sitorus, ST, MT selaku Sekretaris Departemen
Teknik Mesin
3. Bapak Ir. Tugiman, MT selaku dosen pembimbing penulis, yang telah
banyak mendidik, membimbing, mengarahkan dan membantu penulis
dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini.
4. PT. Pelabuhan Indonesia I Terminal Internasional Peti kemas Belawan
beserta seluruh staff dan karyawan Noell Reggiane Crane Service
(NRCS) (Pak Franz Elmar, Pak Aidil, Pak Sony) tempat penulis
melakukan survey skripsi.
5. Seluruh staff pengajar Departemen Teknik Mesin yang telah membina dan
memberikan ilmunya selama penulis kuliah di DTM Fakultas teknik USU.
Terima kasih kepada Ibu Ir. Farida Ariani D, MT yang telah member
masukan BAB I dan BAB II pada skripsi ini. Kepada Bapak Prof.
Armansyah Ginting, seseorang yang menjadi panutan penulis selama
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


berkuliah, yang selalu mengingatkan dengan perkataan jangan mau jadi
spesialis kata pengantar ya dik. Bapak Prof. Darwin Sitompul yang selalu
memberikan kata motifasi.
6. Kedua orang tuaku Drs. H. Irwan Nasution dan DR. Hj. Chairani Hanum
yang telah mencurahkan kasih sayangnya dan memberikan dukungan
moril dan materil selama penulis dalam masa pendidikan. Semoga tetap
dalam lindungan Allah SWT.
7. Bang Syawal, Bu Isma, Bu Sonta, Bang Fauzi, Bang Atin, Bang Rustam,
Bang Marlon, bang Yono. Terima kasih atas pelayanan yang baik selama
penulis berkuliah di Departemen Teknik Mesin.
8. Kedua adikku AR. Habibi dan Putri Nahrisa. dr. Gunawan dan dr. Sulhani
Nurul Aini, H. Parjoes Adamy, S.Sos dan Hj. Nuraisyah, kedua Nenekku.
Seluruh keluarga yang telah mendukungku, Terima kasih untuk kasih
sayang, doa, dan dukungan yang telah kalian berikan.
9. Teman teman semasa kuliah (Ipul, Adit, Afit, Dana, Yudhi, Fery, Edi,
Esra, Theo, Azis, Jali, Qhairum) dan semua anak-anak dengan nim
0304010xx. Abang abang senior aku. Adik adik junior. Terima kasih
untuk semuanya yang telah mewarnai kehidupan kita di Departemen
Teknik Mesin.
10. Roni, Varo, Anto, Mirza, Raja dan semuanya yang ada di IKATM, terima
kasih atas segala bantuan dan dorongan yang telah diberikan dalam
menyelesaikan tugas ini..
11. Dan juga kuucapkan terima kasih kepada Hj. Sefny Riantisa, SH.
Seseorang yang telah punya arti di dalam hatiku.
Penulis sudah berusaha menyelesaikan Tugas sarjana ini dengan sebaik-baiknya,
namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dan sangat mengharapkan
saran dan kritik demi lebih baiknya tulisan ini.
Semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin.

Medan, Juli 2009
Penulis

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Fadly Ahmad K. Nst
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR NOTASI vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
1
1.2. Tujuan Penelitian
3
1.3. Batasan Masalah
3
1.4. Sistematika Penulisan
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mesin Pemindah Bahan 5
2.2. Mesin Pengangkat 5
2.3. Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) 7
2.4. Mekanisme Kerja Twist Lock 14
2.5. Spesifikasi Rubber Tired gantry Crane 16
2.6. Persamaan Daya Motor 17
2.7. Tegangan Normal 18
2.8. Gaya Geser dan Momen Lentur 20
2.9. Defleksi Pada Balok 21
2.10. Lingkaran Mohr 21
BAB III ANALISA PERHITUNGAN GAYA-GAYA PADA TWIST LOCK
3.1. Analisa rangka Rubber Tired gantry 23
3.2. Perhitungan Daya Motor 26
3.3. Analisa Tegangan Tarik Pada Twist Lock 30
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


3.4. Analisa Tegangan Geser dan Bending Pada Twist Lock 31
BAB IV ANALISA DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI MSC.
VISUALNASTRAN DESKTOP 2004
4.1. Pendahuluan 43
4.2. Spesifikasi Twist Lock RTGC
43
4.3. Batasan Simulasi
44
4.4. Diagram Alir Simulasi
44
4.5. Prosedur Simulasi 45
4.6. Hasil Simulasi Dengan Menggunakan Software Msc.
VisualNastran 2004
51
BAB V HASIL ANALISA SIMULASI DAN DISKUSI
5.1. Hasil Analisa 56
5.2. Diskusi 57
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 59
DAFTAR PUSTAKA 61
LAMPIRAN 62












Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Komponen Twist Lock pada RTGC 7
Gambar 2.2 : Sebuah Rubber Tired Gantry Crane yang sedang beroperasi
8
Gambar 2.3 : Spreader pada Gantry Crane 9
Gambar 2.4 : Gambar assembling spreader dan twist lock 9
Gambar 2.5 : Gambar Pandangan depan Spreader yang mengunci peti kemas
10
Gambar 2.6 : Trolley yang digerakkan motor 11
Gambar 2.7 : Rubber Tired pada unit gantry crane 11
Gambar 2.8 : Skema gerakan Hoist pada RTGC 12
Gambar 2.9 : Gambar Skema Gerakan Transversal pada RTGC 13
Gambar 2.10 : Gambar skema gerakan Rubber Tired 14
Gambar 2.11 : Twist lock pada posisi belum terkunci 15
Gambar 2.12 : Twist lock pada posisi mengunci 16
Gambar 2.13 : Sebuah batang yang mengalami pembebanan tarik 18
Gambar 2.14 : Segmen batang yang sudah diberikan pembebanan 18
Gambar 2.15 : Pembebanan pada batang cantilever 19
Gambar 2.16 : Potongan benda bebas 20
Gambar 2.17 : Gaya geser dan momen lentur 20
Gambar 2.18 : Defleksi pada batang cantilever 21
Gambar 2.19 : Lingkaran Mohr 22
Gambar 3.1 : RTGC pada saat titik angkat maksimum sebelah kanan 23
Gambar 3.2 : RTGC pada saat titik angkat maksimum sebelah kiri 24
Gambar 3.3 : RTGC pada saat titik angkat maksimum tepat ditengah 25
Gambar 3.4 : Twist lock dengan beban tarik sebesar 10 ton 30
Gambar 3.5 : Twist lock yang mengalami pembebanan terdistribusi 31
Gambar 3.6 : Twist lock dengan pembebanan hanya pada satu sisi 32
Gambar 3.7 : Penguraian gaya-gaya penyebab melengkung 33
Gambar 3.8.a : Jarak pembebanan pada twist lock 33
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Gambar 3.8.b : Pembebanan cantilever pada twist lock 34
Gambar 3.9 : Gaya-gaya luar yang bekerja pada twist lock 34
Gambar 3.10 : Gaya-gaya dalam yang bekerja pada twist lock 35
Gambar 3.11 : Dimensi twist lock yang mengalami tegangan permukaan 37
Gambar 3.12 : Pendekatan perhitungan luas permukaan 38
Gambar 3.13 : Koordinat momen inersia 39
Gambar 4.1 : Komponen twist lock pada RTGC 43
Gambar 4.2 : Diagram alir permodelan dan simulasi 45
Gambar 4.3 : Tampilan layar pembuka software solid works 2007 46
Gambar 4.4 : Hasil permodelan komponen dengan software solidworks 2007
46
Gambar 4.5 : Tampilan pembuka Msc. VisualNastran 4D 2004 47
Gambar 4.6 : Proses import mekanisme 48
Gambar 4.7 : Memasukkan material properties 48
Gambar 4.8 : Kotak dialog tipe analisis 49
Gambar 4.9 : Memasukkan nilai pembebanan 50
Gambar 4.10 : Simulasi twist lock dengan menggunakan Msc. Nastran 50
Gambar 4.11 : Hasil analisa dengan pembebanan dikedua sisi twist lock 51
Gambar 4.12 : Penampang permukaan samping dari twist lock 52
Gambar 4.13 : Hasil analisa dengan pembebanan dikedua sisi twist lock 53
Gambar 4.14 : Penampang permukaan samping dengan pembebanan satu sisi
54










Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



DAFTAR NOTASI

Simbol Arti Satuan
F =Gaya N
m =massa kg
g =Gravitasi m/s
2

Q =Beban yang diangkat N
v =Kecepatan angkat m/s
=Efisiensi motor -
M =Torsi/Momen Nm
n =Putaran motor rpm
=Tegangan tekan kg/m
2

