Anda di halaman 1dari 2

1. Efek fotolistrik merupakan gejala terlepasnya elektron dari permukaan logam karena disinari gelombang elektromagnetik tertentu.

Syarat terjadinya efek fotolistrik adalah: a. panjang gelombang ambang sinar (datang) > panjang gelombang bahan b. frekuensi sinar (f) > frekuensi ambang bahan (fo) c. energi foton sinar (Ef) >energi ambang bahan (Wo) 2. Hasil pengamatan Lenard tahun 1902 dari eksprimen efek foto listrik adalah: a. kecepatan elektron (yang sebanding dengan energi kinetik elektron) yang lepas dari seng itu tidak bergantung kepada intensitas cahaya, tetapi hanya bergantung kepada frekuensi (atau panjang gelombang) sinar yang digunakan. b. Untuk suatu logam tertentu, tidak ada pancaran elektron jika panjang gelombang cahaya lebih besar dari suatu panjang gelombang tertentu. 3. Beberapa hasil eksperimen efek fotolistrik yang gagal dijelaskan oleh teori gelombang cahaya ( cahaya di anggap sebagai gelombang) adalah sebagai berikut: a. Tak satupun elektron dibebaskan dari pelat K ( ditunjukkan oleh arus nol pada galvanometer) ketika frekuensi cahaya yang digunakan lebih kecil dari pada frekuensi tertentu, yang disebut frekuensi ambang, f0, yang khas untuk setiap logam. Misalnya untuk aluminium (f0 = 9,84 10 14 Hz) dan untuk natrium ( f0 = 5,50 1014Hz). Hasil ini tidak dapat dijelaskan oleh teori gelombang cahaya yang memprediksi bahwa efek fotolistrik akan terjadi pada frekuensi berapapun asalkan intensitas cahayanya cukup besar. b. Jika frekuensi cahaya yang digunakan lebih besar dari pada frekuensi ambang f0, efek fotolistrik terjadi dan 1) Jumlah elektron foto yang dibebaskan ( ditunjukkan oleh arus melalui galvanometer) sebanding dengan intensitas cahaya. Ini dapat dijelaskan oleh teori gelombang cahaya, 2) Energi kinetik maksimum elektron- elektron foto tidak bergantung pada intensitas cahaya. Kejadian ini bertentangan dengan teori gelombang cahaya. c. Arus elektron elektron foto terjadi hampir secara spontan, bahkan untuk cahaya yang rendah intensitasnya. Selang waktu mulai logam disinari cahaya sampai permukaannya melepaskan elektron- elektron adalah berkisar 10-9 sekon 9 1 nonsekon). Dalam teori gelombang cahaya, elektron- elektron memerlukan selang waktu untuk menyerap yang cukup untuk membebaskan diri dari logam.

4. Penjelasan Einstein

a. Tak satupun elektron dibebaskan ketika frekuensi cahaya lebih kecil dari pada frekuensi tertentu. Ini seusai fakta bahwa energi foton cahaya E = hf haruslah lebih besar dari pada energi ambang W0 = hf0 agar elektron dibebaskan. Jika frekuensi foton lebih kecil dari pada energi ambang ( f < f0 ) maka energi foton lebih kecil daripada energi ambang , dan tak satupun dibebaskan, berapapun besar intensitas cahaya yang digunakan. b. Fakta bahwa energi kinetik maksimum, Ek, tidak bergantung pada intensitas cahaya. Ketika intensitas cahaya digandakan, jumlah foton menjadi dua kali, yang berarti menggandakan jumlah elektron foto. Namun, energi kinetik maksimum elektron foto, ( hf W0) hanya bergantung pada frekuensi cahaya, f, dan energi ambang, W 0, dan tidak bergantung pada intensitas cahaya. c. Fakta bahwa elektron- elektron foto terjadi hampir secara spontan adalah sesuai dengan teori partikel cahaya, yaitu energi datang dalam paket- paket kecil dan terjadi interaksi satu- satu antara foton dan elektron( satu foton hanya berinteraksi dengan satu elektron). Ini sangat berbeda jika energi foton didistribusikan secara kontinu melalui daerah yang luas seperti dalam konsep gelombang cahaya. 5. Intesitas cahaya adalah flux cahaya atau daya yang dipancarkan oleh suatu cahaya persatuan sudut ruang yang dipancarkan kesuatu arah tertentu. 6. Intensitas cahaya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak sumber cahaya ke permuakaan yang dikenai oleh cahaya tersebut. Jika daya yang dipancarkan oleh suatu cahaya yang masuk pada permukaan itu semakin redup atau semakin kecil maka sumber cahaya sedang menjauhi permukaan. 7.

Anda mungkin juga menyukai