Anda di halaman 1dari 6

Tugas Kelompok PSTI

Dosen Pembimbing Novriyanto, ST., M.Sc

RESUME ARTIKEL PERUSAHAAN

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk matakuliah Perencanaan Strategi Teknologi Informasi

Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim 2011/2012

1. PT. A B C
ABC adalah perusahaan multinasional nomor satu di dunia yang bergerak dibidang jasa perminyakan yang menyediakan jasa teknologi, solusi informasi dan project manajemen yang akan mengoptimalkan semua hal yang berhubungan dengan industry minyak dan gas. Perusahaan ini didirikan oleh dua bersaudara Conrad dan Marcel pada tahun 1926 yang menciptakan wireline logging sebagai teknik untuk menghasilkan data pada sumur minyak dan gas. Perusahaan mempunyai dua bisnis segment, yang pertama oilfield services menyuplai produk dan jasa untuk melakukan drilling, well cementing and stimulation, well completions and consulting, software, information management dan IT Infrasutructure. Yang kedua adalah WG, perusahaan seismic terbesar yang memberikan jasa data proses untuk memperlancar proses pencarian minyak. Berkantor pusat di Paris dan mempunyai dua kantor regional yaitu di Dubai (Asia)dan Houston (AmerikaSerikat). 1. Oilfield services Oilfield services memadukan keunggulan teknologi tinggi disetiap pekerjaannya. Di dalam oilfield services ini terdapat berbagai macam segmen bisnis yang mendukung kegiatan satu dengan lainnya yaitu: a. SIS dan DCS adalah teknologi data consulting yang kegiatannya adalah menginterpretasi data untuk mengetahui kandungan minyak yang ada di suatu wilayah tertentu. b. Wireline logging adalah teknologi yang digunakan untuk mengetahui suatu wilayah apakah adapotensi minyak atau tidak. c. Well testing adalah suatu teknologi untuk menganalisa apakah di sumur yang ada potensi minyaknya mengandung minyak yang bagus dan dapat di produksi. Teknologi lainnya adalah Well services dan Drilling.

2. WG Business WG bergerak dibidang seismic di daerah upstream. Seismic adalah data acquisition, salah satu teknologi untuk membantu kontraktor minyak menemukan

daerah yang berpotensi minyak.WG lebih banyak digunakan pada sumur di tengah laut (off shore). Karena tidak banyak perusahaan sejenis di seluruh dunia maka WG menjadi salah satu segmen bisnis terpenting di Schlumberger. Teknologinya adalah: Land Seismic Provides comprehensive resources for seismic dataacquisition on land and across shallow water transition zone. Marine Seismic provides industry standard marine seismic acquisitionand processing systems as well as a unique industry leading, fullycaliberated single sensor marine. Multi client services supplies high quality seismic data from the multiclient library, including industry-leading Q technology data. Reservoir Services provides people, tools and technology to helpcustomers capture the benefits of a completely integrated approach tolocating, defining and monitoring the reservoir. Data processing offers extensive seismoc data processing centers forcomplex data processing projects. Ada empat competitive advantage yang ditawarkan oleh PT. ABC, yaitu: 1. Beroperasi lebih dari 75 tahun sehingga mempunyai kompetensi yang lebih untuk bidang eksplorasi dan produksi perminyakan. 2. Mempunyai komitmen untuk terus berinovasi dalam teknologi dengan membuat lebih dari 23 research center. 3. Telah beroperasi di lebih dari 80 negara dengan kemampuan dan kredibilitas yang tinggi dan diakui di seluruh dunia. 4. Komitmen untuk selalu memberikan jasa yang terbaik untuk semua pelanggannya di manapun dan kapanpun. Misi dari PT. ABC adalah menjadi perusahaan nomor satu di bidang jasa kontraktor perminyakan yang memberikan pelayanan dengan teknologi paling mutakhir, solusi informasi dan manajemen proyek dengan tujuan untuk memaksimalkan jasa yang diberikan kepada para pelanggan.

