Muhammad Ikhwan Rizki, S.Farm., Apt D3-Analis Farmasi dan Makanan FMIPA Unlam
Referensi
Carey, F.A. 2000. Organic Chemistry Chapter 20-27. The McGraw-Hill
Companies. United States. Hart, H., Craine, L., Hart, D., 2003, Organic Chemistry: A Short Course, Eleventh Edition, Houghton Mifflin Company, USA. Fessenden and Fessenden, 1986, Organic Chemistry, Third Edition, Wardworth Inc Belmont, California. Sarker, S. and Nahar, L., 2007, Chemistry for Pharmacy Students: General, Organic, and Natural Product Chemistry, John Wiley & Sons Ltd, Chichester, England. Martindale, 2009. The Extra Pharmacpoeia Evaluated Information on The Worlds Drug and Medicines 33rdedition. Pharmacheutical Press. United States Wade, J.R. 2003.Organic Chemistry. The McGraw-Hill Companies. Unites States. Wilbraham, A.C & Matta, M.S. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Penerbit ITB. Bandung
Pendahuluan
Eter
anastetik umum cairan starter mobil terkandung di dalam: Antibiotik alami monensin (Streptomyces cinnamonensis) Feromon disparlur tetrahidrokanabinol (THC) bahan aktif dalam marijuana berupa eter siklik
Pendahuluan (2)
Eter sintetik
aditif bensin MTBE (methil tertier buthyl ether) etilena oksida prekursor industri untuk etilena glikol antibeku; bahan baku pembuatan poliester
HH H3C HOH2C OH
H3 C
Tetrahidrokanabinol (THC)
H3C
OCH3 CO2H
CH3
H3C
Picture from J. Clayden, 2000, Organic Chemistry, page 33 m.ikhwan.rizki@gmail.com ikhwanrizki87@yahoo.com Twitter: @ikhwanrizki1987
Pengertian
Eter adalah suatu senyawa dengan dua gugus
Rumus umum:
R'
R = alkil, aril, vinilik R dan R bisa sama atau berbeda O bisa merupakan bagian dari rantai terbuka atau cincin
m.ikhwan.rizki@gmail.com ikhwanrizki87@yahoo.com Twitter: @ikhwanrizki1987
yang terikat pada atom oksigen (aril, alkil atau vinilik), dengan urutan abjad, dan diikuti dengan kata eter
H3CH2C
CH3
H3CH2C
Dietil eter
CH2
O difenil eter
Siklopropil fenil eter
H3CO
OCH3
OCH3 trans-2-metoksisikloheksanol
p-dimetoksibenzena
OCH3
H3CO
OCH3
m.ikhwan.rizki@gmail.com ikhwanrizki87@yahoo.com Twitter: @ikhwanrizki1987
1,3,5-trimetoksibenzena
Struktur Eter
Eter dapat dianggap sebagai turunan organik air
dengan air.
Sudut ikatan R O R mendekati sudut ikatan tetrahedral yaitu 112 pada dimetil eter (sudut ikatan tetrahedral H C H 109,5) Atom oksigen terhibridisasi sp3
Sifat Fisika
Senyawa tidak berwarna dengan bau
agak enak yang khas Titik didih lebih rendah daripada alkohol dengan jumlah atom karbon yang sama Pada kenyataannya, eter memiliki titik didih yang hampir sama dengan hidrokarbon padanannya dimana gugus CH2 menggantikan oksigen eter
m.ikhwan.rizki@gmail.com ikhwanrizki87@yahoo.com Twitter: @ikhwanrizki1987
74 74 72
Sumber: Hart H., Craine, L.E., Hart, D.J., 2003, Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat, hal. 251
Sifat Fisika
Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan
hidrogen dengan sesamanya karena tidak ada ikatan O H. Molekul eter dapat membentuk ikatan hidrogen dengan alkohol.
O R
O R
m.ikhwan.rizki@gmail.com ikhwanrizki87@yahoo.com Twitter: @ikhwanrizki1987
Sifat Kimia
Eter merupakan senyawa yang relatif inert. Fakta: kebanyakan senyawa organik larut eter dan eter bersifat inert pelarut yang baik untuk reaksi organik Eter tidak bereaksi dengan asam encer, basa
encer, zat pengoksidasi dan pereduksi yang umum. Eter tidak bereaksi dengan natrium logam sifat yang membedakan eter dengan alkohol Eter mudah terbakar
m.ikhwan.rizki@gmail.com ikhwanrizki87@yahoo.com Twitter: @ikhwanrizki1987
Sifat Kimia
Beberapa eter bereaksi secara perlahan dengan
Sifat Kimia
diisopropyl ether
tetrahydrofuran
rendah seperti diisopropil eter dan tetrahidrofuran bersifat sangat eksplosif dan sangat berbahaya meskipun dalam jumlah yang sangat kecil Eter merupakan solvent yang berbahaya karena sensitivitasnya terhadap udara, mudah menguap dan mudah terbakar Eter merupakan pelarut yang sangat berguna di laboratorium tetapi harus diperlakukan secara hati-hati.
m.ikhwan.rizki@gmail.com ikhwanrizki87@yahoo.com Twitter: @ikhwanrizki1987
Pembuatan Eter
Dietil eter dan eter simetrik lain dibuat dari etanol
Metode alkohol-asam sulfat digunakan untuk sintesis eter simetrik dari alkohol primer di industri
Langkah 1: alkohol direaksikan dengan logam reaktif (Na atau K) atau hidrida logam menjadi bentuk alkoksida Langkah 2: penggantian SN2 berlangsung antara alkoksida dan alkil halida