Anda di halaman 1dari 6

PRIORITAS MASALAH Skoring Prioritas Masalah 1 Bobot Kriteria (B) (1-10) 1) Kesadaran masyarakat terhadap masalah di lingkungannya.

2) Motivasi masyarakat untuk memecahkan masalah. 3) Kemampuan masyarakat untuk menyelesaikan masalah keperawatan. 4) Keberadaan ahli 8 8 64 7 7 6 8 Kurang pengetahuan siswi Pondok Pesantren Al-Falah Puteri mengenai Masalah Skala (S) (1-10) 8 Dismenore banyak dikeluhkan oleh para siswi di Pesantren Al Falah Putri. Bila keadaan ini tidak segera di atasi maka akan terus terjadi peningkatan dismenore pada 6 siswi. Penyelesaian masalah dapat 36 Rasional Peringkat Masalah (BxS) 64

penatalaksanaan dismenore berhubungan kurangnya informasi dengan

dikurangi. Masalah ini dapat dicegah bila pihak sekolah sadar terhadap pentingnya penyuluhan kesehatan dan juga adanya pelatihan berupa penatalaksanaan nyeri haid. Keadaan ini dapat diatasi jika adanya program pembinaan dan pengajaran 49

bagaimana pentingnya menjaga kesehatan

dalam menyelesaikan masalah keperawatan. 5) Adanya hambatanhambatan dalam 6 6 36

menyelesaikan masalah. 6) Waktu yang 7 7 49

diperlukan untuk menyelesaikan masalah Total 298

Skoring Prioritas Masalah 2 Bobot Kriteria (B) (1-10) 1) Kesadaran masyarakat terhadap masalah di lingkungannya. 2) Motivasi masyarakat untuk memecahkan masalah. 3) Kemampuan masyarakat untuk menyelesaikan masalah keperawatan. 4) Keberadaan dalam ahli 8 8 7 5 7 Risiko peningkatan terjadinya penyakit Masalah Skala (S) (1-10) 7 Bila keadaan ini tidak segera di atasi maka akan terus terjadi peningkatan angka kejadian penyakit berbasis lingkungan yaitu diare dan penyakit kulit pada siswi. 5 Penyelesaian masalah dapat dikurangi 25 Rasional Peringkat Masalah (BxS) 49

berbasis lingkungan : diare dan penyakit kulit (gatalgatal) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

tetapi bertahap karena tidak mudah untuk mengubah perilaku siswi yang dalam kasus ini adalah permasalahan kesadaran untuk 7 selalu memperhatikan kesehatan dengan baik dan benar. Masalah ini dapat dicegah bila pihak pondok pesantren sadar terhadap pentingnya penyuluhan kesehatan kulit, diare pada siswi nya. Keadaan ini dapat diatasi jika adanya program pembinaan dan pengajaran bagaimana pentingnya menjaga 64 49

mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

menyelesaikan masalah keperawatan. 5) Adanya hambatanhambatan dalam 7 7

kesehatan dan kebersihan lingkungan yang benar.

49

menyelesaikan masalah. 6) Waktu yang 49 7 7

diperlukan untuk menyelesaikan masalah Total

285

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Kurang pengetahuan siswi Pondok Pesantren Al-Falah Puteri mengenai penatalaksanaan dismenore berhubungan dengan kurangnya informasi, ditandai dengan: Berdasarkan angket didapatkan hasil bahwa semua siswa di Pesantren Al Falah Putri sudah mengalami mernstruasi 80 orang dengan persentase sebanyak 100%. Berdasarkan angket didapatkan hasil bahwa siswa di Pesantren Al Falah Putri yang mengalami dismenorrhea 56 orang dengan persentase sebanyak 70%. Berdasarkan angket didapatkan hasil bahwa siswa di Pesantren Al Falah Putri belum pernah mengikuti jenis pelatihan dan keterampilan penatalaksanaan dismenore dengan presentase 0%. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa di Pesantren Al Falah Putri, mereka mengatakan banyak yang mengalami nyeri haid, namun belum tau cara penanganaan yang benar.

2. Risiko terjadinya peningkatan penyakit berbasis lingkungan : diare dan penyakit kulit (gatal-gatal) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), ditandai dengan: Berdasarkan angket didapatkan hasil bahwa siswa di Pesantren Al Falah Putri yang pernah mendapatkan tema informasi kesehatan Lingkungan Bersih dan Sehat yang dilakukan oleh petugas kesehatan sebesar 35 orang dengan presentase 58,3%. Berdasarkan angket didapatkan hasil bahwa angka kesakitan siswa dalam setahun terakhir di Pesantren Al Falah Putri dengan jumlah 68 orang dengan presentasi sebesar 85%. Berdasarkan angket didapatkan hasil bahwa Penyakit menular (Diare, malaria, DBD) yang dialami siswa di Pesantren Al Falah Putri adalah 19 orang dengan persentase sebanyak 25%. Sumber air berasal dari air sumur yang ada di setiap kamar mandi. Air tersebut dikumpulkan dalam sebuah bak mandi besar dengan ukuran 2 m x 3 m atau luas 6 m2. Kebersihan kamar mandi tidak sama, ada kamar mandi yang tampak bersih dan ada kamar mandi yang tampak berantakan. Berdasarkan angket didapatkan hasil bahwa jenis penyakit yang dialami siswa di Pesantren Al Falah Putri paling banyak adalah Penyakit Kulit 31 orang dengan persentase sebanyak 37,5%.

Berdasarkan hasil observasi sumber air berasal dari air sumur yang ada disetiap kamar mandi. Air dalam bak mandi digunakan untuk mandi dan mencuci. Berdasarkan hasil observasi, air minum yang digunakan berasal dari pengisisan air isi ulang yang telah disediakan oleh pihak Pondok Pesantren Al Falah Puteri. Berdasarkan hasil wawancara dengan Siswi, mereka mengatakan bahwa belum terlalu mengetahui tentang diare. Berdasarkan hasil wawancara dengan Siswi, mereka mengatakan banyak siswi di Popes Al Falah Puteri yang mengalami diare. Berdasarkan hasil wawancara dengan Siswi, mereka mengatakan bahwa banyak siswi yang belum mengetahui tentang penatalaksanaan penyakit kulit seperti gatal-gatal.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Siswi, mereka mengatakan banyak siswi di Ponpes

Al Falah Puteri yang mengalami gatal-gatal di kulit.

Anda mungkin juga menyukai