Anda di halaman 1dari 5

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KALIJAYA - CIKARANG BEKASI BARAT Lions Jakarta Monas, memprakarsai membentuk model pemberdayaan masyarakat

di Desa Desa Kalijaya Cikarang Bekasi Barat. Mereka melakukan survey, sosialisasi program dan selanjutnya tanpa memakan waktu yang lama dilakukan implementasi program. 5 Pilar utama Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan adalah : 1. Pembinaan Iman, Taqwa dan Budi Pekerti 2. Pendidikan anak usia dini 3. Sanitasi dan Kesehatan Masyarakat 4. Usaha Ekonomi Produktif bagi kaum Perempuan 5. Pembinaan Remaja /Karang Taruna Pencanangan program pada tanggal 19 April 2008 sekaligus peresmian pemakaian tempat mandi cuci dan kakus (MCK) masyarakat. Menggunakan MCK dan penggunaan air bersih adalah awal dimulainya pemberian motivasi untuk memelihara kesehatan, dan mencegah timbulnya penyakit. Langkah selanjutnya adalah ; pemeriksaan kesehatan dan pengobatan bagi anak balita, ibu hamil dan lansia pada tanggal 30 Agustus 2008. Apabila ada masyarakat yang membutuhkan pelayanan rujukan, maka Lions Club akan membantu memfasilitasinya, contoh operasi katarak maupun operasi bibir sumbing (secara gratis). Pada bulan September 2008 akan dimulai pembangunan sarana prasarana Taman Balita Sejahtera (TBS), jumlah anak balita yang mencapai + 150 anak, akan mendapatkan pelayanan permainan edukatif, pemberian makanan tambahan, sosialisasi dan penanaman budi pekerti. Pada bulan Oktober - Nopember 2008, dimulailah pelatihan bagi ibu-ibu sesuai bakat, minat dan kemampuan untuk membentuk kelompok usaha. Program

pemberdayaan dilakukan dalam waktu 10 tahun, dengan tahapan program yang jelas dan pencapaian program yang selalu termonitor. Dalam rangka menjalin kemitraan dengan berbagai pihak Lions Club Jakarta Monas mengajak masyarakat luas dan Instansi untuk dapat membantu sebagai donatur maupun sebagai pekerja sosial dan relawan. Dalam kaitan ini Depsos pada tahun 2008 akan membantu biaya operasional Taman Balita Sejahtera, sedangkan Yayasan Dharmais akan membantu dalam pengembangan masyarakat.

Hasil Pengamatan Pada kasus diatas, pemberdayaan yang dilakukan digerakan oleh organisasi masyarakat (Lions Jakarta Monas). Organisasi tersebut merupakan salah satu organisasi masyarakat yang bergerak dalam bidang pemberdayaan, seperti penyuluhan, pengabdian kepada masyarakat dan perawatan untuk penyandang tuna netra dan tuna rungu. Selain itu mereka juga memiliki program lainnya yang menunjang kota seperti program kelestarian lingkungan, hubungan internasional dan pengembangan dan pembinaan remaja. Lions Jakarta Monas merupakan organisasi / club yang memiliki proyek pengabdian masyarakat seperti 7 pilar tersebut yang telah disebutkan tadi. Setiap anggotanya berkewajiban mengikuti minimal 1 proyek dari salah satu 7 pilar tersebut. Dari kasus ini, LJM (Lions Jakarta Monas) merupakan fasilitator dan penggerak dalam memberdayakan masyarakat di Bekasi Barat. Tentu saja proses pemberdayaan ini memakan waktu yang cukup lama. Dalam proses ini, mereka menyimpulkan tahapan proses pada 3 tahapan besar, yaitu: 1. Dialogue Dialog merupakan langkah awal dan paling penting dalam proses pemberdayaan. Pada proses ini, hal yang diutamakan adalah saling mengenal. Dari saling mengenal, maka akan timbul rasa saling percaya, kerja sama dan
2

penentuan arah pemberdayaan masyarakat. Semua dijalani bertahap hingga pada akhirnya masyarakat mulai sadar akan pentingnya program yang telah mereka jalankan 2. Discovery Hal ini merupakan penemukenalan suatu program pemberdayaan pada objek pemberdayaan. Ini merupakan tahap yang rumit dan mungkin memerlukan waktu lama. Contohnya program pengelompokan dan pelatihan minat bakat untuk para ibu sesuai dengan kemampuannya. Mereka memerlukan waktu 10 tahun karena hal tersebut sedikit rumit. Tidak sedikit dari mereka yang harus dikembangkan kemampuannya oleh Lions Jakarta Monas. Banyak bidang yang harus mereka satukan atau diperkecil guna meningkatkan efisiensi. Selain itu, discovery merupakan tahapan dimana penemukenalan ini dapat merubah total adat yang sudah dianut oleh warga yang merujuk pada program pemberdayaan tersebut. Hal ini memerlukan komunikasi yang baik, guna warga mengerti akan penting pemberdayaan tersebut. Hal ini perlu mengenal perilaku masyarakat sebagai objek pemberdayaan. 3. Development Pada tahapan ini, Lions Jakarta Monas sudah harus memfokuskan masyarakat untuk berdaya dan bergerak sesuai dengan program yang telah diperkenalkannya. Pada tahapan ini, mereka hanya perlu mengawasi, karena masyarakat sudah menyatukan pemikirannya dengan program pemberdayaan yang telah organisasi tersebut buat. Tahapan ini lebih ringan dari pada tahapan-tahapan sebelumnya karena tahapan ini pada intinya hanya perlu pengawasan dan pengarahan. Dari 3 tahapan tersebut, selanjutnya mereka menganalisis feed back atau timbal balik dari masyarakat. Apakah mereka sepenuhnya menerima program baru, apakah mereka nyaman dan segala aspek timbal balik lainnya. Hubungan timbal balik ini didasari pada pengenalan program baru oleh Lions Jakarta Monas

yang ditantang atau kurang dimengerti oleh masyarakat. Hubungan ini juga dapat berupa masyarakat yang mengaku nyaman atas adanya program pemberdayaan. Kenyamanan masyarakat ini lah yang menjadi patokan kesuksesan program pemberdayaan masyarakat. Apa yang dilakukan Lions Club Jakarta Monas, hendaknya menjadi inspirasi bagi kita untuk selalu berbuat yang terbaik bagi lingkungan kita, masyarakat kita dan bangsa kita. Pemberdayaan yang dilakukan tidak sekedar berupa wacana apalagi kepentingan politis, tapi implementasi nyata yang sesungguhnya mudah dilakukan apabila kita niatkan, dan kerja nyata mewujudkannya.

Daftar Pustaka http://nadhia-soraya.blogspot.com/2012/06/proses-pemberdayaan-masyarakatdalam.html (Diakses pada tanggal 10 September 2013) lionsclubjakartamonas.blogspot.com (Diakses pada tanggal 10 September 2013) http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=802 (Diakses pada tanggal 10 September 2013)

Anda mungkin juga menyukai