2. PT. Anugerah Argon Medica (AAM)


Penerapan TI (Teknologi Informasi) disuatu Organisasi. Contoh: di PT. Anugerah Argon Medica (AAM). Penerapan teknologi informasi pada tiap perusahaan atau organisasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda, tapi pada dasarnya penerapan TI pada suatu organisasi adalah guna mendukung kepentingan usahanya. Namun sebenarnya hal terpenting yang perlu dicatat, dalam menghadapi kondisi sekarang ini, dimana persaingan dan fluktuasi dunia bisnis yang tinggi, perlu ditanamkan bahwa penerapan TI bukan hanya berperan sebatas support tools saja, tetapi TI juga merupakan strategic tools, dimana berarti lebih luas terhadap kebijakan dan tujuantujuan penerapan TI diperusahaan tsb yang cukup jelas. Penerapan TI di perusahaan distribusi farmasi PT Anugrah Argon Medica (AAM), telah membawa dampak positif bagi perusahaan tsb. AAM mulai memetik hasil dari investasi teknologi informasi-nya, terbukti dengan makin bersinarnya tolok ukur kinerja bisnis AAM yang makin bersinar terang. Dengan penurunan biaya usaha, tapi tingkat pelayanan membaik, kepuasan pelanggan meningkat, dan omzetpun melonjak tinggi, bahkan didapati pada beberapa waktu terakhir, bisnis AAM naik sampai Rp 300 miliar. Prestasi yang diraih AAM ini sangat mengejutkan, mengingat dalam kondisi sulit seperti sekarang ini, bisnis AAM justru bergerak lincah dan AAM berhasil menyabet dua penghargaan dalam ajang Indonesia E-Company Award 2006, yang didukung penuh oleh XL Business Solution. Yaitu, Terbaik satu untuk kategori Distribusi, Ritel & Logistik, serta penghargaan khusus Terbaik dalam IT Performance Improvement. Dengan keberhasilan yang diperlihatkan, mampu membuktikan bahwa penerapan TI di AAM sangat mendukung kinerja bisnis suatu perusahaan, dimana Inovasi TI sebagai kunci sukses serta faktor penting. Inovasi bukan berarti harus rumit, yang terpenting bisa menjawab kebutuhan bisnisnya. Inovasi dan bisnis saling terkait dan mempengaruhi. Inovasi TI membantu perusahaan membangun proses bisnis lebih baik. Sifat inovasi tak perlu rumit, inovasi sederhana pun mampu memberikan perbaikan bagi kinerja perusahaan, selama sifatnya yang bisa dimanfaatkan menjadi nilai tambah pada bisnis. AAM memanfaatkan TI guna meningkatkan pelayanan dan membaca kondisi pasar. Pengontrolan stok lebih efisien, aktivitas distribusi produk yang tepat sasaran sesuai target pasar, yang akhirnya dapat mengurangi modal kerja. Kecenderungan untuk melihat kondisi pasar hanya berdasar total nilai penjualan, jenis produk, dan unit barang, beralih, yaitu dengan menambahkan