P =Gaya kgf
A =Luas penampang m
2

V =Gaya geser N
I =Momen inersia m
4

E =Modulus Elastisitas kPa
=Defleksi m

g
=Tegangan geser kPa

t
=Tegangan permukaan kPa











Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian
Menarik dan mengangkat muatan telah dikerjakan manusia sejak zaman
dahulu hingga ditemukannya roda. Orang-orang dahulu bekerjasama untuk
memindahkan beban/muatan yang berat. Kuda, gajah, dan binatang besar lainnya
juga digunakan untuk membantu manusia untuk memindahkan muatan yang berat.
Transportasi jarak jauh merupakan faktor yang sangat penting pada saat ini
sebagai sarana untuk pengangkutan barang-barang yang dibutuhkan manusia.
Pada saat sekarang ini manusia melakukan pengangkutan barang dalam jumlah
yang besar dan jarak yang cukup jauh.
Untuk memindahkan barang dalam jumlah yang banyak dengan rentang
jarak yang cukup jauh, dibutuhkan sebuah wadah/tempat untuk menjaga agar
kualitas, kuantitas, dan keamanan barang tetap terjaga. Wadah/tempat tersebut
diberi nama peti kemas (container). Peti kemas (container) adalah peti atau kotak
yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan International for
Standardization (ISO) sebagai wadah pengangkutan barang yang bisa digunakan
pada berbagai moda transportasi. Peti kemas pada awalnya sudah digunakan
dalam perdagangan sejak akhir tahun 1780. Tetapi standarisasi global dari peti
kemas dan alat pemindahnya seperti crane, dimulai pada abad ke 20. Ada tiga
jenis ukuran peti kemas yang digunakan dalam kargo internasional. Yaitu peti
kemas 20 ft, 40 ft, dan 45 ft. Yang paling banyak digunakan adalah peti kemas 20
ft dan 40 ft. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, penggunaan peti kemas pada
saat sekarang ini sudah sangat tinggi. Ini terlihat dari semakin ramainya tingkat
eksport dan import yang menggunakan wadah peti kemas. Pada saat ini hampir
90% borongan kargo didunia dilakukan dengan menggunakan peti kemas dan
ditransportasikan dengan menggunakan kapal laut. Ini dikarenakan peti kemas
dapat dengan mudah untuk dipindahkan, ditumpuk, dan disimpan dilapangan
terbuka.
Untuk dapat memindahkan peti kemas dari satu tempat ke tempat lain,
atau dari kapal (sea side) ke darat (land side) dibutuhkan sebuah mesin
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


pengangkat yang memiliki mobilitas yang baik dan aman. Salah satu mesin
pengangkat yang memiliki mobilitas yang baik dan banyak digunakan pada
pelabuhan adalah Rubber Tired Gantry Crane (RTGC).
Rubber Tired Gantry Crane adalah mesin pengangkat yang berfungsi
untuk mengangkat/mengangkut peti kemas dari kapal ke darat, atau dari truk ke
tempat penumpukan. Sebuah gantry crane memiliki tiga komponen utama, yaitu
spreader, trolley dan rubber tired gantry. Spreader berfungsi untuk menjepit peti
kemas pada saat pengangkatan/penurunan dari atau ke kapal. Trolley berfungsi
sebagai tempat bergantungnya spreader dan kabin operator. Trolley dilengkapi
motor yang membuatnya dapat bergerak kearah kiri atau kanan sepanjang jarak
pijak roda gantry. Komponen yang ketiga adalah rubber tired. Roda karet pada
gantry berfungsi agar dapat bergerak leluasa, berupa maju, mundur, belok kekiri
atau kekanan.
Salah satu komponen penting yang terdapat pada spreader adalah Twist
Lock. Twist lock merupakan kait pengunci yang berguna mengunci peti kemas
pada saat akan diangkat. Sebuah spreader memiliki empat buah twist lock. Twist
lock menerima beban tarik yang sangat besar pada saat melakukan pengangkatan
peti kemas. Sebuah peti kemas dengan ukuran 40 ft, memiliki bobot maksimum
total 40 ton. Beban 40 ton tersebut di kaitkan pada twist lock dan didistribusikan
secara merata ke seluruh twist lock. Spreader memiliki empat buah twist lock,
sehingga masing-masing twist lock menerima beban sebesar 10 ton.
Skripsi ini ditulis untuk menghitung dan menganalisa gaya dan distribusi
tegangan yang terjadi pada twist lock, dan menyesuaikannya dengan sifat mekanis
material yang digunakan. Selain itu juga menganalisa kegagalan yang terjadi pada
sebuah twist lock. Kegagalan yang terjadi diduga berupa melengkungnya twist
lock (Bending). Twist lock yang telah melengkung tidak dapat digunakan lagi, dan
harus diganti dengan unit yang baru.

1.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menghitung gaya yang terjadi pada twist lock saat melakukan
pengangkatan peti kemas.
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


2. Menghitung distribusi tegangan pada twist lock saat melakukan
pengangkatan peti kemas.
3. Melakukan simulasi pada komponen twist lock dengan dua jenis
pembebanan, yaitu pembebanan pada kedua sisi twist lock (pembebanan
aksial) dan pembebanan haya pada satu sisi twist lock (pembebanan
kantilever) dengan menggunakan software Msc. Visual Nastran.
4. Membandingkan hasil perhitungan teoritis dengan hasil simulasi
menggunakan software Msc. Visual Nastran.

1.3. Batasan Masalah
Skripsi ini menghitung gaya dan distribusi tegangan yang bekerja pada
komponen twist lock RTGC. Kemudian melakukan simulasi dengan
menggunakan software Msc. Visual Nastran. Kemudian melakukan perbandingan
antara hasil perhitungan teoritis dengan hasil simulasi.
Penelitian ini dibatasi hanya pada komponen twist lock yang digunakan
pada gantry crane di Pelabuhan Internasional Peti Kemas I Belawan. Kegagalan
kerja yang terjadi pada twist lock diduga berupa bending (melengkung) dan
patah. Tetapi pada operasi dilapangan yang sering terjadi berupa melengkungnya
twist lock. Skripsi ini tidak melakukan perhitungan metode elemen hingga pada
node-nodenya karena software Msc. Visual Nastran tidak dapat melakukan analisa
tersebut.

1.4. Sistematika Penulisan
Tugas skripsi ini terdiri dari 6 bab. Bab I adalah bab pendahuluan. Bab ini
menceritakan penjelasan tentang latar belakang masalah, Tujuan penelitian,
batasan masalah, dan sistematika penulisan. Bab II adalah bab tinjauan pustaka.
Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori mesin pengangkat dan pengangkut,
crane, teori gaya dan teori distribusi tegangan yang melandasi penulisan skripsi
ini. Bab III adalah perhitungan teoritis dari gaya dan distribusi tegangan pada
Twist Lock. Pada bab ini dibahas perhitungan gaya yang bekerja dan distribusi
tegangan yang terjadi pada saat twist lock melakukan pengangkatan. Bab IV
adalah simulasi dengan menggunakan software Msc. Visual Nastran. Pada bab ini
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


akan diperlihatkan simulasi gaya yang terjadi pada saat twist lock saat di berikan
pembebanan. Bab V adalah hasil analisa dan diskusi. Bab ini berisi tentang
komparasi antara hasil perhitungan teoritis dengan hasil simulasi.Bab VI adalah
bab kesimpulan dan saran. Pada bab ini akan ditarik kesimpulan yang didapat dari
perbandingan hasil perhitungan teoritis dengan hasil simulasi menggunakan
software Msc. Visual Nastran.


























Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Mesin Pemindah Bahan
Mesin Pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang
digunakan untuk memindahkan muatan dilokasi pabrik, konstruksi, tempat
penyimpanan, dan pembongkaran muatan.
Pemilihan mesin pemindah bahan harus sesuai dimana alat tersebut akan
bekerja dan jenis muatan yang akan diangkut. Mesin pemindah bahan dalam
pengoperasiannya dapat diklasifikasikan atas :
1. Mesin Pengangkat
Mesin pengangkat dimaksudkan untuk keperluan mengangkat dan
memindahkan barang/bahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan jarak
yang relatif terbatas. Contoh : Crane, elevator, lift, escalator.
2. Mesin pengangkut
Mesin pengangkut dapat memindahkan muatan secara berkesinambungan
tanpa henti dengan jarak yang relatif panjang. Contoh dari mesin pengangkut
adalah Conveyor.

2.2. Mesin Pengangkat
Banyaknya jenis perlengkapan pengangkat yang tersedia di pasaran
membuat sulit untuk digolongkan secara tepat. Mesin pengangkat adalah
kelompok mesin yang bekerja secara periodik yang didesain sebagai alat swa
angkat, atau untuk mengangkat dan memindahkan muatan atau sebagai
mekanisme tersendiri bagi crane atau elevator (rudenko).
Menurut dasar rancangannya, pesawat pengangkat dikelompokkan atas
tiga jenis yaitu :
1. Mesin Pengangkat (Hoisting Machine), yaitu mesin yang bekerja secara
periodik yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan beban.
2. Crane, yaitu kombinasi dari mesin pengangkat dan rangka yang bekerja
secara bersama-sama untuk mengangkat dan memindahkan beban.
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


3. Elevator, yaitu kelompok mesin yang bekerja secara periodik untuk
mengangkat beban pada jalur padu tertentu.

2.2.1. Dasar-dasar Pemilihan Pesawat Pengangkat
Dalam pemilihan pesawat pengangkat perlu diperhatikan beberapa faktor
antara lain :
1. Jenis dan ukuran dari beban yang akan diangkat, misalnya untuk beban
terpadu; bentuk, berat, volume, sifat rapuh dan liat, suhu dan sebagainya.
Untuk beban tumpahan; ukuran gumpalan, kemungkinan lengket, ssifat-
sifat kimia, sifat mudah remuk dsb.
2. Kapasitas perjam. Crane jembatan dan truk dapat beroperasi secara efektif
bila mempunyai kapasitas angkat dan kecepatan yang cukup tinggi dalam
kondisi kerja yang berat.
3. Arah dan panjang lintasan. Berbagai jenis alat dapat mengangkat beban
dalam arah vertikal dan arah horizontal. Panjang jarak lintasan, lokasi dari
tempat pengambilan muatan juga sangat penting dalam menentukan
pemilihan pesawat pengangkat yang tepat.
4. Metode penumpukan muatan. Beberapa jenis peralatan dapat memuat atau
membongkar muatan secara mekanis sedangkan yang lainnya
membutuhkan alat tambahan khusus atau bantuan operator.
5. Kondisi lokal yang spesifik termasuk luas dan bentuk lokasi, jenis dan
rancangan gedung, susunan yang mungkin untuk unit pemerosesan, debu,
keadaan lingkungan sekitarnya dsb.

Penelitian skripsi ini akan menganalisa salah satu komponen yang terdapat
pada spreader yang bernama Twist Lock. Sebuah spreader memiliki empat buah
twist lock. Twist Lock merupakan alat pengait yang terdapat didalam spreader.
Berfungsi untuk mengunci peti kemas pada saat peti kemas akan
diangkat/dipindahkan atau ditumpuk.



Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Gambar 2.1. Komponen Twist Lock pada Rubber Tired gantry Crane

Gambar 2.1 merupakan gambar sebuah twist lock dalam keadaan terlepas
dari spreader. Twist lock menerima beban tarik yang sangat besar pada saat
melakukan pengangkatan peti kemas. Pada penelitian ini diasumsikan bobot
maksimum sebuah peti kemas 40 ft adalah sebesar 40 ton, dan terdistribusi secara
merata. J ika sebuah spreader memiliki empat buah twist lock, maka masing-
masing twist lock menahan beban tarik sebesar 10 ton.
Analisa dilakukan untuk mengetahui besarnya gaya dan distribusi
tegangan yang terjadi pada saat twist lock mengangkat peti kemas, melakukan
simulasi, dan menyesuaikan dengan sifat mekanis dari material yang digunakan.
Selain itu juga untuk menganalisa kegagalan kerja pada twist lock. Pada
penggunaan dilapangan, kegagalan yang terjadi pada twist lock diduga adalah
bending (melengkung).

2.3. Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC)
Rubber Tyred Gantry crane adalah termasuk dalam kelompok crane tipe
jembatan dimana jembatannya dilengkapi dengan roda karet yang dapat bergerak
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


pada jalur diatas permukaan tanah. Crane ini umumnya dioperasikan dilapangan
terbuka. Pada penelitian ini gantry crane dioperasikan pada sebuah pelabuhan laut
untuk mengangkat/memindahkan dan menumpuk peti kemas.


Gambar 2.2. Sebuah Rubber Tyred Gantry Crane yang sedang beroperasi

Gambar 2.2 merupakan gambar sebuah RTGC (Rubber Tyred Gantry
Crane) yang sedang beroperasi di Pelabuhan Internasional I Belawan. Ada 6 unit
RTGC yang beroperasi dan kesemuanya berfungsi dengan baik. Perawatan unit
RTGC ini dilakukan oleh perusahaan Noell Reggiane Crane Service (NRCS).

2.3.1. Komponen-komponen Utama Rubber Tyred Gantry Crane
Adapun komponen utama Rubber Tyred Gantry Crane ini adalah :
1. Spreader
Spreader berfungsi untuk menjepit peti kemas pada saat pengangkatan
atau penurunan peti kemas dari atau ke kapal. Sebuah spreader memiliki twist lock
disetiap sudut sisi-sisinya(terdapat empat buah twist lock pada sebuah spreader).

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Gambar 2.3. Spreader pada gantry crane

Gambar 2.3 merupakan sebuah spreader yang digunakan pada Rubber
Tyred Gantry Crane. Lengan spreader Dapat memanjang atau memendek sesuai
dengan kebutuhan peti kemas yang akan diangkat. Twist lock terdapat di keempat
sisi spreader.


Gambar 2.4. Gambar assembling Spreader dan Twist Lock (Pandangan Depan)

Gambar 2.4 merupakan gambar sederhana sebuah spreader dengan
assembling twist lock didalamnya. Dari gambar dapat dilihat lengan spreader
memanjang menyesuaikan dengan kebutuhan peti kemas yang akan diangkat.






Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.




Gambar 2.5. Gambar pandangan depan Spreader yang mengunci peti kemas

Keterangan :
a =Posisi twist lock pada saat mengunci peti kemas

Sebuah spreader memiliki empat buah twist lock. Masing-masing twist
lock terdapat pada setiap sisi peti kemas. Gambar 2.5 menunjukkan posisi twist
lock pada saat mengunci peti kemas.

2. Trolley
Trolley berfungsi sebagai tempat bergantungnya spreader dan kabin
operator. Trolley dilengkapi dengan motor yang berfungsi untuk menggerakkan
spreader dan kabin operator kearah kiri/kanan sepanjang jarak pijak roda RTGC.
Hal ini berguna untuk memudahkan operator dalam pengaturan posisi dan operasi
memindahkan/pengangkutan peti kemas.

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Gambar 2.6. Trolley yang digerakkan motor

Gambar 2.6 merupakan sebah trolley yang bergantung pada unit RTGC.
Pada trolley bergantung spreader dan kabin operator. Spreader digantungkan
pada trolley dengan menggunakan sling baja, dan semuanya digerakkan oleh
motor.

3. Rubber Tired Gantry
Roda karet pada RTGC berfungsi agar gantry crane dapat bergerak diarea
pelabuhan. RTGC dapat bergerak maju, mundur, belok kekiri atau kekanan untuk
memudahkan menaikkan/menurunkan dan menumpuk peti kemas.


Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Gambar 2.7. Roda karet pada gantry crane
Gambar 2.7. merupakan gambar roda karet pada unit RTGC. Sebuah
RTGC memiliki delapan buah roda karet. Roda karet ini dapat berputar 180
o

sesuai kebutuhannya.

2.3.2 Mekanisme Gerakan Gantry Crane
Adapun mekanisme gerakan dari Gantry crane dapat dibagi atas tiga
gerakan yaitu :
1. Gerakan hoist
2. Gerakan transversal
3. Gerakan Rubber Tired

1. Gerakan Hoist
Gerakan hoist merupakan gerakan turun untuk mengangkat/menurunkan
dan menumpuk peti kemas yang telah dijepit oleh spreader yang diikat melalui
tali baja yang digulung oleh drum, dimana drum ini digerakkan oleh elektro
motor. Apabila posisi angkatnya telah sesuai seperti yang dikehendaki maka
gerakan drum ini dapat dihentikan menggunakan rem yang dioperasikan melalui
handle yang berada di kabin operator.


Gambar 2.8. Skema gerakan hoist pada RTGC

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Gambar 2.8 merupakan gambar skematik gerakan hoist dari RTGC. Dari
gambar 2.8 dapat dilihat motor menggerakkan spreader dan peti kemas keatas dan
kebawah.
2. Gerakan Transversal
Gerakan transversal ini merupakan gerakan berpindah pada arah
melintang yang dilakukan oleh trolley melalui tali baja yang digulung pada drum,
trolley bergerak pada rel yang bergerak yang terletak diatas girder yang
digerakkan oleh elektro motor. Gerakan ini akan berhenti jika arus listrik pada
elektro motor diputuskan dan sekaligus rem bekerja.


Gambar 2.9. Gamber skema gerakan transversal pada RTGC

Gambar 2.9 merupakan gambar skema gerakan transversal dari sebuah
RTGC. Gerakan transversal merupakan gerakan spreader dan kabin operator
sepanjang girder dari RTGC. Gerakan berguna untuk menumpuk dan
memindahkan peti kemas.

3. Gerakan Rubber Tired
Gerakan Rubber Tired ini disebut juga gerakan jalan gantry yaitu gerakan
berjalan sepanjang lintasan yang terletak pada permukaan tanah menggunakan
roda karet yang ditransmisikan menggunakan roda gigi. Dalam hal ini motor
memutar roda jalan kearah yang diinginkan (maju atau mundur, dan belok ke kiri
atau kekanan) dan setelah posisi yang diinginkan tercapai, maka arus listrik akan
terputus dan sekaligus rem bekerja.
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Gambar 2.10. Gambar skema gerakan Rubber Tired

Gambar 2.10 merupakan gambar skematik gerakan dari roda karet pada
RTGC. Gerakan berguna untuk memindahkan RTGC dari satu lokasi
penumpukan peti kemas, ke lokasi yang lainnya.

2.4. Mekanisme Kerja Twist Locks
Twist lock pada gantry crane bekerja secara hidrolik yang didukung
dengan elektrik. Proses membuka dan mengunci twist lock dilakukan dengan
menggunakan sebuah sakelar yang terdapat dikabin operator dimana ketika twist
lock sudah tepat masuk kedalam lubang pengangkat, maka twist lock dapat
dikunci.
Twist lock memiliki sensor tekan disetiap sudut spreader. Sensor ini
berguna untuk mengetahui twist lock sudah tepat masuk sempurna kedalam
lubang peti kemas dan siap untuk dikunci. J ika twist lock belum tepat masuk ke
dalam lubang peti kemas, maka sensor tidak akan tertekan, dan operator tidak
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


dapat memerintahkan twist lock untuk mengunci. (Assembling Twist Lock
terdapat pada halaman Lampiran 1).
2.4.1. Mengunci dan Membuka Twist Lock
Pada saat operator menurunkan spreader menuju peti kemas, operator
menyesuaikan panjang spreader sesuai dengan panjang peti kemas. Terdapat dua
ukuran peti kemas secara umum, yaitu peti kemas dengan panjang 20 ft dan 40 ft.
Operator akan menyesuaikan panjang spreader sesuai dengan peti kemas yang
akan diangkat. Setelah panjang spreader sesuai dengan peti kemas, operator akan
menurunkan spreader secara perlahan ke atas peti kemas yang akan diangkat.
Operator haruslah menempatkan spreader tepat pada lubang twist lock yang
terdapat pada peti kemas. Pada saat twist lock tepat masuk kedalam lubang peti
kemas, maka switch akan tertekan dan lampu di kabin operator menyala, yang
menyatakan twist lock sudah dapat di kunci. Twist lock akan mengunci. Kemudian
operator dapat mengangkat peti kemas.


Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Gambar 2.11. Twist lock pada posisi belum terkunci (Potongan samping peti
kemas)



Gambar 2.12. Twist lock Pada Posisi Mengunci (potongan depan peti kemas)

2.5. Spesifikasi Rubber Tired Gantry Crane
Sebagai data perbandingan atau dasar perencanaan pesawat pengangkat
ini, dibawah ini tercantum spesifikasi teknik dari crane pengangkat peti kemas
yang diambil dari hasil survey pada Terminal Internasional Peti Kemas PT.
PELABUHAN INDONESIA I Cabang Belawan ;
Kapasitas angkat =40 ton =40000 kg
Tinggi angkat =15,24 meter
Kecepatan angkat (tanpa pembebanan) =1 m/s
Kecepatan angkat (dengan pembebanan) =0,5 m/s
Panjang perpindahan trolley =23,47 meter
Kecepatan gantry =45 m/menit
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Berat Spreader =9,5 ton =9500 kg
Kecepatan angkat (pelan) =0,38 m/s
Kecepatan Angkat (cepat) =0,75 m/s
Waktu akselerasi (t) =2 s
Percepatan =0,5 m/s
2

Putaran Motor (n) =1566 rpm
Efisiensi Motor =0,9

TWIST LOCK
Spesifikasi Teknik :
Kapasitas Angkat :
35 Ton +10% untuk beban eksentris
40 Ton untuk beban terdistribusi
Putaran Twist Lock : 1,5 detik untuk memutar 90
0
.
Pergerakan teleskopik : 20 in ke 40 in adalah 30 detik.
Tekanan pompa : Kondisi operasi normal, 100 bar.

Catatan :
Seluruh data diatas sesuai dengan buku manual spesifikasi Rubber Tired Gantry
Crane yang terdapat di Pelabuhan Internasional I Belawan

2.6. Persamaan Perhitungan Daya Motor
Adapun persamaan-persamaan yang digunakan dalam perhitungan daya
dan torsi pada motor yang digunakan pada RTGC ini adalah sebagai berikut :

F =m . g
Dimana :
F =Gaya yang bekerja
m =Beban yang diangkat (massa peti kemas +massa spreader)
g =Percepatan grafitasi (9,81 m/s2)

Persamaan daya motor yang digunakan sebagai berikut
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Dimana :
N =daya motor yang dibutuhkan
Q =Beban yang akan diangkat
v =Kecepatan angkat
= Efisiensi motor (0,9)

Perhitungan torsi pada motor

Dimana :
M =Torsi pada motor
N =Daya motor
n =Putaran motor

2.7. Tegangan Normal
Konsep paling dasar dalam mekanika kekuatan bahan adalah tegangan dan
regangan. Konsep ini dapat diilustrasikan dalam bentuk yang paling mendasar
dengan meninjau sebuah batang yang mengalami gaya aksial. Gaya aksial adalah
beban yang mempunyai sama arah dengan sumbu elemen sehingga
mengakibatkan terjadinya teganga tarik atau tekan pada batang.

Gambar 2.13. Sebuah batang yang mengalami pembebanan tarik sebesar P

Gambar 2.13 merupakan gambar sebuah batang dengan penampang b dan
diberikan pembebanan tarik sebesar P. Batang tersebut merupakan sebuah elemen
prismatis yang mengalami tarikan.

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Gambar 2.14. Segmen batang yang sudah diberikan pembebanan

Dengan mengasumsikan tegangan terbagi rata diseluruh permukaan
potongan mn, sedangkan gaya terdistribusi kontiniu bekerja pada seluruh
penampang (Gambar 2.14). Intensitas gaya (yaitu gaya per satuan luas) disebut
dengan tegangan dan diberi notasi . Dengan demikian persamaan untuk tegangan
adalah :



Dimana :
= Tegangan yang terjadi
P =Gaya yang diberikan
A =Luas penampang

Persamaan ini memberikan intensitas tegangan merata pada batang
prismatis yang dibebani secara aksial dengan penampang sembarang. Apabila
batang ini ditarik dengan gaya P, maka tegangannya adalah tegangan tarik
(tensile stress), apabila gayanya mempunyai arah sebaliknya, sehingga batang
tersebut mengalami tekan, maka terjadi tegangan tekan (compressive stress).

2.8. Gaya Geser dan Momen Lentur
Pada saat suatu balok dibebani oleh gaya atau kopel, tegangan dan
regangan akan terjadi diseluruh bagian interior balok. Untuk menentukan
tegangan dan regangan ini, mula-mula kita harus mencari gaya internal dan kopel
internal yang bekerja pada balok.

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Gambar 2.15. Pembebanan pada batang cantilever

Sebagai ilustrasi, diperlihatkan seperti pada gambar 2.15. Balok kantilever
AB dibebani oleh gaya P diujung yang bebas. Kemudian kita memotong balok
tersebut di potongan melintang mn yang terletak pada jarak x dari ujung bebas,
dan mengisolasi bagian kiri dari balok sebagai benda bebas. Ini ditunjukkan oleh
gambar 2.16.

Gambar 2.16. Potongan benda bebas

Benda bebas ini dipertahankan berada dalam kesetimbangan oleh gaya P
dan tegangan yang bekerja pada penampang. Tegangan-tegangan ini mewakili
aksi bagian sebelah kanan balok pada bagian kirinya; yang kita ketahui adalah
bahwa resultan dari tegangan harus sedemikian rupa sehingga mempertahankan
keseimbangan benda bebas.
Dari statika kita ketahui bahwa resultan dari tegangan yang bekerja di
penampang adalah gaya geser V dan momen lentur M. Ini di perlihatkan oleh
gambar 2.17.

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Gambar 2.17. Gaya geser dan momen lentur

Dengan menjumlahkan gaya-gaya dalam arah vertikal dan mengambil momen
terhadap potongan, kita dapatkan :
Fvert = 0 P - V =0 maka P =V (Lit.4, hal 241)
M = 0 M - Px =0 maka M =Px (Lit.4, hal 241)

2.9. Defleksi Pada Balok
Hubungan gaya peralihan antara gaya yang terjadi pada batang dan
perpanjangannya ditunjukkan oleh gambar 2.18.


Gambar 2.18. Defleksi pada batang cantilever

Nilai defleksi pada batang cantilever adalah :

Dimana :
= Defleksi yang tejadi
P =Gaya yang bekerja pada cantilever
l =Panjang batang
E =Modulus elastisitas
I =Momen Inersia

2.10. Lingkaran Mohr
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Keadaan tegangan yang dialami material merupakan sebagai akibat dari
gaya-gaya eksternal yang diterima dan pada umumnya bersifat kompleks atau
lebih dari satu sumbu (Multiaksial). Berbagai cara dilakukan untuk mempermudah
penggambaran keadaan tegangan tersebut. Salah satu metode yang paling banyak
digunakan untuk penggambaran keadaan tegangan adalah menggunakan lingkaran
Mohr, yang dikembangkan oleh Otto Mohr.
Diagram lingkaran Mohr menggambarkan keadaan tegangan pada satu
elemen fisik dengan menggunakan dua buah sumbu. Sumbu absis digunakan
untuk menggambarkan tegangan normal (normal stress), dan sumbu ordinat untuk
menggambarkan tegangan geser (shear stress).

Gambar 2.19. Lingkaran Mohr

Gambar 2.19 merupakan gambar lingkaran Mohr yang digunakan untuk
menggambarkan keadaan tegangan yang terjadi pada bahan. Adapun persamaan
untuk menghitung lingkaran Mohr adalah sebagai berikut :

Lit. 10

Lit. 10

Dimana :

max
=Gaya Normal maksimum yang bekerja
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.

min
=Gaya normal minimum yang bekerja

x
=Gaya yang bekerja sepanjang sumbu x

y
=Gaya yang bekerja sepanjang sumbu y

xy
=Tegangan Geser






BAB III
ANALISA PERHITUNGAN GAYA-GAYA PADA TWIST LOCK

3.1. Analisa Struktur Rangka Rubber Tired Gantry Crane
Analisa gaya-gaya pada RTGC ini bertujuan untuk mengetahui gaya-gaya
yang bekerja pada struktur rangka RTGC. Analisa dilakukan mencakup 3 titik
kritis pada RTGC, yaitu pada titik angkat maksimum sebelah kiri, kanan, dan
pada bagian tengah gantry crane.

a. Titik angkat maksimum sebelah kanan

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Gambar 3.1. RTGC pada saat titik angkat maksimum sebelah kanan

M
A
=0
M
A
=F . l +N
B
. x

Kapasitas peti kemas 40 ft (max) =40 ton
Massa Spreader =10 ton

Maka total gaya F =Kapasitas peti kemas +Massa Spreader
40 ton +10 ton =50 ton =50000 kg
Sehingga :
M
A
=0
=F . l - N
B
. x
=(50000 . 9,81) . 22 - N
B
. 23,47
=490500. 22 - N
B
. 23,47
=10791000 - N
B
. 23,47
N
B
=459778,441 Nm

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


M
B
=0
=-F . (x-l) +N
A
. x
=-490500 N . (23,47 - 22) +(N
A
) . 23,47
=-721035 +N
A
. 23,47
N
A
=30721,559 Nm

b. Titik angkat maksimum sebelah kiri


Gambar 3.2. RTGC pada saat titik angkat maksimum sebelah kiri
M
A
=0
F . (23,47 22) N
B
. 23,47 =0
490500 . 1,47 N
B
. 23,47 =0
721035 =N
B
. 23,47
N
B
=30721,559 Nm

M
B
=0
-F . 22 +N
A
. 23,47 m =0
-490500 . 22 +N
A
. 23,47 =0
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


-10791000 +N
A
. 23,47 =0
N
A
=459778,441 Nm

c. Pada titik tengah struktur rangka RTGC


Gambar 3.3. RTGC pada saat titik angkat maksimum tepat ditengah

M
A
=0
-N
B
. 23,47 +490500 N . 11,73 =0
-N
B
. 23,47 +5753565 =0
N
B
=245145,501 Nm
M
B
=0
N
A
. 23,47 F . 11,73 =0
N
A
. 23,47 490500 . 11,73 =0
N
A
=245145,501 Nm

3.2. Perhitungan Daya Motor
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Rubber Tired gantry Crane memiliki 3 motor utama untuk menggerakkan
RTGC. Masing-masing motor tersebut digunakan untuk gerakan hoist, gerakan
transversal, dan gerakan roda karet gantry crane.
Adapun perhitungan daya masing-masing motor tersebut adalah sebagai
berikut :

3.2.1. Gerakan Hoist
Gerakan hoist merupakan gerakan turun untuk mengangkat/menurunkan
serta melakukan penumpukan peti kemas.

Perhitungan daya pada motor
F =m . g

Total beban untuk Hoist : Massa Spreader +Massa peti kemas (Maksimum)
=9500 kg +40000 kg
=49500 kg

F =m . g
=49500 kg . 9,81 m/s
2

=485595 N.

Untuk gerakan hoist, digerakkan oleh dua unit motor penggerak. Sehingga
gaya yang terjadi dibagi dua.
=485595 N / 2
=242797 ,5 N





Untuk perhitungan torsi pada motor adalah sebagai berikut :
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.






Spesifikasi motor yang digunakan :
Daya motor : 203 kW
Torsi motor : 1238 Nm
Jumlah : 2 unit
Putaran : 1566 rpm

3.2.2. Gerakan Transversal
Gerakan transversal ini merupakan gerakan berpindah pada arah
melintang yang dilakukan oleh trolley melalui tali baja yang digulung pada drum,
trolley bergerak pada rel yang bergerak yang terletak diatas girder yang
digerakkan oleh elektro motor.

Perhitungan daya motor
Beban yang diterima oleh motor :
Massa peti kemas berisi +Massa Spreader +Massa Troli
40000 kg +9500 kg +23500 kg
=73000 kg


Q =massa total x gravitasi (g)
Q =73000 kg x 9,81 m/s2
Q =716130 N

Untuk gerakan transversal, digerakkan oleh dua unit motor penggerak.
Sehingga gaya yang terjadi dibagi dua.
=716130 N / 2
=358065 N
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.







Untuk perhitungan torsi pada motor adalah sebagai berikut :




Spesifikasi motor yang digunakan :
Daya motor : 299 kW
Torsi motor : 1824 Nm
Jumlah : 2 unit
Putaran : 1566 rpm

3.2.3. Gerakan Roda Karet Gantry Crane
Gerakan roda karet ini disebut juga gerakan gantry crane yaitu gerakan
berjalan sepanjang lintasan yang terletak pada permukaan tanah menggunakan
roda karet yang ditransmisikan menggunakan roda gigi.


Perhitungan daya motor
Beban yang diterima oleh motor :
Total beban RTGC (Tanpa peti kemas) =124,9 Ton =124900 kg
Q =massa total x gravitasi (g)
Q =124900 kg x 9,81 m/s2
Q =1225269 N

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.






Untuk perhitungan torsi pada motor adalah sebagai berikut :




Spesifikasi motor yang digunakan :
Daya motor : 1021 kW
Torsi motor : 6226,4 Nm
Jumlah : 1 unit
Putaran : 1566 rpm









3.3. Analisa Tegangan Tarik Pada Twist Lock
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Gambar 3.4. Twist lock dengan beban tarik sebesar 10 ton

Pada sebuah spreader terdapat empat buah twist lock. Kapasitas peti
kemas maksimum adalah 40 ton. Diasumsikan bahwa kapasitas peti kemas
terdistribusi secara merata, maka masing-masing twist lock menerima beban
untuk diangkat sebesar 10 ton (gambar 3.4). Maka tegangan tarik yang terjadi
pada twist lock adalah :


Pada perhitungan tegangan tarik ini, luas permukaan A diambil diameter
terkecil dari twist lock ( bagian paling atas). Karena diameter terkecil tersebut
mewakili permukaan yang mengalami gaya tarik yang paling kritis. Diameter
permukaan terkecil adalah 38 mm.

Dari rumus diatas :



Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Tegangan tarik yang terjadi pada Twist Lock adalah 8821920, 709 kg/m
2


3.4. Analisa Tegangan Geser dan Bending Pada Twist Lock
Analisa tegangan geser pada twist lock dilakukan untuk mengetahui gaya
yang menyebabkan terjadinya kegagalan kerja pada twist lock yang diduga berupa
Bending (melengkung).
Pada saat twist lock melakukan pengangkatan peti kemas dan beban tidak
terdistribusi sempurna, maka dugaan melengkung dapat terjadi pada twist lock.
Twist lock yang sudah melengkung tidak dapat digunakan lagi dan harus diganti
dengan yang baru.

