Anda di halaman 1dari 19

PROFIL KAMPUNG YENSAWAI

I. GAMBARAN UMUM KAMPUNG YENSAWAI

I.1. Letak Geografis dan Keterjangkauan

Wilayah Kampung Yensawai Distrik Selat Sagawin terletak di


sebelah utara kepulauan Batanta yang memiliki potensi
sumberdaya yang beragam diantaranya potensi sumberdaya
hayati laut (sumberdaya ikan, karang, lamun, mangrove dan
lingkungan laut, potensi sumberdaya kehutanan, pertanian dan
perkebunan.
Kampung Yensawai berada pada koordinat 00 48' 152” LS dan
130 40’ 723”. Luas pemukiman Kampung Yensawai dengan
panjang sekitar 1,5 km yang terbagi menjadi 2 RT. Kampung
Yensawai merupakan salah satu kampung yang termasuk dalam
Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Selat Dampir.
Secara Administratif batas wilayah Kampung Yensawai adalah
Gambar 1. Kampung Yensawai dilihat dari
sebagai berikut :
laut

Profil Kampung Yensawai Page 1


© Sebelah timur berbatasan l dengan Tanjung Ayof kampung Arefi .© Sebelah barat berbatasan dengan Tanjung Maabo
© Sebelah selatan berbatasan dengan Puncak gunung Batanta
© Sebelah utara berbatasan dengan perairan Kampung Arefi

Gambar 2. Peta letak DPL Kampung Yensawai di Pulau Batanta Kabupaten Raja
Kampung Yensawai termasuk daerah yang relatif sulit untuk dijangkau,
Ampat
mengingat belum ada jalur transportasi umum yang seperti kapal perintis atau
angkutan umum laut. Biasanya kalau ke Kampung Yensawai numpang kapal
perusahaan mutiara PT. Arta Samudera dari Sorong yang memakan waktu

Profil Kampung Yensawai Page 2


sekitar 2,5 jam. Selain itu juga, masyarakat, kadang memakai perahu sendiri, dengan jarak tempuh dari Sorong Yensawai sekitar 4 jam (bila
keadaan laut teduh) dengan mesin motor tempel 15 PK. Selanjutnya dari Kampung Yensawai ke ibukota Raja Ampat (Waisai) biasanya
ditempuh dengan waktu 3 jam dengan motor laut Yamaha 15 PK, atau 2 jam bila menggunakan motor Yamaha 40 PK.

Gambar 3. Sarana Transportasi milik PT Arta


Samudera

I.2. Kondisi Alam


1.2.1 Terumbu Karang dan Mangrove
Menurut Atlas Sumber Daya Pesisir Kabupaten Raja Ampat Provinsi Irian Jaya Barat
tahun 2006 bahwa tutupan terumbu karang di Kampung Yensawai rata-rata 51-75 %,
dikategorikan dalam keadaan sedang, kecuali ke arah barat Kampung tepatnya di Pulau
Dayan kondisi karangnya masih dalam kondisi bagus dan baik untuk dijadikan titik
penyelaman dan lokasi wisata. Jenis karang yang mendominasi yaitu dari genus
Acropora, Montipora, Porites dan Fungia. Saat ini masyarakat kampong telah
menetapkan sendiri Daerah Perlindungan Laut (DPL) di teluk belakang kampong seluasGambar 4. Salah satu hutan Mangrove di teluk
25 Ha dengan nama DPL Bam Fnober, yang digunakan sebagai tabungan ikan untuk Kampung Yensawai

masa akan datang.


Mangrove atau mangi-mangi di Kampung Yensawai didominasi oleh jenis
Rhizaphora apiculata, Rhizaphora sylosa, Brigidera gymnorihiza, Sonneratia alba
,Nypa fruticans tumbuh disepanjang garis pantai berteluk dan muara sungai,
salahsatu sungai yang ada di Kampung Yensawai adalah Sungai Wartandip.
1.2.2 Kondisi Geomorfologi Pantai

Profil Kampung Yensawai Page 3


Geomaorfologi yaitu kenampakan bentang alam mulai dari garis pantai hingga perbukitan di daratan. Kharakteristik Geomorfologi pantai
Yensawai merupakan tipe pantai berteluk dan bertanjung, batuan tersusun atas kerikil, pasir halus hingga kasar, batuan beku berwarana
hitam keabuan, juga terdapat substrat hutan rawa dan mangrove yang berwarna hitam, lunak, mengandung bahan organik, berbau,
penyebarannya di muara-muara sungai dan garis pantai berteluk. Jenis batuan yang terdapat di Yensawai adalah jenis batu gamping yang
baik untuk bahan bangunan.
1.2.3 Kawasan Perlindungan Alam