instrument TI sebagai alat yang mampu memperlihatkan kondisi penjualan secara lebih, sampai pada kanal-kanal penjualan, seperti rumah sakit, apotek atau toko obat. Keseragaman informasi dan cara pandang terhadap data yang diperoleh principal dan distributorpun tercipta, dengan penerapan sistem yang terintegrasi tentunya. Hal ini akhirnya membantu principal membangun strategi untuk mengantisipasi dinamika pasar kemasa depan. Hasilnya, tentu saja bisa ditarik kesimpulan penerapan TI sudah menjadi bagian penting dalam AAM, guna proses bisnisnya. Memang investasi yang dilakukan AAM dalam penerapan TI, bukan hal yang murah, jutaan dolar AS dikeluarkan guna infrastruktur TI-nya serta untuk mengadopsi berbagai aplikasi solusi terbaru Sistem Enterprise Resources Planning (ERP), misalnya, AAM terapkan sebagai pondasi dasar pengembangan TI. Agar lebih komplet, diterapkan juga berbagai sistem aplikasi, seperti Customer Relationship Management (CRM) dan Business Intelligence. Pemanfaatan TI adalah syarat menuju best practice dalam pengelolaan bisnis. Keuntungan penerapan TI pada perusahaan sangatlah banyak: TI menciptakan sebuah keunggulan kompetitif bagi perusahaan dibanding para pesaingnya. Kecanggihan TI merupakan kekuatan paling penting yang mengubah pasar dunia dan perusahaan bergantung pada TI untuk menghubungkan dan mengelola operasional secara global. Kedepan TI akan memegang peranan penting dalam mengelola operasional perusahaan yang makin kompleks dan mengglobal. Dimana TI membantu perusahaan meningkatkan daya saing terhadap munculnya pesaing-pesaing baru. Namun yang tidak terlupakan, terkadang penerapan TI gagal menjadi nilai lebih yang optimum bagi perusahaan penerap. Maka disini sebuah perusahaan seharusnya lebih mampu lagi untuk mengetahui apa-apa saja yang sebenarnya dibutuhkan dan diadopsi perusahaan, penerapan TI disarankan bukan saja karena tren atau sekedar ikut-ikutan tapi lebih sebagai melakukan inovasi TI secara mindful. Berarti, membangun inovasi TI benar-benar berdasar kebutuhan dan kondisi perusahaan dan lebih menekankan pada aspek keselarasan dengan tujuan bisnis yang ingin dicapai. Atau dikatakan kita sebagai orang yang akan memutuskan penerapan TI, dapat lebih bijak mengadopsi dan megambil sebuahnkeputusan berdasar kebutuhan yang sesuai. Yang perlu disiasati lagi, pada saat banyak perusahaan menerapkan best practice, apa cara yang

dapat dilakukan suatu perusahaan agar mampu lebih unggul dari pesaingnya. Yaitu hal yang tidak bisa disaingi adalah kesatuan dan kinerja organisasinya sendiri. Dalam hal ini TI merupakan suatu alat atau tools, sehingga arah dan tujuan bisnislah yang tetap menjadi nahkoda, yang berarti seberapa kemampuan para eksekutif puncak mendayagunakan inovasi TI sebagai pencipta terobosan baru dalam dunia bisnis. Struktur organisasi bisnis yang baik dengan proses manajemen yang baik adalah kunci sukses keberhasilan penerapan TI tsb. Tidak terlupakan, bagaimana faktor leadership menjadi tantangan sekaligus hambatan pada banyak perusahaan. Dimana terkadang eksekutif puncak tak memiliki visi terhadap investasi TI-nya. Keselarasan antara visi dan tujuan investari yang tidak congruen, sehingga seharusnya didapati goal congruen antara keduanya dahulu. Jadi, para pemimpin disini harus lebih dahulu dapat menerjemahkan arah perusahaan yang ingin dicapai: apakah bertujuan menjadi low cost provider, customer service oriented, atau unggul dalam produk. Setelah itu, barulah menjatuhkan pilihan TI-nya. Adapun kendala penerapan TI pada perusahaan di Indonesia, adalah sbb:

Permasalahan biaya, dimana Inovasi TI menyedot biaya cukup besar. Ini mengingat siklus produk TI relatif pendek. Setiap saat perusahaan harus meningkatkan kapasitas sistemnya untuk memenuhi kebutuhan pasar. Masih rendahnya kemampuan para eksekutif puncak menciptakan nilai tambah dari investasi TI, yang berarti penting mengetahui kebutuhan TI pada bisnisnya, apakah bisnis yang dilakukan benar-benar membutuhkan inovasi TI tsb. Masih rendahnya kesadaran individu dalam organisasi untuk mengambil keputusan berubah untuk memutuskan penerapan TI diperusahaan, karena masih berpikir TI rumit dan sulit penerapan dan perawatannya. Menyikapi hal-hal diatas (dikutip dari Sidharta Sidik, chief information officer PT. Charoen Pokphand Indonesia), perusahaan paling sedikit mampu melakukan tiga langkah penting berikut: Pertama, selalu meningkatkan kapasitas teknologi yang dipakai. Kedua, melakukan benchmarking dengan perusahaan yang memiliki TI lebih maju. Ketiga, TI bukan bicara merek. Justru masalah SDM-lah yang sering menjadi faktor krusial pada banyak perusahaan. Maka, membangun organisasi bisnis yang bisa mendidik dan menghasilkan orangorang kompeten harus menjadi prioritas.

Anda mungkin juga menyukai