Anda di halaman 1dari 27

ISABEL CORREIA FREITAS 09220008

MANAJEMEN INPUT /OUTPUT


Manajemen Input Output yang dibahas kali ini

bukanlah Manajemen yang seringkali dibahas pada jurusan Ekonomi , tetapi lebih pada pengaturan pada Input ataupun Output pada komputer tersebut. Oleh karena itu , kali ini kami akan membahas mengenai Manajemen Input Output Komputer.

Salah satu fungsi utama sistem Operasi adalah

mengatur Operasi Input/Output beserta perangkatnya.


Sistem Operasi harus dapat memberikan perintah ke

perangkat-perangkat tersebut,menangkap interupsi , dan menangani error / kesalahan yang terjadi.


Selain itu sistem Operasi juga menyediakan fasilitas

antarmuka (interface) antara perangkat-perangkat tersebut dengan keseluruhan sistem yang ada.

A. Klasifikasi Perangkat I/O


Pengelolaan perangkat I/O merupakan aspek

perancangan sistem operasi yang terluas karena beragamnya peralatan dan begitu banyaknya aplikasi dari peralatanperalatan itu. Manajemen I/O mempunyai fungsi, di antaranya: Mengirim perintah ke perangkat I/O agar menyediakan layanan. Menangani interupsi peralatan I/O Menangani kesalahan pada peralatan I/O Memberi interface ke pemakai.

Berdasarkan sasaran komunikasi, klasifikasi perangkat I/O

dibagi menjadi:

a. Peralatan yang terbaca oleh manusia (Human Readable Machine) :Yaitu, peralatan yang cocok untuk komunikasi dengan user. Contohnya, Video Display Terminal (VDT) yang terdiri dari layar, keyboard, dan mouse. b. Peralatan yang terbaca oleh mesin (Machine Readable Machine): Yaitu peralatan yang cocok untuk komunikasi dengan peralatan elektronik. Contohnya disk dan tape, sensor, controller c. Komunikasi: Yaitu, peralatan yang cocok untuk komunikasi dengan peralatan-peralatan jarak jauh. Contohnya modem. Terdapat perbedaan-perbedaan besar antarkelas peralatan tersebut. Bahkan untuk satu kelas saja terdapat berbedaan sangat besar. Perbedaan-perbedaan pokok antara lain mengenai:

Perbedaan-perbedaan pokok antara lain mengenai:


Data rate

Aplikasi
Kompleksitas pengendalian Unit yang ditransfer Representasi data Kondisi-kondisi kesalahan

Keberagaman yang sangat besar pada peralatan I/O membuat pendekatan seragam dan konsisten terhadap I/O baik dari pandangan sistem operasi maupun proses sangat sulit diperoleh. Klasifikasi lain yang dapat dilakukan terhadap peralatan I/O adalah berdasarkan unit transfer yang dilakukan perangkat I/O, yaitu sbb:

1. Perangkat berorientasi blok (block-oriented devices) Peralatan mentransfer dari dan ke peralatan dengan satuan transfer adalah satu blok (sekumpulan karakter) yant telah ditentukan. 2. Perangkat berorientasi aliran karakter (characteroriented devices) Peralatan mentransfer dari dan ke peralatan berupa aliran karakter.

B. Teknik Pengoperasian Perangkat I/O. Teknik Pengoperasian Perangkat I/O meliputi: Perangkat I/O terprogram (programmed I/O) Merupakan perangkat I/O komputer yang dikontrol oleh program. Contohnya, perintah mesin in, out, move. Perangkat I/O terprogram tidak sesuai, untuk pengalihan data dengan kecepatan tinggi karena dua alasan yaitu: a.

1.

Memerlukan overhead (ongkos) yang tinggi, karena beberapa perintah program harus dieksekusi untuk setiap kata data yang dialihkan antara peralatan eksternal dengan memori utama. 2. Banyak peralatan periferal kecepatan tinggi memiliki mode operasi sinkron, yaitu pengalihan data dikontrol oleh clock frekuensi tetap, tidak tergantung CPU.

b. Perangkat berkendalikan interupsi (Interrupt I/O) Interupsi lebih dari sebuah mekanisme sederhana untuk mengkoordinasi pengalihan I/O. Konsep interupsi berguna didalam sistem operasi dan pada banyak aplikasi kontrol di mana pemrosesan rutin tertentu harus diatur dengan seksama, relatif peristiwaperistiwa eksternal.

c. DMA (Direct Memory Address) Merupakan suatu pendekatan alternatif yang digunakan sebagai unit pengaturan khusus yang disediakan untuk memungkinkan pengalihan blok data secara langsung antara peralatan eksternal dan memori utama tanpa intervensi terus menerus oleh CPU.

pemroses secara langsung mengendalikan peralatan


I/O. Peralatan dilengkapi pengendali I/O (I/O controller) Tahap ini sama dengan tahap 2 ditambah fasilitas interupsi. Pengendali I/O diberi kendali memori langsung lewat DMA. Pengendali I/O ditingkatkan menjadi pemroses yang terpisah dengan instruksi-instruksi khusus yang ditujukan untuk operasi I/O.

