S = Stimulus R = Respon
stres
Strain PERSON
stres
stres
Contoh : kejadian pada orang-orang yang memiliki pekerjaan pada tingkat stres yang tinggi. Orang-orang yang demikian ini akan merasa tegang dan tidak enak. Kejadian atau lingkungan yg menimbulkan perasaan2 tegang, disebut stresor.
Kelemahan : tidak memperhatikan perbedaan individual, tingkat toleransi seseorang dan harapan-harapannya.
STRESOR AGEN
STRES RESPON
physiological
Konsep Stres
Dilihat sebagai stimulus stresor dan bukan respon Label untuk gejala psikologis yang mendahului penyakit
A. Penjelasan Fisiologis
Hans Selye (1953) efek penyuntikan hormon pada tikus (terjadi : menderita ulkus, pembengkakan glandula adrenal dan penyusutan timus)
Respon tubuh terhadap stimulus apapun yang mengalibatkan stres terjadi dalam 3 tahap (Selye sindrom adaptasi umum/GAS) :
Tahap 3 Tahap kelelahan (exhaution) : Jika stres yang terjadi terus berlanjut, kemampuan tubuh menahannya dan untuk menghindari stres yang lain pada akhirnya akan gagal. Organisme masuk pada tahap kelelahan yang amat sangat dan akan mati atau menderita kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
B. Perspektif Psikologis
Menekankan peran interpretasi dari stresor terhadap respon stres. Oleh Lazarus et al (1965) film Seharusnya tidak terjadi
Terdapat kelompok kontrol (tidak diberi penjelasan sama sekali tentang kejadian dalam film, hanya memperhatikan saja. Kelompok intelektualisasi (diminta untuk menganalisis dengan suut pandang yang objektif, untuk mengetahui keefektifan alat tersebut Kelompok pengingkaran (diberi tahu bahwa film tersebut diperankan oleh orang yang aktor dan tidak ada orang yang terluka.
Jalur Langsung
Respon fisiologis yang dialami tubuh saat menghadapi suatu stresor mungkin memiliki efek negatif dan langsung pada kesehatan fisik jika respon stres dipertahankan secara kronis (terusmenerus).
Jalur Alternatif
Tidak semua orang yang terpapar dengan situasi stres akan menjadi sakit. Dan juga tidak semua orang dengan sifat kepribaddian maladaptif misalnya tidak dapat mengekspresikan rasa marah akan mengalami panyakit fisik atau psikologis. Hanya jika situasi stres dan kepribadian berinterkasi satu sama lain atau dengan kerentanan biologis yang telah ada sebelumnya terhadap penyakit, maka penyakit akan muncul
Perilaku sakit
Stressor menimbulkan sejumlah gejala yang tidak menyenangkan, gelisah, depresi, lelah, gangguan tidur, gangguan lambung sebagian orang mengassumsikan sebagai kondisi sakit perhatian dari profesional memperkuat perilaku sakit
Strategi coping dikelompokkan menjadi dua yakni problem focused coping dan emotion focused coping. Problem focused coping (PFC) digunakan individu secara aktif mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang menimbulkan stress. Emotion focused coping (EFC) merupakan suatu keadaan dimana individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan ditimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang penuh tekanan (Aldwin dan Reverson, 1987).
1. Problem
focused coping dicirikan oleh beberapa hal yakni ; Instrumental action, yaitu tindakan individu yang ditujukan untuk menyelesaikan masalah secara langsung. Cautiousness, yaitu individu memikirkan dan mempertimbangkan secara matang beberapa alternatif pemecahan masalah yang mungkin dilakukan, bersikap hati-hati sebelum memutuskan sesuatu, dan mencoba mengevaluasi strategi yang pernah dilakukan. Negotiation yaitu langsung berhadapan dengan orang lain yang terlibat dalam masalah tersebut.
2. Sedangkan
emotion focused coping terdiri dari beberapa hal yaitu Minimization, yaitu usaha individu yang dengan sadar menolak untuk tetap berada dalam masalah dan menganggap seolah-olah masalah tidak ada. Escapism, yaitu individu berusaha melarikan diri dan menghindari masalah yang ada. Self blame yaitu strategi dimana individu cenderung menyalahkan dan menghukum diri serta menyesali yang sudah terjadi. Seeking meaning, yaitu berusaha menemukan arti dari kegagalan yang dialaminya dan melihat pada segi-segi yang lebih penting dalam hidupnya.
Manajemen stres
Relaksasi dan meditasi Biofeedback Inokulasi stres Dukungan sosial Kontrol yang dirasakan
Relaksasi
Relaksasi merupakan metode untuk melakukan peregangan otot sehingga tubuh menjadi tenang atau rileks. Benson (1975) respon relaksasi menurunkan tekanan darah, menghasilkan perubahan dalam konsumsi oksigen sampai 5 % dan mempengaruhi frefwekensi gelombang alfa.
Biofeedback
Merupakan prosedur dimana perubahanperubahan kecil yang terjadi di dalam tubuh atau otak dideteksi dan diperjelas oleh perlengkapan elektronik kompleks. Perubahan ini kemudian ditunjukkan dalam bentuk visual atau auditori. Tujuan utamanya: 1. Mengembangkan peningkatan kesadaran akan keadaan fisiologis internal 2. Membangun kontrol pada keadaan fisiologis ini 3. Mentransfer kontrol dari klinik atau laboratorium pada kehidupan sehari-hari.
Inokulasi Stres
Meichenbaum (1977) dan Menchenbaum & Cameron (1983) ciri-ciri utama pengalaman stres adalah respon maladaptif terhadap salah pengertian. Teknik inokulasi stres adalah memulai dengan fase perencanaan mendidik individu dengan kerangka konsep untuk memahami masalahnya. Individu dilatih untuk mengenali masalah dengan cara yang berbeda
Dukungan Sosial
Dukungan sosial merupakan faktor yang penting dalam manajemen stres. Tetapi dalam proses ini kadangkala bisa melemahkan proses manajemen stres jika dukungan ini tidak disertai dengan coping yang tepat.
Sumber :
Atkinson, R.L., Atkinson, R.C., Smith, E.E., & Bem, D.J. 2000. Pengantar Psikologi. Batam: Interaksara. Davison, G.C., Neale, J.M., & Kring, A.M. 2006. Psikologi Abnormal. Penterjemah: Noermalasari Fajar. Jakarta: Raja Grasindo Persada. Niven, N. 2002. Psikologi Kesehatan. Alih Bahasa: Agung Waluyo. Jakarta ; EGC.