a. White Noise
Dinamakan White Noise seperti analogi spectrum sinar putih. Sinar berwarna putih
mempunyai spectrum yang rata & memanjang. Seperti dalam grafik di samping,
b. Black Noise
Atau disebut juga silent noise (derau senyap) tapi juga dapat dianalogikan seperti
sinar berwarna hitam yang memiliki frekuensi terlalu tinggi untuk diterima
penglihatan. Dalam hubungannya dengan black noise ini, derau tadi hampir tidak
terdengar karena kesenyapannya.
Jawab:
Salah satu cara mengatasi atenuasi adalah dengan menggunakan repeater regeneratif
dalam jarak tertentu di antara perangkat pengirim dengan penerima. Repeater
regenerative merupakan rangkaian amplifier yang dilengkapi dengan filter sehingga
sinyal yang masuk akan difilter terlebih dahulu dari noise kemudian dikuatkan
(amplification) sehingga sinyal terbangkitkan kembali dayanya.
Sinyal radio mengikuti lintasan berbeda yang disebabkan oleh pantulan. Setiap lintasan
memiliki jarak yang berbeda sehingga sinyal radio sampai pada penerima dengan waktu
berbeda. Efek yang ditimbulkannya ini disebut delay spread. Jumlah pantulan sinyal
tergantung pada faktor-faktor seperti sudut datang dan frekuensi carrier.
Perbedaan waktu ini mempengaruhi sinyal transmisi yaitu pada perioda simbol yang
dikirimkan, sehingga bisa menimbulkan interferensi intersimbol. Dengan kata lain,
simbol-simbol lain yang sampai pada penerima lebih dahulu atau setelah simbol itu
sendiri bisa menyebabkan simbol asli rusak akibat saling bertumpukan. Simbol ini
dimaksudkan sebagai bit data.
5. Dalam EMI kenapa masih terjadi interferensi padahal sudah ada isolator? (Rizky Pratama
Putra)
EMI (Electromagnetic interference) terjadi pada inductive coupling yaitu adanya induksi
arus di antara kedua konduktor yang diikuti oleh adanya interferensi medan magnet. Hal
ini bisa disebabkan karena isolasi konduktor tidak cukup baik sehingga terjadi EMI.
Dalam transmisi unguided, benda pejal tersebut adalah titik-titik air hujan yang dapat
meredam sinyal sehingga sinyal mengalami pelemahan (atenuasi).
Untuk transmisi guided, benda pejal tersebut adalah kabel. Hal ini merupakan sifat alami
Dari suatu konduktor yang dapat meredam sinyal sehingga mengalami pelemahan, bisa
disebabkan karena panas.
a. Capacitive Coupling
b. Inductive Coupling
Terjadi ketika arus pada satu inductor menginduksi arus yang serupa di konduktor
yang lainnya.
c. Conductive Coupling
Untuk mengatasi ketiga macam penyebab crosstalk itu tadi antara lain :
a. Pada capacitive coupling, sebaiknya diberikan jarak yang cukup di antara kedua
konduktor atau dengan memperbesar isolasi di antara kedua konduktor.
b. Pada inductive coupling, dapat dikurangi dengan memilin kabel (twisted pair)
sehingga dapat mengurangi interferensi elektromagnetik dimana cross-section nya
semakin mengecil.
c. Medium transmisinya.
10. Efek delay distorsi di transmisi analog dan digital (M. Novan Luthfi):
a. Transmisi digital:
- Bisa mengakibatkan posisi bit melenceng ke bit yang lain,sehingga muncul bit error.
b. Transmisi analog:
(Agra Gautama)
Repeater menerima sinyal digital pada suatu medium transmisi dan membangkitkan
kembali sinyal tadi untuk meneruskan transmisinya ke penerima. Repeater mengatasi
atenuasi yang disebabkan oleh medan elektromagnetik maupun rugi-rugi kabel. Jejeran
repeater dalam jarak tertentu dapat memperjauh jangkauan sinyal yang ditransmisikan.
Bagaimana caranya? Repeater menghilangkan noise yang tidak diinginkan dari sinyal
yang masuk. Tidak seperti sinyal analog, sinyal digital yang asli, bahkan yang lemah
maupun terdistorsi dapat direkonstruksi kembali.
