Anda di halaman 1dari 42

PEMBAGIAN ZAMAN PRA AKSARA

SEJARAH I International Islamic Secondary School (IISS) Kelas VII, Semester 1 Beti Rahmawati, S.Sos., M.M.

Pembagian Zaman Menurut Geologi 4. Neozoikum 3. Mesozoikum


( +140 juta tahun yang lalu )
( +60 juta tahun yang lalu )

Zaman Tersier

Zaman Kuarter

2. Paleozoikum
( +340 juta tahun yang lalu )

Diluvium (Pleistosen)

1. Arkezoikum
(+2500 juta tahun yang lalu)

Aluvium (Holosen)

ARKEOZOIKUM
Arkeozoikum adalah zaman tertua (zaman awal atau permulaan)
Dalam sejarah pekembangan bumi yang

berlangsung kira kira 2500 juta tahun yang lalu. Pada zaman itu keadaan bumi belum stabil, kulit bumi masih dalam proses pembentukan dan udara masih sangat panas sehingga belum tampak tanda tanda kehidupan.

PALEOZAIKUM
Paleozaikum merupakan zaman primer kelanjutan

dari Arkeozoikum. Diperkirakan berlangsung sekitar 340 juta tahun yang lalu. Pada masa itu, terjadi penurunan suhu yang mengakibatkan bumi lambat laun menjadi dingin. Adanya tanda tanda kehidupan yang semakin jelas, yakni dengan munculnya makhluk bersel satu seperti bakteri dan sejenis amfibi.

Mesozoikum
Mesozoikum disebut pula dengan zaman sekunder

atau zaman reptil. Berlangsung kira kira 140 juta tahun yang lalu. Pada masa ini, terjadi pertumbuhan kedua dalam tingkat kehidupan makhluk hidup. Pada zaman ini muncul pula reptil raksasa (dinosaurus) dan Atlantosaurus serta jenis burung dan binatang menyusui tingkat rendah.

NEOZOIKUM
Neozoikum atau kainozoikum diperkirakan berusia 60 juta tahun yang lalu. Pada masa tersebut, keadaan bumi sudah mulai stabil kehidupan semakin berkembang dan beraneka ragam. Pembagian zaman neozoikum antara lain sebagai berikut : 1. Zaman tersier 2. Zaman Kuarter

A. ZAMAN TERSIER
Zaman tersier dapat disebut sebagai zaman ketiga.
Jenis jenis binatang besar mulai berkurang

dan telah hidup dari binatang jenis jenis binatang menyusui, seperti kera dan monyet.

B. ZAMAN KUARTER
Zaman kuarter dapat disebut sebagai zaman keempat.
Mulai muncul tanda tanda kehidupan

manusia purba. Zaman kuarter dibagi menjadi dua masa yaitu, masa pleistosen dan masa holosen

1. MASA PLEISTOSEN
Masa pleistosen atau dilivum adalah zaman es atau glasial.
Berlangsung sekitar kira kira 600.000 tahun

yang lalu. Pada masa inilah kehidupan manusia mulai ada. Masa ini ditandai dengan mulai mencairnya es yang bertumpuk di Kutub Utara karena terjadi perubahan iklim yang terus menerus.

2. ZAMAN HOLOSEN
Masa holosen berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu.
Pada masa ini, mulai muncul Homo Sapiens

atau manusia cerdas, seperti Homo Wajakensis. Spesies tersebut merupakan nenek moyang dari manusia modern saat ini

Pembagian Zaman Menurut alat yang digunakan manusia purba

Zaman Batu ( Lithikum ) Zaman Batu Tua ( palaeolithikum ) Zaman Batu Tengah ( mesolithikum ) Zaman Batu Muda ( neolithikum )

Zaman Logam

Zaman Tembaga

Zaman Perunggu

Zaman Besi

Zaman Batu (Lithikum )


Pada zaman batu manusia purba dalam upaya untuk memenuhi kebutuhannya masih menggunakan alat alat yang terbuat dari

batu. Zaman Batu dibedakan menjadi 3 yaitu: Zaman batu tua

Zaman Batu Tua ( Palaeolithikum )


Pada zaman batu tua manusia purba menggunakan alat alat dari batu yang masih kasar karena belum diasah. Kehidupan manusia purba pada saat itu belum memiliki tempat tinggal yang tetap atau nomaden.

Zaman Batu Tengah ( Mesolithikum )


Pada zaman batu tengah, alat alat yang digunakan oleh manusia masih seperti zaman batu tua, namun alat alat tersebut sudah

diasah tetapi belum halus. Kehidupan manusia purba pada saat itu sudah mulai menetap.

Zaman Batu Muda ( Neolithikum )


Pada zaman batu muda manusia purba menggunakan alat alat dari batu yang telah diasah secara halus dan mempunyai bentuk

yang bagus dan bervariasi. Kehidupan manusia purba pada saat itu sudah mulai menetap dan bercocok tanam.

Zaman Logam
Kebudayaan manusia purba pada zaman logam sudah jauh lebih tinggi dan maju jika dibandingkan dengan zaman batu. Pada zaman logam manusia purba sudah memiliki kemampuan melebur logam untuk membuat alat alat yang dibutuhkan. Zaman Logam dibedakan menjadi 3 yaitu: a.Zaman tembaga b.Zaman perunggu c.Zaman besi

Zaman Tembaga
Pada zaman tembaga manusia purba sudah memanfaatkan logam tembaga yang dapat digunakan untuk alat alat rumah tangga. Tetapi proses pembentukannya masih sangat sederhana.

Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu manusia purba sudah mampu membuat peralatan dari perunggu yang terbuat dari hasil campuran antara

tembaga dan timah. Peralatan ini mempunyai sifat yang lebih keras daripada tembaga dan bentuknya sudah lebih halus.

Zaman Besi
Pada zaman besi manusia purba sudah mampu melebur bijih besi yang dibentuk sedemikian rupa meskipun masih kasar. Bijih besi dilebur dan dibentuk untuk memenuhi berbagai kebutuhan seperti peralatan rumah tangga, berburu, dan

bertani.

Pembagian Zaman Menurut Corak Kehidupan

Masa Berburu
Kehidupan manusia purba pada masa berburu selalu berpindah pindah atau nomaden. Karena selalu mencari binatang buruan dan bahan makanan yang disediakan oleh alam berupa binatang, Hal ini disebut dengan food gathering.

Masa Meramu
Kehidupan manusia purba pada masa meramu hampir

sama dengan masa berburu yaitu selalu berpindah pindah atau nomaden. Berbeda dengan masa berburu, pada masa meramu manusia purba mencari bahan makanan berupa tumbuh tumbuhan, hal ini disebut sebagai food gathering.

Masa Bercocok Tanam


Kehidupan manusia terus berkembang lebih maju, yang kemudian mengenal bercocok tanam. Meskipun demikian kehidupan berburu dan meramu belum sepenuhnya ditinggalkan.

JENIS PENEMUAN FOSIL MANUSIA PURBA


FOSIL
FOSIL PANDU/ LEITFOSIL

sisa-sisa tumbuhan, hewan, dan bekas kerangka manusia yang sudah membatu fosil yang dapat memberi petunjuk ttg keadaan dan kehidupan manusia purba tersebut

Thn 1889, Von Rietschoten fosil tengkorak manusia di Wajak (Tulung Agung). Thn 1890 tulang rahang di tepi Bengawan Solo Thn 1892 geraham dan tulang paha kiri (Pleistosen) Thn 1926, Cokrohandoyo fosil tengkorak anak-anak di Perning sebelah utara Mojokerto Thn 1931-1934, Ter Haar dan Oppennorth tengkorak manusia di Lembah Bengawan Solo, Desa Ngandong

Pithecanthropus

Pithecan = kera, Anthropus = manusia

Erectus = berdiri/ berjalan tegak Penemu : Eugene Dubois Tahun : 1890-1892 Tempat : Trinil, dekat Ngawi, Jawa Timur Pithecanthropus Mojokertensis atau Pithecanthropus Robustus Penemu :Duyfjes & Von Koenigswald (1936) Tempat : Perning, Mojokerto, Jawa Timur Hidup di masa Pleistosen akhir Hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan.

Pengelompokan manusia purba zaman pra aksara


Meganthropus Jenis manusia purba paling besar Penemu : Koenigswald Tahun : 1936-1941 Di masa Pleistosen awal Makanan berupa tumbuh-tumbuhan Ditemukan di Sangiran, Surakarta, Jawa Tengah Dinamakan Meganthropus Paleojavanicus = manusia besar purba dari Jawa Berperawakan lebih tegap dari Pithecanthropus

Pengelompokan manusia purba zaman pra aksara


HOMO
Hidup pd masa Holosen 40.000 25.000 tahun yang lalu Ditemukan di Ngandong dekat Solo Homo Soloensis = manusia dari Solo Homo Wajakensis Van Rietschoten thn 1889 di Wajak, Tulungagung makanan sudah dimasak, baik dari hewan maupun tumbuhan Homo Sapiens = manusia cerdik Penemu : Ter Haar, Oppenoorth & Von Koenigswald Tahun : 1931-1933 Tempat : Ngandong, dekat Blora, Jawa Tengah Homo Sapiens dibagi mjd: Kaukasoid, Mongoloid, Australoid, dan Negroid

TABEL MANUSIA PURBA


NO JENIS MANUSIA PURBA 1 PITHECANTHROPUS ERECTUS 2 PITHECANTHROPUS MOJOKERTENSIS 3 MEGANTHROPUS PALEOJAVANICUS 4 HOMO SOLOENSIS ARTINYA Manusia kera yang berjalan tegak Manusia kera dari mojokerto Manusia besar dari jawa Manusia dari solo NAMA PENEMU Eugene Dubois Koenigswald Koenigswald TEMPAT PENEMUAN Trinil dekat ngawi Perning mojokerto Sangiran surakarta Ngandong Ngandong, dekat Blora, Jateng TAHUN PENEMUAN 1890 1936 1936-1941

Ter haar,openoorth,dan koenigswald Van rietschothen

1931-1933

HOMO WAJAKENSIS

Manusia dari wajak

Wajak,tulungagung

1889

1. MASA BERBURU DAN MERAMU


Aktivitas Mencari dan Mengumpulkan Makanan Meramu adalah mencari dan mengumpulkan makanan dari alam atau hutan Binatang : gajah, banteng, badak, rusa, kerbau liar Food Gathering : masa mengumpulkan makanan Nomaden : hidup berpindah-pindah dan berkelompok

KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PRA AKSARA


1.Masa Berburu dan Meramu Alat :
1. Kapak Genggam / Chopper (ditemukan di Pacitan, Jatim) dari batu 2. Alat-alat Serpih sebagai penusuk

dan pisau/ Flakes Culture


3. Alat-alat dari Tulang Kayu contoh: mata tombak, tangkai tombak 4. Pebble : alat semacam kapak genggam dan terbuat dari batu kali yang dipecah, batu penggiling untuk menghaluskan makanan. 5. Anak Panah dan Flake sebagai alat berburu dan mencari ikan

2. MASA BERMUKIM DAN BERCOCOK TANAM a. Kehidupan Bermukim dan Berladang Food Producing / masa menghasilkan makanan Mulai menetap, mengenal cara membuat rumah di bukit2 tinggi, jurang yang dikelilingi hutan Tumbuhan yang ditanam: padi, jagung, keladi, sukun, pisang dan ketela Alat : kapak lonjong dan kapak persegi (beliung persegi), alat-alat obsidian (batu kecubung) dan mata panah. Ditemukan : kapak persegi : Sumatra, Jawa, Bali kapak lonjong : Papua dan sekitarnya Barter : tukar-menukar barang dgn barang Bahan barter : garam, ikan laut, gerabah, beliung dan perhiasan dari batu Alat perdagangan : perahu bercadik dan rakit-rakit

KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PRA AKSARA


3.MASA PERUNDAGIAN ATAU MASA KEMAHIRAN TEKNIK

Manusia purba telah pandai membuat alat yg berasal dari logam. Peninggalan sejarah berupa artefak logam yang dibuat dari perunggu dan besi. 1. Nekara yi tambur besar dari perunggu yang berpinggang di bagian tengah dan tertutup sisi atasnya. dipercaya sebagai bagian dari bulan yang jatuh dari langit Digunakan jg sebagai alat utk upacara mendatangkan hujan Ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, P. Sangeang, P. Roti, P. Leti, P. Selayar, Kepulauan Kai dan Papua