Gambar 3.5. Twist Lock yang mengalami pembebanan terdistribusi
Keterangan :
Fr =Untuk permukaan sisi kanan
Fl =Untuk permukaan sisi kiri
Pada kondisi ideal twist lock mengalami pembebanan yang terdistribusi
merata pada kedua permukaannya seperti ditunjukkan oleh gambar 3.5. J ika
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


masing-masing twist lock mendapatkan beban sebesar 10 ton (10000 kg), maka
setiap sisi permukaan twist lock mengalami pembebanan sebesar 5 ton (5000 kg).
Karena pada saat pengangkatan peti kemas, kedua permukaan twist lock akan
mendapatkan pembebanan.

F =m . g
=5000 kg . 9,81 m/s
2

F =49050 N
Dari perhitungan diatas, maka masing masing permukaan twist lock
bekerja gaya sebesar 49050 N.

Bending (melengkung) pada twist lock disebabkan oleh beban yang tidak
terdistribusi merata pada kedua permukaan twist lock. Salah satu permukaan twist
lock mengalami pembebanan yang lebih besar daripada permukaan yang satunya
lagi atau hanya satu permukaan saja yang mengalami pembebanan.


Gambar 3.6. Twist lock dengan pembebanan hanya pada satu sisi
Gambar 3.6. menunjukkan bahwa twist lock mengalami pembebanan
hanya pada satu permukaan sisinya. Pembebanan ini dapat menyebabkan terjadi
bending/melengkungnya twist lock.

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Gambar 3.7. Gambar penguraian gaya-gaya penyebab melengkung (Bending)
pada Twist Lock

Gambar 3.7 merupakan penguraian gaya-gaya yang menyebabkan
terjadinya melengkung pada twist lock. Pada saat twist lock telah dikunci dan
memulai pengangkatan, permukaan yang menyentuh peti kemas hanya pada satu
sisi saja. Sehingga pembebanan yang seharusnya terdistribusi pada kedua
permukaan, hanya ditopang oleh satu permukaan saja (Fl). Ini menyebabkan
permukaan Fl menerima gaya dua kali lipat lebih besar, sehingga terjadi bending
(melengkung) pada twist lock.

Kita dapat misalkan gaya yang bekerja pada satu sisi tersebut dengan gaya
pada batang cantilever.


Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Gambar 3.8.a. Jarak Pembebanan pada Twist Lock

Gambar 3.8.b. Pembebanan Cantilever pada Twist Lock

Pembebanan pada twist lock dimisalkan dengan menggunakan
pembebanan pada batang cantilever dimana salah satu bagiannya adalah fixed
joined (Tumpuan mati), sedangkan sisi satunya lagi mendapatkan beban.
Perhitungan gaya-gaya luar pada batang cantilever diperlihatkan seperti
pada gambar 3.9 sebagai berikut :


Gambar 3.9. Gaya-gaya luar yang bekerja pada Twist Lock

F =m . g
=10000 kg . 9,81 m/s
2

F =98100 N
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


M
B
=0
=F . l M
l

=98100 N (0,0953 m) M
l

M
l
=9348,93 Nm

Untuk menghitung gaya-gaya dalam pada twist lock digunakan gambar
3.10 berikut:

Gambar 3.10. Gaya-gaya dalam yang bekerja pada Twist Lock

Vx =F
Vx =98100 N

Dengan menggunakan Syarat setimbang :
1. Gaya Normal
Fx = 0 => Nx =0
x =0 =>Nx =0
x =L =>N
L
=0

2. Gaya Geser
Fy = 0 => -Vx - 98100 =0
Vx =- 98100 N (Keatas)
x =0 =>V
0
=-98100 N
x =L =>V
L
=-98100 N

3. Momen Lentur (Mx)
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


MA = 0 => 98100 (x) +Mx =0
Mx =- 98100 (x)
x =0 =>M
0
=0
x =L =>M
L
=9348,93 Nm

Gambar Diagram Gaya-gaya dalam




Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Perhitungan Luas Permukaan Yang Mengalami Pembebanan


Gambar 3.11. Dimensi Twistlock yang mengalami tegangan permukaan

Gambar 3.11 merupakan gambar pandangan samping twist lock beserta
dimensi yang mengalami tegangan geser. Perhitungan tegangan geser yang terjadi
pada twist lock menggunakan persamaan sebagai berikut :


Dimana :
=Tegangan geser yang terjadi
v = Resultan internal gaya geser
A =Luas permukaan

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Untuk menghitung luas permukaan yang mengalami tegangan geser,
digunakan metode pendekatan perhitungan luas. Karena bentuk dari permukaan
yang tidak persegi sepenuhnya. Perhitungan luas permukaan seperti pada gambar
3.12.


Gambar 3.12. Gambar Pendekatan Perhitungan Luas Permukaan

Luas Permukaan Seluruhnya (Permukaan dianggap berbentuk persegi):
=0,059 m x 0,055 m
=0,003245 m
2


Luas permukaan persegi panjang I kecil yang terdapat pada bagian dasar Twist
Lock :
=0,018 m x 0,002 m
=0,000036 m
2


Luas permukaan persegi panjang II :
=0,0185 m x 0,002 m
=0,000037 m
2


Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Karena terdapat pada kedua sisi Twist Lock, maka luas dikali dua
=0,000037 m
2
x 2
=0,000074 m
2

Luas permukaan III berbentuk segitiga :
= x a x t
= x 0,0185 m x 0,006 m
=0,0000555 m
2


Karena terdapat pada kedua sisi Twist Lock, maka luas dikali dua
=0,0000555 m
2
x 2
=0,000111 m
2


Maka Luas permukaan yang sebenarnya adalah :
=0,003245 m
2
(0,000074 m
2
+0,000111 m
2
)
=0,00306 m
2


Maka :





Perhitungan Titik Berat Twist Lock
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Gambar 3.13. Koordinat momen inersia
Dari gambar 3.13 dapat dihitung titik berat twist lock :
h =5,9 cm =0,059 m
h/2 =2,95 cm =0,0295 m
b =5,5 cm =0,055 m

Untuk bentuk muka persegi, Persamaan Momen adalah :
Ix = y
2
dA
Iy = x
2
dA
Iz = r
2
dA

Maka untuk pembebanan pada sumbu x didapat :
Ix = y
2
dA
=1/12 (b) (h)
3

=1/12 (0,055 m) . (0,059 m)
3

Ix =0,00000094132 m
4


Titik berat Twist Lock :
Bentuk permukaan pembebanan pada twist lock diasumsikan berbentuk
persegi. Maka persamaan titik berat untuk bentuk persegi adalah :

Maka didapatkan titik berat :
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.





Persamaan tegangan permukaan yang terjadi adalah :


Maka tegangan permukaan yang terjadi pada twist lock adalah :



t
=
x

Maka didapatkan nilai
x
= kPa.

Nilai defleksi pada batang cantilever adalah :

Dimana :
= Defleksi yang tejadi
P =Gaya yang bekerja pada cantilever
l =Panjang batang
E =Modulus elastisitas
I =Momen Inersia





Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Dari perhitungan diatas, defleksi yang terjadi pada balok adalah sebesar 0,147 mm

Persamaan tegangan Von Mises maksimum minimum adalah :




Dimana
x
=
t
dan
y
=0
Maka untuk tegangan von Mises maksimum adalah :






Tegangan Von Mises Minimum adalah :






Dari hasil perhitungan diatas, di dapatkan nilai tegangan Von Mises maksimum
dan minimum sebagai berikut :


Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Diagram Mohr terdapat pada Lampiran 2








BAB IV
ANALISA SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN
SOFTWARE MSC. VISUAL NASTRAN 2004

4.1 Pendahuluan
Bab ini berisikan simulasi gaya pada Twist Lock. Secara umum
metodologi analisa yang digunakan dalam analisa ini dibagi kedalam 2 tahapan
yaitu pertama adalah permodelan komponen twist lock dengan software
SolidWorks 2007, kemudian melakukan simulasi dengan menggunakan software
Msc.Visual Nastran Dekstop 2004.
Permodelan dilakukan dengan menggunakan bantuan software Solid Works 2007
untuk memperoleh assembly dari Twist Lock. Hasil permodelan kemudian dikirim
ke software Msc.Visual Nastran Dekstop 2004 untuk melakukan simulasi.

4.2. Spesifikasi Twist Lock Rubber Tired Gantry Crane (RTGC).
Adapun spesifikasi Twist Lock RTGC sebagai berikut :
Spesifikasi Teknik :
Kapasitas Angkat Twist Lock :
35 Ton +10% untuk beban eksentris
40 Ton untuk beban terdistribusi
Putaran Twist Lock : 1,5 detik untuk memutar 90
0
.
Gambar assembling Twist lock yang akan dianalisa
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.