Karena keberadaan sinyal digital dipengaruhi besarnya tegangan dan cenderung untuk
terdisipasi lebih cepat daripada sinyal analog sehingga perlu di-repeat lebih sering. Jika
pada transmisi analog, amplifier diletakkan di interval sekitar 18 km-an, maka transmisi
sinyal digital memerlukan jarak 2-6 km interval.
Dalam sistem komunikasi, sebuah repeater terdiri atas sebuah radio receiver, amplifier,
transmitter, isolator & 2 antena. Transmitter menghasilkan sinyal dari frekuensi yang
berbeda dari sinyal yang diterima. Proses ini biasa disebut juga pengimbangan frekuensi
dan ini penting sekali untuk menghindari kerusakan pada receiver. Isolator juga
memberikan tambahan proteksi untuk sisi receiver ini. Sebuah repeater,ketika diletakkan
secara strategis pada suatu puncak gedung bertingkat atau gunung dapat meningkatkan
performa jaringan wireless dengan baik.
12. Impulse Noise mengapa hanya berpengaruh di transmisi data digital? (Kandi
Rahardiyanti)
Impulse noise terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan atau spike-spike noise dengan durasi
pendek dan dengan amplitudo yang relatif tinggi. Impulse noise ini biasanya dihasilkan
oleh kilat, dan kesalahan dan cacat dalam sistim komunikasi. Noise ini merupakan
sumber utama error dalam komunikasi data digital dan hanya merupakan gangguan kecil
bagi data analog.
a. Medium transmisi. Kecepatan rambat suara di tiap medium transmisi pasti berbeda,
begitu pula halnya dengan transmisi sinyal.
b. Gangguan-gangguan yang terjadi pada transmisi yaitu atenuasi dan distorsi.
c. Limited bandwidth dapat memengaruhi data rate, semakin kecil data rate-nya
semakin lama data sampai ke penerima.
14. Thermal Noise tidak bisa dihilangkan, tapi apa bisa dikurangi? (Nabila)
Usaha untuk mengurangi timbulnya thermal noise adalah dengan menurunkan ”transmit
power”. Penggunaan power yang memadai akan mengurangi amplitudo osilasi sehingga
gaya antar molekul masih dapat mengimbangi getaran yang tinggi. Pengaruh nyata yang
terjadi adalah jarak deteksi yang tidak terlalu jauh, karena nilai SNR (Signal to Noise
Ratio) nya menjadi rendah.
15. Apa maksudnya dua sinyal yang berproperti yang sama? (Dianisa Primayuki)
Di dalam intermodulasi noise mungkin itu adalah dua sinyal yang berproperti sama
adalah dua sinyal yang berada di dalam medium transmisi yang sama. Atau bisa pula
sinyal f1 dan harmonisanya 2f1, 3f1 dan seterusnya.
16. Pada intermodulasi noise, bagaimana suatu sinyal berfrekuensi f1 dan f2 dapat
mengganggu sinyal f1+f2? (M. Avid Fassamsi)
Sinyal dari f1 dan f2 dapat mengganggu sinyal f1+f2 dalam medium transmisi yang sama
dikarenakan ketidaklinearan dari transmitter, receiver maupun sistem transmisi.
Ketika sebuah sinyal f1 dipancarkan, karena ketidaklinieran fungsi tadi maka akan timbul
harmonisanya pula. Harmonisa adalah perkalian dari sinyal asli misalnya 2f1,3f1,4f1 dan
5f1. Jika ada frekuensi lain dalam medium yang sama, misalnya f2, maka harmonisa yang
muncul bisa berupa f1-f2, 2f1-f2 dll (lihat tabel di atas).
Ya, sinyal yang akan ditransmisikan lagi mesti dijaga agar lebih tinggi dari noise-nya.
Sedangkan sinyal yang sudah ada di penerima adalah informasi yang semestinya didapat
oleh receiver (informasi asli yang ditransmisikan).
18. Bagaimana caranya untuk menjaga sinyal agar lebih tinggi dari noise? (Nabila)
Dalam mengatasi atenuasi, kita menggunakan alat yang disebut repeater. Repeater
menerima sinyal yang telah lemah & akan dimasukkan ke repeater untuk merekonstruksi
sinyal tadi. Dalam sinyal teratenuasi yang masuk tadi, tentu saja ada noise yang masuk
sehingga antara noise dan sinyal asli harus dipisahkan. Repeater didesain untuk
mengenali bit pattern dari sinyal yang teratenuasi, dengan begitu antara noise dan sinyal
asli dapat dipisahkan sehingga noise tidak ikut dikuatkan juga pada keluaran dari repeater
itu.
