Anda di halaman 1dari 30

STRES DAN PENANGANNYA

a. Stres sebagai stimulus


pendekatan ini menitikberatkan kepada lingkungan
environment stres S R

S = Stimulus R = Respon

stres

Strain PERSON

stres

stres

Contoh : kejadian pada orang-orang yang memiliki pekerjaan pada tingkat stres yang tinggi. Orang-orang yang demikian ini akan merasa tegang dan tidak enak. Kejadian atau lingkungan yg menimbulkan perasaan2 tegang, disebut stresor.

Kelemahan : tidak memperhatikan perbedaan individual, tingkat toleransi seseorang dan harapan-harapannya.

b. Stres sebagai respon


Pendekatan ini memfokuskan pada reaksi seseorang terhadap stresor dan menggambarkan stres sebagai respon
ENVIRONMENT PERSON psychological

STRESOR AGEN

STRES RESPON

physiological

behavioral STIMULUS RESPON

Konsep Stres

Dilihat sebagai stimulus stresor dan bukan respon Label untuk gejala psikologis yang mendahului penyakit

A. Penjelasan Fisiologis
Hans Selye (1953) efek penyuntikan hormon pada tikus (terjadi : menderita ulkus, pembengkakan glandula adrenal dan penyusutan timus)

Sindrom Stres = sebagai respon thdp semua stimulus yg mengakibatkan stres

Respon tubuh terhadap stimulus apapun yang mengalibatkan stres terjadi dalam 3 tahap (Selye sindrom adaptasi umum/GAS) :

Tahap 1 reaksi peringatan (alarm reaction)


Sistem syaraf otonom diaktifkan oleh stres. Terjadi efek aktivasi sistem saraf autonom dan mempunyai karakteristik adanya penurunan resistensi tubuh terhadap stres. Jika stres terlalu kuat, terjadi luka pada saluran pencernaan, kelenjar adrenalin membesar, thimus menjadi lemah.

Tahap 2 Tahap resisten (resistance) :


Organisme beradaptasi dengan stres melalui berbagi mekanisme coping yang dimiliki. Glukokortikoid merangsang konversi lemak dan protein menjadi glukosa yang menghasilkan energi untuk mengatasi stres. Banyak penyakit muncul pada tahap resisten penurunan sekresi hormon seksual pria, siklus menstruasi yang tidak teratur.

Tahap 3 Tahap kelelahan (exhaution) : Jika stres yang terjadi terus berlanjut, kemampuan tubuh menahannya dan untuk menghindari stres yang lain pada akhirnya akan gagal. Organisme masuk pada tahap kelelahan yang amat sangat dan akan mati atau menderita kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

B. Perspektif Psikologis
Menekankan peran interpretasi dari stresor terhadap respon stres. Oleh Lazarus et al (1965) film Seharusnya tidak terjadi

Terdapat kelompok kontrol (tidak diberi penjelasan sama sekali tentang kejadian dalam film, hanya memperhatikan saja. Kelompok intelektualisasi (diminta untuk menganalisis dengan suut pandang yang objektif, untuk mengetahui keefektifan alat tersebut Kelompok pengingkaran (diberi tahu bahwa film tersebut diperankan oleh orang yang aktor dan tidak ada orang yang terluka.

Reaksi Psikologis terhadap Stres


Kecemasan Emosi tidak menyenangkan yg ditandai oleh istilah seperti kuatir, prihatin, dan takut dengan dejarad yg berbeda2. Kemarahan atau agresi Kemarahan yg dapat menyebabkan agresi (jika upaya seseorang dihalang) Apati dan depresi Respon dapat kebalikan dari agrasi yaitu menarik diri, jika kondisi semakin parah apati akan menjadi depresi Gangguan kognitif stresor yang berat dapat membuat seseorang tidak konsentrasi.

Stres dan Penyakit


Upaya untk beradaptasi terhadap keberadaan stresor rentan terhadap penyakit. Stres kronis gangguan fisik tertentu (tekanan darah tinggi, ulkus, dan penyakit jantung) Gangguan psikosomatik : gangguan fisik dimana emosi diduga memiliki peranan yg penting.

Stres dan Penyakit


Asma kecemasan, marah, depresi, gembira berlebihan penyebab dominan pd anak Hipertensi esensial tdk ditemukan penyebab fisik pasti; penderita menahan amarah & tak trkontrol Jantung koroner dominan penderita kepribadian agresif-kompulsif, bkerja dlm jgka wktu yg lama Migrain perfeksionis, menekan amarah, mengontrol sgla sst Gangguan pada kulit marah dan cemas yang direpres

Bagaimana Stres Mempengaruhi Kesehatan


Jalur langsung Jalur interaktif Jalur perilaku sehat Jalur perilaku sakit

Jalur Langsung
Respon fisiologis yang dialami tubuh saat menghadapi suatu stresor mungkin memiliki efek negatif dan langsung pada kesehatan fisik jika respon stres dipertahankan secara kronis (terusmenerus).

Jalur Alternatif
Tidak semua orang yang terpapar dengan situasi stres akan menjadi sakit. Dan juga tidak semua orang dengan sifat kepribaddian maladaptif misalnya tidak dapat mengekspresikan rasa marah akan mengalami panyakit fisik atau psikologis. Hanya jika situasi stres dan kepribadian berinterkasi satu sama lain atau dengan kerentanan biologis yang telah ada sebelumnya terhadap penyakit, maka penyakit akan muncul

Jalur perilaku sehat


Ketika orang mengalami stres secara tidak langsung mempengaruhi dengan menurunkan perilaku kesehatan positif dan meningkatkan perilaku negatif. Misalnya : Siswa yang ikut ujian krn stresnya kemudian telat makan atau malahan tidak makan.

Perilaku sakit
Stressor menimbulkan sejumlah gejala yang tidak menyenangkan, gelisah, depresi, lelah, gangguan tidur, gangguan lambung sebagian orang mengassumsikan sebagai kondisi sakit perhatian dari profesional memperkuat perilaku sakit

Stres sulit didefinisikan individual

Coping bagaimana orang berupaya


mengatasi masalah atau menangani emosi yang umumnya negatif
1. Coping yang berfokus pada masalah (problem focused coping) bertindak secara langsung untuk menagtasi masalah. Contoh : langsung menyusun jadwal belajar untuk menyelesaikan tugas sehingga mengurangi beban saat semester 2. Coping yang berfokus pada emosi (emotion focused coping) merujuk pada berbagai upaya untuk mengurangi berbagai reaksi ] emosional Contoh : melakukan relaksasi, mengalihkan perhatian

Strategi coping dikelompokkan menjadi dua yakni problem focused coping dan emotion focused coping. Problem focused coping (PFC) digunakan individu secara aktif mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang menimbulkan stress. Emotion focused coping (EFC) merupakan suatu keadaan dimana individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan ditimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang penuh tekanan (Aldwin dan Reverson, 1987).

1. Problem

focused coping dicirikan oleh beberapa hal yakni ; Instrumental action, yaitu tindakan individu yang ditujukan untuk menyelesaikan masalah secara langsung. Cautiousness, yaitu individu memikirkan dan mempertimbangkan secara matang beberapa alternatif pemecahan masalah yang mungkin dilakukan, bersikap hati-hati sebelum memutuskan sesuatu, dan mencoba mengevaluasi strategi yang pernah dilakukan. Negotiation yaitu langsung berhadapan dengan orang lain yang terlibat dalam masalah tersebut.

2. Sedangkan

emotion focused coping terdiri dari beberapa hal yaitu Minimization, yaitu usaha individu yang dengan sadar menolak untuk tetap berada dalam masalah dan menganggap seolah-olah masalah tidak ada. Escapism, yaitu individu berusaha melarikan diri dan menghindari masalah yang ada. Self blame yaitu strategi dimana individu cenderung menyalahkan dan menghukum diri serta menyesali yang sudah terjadi. Seeking meaning, yaitu berusaha menemukan arti dari kegagalan yang dialaminya dan melihat pada segi-segi yang lebih penting dalam hidupnya.

Manajemen stres
Relaksasi dan meditasi Biofeedback Inokulasi stres Dukungan sosial Kontrol yang dirasakan

Relaksasi
Relaksasi merupakan metode untuk melakukan peregangan otot sehingga tubuh menjadi tenang atau rileks. Benson (1975) respon relaksasi menurunkan tekanan darah, menghasilkan perubahan dalam konsumsi oksigen sampai 5 % dan mempengaruhi frefwekensi gelombang alfa.

Biofeedback
Merupakan prosedur dimana perubahanperubahan kecil yang terjadi di dalam tubuh atau otak dideteksi dan diperjelas oleh perlengkapan elektronik kompleks. Perubahan ini kemudian ditunjukkan dalam bentuk visual atau auditori. Tujuan utamanya: 1. Mengembangkan peningkatan kesadaran akan keadaan fisiologis internal 2. Membangun kontrol pada keadaan fisiologis ini 3. Mentransfer kontrol dari klinik atau laboratorium pada kehidupan sehari-hari.

Inokulasi Stres
Meichenbaum (1977) dan Menchenbaum & Cameron (1983) ciri-ciri utama pengalaman stres adalah respon maladaptif terhadap salah pengertian. Teknik inokulasi stres adalah memulai dengan fase perencanaan mendidik individu dengan kerangka konsep untuk memahami masalahnya. Individu dilatih untuk mengenali masalah dengan cara yang berbeda

Kontrol yang Dirasakan


Individu yang merasa bahwa mereka tidak memiliki kontrol atas apa yang terjadi pada mereka telah mengalami stres tingkat tinggi. Individu perlu merasakan bahwa mereka memiliki beberapa kontrol terhadap kejadian dalam hidupnya karena jika tidak seringkali akan diikuti dengan kecemasan dan stres.

Dukungan Sosial
Dukungan sosial merupakan faktor yang penting dalam manajemen stres. Tetapi dalam proses ini kadangkala bisa melemahkan proses manajemen stres jika dukungan ini tidak disertai dengan coping yang tepat.

Sumber :
Atkinson, R.L., Atkinson, R.C., Smith, E.E., & Bem, D.J. 2000. Pengantar Psikologi. Batam: Interaksara. Davison, G.C., Neale, J.M., & Kring, A.M. 2006. Psikologi Abnormal. Penterjemah: Noermalasari Fajar. Jakarta: Raja Grasindo Persada. Niven, N. 2002. Psikologi Kesehatan. Alih Bahasa: Agung Waluyo. Jakarta ; EGC.

Anda mungkin juga menyukai