Anda di halaman 1dari 3

Pesona Bali Siapa tak kenal Bali, pulau kecil di seberang ujung Timur Jawa ini?

Pulau indah nan menawan yang dijuluki pulau dewata ini bagai magnit yang menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Bahkan sebelum mengenal nama Indonesia, banyak wisatawan asing lebih dulu mengenal nama Bali. Ada banyak hal yang dapat dinikmati ketika mengunjungi Bali, mulai dari wisata pantai, gunung, budaya, dan lain sebagainya. Jutaan wisatawan mengunjungi Bali setiap tahunnya karena keramahan masyarakatnya, keindahan panoramanya, dan keunikan budayanya. Pertama, Bali menjadi tujuan wisata dunia karena keramahan masyarakatnya. Sesaat setelah wisatawan menginjakkan kaki di bumi seribu pura ini, senyum ramah penduduk Bali akan menyambut mereka. Masyarakat Bali yang sangat taat menjalankan agama Hindhu dan adat-istiadat mereka ini sangat terbuka dan menghargai para pendatang. Sistem pemerintahan desa yang kuat dengan ribuan banjar di seluruh Bali juga memberi suasana damai dan tentram bagi para wisatawan. Dengan masyarakat yang taat adat, Bali memberikan segala keramahan bagi wisatawan. Disamping keramahan masyarakatnya, wisatawan jatuh cinta dengan Bali karena keindahan panoramanya. Wisatawan dapat memanjakan diri dengan berjemur di pantai dengan sinar matahari yang hangat di sepanjang garis pantainya. Bagi mereka yang menyukai olah raga pantai seperti surfing, snorkeling, dan diving, Bali adalah surganya. Ombak Pantai Kuta yang bisa mencapai 2-3 meter memberikan tantangan tersendiri bagi para surfers. Tak heran kalau Pantai Kuta sering digunakan sebagai ajang pertandingan surfing internasional. Pantai lain, seperti Sanur, menawarkan keindahan batu koral dan air lautnya yang jernih. Pantai Lovina di Bali Utara memberikan atraksi lumba-lumba bagi mereka yang menyukai binatang laut. Selain pantai, wisatawan yang merindukan udara sejuk pegunungan, Bali tak kalah menariknya. Kintamani, misalnya, memberikan kesejukan dan kesegaran alami. Wisatawan dapat menikmati keanggunan Gunung Batur beserta Danau Batur yang terkenal dan penuh misteri itu. Mereka pun bisa pergi ke Sangeh dengan legenda monyetnya atau ke lereng Gunung Agung yang dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para dewa dengan pura terbesar di Bali, Besakih. Pendek kata, dari pantai hingga gunung, panorama Bali tiada duanya. Yang paling mengesankan adalah keunikan budaya Bali yang sudah tersohor ke seluruh dunia. Adat istiadat yang kuat dan tidak pudar dengan derasnya industri pariwisata merupakan daya tarik tersendiri. Perayaan dan festival, baik yang bersifat keagamaan maupun adat, selalu mewarnai kehidupan masyarakat Bali. Galungan, Kuningan, Nyepi, Purnama, Ngaben, dan banyak lagi lainnya mampu menghipnotis para wisatawan. Beragam tarian yang enerjik dan dinamis akan memberikan ingatan yang tak mudah lenyap di benak wisatawan. Ini semua dibarengi dengan irama dan komposisi gamelan yang sesekali lembut, terkadang menghentak, penuh mistik. Lihatlah tari Janger yang dinamis, Pendet yang gemulai, atau Kecak yang magis. Para penarinya pun dihiasi dengan berbagai ornamen, baik baju maupun pernak-pernik lainnya, dengan beragam warna-warni yang mengagumkan. Disamping pesona festival dan tarian, hasil olah budaya penduduk Bali juga mengagumkan. Beragam hasil kerajinan Bali terkenal karena keunikan dan keindahannya. Patung, ukiran, lukisan, atau cindera mata lain dijual dengan harga terjangkau. Semua ini dapat dinikmati di pulau kecil yang dapat dicapai selama dua jam penerbangan dari Jakarta. Dengan pesona yang dimiliki Bali, tidaklah mengherankan bila Bali dikunjungi jutaan wisatawan setiap tahunnya. Banyak diantara mereka, sepulang liburan di Bali, mendapatkan pengalaman unik yang sering menjadi inspirasi dan semangat hidup. Jadi, kalau Anda bingung menentukan kemana akan liburan tahun ini, mengapa tidak ke Bali? - See more at: http://www.menulisesai.com/2012/10/contoh-esai.html#sthash.c38BjMWC.dpuf