MASA PERUNDAGIAN ATAU MASA KEMAHIRAN TEKNIK

2. Moko Benda semacam nekara yang bentuknya lebih kecil dan ramping Sebagai alat mas kawin atau alat pusaka Ditemukan di Pulau Alor
3. Kapak Perunggu Kapak sepatu atau kapak corong Ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua

MASA PERUNDAGIAN ATAU MASA KEMAHIRAN TEKNIK


4. Bejana Perunggu Bentuknya mirip gitar Spanyol Ditemukan di Madura dan Sumatera

5. Arca-arca Perunggu Ada yang menggambarkan orang menari, berdiri, naik kuda atau memegang panah Ditemukan di Bangkinang, Riau 6. Perhiasan Gelang tangan, gelang kaki, cincin, kalung, dan bandul kalung. Ditemukan hampir di seluruh Indonesia

Bangsa Indonesia termasuk ras Mongoloid terutama Malayan Mongoloid. Ras Mongoloid mempunyai 3 subras yaitu: 1. Asiatik Mongoloid (Cina,Jepang,Korea) 2. Malayan Mongoloid (Melayu) 3. American Mongoloid (Suku Indian)

Sebelum bangsa Melayu Austronesia masuk ke Indonesia, wilayah Indonesia sudah ada suku Weddid dan Negrito. Kedua suku tersebut berasal dari daerah Tonkin. Dari Tonkin kemudian menyebar ke Hindia Belanda, Indonesia, hingga pulau-pulau di Samudera Pasifik.

Merupakan rumpun bangsa Austronesia Datang dan berasal dari Yunan, yaitu daerah yang berada di hulu Sungai Mekong dan Sungai Salwin (sekarang berada di antara Cina dan Vietnam) Datang ke Indonesia menggunakan perahu bercadik Nenek moyang bangsa Indonesia terdiri dari dua suku bangsa, yaitu bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) dan Melayu Muda (Deutro Melayu)

Datang ke Indonesia pada gelombang pertama sekitar 2000 tahun SM. Menggunakan dua jalur, yaitu Jalur Utara dan Timur serta Jalur Barat dan Selatan Jalur Utara dan Timur (Melalui Teluk Tonkin menuju Taiwan (Formosa), Filipina, Sulawesi, dan Maluku dengan membawa kebudayaan kapak lonjong) Jalur Barat dan Selatan melalui Semenanjung Malaka, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara dengan membawa kebudayaan kapak persegi. Kebudayaannya disebut kebudayaan batu baru atau

Neolithikum
Anak keturunannya adalah suku Dayak dan Toraja

Datang ke Indonesia pada gelombang kedua sekitar 500 tahun SM. Melalui jalur barat Memiliki kebudayaan lebih maju daripada bangsa Melayu Tua Mendapat barang-barang dari Perunggu dan besi. Hasil kebudayaannya adalah: - Kapak corong - Kapak sepatu - Nekara Anak keturunannya adalah suku Jawa, Melayu dan Bugis

Sudah mengembangkan bercocok tanam menggunakan beliung untuk mengerjakan tanah Mereka juga mengembangkan perdagangan, pertukangan, dan keterampilan tertentu Sistem hidupnya menetap dan sudah mendirikan rumah dengan bergotong-royong Mempunyai pemimpin dan praktik-praktik keagamaan

Kepercayaan Nenek Moyang


Animisme

Adalah praktik pemujaan terhadap roh

Roh halus atau jin dianggap sebagai

penguasa suatu tempat


Roh ini dianggap bersemayam di pohon

yang tinggi, binatang buas, air, gunung, dll


Berkembang pada masa Megalithikum Roh nenek moyang dan pemimpin

dianggap tetap hidup

Kepercayaan Nenek Moyang


Dinamisme
Kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap

gaib. Selain percaya pada benda gaib, mereka juga percaya pada takhayul. Contoh benda yang dianggap gaib: keris, batu, cincin Benda yang dianggap gaib maka akan dikeramatkan dan dipuja. Sebagai imbalan pemujaan manusia atas benda berkekuatan gaib tersebut maka kekuatan gaib dari benda itu akan memberikan pertolongan sewaktu-waktu pada manusia yang ditimpa bahaya.

Anda mungkin juga menyukai