Anda di halaman 1dari 18

Oleh:

LAPORAN PRAKTIKUM III INSTALASI JARKOM


Konfigurasi Jaringan : SUBNETTING"

Eka Paramita Putri 1102652 3F2

A. Tujuan Praktikum
Memahami fungsi dan peranan protokol dalam jaringan komputer. Mampu melakukan pengalamatan (IP Address) pada komputer jaringan. Mampu melakukan pengaturan Subnet Mask pada jaringan lokal. Memahami fungsi subnetting pada jaringan computer.

B. Alat dan Bahan


PC NIC/LAN card Switch/Hub Kabel Ethernet Straight Trought

C. Teori Singkat
IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah system komunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan IP address berarti kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interface komputer. IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. IP address ini mempunyai range dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111. Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi beberapa network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil, yang disebut subnet (subnetwork). Alamat IP penting untuk dibagibagi karena persediaan IP address saat ini terbatas dan disisi lain juga laju pertumbuhan device-device yang tersambung dengan internet pun semakin banyak. Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP adddress yang mewakili

netword ID dan bagian mana yang mewakili host ID. Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia; 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C. Subnetting mengizinkan anda memilih angka bit acak (arbitrary number) untuk digunakan sebagai network ID. Tujuan dalam melakukan subnetting ini adalah :

Membagi satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak. Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan. Penggunaan IP Address yang lebih efisien. Berikut adalah beberapa Subnet Mask yang dapat dilakukan subnetting pada IP Address.

Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di dalam jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke dalam beberapa subnet. Tabel di bawah ini menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik. Formatnya adalah: alamat IP : www.xxx.yyy.zzz

subnet mask : www.xxx.yyy.zzz

D. Langkah Kerja:
1. Siapkan beberapa buah PC yang sudah terpasang NIC, kabel Ethernet straighttrought dan switch/hub. 2. Hubungkan masing-masing kabel Ethernet. PC ke switch/hub menggunakan

3. Lakukanlah pengaturan IP Address dan Subnet mask masingmasing PC sesuai yg dibutuhkan pada praktikum dengan cara mengklik Control Panel -> Network Connections.

4. Klik kanan gambar di atas, kemudian pilih disable. Kemudian klik kanan lagi gambar di atas dan pilih properties, maka akan muncul gambar seperti di bawah ini. Klik ganda Internet Protocol

5. Langkah selanjutnya adalah isi IP Address dan Subnet mask. Komputer yang terhubung pada jaringan komputer adalahh Range IP address 192.168.1.1 dan menggunakan subnet mask 255.255.255.0. 6. Klik OK. Kemudian klik 2x gambar di langkah nomor 3 di atas, maka LAN akan enable.

E. Evaluasi dan Kesimpulan.


1. Kelompok 4 membangun sebuah jaringan LAN sederhana dengan 4 buah PC yang dihubungkan menggunakan Hub/Switch. a. Melakukan konfigurasi IP pada masing-masing PC, yaitu dengan address 192.168.4.1 (Eka Paramita Putri), 192.168.4.25 (Vici Syahril Chairaini), 192.168.4.201 (Boni Mulcandra), dan 192.168.4.50 (Ria Permata Sari). b. Melakukan command ping ke setiap PC yang telah terhubung.

C:\Users\user>ping 192.168.4.25

Pinging 192.168.4.25 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.4.25: bytes=32 time=1ms TTL=128 Reply from 192.168.4.25: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.4.25: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.4.25: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.4.25: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms

C:\Users\user>ping 192.168.4.201

Pinging 192.168.4.201 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.4.201: bytes=32 time=1ms TTL=128 Reply from 192.168.4.201: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.4.201: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.4.201: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.4.201: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds:

Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms

C:\Users\user>ping 192.168.4.50

Pinging 192.168.4.50 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.4.50: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.4.50: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.4.50: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.4.50: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.4.50: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

c. Mengecek semua PC yang terhubung dalam LAN yang telah dibuat, da semua PC terhubung dengan baik dengn command net view:

C:\Users\user>net view Server Name Remark

-----------------------------------------------------------------------------\\BONI \\IA-PC \\USER-PC \\VICI The command completed successfully. Boni iA's Computer Eka Paramita Putri

2. Menggabungkan semua PC pada praktikum. 4 buah pada masingmasing kelompok terhubung ke sebuah Hub/Switch, kemudian 4 buah Hub/Switch itu digabungkan menjadi jaringan LAN baru. Dengan IP Address dari 192.168.1.1 sampai 192.168.1.16. a. Melakukan tes koneksi ke beberapa PC yang terhubung .

C:\Users\user>ping 192.168.1.2

Pinging 192.168.1.2 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=3ms TTL=128 Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.1.2: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 3ms, Average = 0ms

C:\Users\user>ping 192.168.1.3

Pinging 192.168.1.3 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.1.3: bytes=32 time=1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.3: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.3: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.3: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.1.3: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms

C:\Users\user>ping 192.168.1.4

Pinging 192.168.1.4 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.1.4: bytes=32 time=1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.4: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.4: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.4: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.1.4: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms

C:\Users\user>ping 192.168.1.5

Pinging 192.168.1.5 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.1.5: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.5: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.5: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.5: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.1.5: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

C:\Users\user>ping 192.168.1.6

Pinging 192.168.1.6 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.1.6: bytes=32 time=2ms TTL=128 Reply from 192.168.1.6: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.6: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.6: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.1.6: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 2ms, Average = 0ms

C:\Users\user>ping 192.168.1.7

Pinging 192.168.1.7 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.1.7: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.7: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.7: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.7: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.1.7: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

C:\Users\user>ping 192.168.1.8

Pinging 192.168.1.8 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.1.8: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.8: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.8: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.8: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.1.8: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

C:\Users\user>ping 192.168.1.9

Pinging 192.168.1.9 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.1.13: Destination host unreachable. Reply from 192.168.1.13: Destination host unreachable. Reply from 192.168.1.13: Destination host unreachable. Reply from 192.168.1.13: Destination host unreachable.