Sebagian hutan sebelah barat Yensawai termasuk dalam kawasan Cagar Alam Pulau Batanta Barat berdasarkan keputusan Menteri
Gambar 5 Terumbu Karang sebagai rumah Pertanian nomor 912/Kpts/ Um/10/1981 tanggal 30 Oktober 1981. Berdasarkan penataan
ikan
batas Sub Biphut manokwari tahun 1985 luasnya secara defenitif adalah 16.749 Ha (Atlas
Sumber daya Pesisir Kabupaten Raja Ampat, 2006).
Jenis tumbuhan yang berada di Cagar Alam Pulau Batanta Barat antara lain : Merbau (Intsia bijuga), Merbau (Intsia palembanica), Matoa
(Pometia sp), Kayu bugis (Koordersiodendron pinnatum), Beringin (Ficus spp), kayu kuku (Pericopsis sp, Pysoxsylon sp). Sedangkan jenis
satwa yang ada antara lain : Kakatua Jambul kuning (Cacatua galeritatriton), Cendrawasih merah (Paradisaea rubra) Kakatua Raja (
Probosciger atterimus), Raja udang (Halyon macleayii), Nuri merah kepala hitam (Lorius lory) Cendrawasih kecil (Paradisaea minor), Ketam
kenari (Birgus latro), kus-kus berbintik (Spilocuscus maculatus). Kampung Yensawai juga berada dalam Kawasan Konservasi Laut Daerah
(KKLD) Selat Dampir dimanasalah satu zona intinya terdapat di Daerah Perlindungan Laut Yensawai Bam Fnober.

II. KONDISI SOSIAL EKONOMI


II.1. Sejarah Kampung
Gambar 3.Pertemuan Masyarakat di Balai
Kampung Yensawai

Profil Kampung Yensawai Page 4


Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan masyarakat bahwa asal usul nenek
moyang Yensawai berasal dari Biak Sekitar tahun 1920. tidak lepas dari sejarah Koreri,
Proses perjalanan mereka yaitu menggunakan perahu layar mengarungi Samudera Pasifik
dan pertama kali menginjakkan kaki tepatnya di Pulau Fani Waigeo Utara dan bertemu
dengan Marga Mambrisau dan bersama-sama berlayar menuju pulau Waigeo bagian
selatan tepatnya di Teluk Manyalibit (Tapor Manteken).
Kemudian disitulah kedua marga tersebut bertemu antara moyang Marga Omkarsba dan
moyang dari Marga Saleo, tetapi moyang marga Saleo yang bernama Mambiwi tidak bisa
melanjutkan perjalannya karena meninggal. Moyang Marga Omkarsba yang bernama
Gambar 6. Tugu Peringatan masuknya
Injil di Kampung Yensawai Irouw telah mengukir sepotong kayu yang menyerupai patung dengan tujuan dianugerahi
roh-roh arwah leluhur bagi moyang Mambiwi yang meninggal. Selanjutnya moyang
Omkarsba yang melanjutkan perjalannya menuju Sareo yang merupakan kampung Saonek sekarang sebagai kampung persinggahan
sementara.
Setelah itu, moyang Omkarba berlayar kembali ke pualau Batanta tepatnya di Yensawai dan bertemu dengan orang-orang Sawai, tetapi
marga Omkarsba mengusir orang-orang Sawai untuk kembali ke tampat asalnya yaitu daerah Patani. Akhirnya moyang marga Omkarsba
menempati Yensawai (batanta) dan moyang marga Saleo menempati Warkuler hingga penduduk Kampung Yensawai berkembang hingga
sekarang ini.
Selanjutnya dalam perjalanan waktu, marga Saleo berdiam di Pulau Batanta di suatu tempat yang bernama Yennyar kemudian setelah
masuknya injil Pada tahun 1934, mendorong marga Saleo untuk bergabung dengan marga Omkarsba dalam satu persekutuan gereja saat
itu guru agama Bulain Saleo melalui guru Yan Rumfabe. Setelah itu dari marga Omkarsba dan marga Saleo memeluk agama Kristen dan
mendirikan gereja pertama.

