Anda di halaman 1dari 2

Pengkajian klien: Nama Usia Status Pendidikan Lama di LAPAS : Ny.

I : 41 tahun : Menikah : S1 :1 tahun 2 bulan

Klien terbukti melanggar pasal 263 ayat 1 KUHP dengan tindak pidana: berturut-turut membuat surat palsu secara berlanjut. Pidana penjara selama 1 tahun 6 bulan. Dari hasil pengkajian klien tampak berpenampilan rapih dan bersih, saat berbicara klien mampu mempertahankan kontak mata, klien cukup terbuka dan tidak berbelit-belit dalam menjawab pertanyaan. Mood klien cenderung stabil, tidak mudah marah, dan tidak terlihat putus asa, hanya klien terlihat sedikit sedih saat menceritakan penyesalannya telah mengecewakan orangtua atas kejadian yang menimpanya sekarang, saat ini klien berada pada fase acceptance, dimana klien telah mampu menerima keadaannya sekarang dan senantiasa berserah diri pada Tuhan serta mengambil hikmah dari peristiwa yang tengah ia alami, sehingga perasaan stress yang terkadang muncul tidak menjadi berkelanjutan. Klien juga mampu mengungkapkan harapan-harapannya setelah keluar penjara nanti dengan nada yang optimis. Dari hasil pengisian kuesioner Depression anxiety stress scale (DASS) di dapatkan hasil: bahwa tingkat depresi, kecemasan serta stress klien Ny. I selama menjalani masa pidana di LAPAS Sukamiskin berada pada rentang normal, dengan score berturut-turut 0, 1, 1. Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme koping Ny. I dalam menghadapi stressor-stressor baik itu intern maupun ekstren selama berada di LAPAS sudah bisa dikatakan cukup efektif. Selain itu selama berada di LAPAS ini, klien mengaku suami dan anak-anaknya rajin mengunjungi klien, kedua orangtuanya pun tak putus-putusnya memberikan dukungan untuk klien dalam menjalani masa pidana ini. Dukungan dari keluarga besarnya ini membantu klien untuk selalu kuat untuk menjalani hari-harinya di penjara. Selama menjalani masa pidana ini klien aktif mengikuti berbagai kegiatan seperti merajut, menyulam dalam mengisi waktu selama berada di LAPAS.

Hasil Observasi Klien Selama TAK : Klien tampak antusias mengikuti kegiatan dan terlihat menikmati setiap permainan yang ada dan dengan penuh percaya diri mampu menerima tantangan yang diberikan padanya. Saat dilakukan sharing pengalaman selama berada di LAPAS klien menerima tantangan untuk menjadi yang pertama dalam berbagi cerita suka dukanya ia selama berada di LAPAS, dan menjadi motivator bagi peserta lain untuk mau berbagi pengalaman juga. Saat sesi pengungkapan harapan-harapan setelah keluar dari penjara nanti, klien dengan penuh optimis menerangkan rencana-rencananya kedepan untuk menjadi orang yang lebih baik dan mendapat kehidupan yang lebih baik pula, yaitu bekerja sama menjalankan bisnis keluarga yang bergerak dalam bidang jasa.

Anda mungkin juga menyukai