Pendidikan Indonesia Terendah di Dunia


BeritaKaget.com // Ilham Mahesa Sinaga // 30 Nov 2012 // Belum Ada Komentar

Sistem pendidikan Indonesia menempati peringkat terendah di dunia. Berdasarkan tabel liga global yang diterbitkan oleh firma pendidikan Pearson, sistem pendidikan Indonesia berada di posisi terbawah bersama Meksiko dan Brasil. Tempat pertama dan kedua ditempati Finlandia dan Korea Selatan, sementara Inggris menempati posisi keenam. Peringkat itu memadukan hasil tes internasional dan data, seperti tingkat kelulusan antara tahun 2006 dan 2010. Sir Michael Barber, penasihat pendidikan utama Pearson, mengatakan, peringkat disusun berdasarkan keberhasilan negara-negara memberikan status tinggi pada guru dan memiliki budaya pendidikan. Perbandingan internasional dalam dunia pendidikan telah menjadi semakin penting dan tabel liga terbaru ini berdasarkan pada serangkaian hasil tes global yang dikombinasikan dengan ukuran sistem pendidikan, seperti jumlah orang yang dapat mengenyam pendidikan tingkat universitas. Gambaran perpaduan itu meletakkan Inggris dalam posisi yang lebih kuat dibandingkan dengan tes Pisa dari Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), yang juga merupakan salah satu tes dalam proses penyusunan peringkat. Pertimbangan-pertimbangan dalam peringkat ini diproduksi untuk Pearson oleh Economist Intelligence Unit. Kompetisi global

Dua kekuatan utama pendidikan adalah Finlandia dan Korea Selatan, lalu diikuti oleh tiga negara di Asia, yaitu Hongkong, Jepang, dan Singapura. Inggris yang dianggap sebagai sistem tunggal juga dinilai sebagai di atas rata -rata, lebih baik daripada Belanda, Selandia Baru, Kanada, dan Irlandia. Keempat negara itu juga berada di atas kelompok peringkat menengah termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Perancis. Perbandingan ini diambil berdasarkan tes yang dilakukan setiap tiga atau empat tahun di berbagai bidang, termasuk matematika, sains, dan kesusasteraan serta memberikan sebuah gambaran yang semakin menurun dalam beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, tujuan utamanya adalah memberikan pandangan multidimensi dari pencapaian di dunia pendidikan dan menciptakan sebuah bank data yang akan diperbaharui dalam sebuah proyek Pearson bernama Learning Curve.

Melihat dari sistem pendidikan yang berhasil, studi itu menyimpulkan bahwa mengeluarkan biaya adalah hal penting, tetapi tidak sepenting memiliki budaya yang mendukung pendidikan. Studi itu mengatakan, biaya adalah ukuran yang mudah, tetapi dampak yang lebih kompleks adalah perilaku masyarakat terhadap pendidikan, hal itu dapat membuat perbedaan besar. Kesuksesan negara-negara Asia dalam peringkat ini merefleksikan nilai tinggi pendidikan dan pengharapan orangtua. Hal ini dapat menjadi faktor utama ketika keluarga bermigrasi ke negara lain, kata Pearson. Ada banyak perbedaan di antara kedua negara teratas, yaitu Finlandia dan Korea Selatan, menurut laporan itu, tetapi faktor yang sama adalah keyakinan terhadap kepercayaan sosial a tas pentingnya pendidikan dan tujuan moral. Kualitas guru

Laporan itu juga menekankan pentingnya guru berkualitas tinggi dan perlunya mencari cara untuk merekrut staf terbaik. Hal ini meliputi status dan rasa hormat serta besaran gaji. Peringkat itu menunjukkan bahwa tidak ada rantai penghubung jelas antara gaji tinggi dan performa yang lebih baik. Dan ada pula konsekuensi ekonomi langsung atas sistem pendidikan performa tinggi atau rendah, kata studi itu, terutama di ekonomi berbasis keterampilan dan global. Namun, tidak ada keterangan yang jelas mengenai pengaruh manajemen sekolah dengan peringkat pendidikan. Peringkat untuk tingkat sekolah menunjukkan bahwa Finlandia dan Korea Selatan memiliki pilihan tingkat sekolah terendah. Namun, Singapura yang merupakan negara dengan performa tinggi memiliki tingkat tertinggi.

Anda mungkin juga menyukai