Gambar 4.1. Komponen Twist lock pada RTGC
Gambar 4.1. merupakan gambar komponen Twist Lock RTGC yang akan
dianalisa dengan menggunakan software Msc. Visual Nastran Desktop 2004.
Analisa yang akan dilakukan adalah berupa uji pembebanan pada Twist Lock.
Twist Lock menggunakan bahan dengan komposisi 42CrMo4 atau setara
dengan DIN 7225. Adapun material properties dari bahan 42CrMo
4
adalah
sebagai berikut:
Modulus Young =210000 MPa
Tensile Strength =1200 MPa
Yield Strength =700 MPa
Material Properties dari twist lock terdapat pada lampiran 3

4.3. Batasan Simulasi
Simulasi dengan menggunakan software Msc. VisualNastran 2004
dilakukan pada dua kondisi pembebanan pada twist lock. Kondisi pertama twist
lock di beri pembebanan yang ideal dimana masing-masing sisinya diberi
pembebanan sebesar 49050 N.
Kondisi pembebanan kedua adalah twist lock diberi pembebanan hanya
pada satu sisinya saja dan sebesar 98100 N. Dari hasil simulasi tersebut akan di
bandingkan dengan perhitungan teoritis yang dilakukan pada BAB III.
Pada analisa simulasi dengan menggunakan software Msc. VisualNastran
ini juga tidak mengikut sertakan perhitungan metode elemen hingga.

4.4. Diagram Alir Simulasi
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Aliran proses simulasi menggunakan bantuan komputer meliputi, yaitu (1)
Proses pemodelan untuk membuat komponen twist lock dilakukan dengan
menggunakan bantuan software SolidWorks 2007, karena software SolidWorks
2007 ini mampu melakukan permodelan secara tiga dimensi, simulasi dilakukan
dengan menggunakan software Msc.VisualNastran Dekstop 2004 (gambar 4.2.).






















Gambar 4.2. Diagram Alir Permodelan dan simulasi

4.5. Prosedur Simulasi

4.5.1. Permodelan Komponen Twist Lock
Berhasil ?
Ya
Tidak


Permodelan komponen
Twist Lock dengan software
Solidworks 2007

MULAI


Menghubungkan dengan
Software Nastran

Periksa Hubungan
ke Menu Nastran
SELESAI

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Karena keterbatasan software Msc.VisualNastran Dekstop 2004 dalam hal
permodelan, maka proses permodelan akan menggunakan bantuan software
SolidWorks 2007. Program ini mampu membuat permodelan tiga dimensi dan
mampu berkomunikasi dengan software Msc.VisualNastran Dekstop 2004,
sehingga hasil permodelan dengan Software SolidWorks 2007 akan mampu
diterjemahkan secara baik oleh Msc.VisualNastran Dekstop 2004, baik dimensi
maupun goemetri objeknya. Gambar 4.3 merupakan tampilan awal software
Solidworks 2007 sebagai media untuk membuat model komponen twist lock.


Gambar 4.3. Tampilan Layar Pembuka Software SolidWorks 2007

Proses permodelan dimulai dengan membuat permodelan komponen
Twist Lock.

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Gambar 4.4. Hasil Permodelan Komponen dengan Software SolidWorks 2007

Gambar 4.4 merupakan gambar komponen twist lock yang sudah selesai
dimodelkan dengan menggunakan software SolidWorks 2007.
4.5.2. Simulasi Twist Lock Dengan Msc Nastran
Hasil assembling pada gambar 4.4, kemudian di export ke software
simulasi. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software komputer
Msc.VisualNastran Dekstop 2004, dimana software program ini mampu
melakukan analisis pembebanan statis dan dinamis, analisa temperatur temperatur,
deformasi, defleksi, tegangan pada truss, dan sebagainya. Pada gambar 4.5.
merupakan tampilan awal Msc.VisualNastran Dekstop 2004.

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Gambar 4.5. Tampilan Pembuka Msc.VisualNastran 4D 2004

1. Proses Import Mekanisme
Hasil proses modeling objek dengan software SolidWorks 2007, kemudian
di kirim ke Msc.VisualNastran Dekstop 2004 untuk dilakukan simulasi
pembebanan twist lock. Proses import dilakukan dengan mengklik VisualNastran
> Connect. Proses import dapat dilihat pada gambar 4.6.


Gambar 4.6. Proses Import Mekanisme
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



2. Mendefenisikan Material Properties
Langkah selanjutnya adalah menentukan properties dari Twist lock.
Langkah mendefenisikan material properties adalah: Klik kanan objek >
Properties > Material


Gambar 4.7 Memasukkan Material Properties



3. Menentukan Jenis Analisa
Software VisualNastran Dekstop 4D memiliki beberapa kemampuan
analisa, oleh karena itu harus didefenisikan jenis analisa yang akan dikerjakan
yaitu dengan cara: Klik menu World > Simulation Setting > FEA > Analisis
type >Stress > Displacement, Stress, Strain

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Gambar 4.8 Kotak Dialog Tipe Analisis

4. Menentukan Pembebanan (Load)
Besar nilai pembebanan telah diperoleh dari perhitungan BAB III.
Pembebanan yang terjadi adalah tegangan tarik yang terjadi pada twist lock.
Untuk memasukkan nilai pembebanan dilakukan dengan cara : Klik Force >
Letakkan titik pembebanan Twist Lock > Structural Loads > Masukkan nilai F = -
49050 N


Gambar 4.9 Memasukkan Nilai Pembebanan (Load)
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Pada gambar 4.10 menampilkan pembebanan yang bekerja pada twist lock
sebelum simulasi komponen twist lock dengan menggunakan software
Msc.VisualNastran Dekstop 2004.


Gambar. 4.10 Simulasi twist lock Dengan Menggunakan
Software Msc.VisualNastran Dekstop 2004.

Diatas merupakan gambar twist lock yang sudah diberikan pembebanan
dengan menggunakan software Msc. VisualNastran Desktop 2004. Pembebanan
berupa tekanan sebesar 49050 N di kedua sisi twist lock.

4.6. Hasil Simulasi Dengan Menggunakan Software Msc. VisualNastran 2004

4.6.1. Pembebanan Pada kedua Sisi Twist Lock
Twist lock mengalami pembebanan pada kedua sisinya sehingga beban
tarik terdistribusi secara merata di kedua sisinya. Ini untuk menghindarkan
terjadinya lengkungan (bending) pada twist lock.
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Nilai pembebanan yang diberikan adalah sebesar 49050 N di kedua sisi
twist lock. Hasil analisa dengan menggunakan software Msc. VisualNastran
Desktop 2004 adalah sebagai berikut :

Gambar 4.11. Hasil analisa dengan pembebanan dikedua sisi twist lock
Keterangan gambar 4.11 :
Tegangan maksimum (Bahan) : 2,96 x 10
5
kPa
Tegangan yang bekerja (simulasi) : 2,67 x 10
5
kPa

Dari hasil analisa menggunakan software Msc. VisualNastran Desktop
2004, didapatkan besarnya tegangan Von-Mises yang bekerja adalah sebesar 2,67
x 10
5
kPa. Sedangkan tegangan Von-Mises maksimum bahan adalah sebesar 2,96
x 10
5
kPa.
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Dari hasil perhitungan dan hasil analisa dapat diketahui bahwa komponen
twist lock masih aman dalam melakukan proses pengangkatan peti kemas. Dimana
tegangan maksimum bahan lebih besar dari tegangan yang bekerja. Dengan
catatan beban pada twist lock terbagi merata dikedua sisinya.


Gambar 4.12. Penampang permukaan samping dari twist lock

Gambar 4.12 merupakan gambar pandangan permukaan samping dari twist
lock yang mengalami pembebanan terdistribusi. Dari gambar 4.12 dapat dilihat
pada sisi twist lock tegangan yang terjadi sebesar 1,79 x 10
5
kPa (berwarna
kehijauan).

4.6.2. Pembebanan Pada Satu Sisi
Pada pembebanan satu sisi ini twist lock dapat mengalami kegagalan kerja.
Kegagalan kerja yang terjadi adalah terjadinya lengkungan (bending) sehingga
twist lock tidak dapat berputar dengan sempurna didalam ruang selinder.
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Pembebanan pada analisa ini hanya diberikan pada satu sisi twist lock
sebesar 98100 N. Hasil analisa dengan menggunakan software Msc.
VisualNastran Desktop 2004 adalah sebagai berikut :


Gambar 4.13. Hasil analisa dengan pembebanan dikedua sisi twist lock
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



Gambar 4.14. Penampang penampang samping twist lock dengan pembebanan
satu sisi.

Keterangan gambar 4.13 :
Tegangan maksimum (Bahan) : 2,96 x 10
5
kPa
Tegangan yang bekerja (simulasi) : 8,92 x 10
5
kPa

Gambar 4.13 dan gambar 4.14 merupakan hasil simulasi untuk
pembebanan yang terjadi satu sisi. Didapatkan besarnya tegangan Von-Mises
yang bekerja adalah sebesar 8,92 x 10
5
kPa. Sedangkan tegangan Von-Mises
maksimum bahan adalah sebesar 2,96 x 10
5
kPa. Pada kondisi ini twist lock
mengalami kegagalan kerja disebabkan tegangan yang bekerja lebih besar dari
pada tegangan maksimum bahan.
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


Dari hasil perbandingan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tegangan
yang terjadi pada saat twist lock melakukan pengangkatan hanya pada satu sisi
maka akan terjadi kegagalan kerja pada twist lock. Karena tegangan maksimum
bahan dengan tegangan yang bekerja pada saat pengangkatan sangat jauh berbeda.
Sehingga dapat dipastikan twist lock akan mengalami kerusakan.




























Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


BAB V
HASIL ANALISA DAN DISKUSI

5.1. Hasil Analisa
Kondisi Pembeban pada twist lock pada gantry crane terbagi atas dua
pembebanan, yaitu pembebanan terdistribusi dan pembebanan pada satu sisi twist
lock (dimisalkan dengan pembebanan Kantilever). Besar masing-masing
pembebanan adalah sebagai berikut :
Pembebanan terdistribusi : 49050 N
Pembebanan pada satu sisi twist lock : 98100 N

5.1.1. Hasil Perhitungan Teoritis
Hasil perhitungan teoritis gaya dan distribusi tegangan pada twist lock
adalah sbb :
=8821920,709 kg/m
2

M
l
=4674,465 Nm
Vx =49050 N

t
=146496,41 kPa
=0,147 mm

max
=296450,91 kPa

min
=-3465,99 kPa

5.1.2. Hasil Simulasi
Hasil simulasi menggunakan software Msc. Visual Nastran Desktop 2004
sebagai berikut :
Untuk pembebanan terdistribusi : 2,67 x 10
5
kPa
Untuk pembebanan pada satu sisi : 8,92 x 10
5
kPa





Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


5.2. Diskusi

5.2.1. Hasil Simulasi dengan pembebanan terdistribusi
Dari hasil perhitungan teoritis dan simulasi menggunakan software Msc.
Visual Nastran didapat nilai gaya dan distribusi tegangan yang terjadi pada
komponen twist lock. Pada saat twist lock melakukan pengangkatan dengan beban
terdistribusi pada kedua sisi twist lock, didapatkan nilai :

max
(teoritis) =296450,91 kPa =2,96 x 10
5
kPa
Tegangan VonMises simulasi (kerja) =2,67 x 10
5
kPa

Persen galat hasil perhitungan teoritis dengan hasil simulasi :






Berdasarkan hasil perbandingan perhitungan teoritis dengan hasil simulasi
didapatkan nilai tegangan Von Mises teoritis merupakan tegangan Von Mises
yang diizinkan, yaitu sebesar 2,96 x 10
5
kPa. Sedangkan tegangan Von Mises
hasil simulasi merupakan tegangan kerja yang diperoleh, yaitu sebesar 2,67 x 10
5

kPa.
Hasil pembebanan ini memiliki persentase selisih antara tegangan Von
Mises yang diizinkan dengan tegangan Von Mises simulasi sebesar 10,8 %.
Dengan tegangan kerja yang lebih kecil daripada tegangan yang diizinkan, ini
mengindikasikan bahwa twist lock masih aman untuk melakukan proses
pengangkatan peti kemas dan kerusakan komponen twist lock dapat dihindari.



Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



5.2.2. Hasil Simulasi Dengan Pembebanan hanya Pada Satu Sisi
Pembebanan pada satu sisi dilakukan karena pada operasi dilapangan
terjadi bending (melengkung) pada twist lock. Untuk analisa pembebanan hanya
pada satu sisi twist lock, didapatkan nilai-nilai tegangan sebagai berikut :

max
(Hasil perhitungan teoritis) =2,96 x 10
5
kPa
Tegangan Von Mises hasil simulasi =8,92 x 10
5
kPa

Persen galat hasil perhitungan teoritis dengan hasil simulasi :



Berdasarkan hasil perbandingan perhitungan teoritis dengan hasil simulasi
didapatkan nilai tegangan Von Mises teoritis yang merupakan tegangan Von
Mises yang diizinkan, yaitu sebesar 2,96 x 10
5
kPa. Sedangkan tegangan Von
Mises hasil simulasi merupakan tegangan kerja yang diperoleh, yaitu sebesar 8,92
x 10
5
kPa.
Tegangan kerja yang lebih besar dari pada tegangan yang diizinkan, ini
mengindikasikan bahwa twist lock mengalami kegagalan kerja/kerusakan pada
saat mengangkat peti kemas. Kerusakan yang terjadi pada twist lock adalah
berupa bending (melengkung). Persen galat yang sangat besar (66,82%) terjadi
pada pembebanan.









Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan teoritis dan simulasi yang dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan akibat pembebanan yang diberikan pada twist lock
sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil perhitungan teoritis didapatkan nilai tegangan
VonMises untuk pembebanan maksimum twist lock adalah sebesar
max
=
2,96 x 10
5
kPa
2. Berdasarkan hasil simulasi dengan menggunakan software Msc. Visual
nastran Desktop 2004 didapatkan nilai-nilai tegangan VonMises yang
bekerja sebagai berikut :
Untuk pembebanan terdistribusi : 2,67 x 10
5
kPa
Untuk pembebanan pada satu sisi : 8,92 x 10
5
kPa
3. Pada pembebanan terdistribusi, tegangan yang bekerja (hasil simulasi)
adalah sebesar 2,67 x 10
6
kPa. Tegangan maksimum yang diizinkan adalah
sebesar 2,96 x 10
6
kPa. Didapatkan tegangan izin >dari tegangan yang
bekerja. Sehingga twist lock masih aman untuk mengangkat peti kemas.
4. Pada pembebanan satu sisi twist lock tegangan yang bekerja (hasil
simulasi) adalah sebesar 8,92 x 10
6
kPa. Tegangan maksimum yang
diizinkan adalah sebesar 2,96 x 10
6
kPa. Didapatkan tegangan izin <dari
tegangan yang bekerja. Sehingga twist lock mengalami kegagalan kerja
pada saat mengangkat peti kemas. Kegagalan kerja yang terjadi pada twist
lock adalah berupa bending (melengkung).
5. Selain pembebanan yang terjadi pada satu sisi twist lock, kapasitas peti
kemas yang melebihi aturan juga dapat memperpendek usia pemakaian
twist lock.



Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



6.2. Saran
1. Untuk menghindari terjadinya melengkung (bending) pada twist lock,
hendaknya operator benar-benar memperhatikan posisi twist lock pada saat
akan mengunci dan mengangkat peti kemas.
2. Selain posisi twist lock, kapasitas peti kemas yang melebihi kapasitas
maksimum juga dapat mempercepat usia twist lock. Sehingga kapasitas
peti kemas hendaknya tidak melebihi kapasitas maksimumnya, yaitu 20
ton untuk peti kemas 20 ft, dan 40 ton untuk peti kemas 40 ft.























Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.



DAFTAR PUSTAKA

1. Hibbeler, R.C. 2005. Mechanics Of Materials. Singapore : Prentice Hall.
2. Meriam, J.L. and Kraige. 2003. Engineering Mechanics Statistics. John
Wiley & sons
3. Rudenko, N. 1966. Mesin Pengangkat. Jakarta : Penerbit Erlangga,
4. Sembiring, Edward Helvin. 2007. Perencanaan gantry Crane Untuk
Pengangkatan Peti Kemas Berkapasitas 40 Ton pada Pelabuhan Laut.
USU
5. S.P, Timoshenko and Gere. 2000. Mekanika Bahan Jilid 1. Jakarta :
Penerbit Erlangga
6. S.P, Timoshenko & Young. 1981. Element of Strength Materials Fifth
Edition. New York : Affiliated East-West Press PVT LTD
7. Verschoof, Ing. J. 1999. Cranes Design, practice, and Maintenance.
London : Professional Engineering Publishing Limited.
8. www.matbase.com
9. www.nelcon.com
10. www.portvision.eu
11. www.wikipedia.com





Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.




Lampiran 1













Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.





Lampiran 2















Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.





Lampiran 3

Material Propertis Twist Lock (42CrMo
4
)




Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.


































Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.

Anda mungkin juga menyukai