Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Asep Lucky Resa NIM : 1103560

Struktur Organisasi Alfamart :

(yang dianalisis)

IT

B e r t a n g g u n g j a w a b m e m e l i h a r a s ys t e m j a r i n g a n . M e n g o p t i m a l i s a s i p e r a n g k a t i t a t a u s e r v e r ya n g a d a d i a l f a m a r t

Alfamart menerapkan beberapasistem teknologi informasi diantaranya: Alfamart mengembangkan secara internal sistem teknologi informasiterpusat (centralized) yang didukung oleh teknologi Oracle. Struktur jaringan teknologi

informasi SAT dapat digambarkan sebagai berikut:(Wide Area network)

Dalam sistem manajemen penjualan (POS), dengan menggunakan barcodeAlfamart mendapatkan informasi yang sangat detil dan mutakhir dari banyak aspek usaha yang kita geluti,memungkinkan kita dalam proses pengambilan keputusan dilakukan dengan percaya diri dan tepat sebagai misal: proses penjualan yang cepat sehingga dapat mengidentifikasi secara cepat dan tepat serta melakukan pemesanan kembali (re-order ) barang dari supplier dengan cepat dan mampu mengimbangi tingakt permintaan barang oleh konsumen. Mampu mengetahui barang yang lakunya lambat (slow moving) sehingga mencegah pemesanan barang yang tidak bergerak dan menguntungkan bagi aliran dana (cash flow) perusahaan. Pergerakan penjualan produk dapat di monitor dari kecepatan perputarannya serta tingkat profitabilitasnya dan memungkinkan untuk produk tersebut mendapat ruang yang bagus untuk di pajang. Catatan data penjualan secara periodik dapat digunakan untuk memprediksi loncatan penjualan musiman. Informasi mengenai item produk dapat diketahui di rak bila ada harga promo maupun kenaikan harga.

Alasan utama dari penggunaan sistem barcode adalah mempermudah sistem kerja dan menguangi biaya karena mampu bekerja lebih efesien. Tingkat ke akurasiannya sangat luarbiasa 1/ 100,000 penginputan baru ditemui kesalahan.

IT Carrefour
Penerapan E-Business ini dilakukan untuk mengoptimalkan proses bisnis yang ada di Carrefour terutama dalam hal manajemen rantai pasokan dan manajemen relasi pelanggan. Rantai pasokan ini harus diatur untuk memudahkan kerja antara gerai dan pemasok. Sedangkan manajemen relasi pelanggan bertujuan untuk mengelola pelanggan Carrefour sehingga tetap setia berbelanja di Carrefour. Carrefour ikut memanfaatkan internet untuk mendukung kegiatan bisnis mereka. Carrefour memiliki web pribadi yang berisi tentang perusahaan mereka dan juga data-data atau produk apa yang mereka tawarkan serta adanya informasi-informasi seperti diskon atau promo-promo lainnya, disamping itu juga Carrefour menyiapkan pelayanan pesan antar bagi para pelanggannya untuk mengakses atau berbelanja via online. Sistem pembayaran yang Carrefour tawarkan dengan e-commerce hampir sama dengan pada umumnya yaitu menggunakan credit card dan dengan keamanan yang terjaga dan aman dari tindakan criminal. Dengan e-commerce ini sangatlah membantu dalam proses bisnis dan juga bisa meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari perusahaan dan juga bagi para pelanggan karena kalau melihat dari sisi pelanggan mereka

tidak perlu capek-capek antri untuk melakukan pembayaran karena cukup melakukan pembelian via online akan lebih praktis dan barang belanjapun bisa diantarkan pada rumah pelanggan. Di samping itu pelanggan juga bisa mengecek barang-barang yang mereka cari atau yang akan dibeli melalui web agar bisa mengetahui apakah barang tersebut available atau tidak ketika hendak melakukan belanja secara manual di Carrefour. Kalau dilihat secara konsep penerapan e-commerce ini sangatlah efektif dan efisien ketika diterapkan pada Carrefour akan tetapi kalau kita melihat lebih jauh lagi secara teknis pada penerapannya Carrefour akan menemui kesulitan karena banyak masyarakat yang tidak begitu paham dengan menggunakan internet terutama kebanyakan pada orang yang sudah tua, mereka tidak familiar dengan menggunakan internet dan juga apabila untuk berbelanja mereka lebih suka melihat secara langsung kondisi barang yang akan mereka beli ketimbang hanya melihat dari foto saja apalagi kalau yang akan di beli itu produk makanan seperti ikan, daging, sayur dan buah-buahan. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa perusahaan seperti Carrefour tidaklah cocok apabila menggunakan e-commerce atau belanja secara online, dan tentunya menimbulkan pertanyaan feasible atau tidak penerapan e-commerce pada Carrefour dan apabila itu feasible apakah user atau yang menggunakan media tersebut sudah banyak dan apakah cara menerapkan e-commerce bisa bertahan lama? Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita mungkin bisa melihat kedepannya Carrefour akan seperti apa setelah melakukan e-commerce dan juga kita bisa melihat dari plus-minusnya ketika melakukan atau menggunakan e-commerce.

Anda mungkin juga menyukai