19. Apakah ada pengaruh benda lain terhadap atenuasi misalnya pantulan, gangguan medan
elektromagnetik dan multipath? (Ahmad Muhiddin)
Pantulan yang sangat banyak (multiple hop) yang biasa terjadi pada transmisi gelombang
radio yang mengalami pemantulan oleh atmosfer lama kelamaan semakin jauh jarak yang
harus dijangkaunya, kekuatan sinyalnya tentu saja akan semakin berkurang seperti bola
tenis yang dipantulkan ke lantai.
Multipath terdiri dari beberapa model propagasi misalnya refraksi, hamburan (scattering),
dan difraksi. Hal ini sama halnya dengan penjelasan efek pantulan terhadap atenuasi
sinyal di atas.
Jika dianalogikan tegangan adalah kuat medan listriknya dan arus adalah arus sebagai
medan magnetiknya maka dapat kita ketahui bagaimana pengaruh medan listrik & medan
magnet terhadap kekuatan sinyal (dalam hal ini tegangannya; sebagai efek atenuasi).
Suatu gangguan yang mempengaruhi suatu alat elektronik yang disebabkan pancaran
gelombang elektromagnetik dari suatu sumber di luarnya. Gangguan ini menyebabkan
penurunan performa dari alat elektronik yang terpengaruh itu.
Bandwidth adalah lebar antara frekuensi tertinggi dengan frekuensi terendah dalam suatu
transmisi. Bandwidth dibatasi di setiap media transmisi untuk menghindari pencampuran
antara sinyal-sinyal lain yang ada di dekatnya. Namun ukuran bandwidth ini dapat
memengaruhi data rate transmisi sinyal yang melewatinya. Semakin lebar bandwidth,
semakin besar pula data rate-nya sehingga waktu yang diperlukan untuk mengirim
informasi dari transmitter ke receiver menjadi lebih cepat. Sedangkan jika bandwidth
semakin sempit, data rate-nya akan mengecil dan diperlukan waktu yang lebih lama agar
informasi sampai ke penerima.
Dengan mengetahui berapa Signal-to-Noise Ratio dan bandwidth dari suatu medium, kita
dapat mengetahui berapa maksimum data rate-nya dengan rumus:
Lalu
C = W log2 (1+(S/N))
Keterangan:
22. FEXT dan NEXT tidak ada di kabel koaksial, namun ada di kabel twisted pair, mengapa?
FEXT dan NEXT terjadi di dalam sepasang kawat di dalam seutas kabel yang terpilin
atau twisted pair dan hanya terjadi di dalam suatu twisted pair saja. Konstruksi bagian
dalam kabel koaksial (tidak sepasang kawat yang terpilin) tentu saja berbeda dengan
twisted pair.
23. Delay distorsi, perlambatan saja ataukah juga percepatan? (Ahmad Muhiddin)
24. Seberapa jauh suatu transmisi melalui media transmisi terkena atenuasi (parameternya)?
(Ahmad Muhiddin) Pertanyaan ini berkaitan dengan No. 9.
25. Mengapa impulse noise hanya berpengaruh di transmisi data digital saja? (Kandi
Rahardiyanti)
Impulse noise terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan atau spike-spike noise dengan durasi
pendek dan dengan amplitudo yang relatif tinggi. Impulse noise ini biasanya dihasilkan
oleh kilat, perubahan tegangan pada saluran listrik yang berdekatan dengan saluran
komunikasi data, perubahan tegangan pada motor, switch untuk penerangan, dll. Dalam
pembicaraan telepon impulse noise yang sangat singkat ini tidak berpengaruh apa-apa.
Namun pada transmisi data digital, perubahan tegangan mempengaruhi amplitudo sinyal
sehingga bisa menimbulkan atenuasi. Jika digabungkan dengan efek delay distorsi maka
kesalahan dalam data yang diterima dapat terjadi (muncul bit error).
26. Kesalahan dan cacat seperti apa yang bisa terjadi dalam intermodulasi noise? (M. Iqbal
Redha)