Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sejak beberapa ratus tahun yang lalu hingga sekarang, wabah penyakit adalah suatu fenomena yang dapat mengancam eksistensi kehidupan umat manusia. Wabah adalah suatu istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang. Wabah penyakit dapat berkembang dan muncul dalam bentuk variasi yang berbeda sehingga membutuhkan bentuk pengobatan dan pencegahan yang berbeda pula. Dan jika penyebaran wabah penyakit ini terlambat untuk ditangani dan diinformasikan kepada masyarakat, tentang bagaimana cara menghindarinya dan penanggulangannya, tentu saja akan berpotensi menyebabkan korban jiwa yang sangat besar. Wabah adalah suatu keadaan ketika dimana kasus penyakit atau peristiwa yang lebih banyak daripada yang diperkirakan dalam suatu periode waktu tertentu di area tertentu ataudiantara kelompok tertentu. Disebuah fasilitas pelayanan kesehatan dugaan terhadap suatu wabahmungkin muncul ketika aktivitas surveilans rutin mendeteksi adanya suatu isolate microbial ataukluster kasus yang tidak biasa atau terjadinya peningkatan jumlah kasus yang signifikan dari jumlah biasanya.

Ketika dokter mendiagnosa suatu penyakit yang tidak biasa, ketika dokter, perawat , atau petugas laboraturium yang menyadari terjadinya serangkaian kluster kasus. Kluster kasus adalahkelompok kasus penyakit atau peristiwa kesehatan lain yang terjadi dalm rentang waktu dantempat yang berdekatan. Didalam sautu kluster banyaknya kasus yang dapat atau tidak dapatmelebihi jumlah yang diperkirakan, umumnya jumlah yang diperkirakan tidak diketahui.Karenarate endemic penyakit nosokomial, cedera, dan kejadian yang merugikan lainnya berbeda untuk masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan , hanya ada sedikit criteria pasti untuk menentukankepada yang diperlukan upaya evaluasi pada suatu masalah yang potensial atau memulaiinvestigasi. Pada tahun 2005, Kementerian Kesehatan menetapkan strategi kerja yaitu:menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkanakses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, meningkatkansistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan, serta meningkatkan pembiayaan kesehatan. Namun strategi untuk surveilans belum berjalan dengan baik sehingga diperlukan banyak perbaikan agar tercapainya sistem surveilansyang efektif di Indonesia.Prioritas surveilans penyakit yang perlu dikembangkan adalah penyakit yang dapatdicegah dengan imunisasi, penyakit yang potensial menimbulkan wabah ataukejadian luar biasa, penyakit menular dan keracunan, demam berdarah dan demam berdarah dengue, malaria, penyakit-penyakit zoonosis antara lain antraks, rabies,leptospirosis, filariasis serta tuberkulosis, diare, tipus perut, kecacingan dan penyakit perut lainnya, kusta, frambusia, penyakit HIV/AIDS, penyakit menular seksual, pneumonia, termasuk penyakit pneumonia akut berat (severe

acuterespiratory syndrome), hipertensi, stroke dan penyakit jantung koroner, diabetesmellitus, neoplasma, penyakit paru obstuksi menahun, gangguan mental dangangguan kesehatan akibat kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai