Manajemen Sumber Daya Manusia (Jepa)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

JENIS USAHA/INDUSTRI TRADISIONAL

STIE YAPMAN MAJENE T.A. 2011/2012 KELAS F3

INDUSTRI RUMAH TANGGA TRADISIONAL

JEPA MANDAR

RUMUSAN

MASALAH Dalam makalah ini akan dibahas Jenis Perusahaan rumah tangga yang bergerak dibidang tradisional diantaranya :

Perolehan Bahan Baku Bahan Baku Pengolahan Distribusi Masalah Usaha Tradisional Dampak dan Solusi.

A. Perolehan Bahan Baku


Bahan baku pembuatan dari pada Industri Tradisional ini sudah sangat akrab dengan kita serta sudah bukan hal yang asing ditelinga kita bahkan terkadang begitu melimpah jumlahnya, begitu mudah untuk dijumpai, bahan baku tersebut dapat kita temukan/dapatkan diantranya di :

Pasar

Kebun

Petani

B. Bahan Baku

Sepanjang sejarah perkembangannya, bahan baku dari pada jenis Industri Tradisional ini tidak pernah mengalami perubahan bahan baku, bahan baku utama tersebut berupa :

Manihot esculenta,
(Ubi Kayu)

COCOS NUCIFERA,
(Kelapa)

C. Pengolahan
Pengelohan Jepa dikategorikan masih sangat tradisional dan sederhana bahkan tertinggal dimasa yang sudah mengundulkan kecanggihan teknologi, Jepa masih diolah secara manual menggunakan parut (pikellu), tungku dari tanah liat, arang dan unsur yang tak kalah penting adalah belanga ukuran mini dari tanah lait (PangJepangan).

Bumi, planet tempat manusia bermukim telah berumur kurang lebih 4,6 milyar tahun dan manusia mulai muncul dipermukaan tidak lebih dari satu juta tahun yang lalu. Kemampuan menulis dan membaca telah ada sejak 6.000 tahun yang lalu. Pertanian mungkin sedikit lebih tua, tetapi tidak lebih tua dari itu. Ilmu pengetahuan telah mengubah sejarah selama 300 tahun, tetapi sebagai landasan teknologi yang mempunyai hubungan langsung dengan perekonomian, baru berumur 150 tahun. Kenyataan ini menunjukkan betapa cepat perkembangan ilmu pengetahuan dan betapa sangat menakjubkan, bahkan menjadi suatu yang perlu direnungkan secara mendalam. Selama beratus-ratus tahun, bahkan beberapa ribu tahun kuda merupakan alat transpor paling cepat. Namun, dalam satu generasi, manusia modern berhasil

D. Distribusi

E. Masalah Industri TradisionalRumah Tangga ( Jepa) Implikasi dari perkembangan masyarakat industri ke masyarakat informasi mempengaruhi bidang sosial, ekonomi, politik dan budaya. Negara berkembang harus mempersiapkan diri menghadapi kecenderungan-kecenderungan yang akan terjadi, seperti yang dikatakan oleh futuris John Naisbit di dalam Megatrends bahwa dunia menghadapi 10 maha kecenderungan sebagai berikut :

Peralihan ke teknologi tinggi yang jauh lebih canggih daripada teknologi sebelumnya Peralihan dari perekonomian yang bersifat nasionalistis ke arah perekonomian yang bersifat global Peralihan dari pandangan yang berorientasi pad jangka pendek ke jangka panjang Peralihan dari sistem yang bersifat sentralisasi ke yang bersifat desentralisasi Peralihan dari institusional help ke self help Perubahan dari representatif democracy ke participatory democracy Perubahan dari hubungan kerja yang berpola hierarkis ke arah pola networking Peralihan dari pilihan either/or menjadi

Di Indonesia Umum dan khusus di Majene berpuluh-puluh tahun silam perubahan dari pada Industri ini tak mengalami perubahan yang lebih baik bahkan orang Mandar sendiri terkadang tersipu malu untuk menyebutkan nama dari produk bersejarah ini. Masalahmasalah yang dihadapi dari pada industri ini Rendahnya tingkat pendidikan diantaranya : Tingkat pendidikan mempengaruhi pengetahuannya untuk bagaimana pola seseorang berfikir, mengelolah dan menjual hasil produknya.

Rendahnya Nilai Jual

Nilai jual yang tergolong begitu rendah berpengaruh pada penghasilan yang diterima.

Ketersediaan bahan baku

Bahan baku merupakan faktor penentu dari pada kelangsungan industri ini.

Ketergantungan pengelolahan secara manual

Secra filosofis para pembuat Jepa beranggapan "Jepa tidak akan sama rasa dan kualitasnya jika tidak diolah secara manual".

kesuksesan dalam bidang transportasi yang merupakan unsur penting dalam pendistribusian dari pada hasil produksi, Jepa dari beberapa tahun silam tak jua mengalami kebangkitan dari tidur yang panjang pendistribusian Jepa masih tetap sama dari waktiu ke waktu yaitu masih mengandalkan kemampuan alami yang dimiliki manusia dan tempat penditribusiaannya punt tak jua mengalami perubahan selain didistribusikan ke pasar tradisional pasar.

Teknologi.

Belum

adanya sistem atau alat yang bisa mengengolalah Jepa secara canggih, sehingga Jepa belum mampu masuk ke pasar modern.
Distribusi

dan rendahnya pembelian masyarakat

Pendistribusian Jepa masih terkendala dengan rendahnya nilai beli masyarakat.


Kreativitas

yang rendah

Bila dibandingkan dengan makanan tradisioanal didaerah lain telah banyak ragam bentuk dan rasa serta aroma makanan tersebut, lalu bagaimana dengan Jepa ?

Melihat masalah yang dihadapi diatas maka dampaknya sangat terlihat jelas diantaranya : Jepa hanya dikenal sebagai makanan tradisional. Jepa hanya dipasarkan pada wilayah Majene. Jepa hanya terdiri dari satu macam rasa, bentuk dan aroma maka tak heran jika bebrapa tahun kedepan masyarkat akan bosan dengan jepa. Penghasilan yang diteima tidak mengalami peningkatan. Berkurangnya daya beli masyarakat. Berkurang industri rumah tangga tradisioanl yang menjalankan usaha ini. Minimnya modal. Angka putus sekolah angka bertambah, dan Jumlah pengganguran akan bertambah.

F. Dampak

G. Solusi

Pemerintah memberikan pelatihan dan modal untuk menungjang perkembangan Industri ini. Menciptakan alat yang mengelolah Jepa secara msssal. Menghilangkan kepercayaan masyarakat yang melekat pada pengelolahan Industri ini. Berkreativitas lebih agar Industri ini lebih dikenal di masyarakat Nasional dan Internasional. Dibangun sistem pengelohan yang baik.

Sekian dan terima kasih

Majene, 15 Januari 2012

Anda mungkin juga menyukai