Ping statistics for 192.168.1.9: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),

C:\Users\user>ping 192.168.1.10

Pinging 192.168.1.10 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.1.13: Destination host unreachable. Reply from 192.168.1.13: Destination host unreachable. Reply from 192.168.1.13: Destination host unreachable. Reply from 192.168.1.13: Destination host unreachable.

Ping statistics for 192.168.1.10: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),

C:\Users\user>ping 192.168.1.11

Pinging 192.168.1.11 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.1.11: bytes=32 time=35ms TTL=128 Reply from 192.168.1.11: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.11: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.11: bytes=32 time=26ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.1.11: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),

Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 35ms, Average = 15ms

C:\Users\user>ping 192.168.1.12

Pinging 192.168.1.12 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.1.12: bytes=32 time=1ms TTL=64 Reply from 192.168.1.12: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.1.12: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.1.12: bytes=32 time<1ms TTL=64

Ping statistics for 192.168.1.12: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms

C:\Users\user>ping 192.168.1.14

Pinging 192.168.1.14 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.1.14: bytes=32 time=2ms TTL=128 Reply from 192.168.1.14: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.14: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.14: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.1.14: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 2ms, Average = 0ms

C:\Users\user>ping 192.168.1.15

Pinging 192.168.1.15 with 32 bytes of data:

Reply from 192.168.1.15: bytes=32 time=1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.15: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.15: bytes=32 time=1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.15: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.1.15: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms

C:\Users\user>ping 192.168.1.16

Pinging 192.168.1.16 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.1.16: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.16: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.16: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.16: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.1.16: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

b. Mengecek semua PC yang terhubung dalam LAN yang telah dibuat, da semua PC terhubung dengan baik.

C:\Users\user>net view Server Name Remark

-----------------------------------------------------------------------------\\ERNA-PC \\FAUZIAH-PC

\\MELI-PC \\PC07-PC \\USER-PC The command completed successfully.

KESIMPULAN:
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti: 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192). Penghitungannya: Semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:

Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 - 2 = 62 host. Blok Subnet = 256 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet Host Pertama Host Terakhir Broadcast 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

192.168.1.1

192.168.1.65

192.168.1.129

192.168.1.193

192.168.1.62 192.168.1.63

192.168.1.126 192.168.1.127

192.168.1.190 192.168.1.191

192.168.1.254 192.168.1.255

Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah:

Subnet Mask 255.255.255.128 255.255.255.192 255.255.255.224 255.255.255.240 255.255.255.248 255.255.255.252

Nilai CIDR /25 /26 /27 /28 /29 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B


Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah:

Subnet Mask 255.255.12 8.0 255.255.19 2.0 255.255.22 4.0 255.255.24 0.0 255.255.24 8.0 255.255.25 2.0 255.255.25 4.0

Nilai CIDR Subnet Mask 255.255.255.0 /18 255.255.255.1 28 255.255.255.1 92 255.255.255.2 24 255.255.255.2 40 255.255.255.2 48 255.255.255.2 52 Nilai CIDR /24

/17

/25

/19

/26

/20

/27

/21

/28

/22

/29

/23

/30

Kita coba satu soal untuk Class B dengan network address 172.16.0.0/18. Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0). Penghitungan: Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 14 2 = 16.382 host Blok Subnet = 256 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192. Alamat host dan broadcast yang valid:
172.16.0.0 Host Pertama Host Terakhir Broadcast 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0

172.16.0.1

172.16.64.1

172.16.128.1

172.16.192.1

172.16.63.254 172.16.63.255

172.16.127.254 172.16.127.255

172.16.191.254 172.16.191.255

172.16.255.254 172.16..255.255

Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128). Penghitungan: 1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet

2. 3. 4.

Jumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host Blok Subnet = 256 128 = 128. Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet Host Pertama Host Terakhir Broadcast

172.16.0.0

172.16.0.128

172.16.1.0

172.16.255.128

172.16.0.1

172.16.0.129

172.16.1.1

172.16.255.129

172.16.0.126 172.16.0.127

172.16.0.254 172.16.0.255

172.16.1.126 172.16.1.127

172.16.255.254 172.16.255.255

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A


Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30. Kita coba untuk network address 10.0.0.0/16. Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0). Penghitungan: 1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet 2. Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host 3. Blok Subnet = 256 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet Host Pertama Host Terakhir Broadcast 10.0.0.0 10.1.0.0 10.254.0.0 10.255.0.0

10.0.0.1

10.1.0.1

10.254.0.1

10.255.0.1

10.0.255.254 10.0.255.255

10.1.255.254 10.1.255.255

10.254.255.254 10.254.255.255

10.255.255.254 10.255.255.255

Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-

zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, masih ditemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2 x 2. Subnet Mask adalah istilah teknologi informasi yang mengacu kepada angka perduaan (binary) 32 bit yang digunakan untuk membedakan ID jaringan (network ID) dengan ID induk, yakni: menunjukkan letak suatu induk, entah berada di jaringan setempat atau di jaringan luar. Fungsi Subnet Mask yaitu : 1. Untuk membedakan antara Network ID dengan Host ID. 2. Untuk menentukan alamat tujuan paket data, apakah local atau remote.

Anda mungkin juga menyukai