Anda di halaman 1dari 17

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Beberapa peristiwa penting yang menjadi tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia:
Kebangkitan

Nasional 20 Mei 1908 Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai hasil perjuangan adalah merupakan hak dan kewajiban sekaligus sebagai kehormatan bagi setiap warganegara Indonesia untuk mempertahankan, menegakkan dan membangun Indonesia sebagai amanah dari para pejuang dan rasa tanggung jawab untuk meraih masa depan yang gemilang dalam upaya mewujudkan cita-cita luhur sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

1. Perjuangan Mengisi Kemerdekaan Mengisi kemerdekaan menuju terwujudnya


idaman bangsa Indonesia sesuai dengan citacita bangsa yang telah dirumuskan pada pembukaan UUD 1945, yaitu:
Melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia. Memajukan kesejahteraan umum. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
3

2. Pemuda Harapan Bangsa


Bentuk perjuangan pemuda pelajar dalam masa/era revolusi kemerdekaan, antara lain Terbentuknya :
Tentara

Keamanan Rakyat (TKR) di Surabaya. Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) di Jawa Timur. Tentara Genie Pelajar (TGP) di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat. Gerakan Tiga Komando Rakyat (TRIKORA). Gerakan Dwi Komando Rakyat (DWIKORA). Pemuda Indonesia tampil dalam momentum perjuangan kemerdekaan dalam bentuk fisik dan non-fisik pada masa dan era revolusi dengan tulus ikhlas berjuang bagi bangsa dan negaranya.

Para generasi muda diharapkan:

Untuk hidup berguna dan bermakna perlu memiliki bekal IPTEKS berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila, Keagamaan dan Perjuangan bangsa. NILAI-NILAI TERSEBUT MENJADI PEDOMAN DAN KEYAKINAN DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA DI INDONESIA

* Menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, Wasantara, Tannas dalam diri individu.

* Kualitas Warga Negara ditentukan oleh keyakinan dan sikap hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, disamping derajat penguasaan Ipteks.

B. Pendidikan Kewarganegaraan
VISI
UU No.20 tahun 2003: Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas, sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Pasal 1 SK Dirjen Dikti Depdiknas RI No. 38/DIKTI/Kep/2002: Sumber nilai dan pedoman program studi dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadian.
6

MISI
UU No. 20 tahun 2003, antara lain : Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral. Membantu mahasiswa agar dapat Mewujudkan nilai dasar agama dan kebudayaan, serta kesadaran berbangsa dalam menerapkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni yang dikuasainya dengan rasa tanggung jawab Kemanusiaan (Pasal 2)
7

1. Hakekat dan Peran Pendidikan


Pada hakekatnya Mahasiswa mampu mengantisipasi hari depan yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika BUDAYA, BANGSA, NEGARA, dan HUBUNGAN INTERNASIONAL.
Upaya

menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerus secara berguna (kemampuan spiritual) dan bermakna (kemampuan kognitif dan psikomotorik) memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap, pola tindak yang mencintai tanah air berdasarkan PANCASILA.
8

Mahasiswa

Peran aktif pendidikan (Konferensi sembilan Menteri Pendidikan-New Delhi 1999):


Mempersiapkan

pribadi sebagai warganegara dan anggota masyarakat yang bertanggung jawab. Menanamkan dasar pembangunan berkelanjutan bagi kesejahteraan manusia dan kelestarian lingkungan hidup. Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada penguasaan, pengembangan, dan penyebaran ilmu pengetahuan, teknologi dan seni demi kepentingan kemanusiaan.

Tujuan pendidikan nasional:

MENINGKATKAN KUALITAS MANUSIA INDONESIA, yaitu : MANUSIA YANG BERIMAN DAN BERTAKWA TERHADAP TUHAN YME, BERBUDI LUHUR, BERKEPRIBADIAN, MANDIRI, MAJU, TANGGUH, CERDAS, KREATIF, TERAMPIL, BERDISIPLIN, BERETOS KERJA, PROFESIONAL, BERTANGGUNG JAWAB, PRODUKTIF, SERTA SEHAT JASMANI DAN ROHANI MENUMBUHKAN JIWA PATRIOTIK, MEMPERTEBAL RASA CINTA TANAH AIR, MENINGKATKAN SEMANGAT KEBANGSAAN, MENINGKATKAN KESETIAKAWANAN SOSIAL, MENINGKATKAN KESADARAN PADA SEJARAH, MENINGKATKAN SIKAP MENGHARGAI JASA PARA PAHLAWAN, BERORIENTASI KE MASA DEPAN.
10