Pengendali I/O mempunyai memori lokal yang

menjadi miliknya dan komputer juga memiliki memori sendiri. Dengan arsitektur ini, sekumpulan besar peralatan I/O dapat dikendalikan dengan keterlibatan pemroses pusat yang minimum. C. Prinsip-Prinsip Perangkat I/O Terdapat dua sasaran perancangan perangkat I/O, yaitu:

a. Efisiensi Merupakan aspek penting karena operasi I/O karena sering menjadi operasi yang menimbulkan bottleneck pada sistem komputer/komputasi. b. Generalitas (Device-independence) Selain berkaitan dengan simplisitas dan bebas dari kesalahan diharapkan juga menangani semua gerak peralatan secara beragam.

Masalah-masalah penting yang terdapat dan harus diselesaikan pada perancangan manajemen I/O adalah: 1. Penamaan yang seragam (uniform naming) 2. Penanganan kesalahan (error handling) 3. Transfer sinkron vs asinkron Kebanyakan I/O 4. Shareable vs dedicated

fisik

D. Hirarki Pengelolaan Perangkat I/O


1. Interrupt Handler Interupsi adalah suatu peristiwa yang menyebabkan eksekusi satu program ditundan dan program lain yang dieksekusi. Interrupt adalah sinyal dari peralatan luar dau permintaan dari program untuk melaksanakan suatu tugas khusus. Jika interrupt terjadi, maka program dihentikan dahulu untuk menjalankan rutin interrupt. Ketika program yang sedang berjalan tadi dihentikan, prosesor menyimpan nilai register yang berisi alamat program ke stack, dan mulei menjalankan rutin interrupt.

Jenis-Jenis Interupsi

Dilihat dari cara kerja prosesor, tidak semua interupsi itu sama pentingnya bagi proses yang sedang dilaksanakan oleh kerja prosesor tsb. Kalau sampai interupsi yang kurang penting ikut menginterupsi kerja prosesor, maka pelaksanaan proses itu akan menjadi lama. Karena itu biasanya SO membagi interupsi ke dalam dua jenis, yaitu:

a. Software, yaitu interrupt yang disebabkan oleh software, sering disebut dengan system call. b. Hardware Terjadi karena adanya akse pada perangkat keras, seperti penekanan tombol keyboard atau menggerakkan mouse. Selain untuk mengendalikan pengalihan I/O, beberapa kegunaan interupsi juga antara lain:

1. Pemulihan kesalahan Komputer menggunakan bermacam-macam teknik untuk memastikan bahwa semua komponen perangkat keras beroperasi semestinya. Jika kesalahan terjadi, perangkat keras kontrol mendeteksi kesalahan dan memberi tahu CPU dengan mengajukan interupsi.

2. Debugging Penggunaan penting lain dari interupsi adalah sebagai penolong dalam debugging program. Debugger menggunakan interupsi untuk menyediakan dua fasilitas penting, yaitu: Trace Break point 3. Komunikasi Antarprogram Perintah interupsi perangkat lunak digunakan oleh sistem operasi untuk berkomunikasi dengan dan mengontrol eksekusi program lain.

Mekanisme kerja device driver : Menerjemahkan perintah-perintah abstrak menjadi perintah-perintah konkret. Begitu telah dapat ditentukan perintah-perintah yang harus diberikan ke pengendali, device driver mulai menulis ke register-register pengendali peralatan. Setelah operasi selesai dilakukan peralatan, device driver memeriksa kesalahan-kesalahan yang terjadi.

Jika semua berjalan baik, device driver melewatkan

data ke perangkat lunak device independent. Device melaporkan informasi status sebagai pelaporan kesalahan ke pemanggil. 3. Perangkat Lunak Sistem Operasi Device Independent Fungsi utama perangkat lunak tingkat ini adalah membentuk fungsi-fungsi I/O yang berlaku untuk semua peralatan dan memberi interface seragam ke perangkat lunak tingkat pemakai.

Fungsi-fungsi yang biasa dilakukan antara lain: Interface seragam untuk seluruh driver-driver Penamaan peralatan Proteksi peralatan Memberi ukuran blok peralatan agar bersifat device independent Melakukan buffering Alokasi penyimpanan pada block devices Alokasi pelepasan dedicated devices Pelaporan kesalahan

4. Buffering I/O Buffering merupakan teknik untuk melembutkan lonjakan-lonjakan kebutuhan pengaksesan I/O secara langsung. Buffering adalah cara untuk meningkatkan efisiensi sistem operasi dan kinerja proses-proses.
Terdapat beragam cara buffering, antara lain:

a. Single Buffering Teknik ini merupakan buffering paling sederhana. Ketika proses pemakai memberikan perintah I/O, sistem operasi menyediakan buffer bagian memori utama sistem untuk operasi.
b. Double buffering Peningkatan atas single buffering dapat dibuat dengan mempunyai dua buffer sistem untuk operasi. Proses dapat transfer ke (atau dari) satu buffer sementara sistem operasi mengosongkan (atau mengisi) buffer lain. Double buffering menjamin proses tidak akan menunggu operasi I/O.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai