BELAJAR DI LABORATORIUM
Tujuan belajar dalam suasana dilaboratorium : 1. Membantu memudahkan tercapainya tujuan pendidikan terutama kognisi. 2. Menggunakan berbagai macam indera dan stimuli dpt membantu penyusunan pengetahuan para pembelajar. 3. Melatih keterampilan atau sikap untuk tugas masa depan.
DASAR DAN PRINSIP PROSES PEMBELAJARAN DI SKILLS LAB : - digunakan role-model, pasien simulasi atau pasien yang terstandard. - dikaitan dgn teori yg sedang dipelajari dan relevan dgn profesi kedokteran. - perlu diterapkan metode yg memberi cukup kebe basan mahasiswa dalam proses pembelajaran. - perlu dilakukan evaluasi formatif dan sumatif untuk menunjukkan pencapaian standard. - pada setiap pelatihan perlu dipertimbangakan pela tihan sebelumnya/ yg telah dikuasai.
- dimulai dari yg sederhana kompleks. - memberikan umpan balik setiap kali pelatihan. - buku petunjuk sebaiknya dilengkapi dengan Audiovisual.
Keuntungan belajar di SL (Skills Lab) : - Mahasiswa memakai berbagai indera secara terpadu (peng; lihatan, pendengaran, raba dsb). - Dapat disetting lebih mendekati kondisi nyata. - Dapat diatur/dirancang sesuai jadwal kebutuhan dan urutan pembelajaran. - ada latihan pengembangan psikomotor dan afektif. - belajar membangun ketiga ranah diantara kognisi, psikomotor dan afektif secara bersama-sama.
- Objek materi yang dipelajari dalam suatu sesi ke terampilan/praktikum dapat diatur lebih spesifik.
Kelemahan belajar di SL : - membutuhkan banyak waktu dan tenaga - dibutuhkan alat, sarana, bahan, biaya dan buku petunjuk. - kegiatan di laboratorium di laksanakan dalam setting individual/kelompok kecil - untuk mencapai keterampilan tentu harus diulang-ulang beberapa kali
2. Pertimbangan strategi dan metode pelatihan : - Pretraining (overview, pretest, behavioral objective) : melakukan overview lebih dahulu sebelum pelatihan. - Practice and advice : langsung melakukan praktek dan pengarahan atau supervisi. - adaptive training : melakukan pelatihan dimulai dari kondisi kemampuan trainee lalu dilatih sampai tujuan yang diinginkan. - part-whole training:melakukan latihan bagian perbagian kmd baru keseluruhan keterampilan.
- Over training-rehearsal : melakukan pengulangan kembali keterampilan apa yg pernah dikuasai supaya masih terpelihara atau menjadi lebih tepat dan cepat.
PERAN INSTRUKTUR DI SKILLS LAB Dalam kurikulum berbasis kompetensi instruktur mepakan ujung tombak yang sangat berperan dalam proses belajar-mengajar. Instruktur dalam latihan berperan sebagai : - motivator - model - fasilitator - supervisor - evaluator
CEKLIST : adalah merupakan instrumen evaluasi belajar melalui observasi, dan dapat digunakan untuk evaluasi formatif atau sumatif. Ceklis dipakai untuk mengontrol keterampilan yang dilakukan apakah sudah sesuai dg standar.