2. PerkembanganPendidikanKewarganegaraan
1. Masuk dalam Kurikulum DIKTI UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS: Pendidikan kewarga negaraan tidak lagi menyinggung masalah Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) untuk perguruan tinggi.
No. 43/DIKTI/2006: Rambu Pelaksanaan MPK yang menekan visi dan misi 2. UU No.3 Tahun 2002 tentang HANNEG

11

3. Periode perang kemerdekaan (1945-1949): Satuan Tentara Pelajar (TP), Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP); Corps Mahasiswa & Brigade 17; dsb. 4. Periode Menghadapi Gangguan Keamanan Negara, karena berbagai pemberontakan, perjuangan merebut Irian Barat dari penjajah belanda, DWIKORA (UU No. 29 Tahun 1945 tentang HANNEG) 5. Ikut berpartisipasi, mempersiapkan diri secara mental & fisik melalui kegiatan Latihan Kemiliteran Mahasiswa (LKM) & LKD yang bersifat individual, belum terkait pada Organisasi Perguruan Tinggi (PT).
12

6. Tahun 1968 DepHanKam & DepDikBud: Walawa (= Reserve Officer Training Center) di 9 PTN (UI, IPB, UNPAD, UGM, Unair, Unsri, Unbra. Unhas, USU) sifatnya ekstra kurikuler 7. Tahun 1973, karena kondisi keuangan Negara prihatin, Walawa dihentikan, diganti Latihan Kemiliteran untuk persiapan perwira Cadangan TNI (DepHanKam). PT : Pendidikan Kewiraan (awalnya di 8 PTN) 8. UU No. 2 Tahun 1989 Psl 39: Dik Kewiraan sbg bag dari Dik Kewarganegaraan (WN) 9. Tap MPR No.II/MPR/1993 tentang GBHN, Bang 5 th ke-6 menegakkan kembali pembinaan & pengembangan Kurikulum & isi pendidikan : Dik Pancasila, Dik Agama dan Dik WN

13

10. Era ORBA di bidang Pertahanan & Keamanan : UU No. 20 Tahun 1982 diganti dengan UU No.3 Tahun 2002 tentang HANNEG. Psl 9 : a. Setiap WN berhak & wajib ikutserta dalam upaya bela negara yg diwujudkan dalam Hanneg b. Butir a dilaksanakan melalui Dik WN, Latihan Dasar Kemiliteran Wajib, pengabdian sbg prajurit TNI secara sukarela atau wajib, Pengabdian sesuai profesi c. Butir b diatur oleh UU 11. Era ORBA di bidang DikNas: UU No. 2 Tahun 1989 diganti dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang SisDikNas. Psl 37 : Dik WN merupakan kurikulum Dikti yg bersifat Wajib, bersama-sama dengan Dik Agama & Bahasa. Ketentuan diatur dengan PP. Dik WN diakomodasikan dalam UU No. 3 Tahun 2002 tentang HANNEG & UU No. 20 Tahun 2003 tentang SisDikNas : harus diupayakan peningkatan dan pemantapan kuantitas & kualitas dosen yang profesional
14

Kompetensi pendidikan kewarganegaraan:

Meningkatkan peserta didik memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku untuk cinta tanah air. Menumbuhkan wawasan kebangsaan, kesadaran berbangsa dan bernegara sehingga terbentuk daya tangkal sebagai ketahanan negara. Menumbuhkan peserta didik untuk mempunyai pola sikap dan pola pikir yang komprehensip integral pada aspek kehidupan sosial.
15

C. Ruang Lingkup Bahasan


Kesadaran

Bela Negara Identitas Nasional Dinamika Pancasila dan UUD 1945 Memahami Pancasila Memahami UUD 1945 (Hasil Amandemen) Geopolitik Indonesia Geostrategi Indonesia Politik dan Strategi Nasional Kewarganegaraan dan hak asasi manusia Hukum, Demokrasi dan Masyarakat Madani Otonomi Daerah Lingkungan hidup
16

CAMKAN:
Sejarah kehidupan manusia mengajarkan: BERAKAL TANPA BUDI BERBUDI TANPA AKAL BERAKAL DAN BERBUDI BERBAHAYA BERHENTI BIJAKSANA

17

Anda mungkin juga menyukai