Profil Kampung Yensawai Page 5

Gambar 3. Anak-anak sedang mandi di


Selanjutnya datang juga marga-marga lain dan menetap
dalam kampung. Pada tahun 1942 akibat terjadi perang
Dunia yang berdampak sampai ke tanah Papua maka
masyarakat kampung Arefi dan Yensawai telah mengungsi
ke Kofiau, dimana pada saat itu masih dibawah satu
pemerintahan yaitu Pemerintahan Kampung Kafdarun.
Setelah masyarakat kembali dari tempat pengungsian pada
tahun 1946 dan telah di buka sekolah pertama kali oleh
guru Mayor. Pada Tahun 1986 terjadi pemekaran kampung
dimana Kampung Yensawai ditetapkan sebagai kampung defenitif dari Kampung Arefi untuk menjadi satu kampung dan ditetapkan sebagai
kampung wisata pada tahun 1996 oleh Abraham Otto Ataruri yang bersamaan dengan kegiatan AMD (ABRI Masuk Desa).
Pada Tahun 1999, akibat masuknya aliran agama baru (Adven Koreri) di dalam masyarakat Kampung Yensawai yang berbeda dengan gereja
yang sudah ada GKI mengakibatkan perpecahan dalam masyarakat Kampung Yensawai, sehingga sebagian masyarakatnya pindah ke
Gambar 7. Anak-anak Kampung
Yennyar (Marandan Weser) sampai saat ini. Yensawai

II.2. Struktur Pemerintahan kampung


Secara Kelembagaan Kampung Yensawai sudah lengkap sebagaimana kampung-kampung defenitif lainnya di Kabuapaten Raja Ampat.
Periode Pemerintahan Kampung Yensawai yaitu 2004 s/d 2009, dimana kepala kampung Yensawai Herlian Hatumale, Sekretaris Kampung
Derek Saleo, Kaur Pemerintahan Fredik Mahuse, Kaur Kesra Rahab Saleo, dan Kaur Pembanguan Septinus Saleo, sedangkan Badan
Musyawarah Kampung yaitu ketua Leonard Saleo, Sekretaris Elia Saleo, anggota Noak Saleo, Yansen Rumbiak, dan Beatrik Saleo.
Struktur Pemerintahan Kampung Yensawai
Periode 2004-2009

Profil Kampung Yensawai Page 6

Gambar 5. Foto Kepala Kampung dan


Gambar 8. Kepala Kampung Yensawai Periode
2004-2009 beserta Ibu M.
Hatumale
II.3. Penduduk
Penduduk Yensawai terbanyak di Distrik Selat Sagawin karena didalamnya terdapat Dusun yang masih bagian dari Kampung Yensawai Yaitu
Dusun Marandan Weser (sebelumnya disebut Yennyar) dengan jumlah 32 KK (Juli 2008). Secara keseluruhan jumlah penduduk per Maret
2008 berdasarkan jenis kelamin, laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 271
jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 242 jiwa. Total Kampung Yensawai yaitu 513 jiwa (belum termasuk di dusun Marandan
Weser) dengan jumlah kepala keluarga yaitu 92 KK, yang dapat dilihat pada Tabel 1. Suku-suku yang berada di Kampung Yensawai yaitu
Suku Biak, Tobelo, Ambon, dan Minahasa, Suku-suku lain di Kampung Yensawai ada karena perkawainan atau karena tugas pekerjaan.

Tabel 1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


No Jenis Kelamin Jumlah Jumlah (KK)

Profil Kampung Yensawai Page 7


1 Laki-laki 271 Jiwa
2 Perempuan 242 jiwa 92 KK
Total 513 jiwa
Sumber : Sekretaris Kampung Yensawai ( Maret 2008)

Jumlah anak dibawah 12 tahun terbesar di Distrik Selat Sagawin yaitu mencapai 246 orang, sehingga kebutuhan untuk tempat makanan
dan ruang perlu dipikirkan

Tabel 2. Komposisi penduduk berdasarkan umur


No Umur Jumlah (orang)
1. Bayi (0-12 bulan) 23
2. Balita (1-5 tahun ) 95
3. Anak-anak (6-12 tahun) 128
4. Remaja (13-16 tahun) 109
5. Dewasa (17-46) 133
6. Lansia (47 ke atas 25
Total 513

Sesuai dengan pendataan yang dilakukan pada tahun 2008, menunjukkan bahwa rata-rata masyarakat pendidikannya masih tergolong
rendah. Dimana tingkat pendidikan masyarakat hanya tamat sekolah dasar saja (155 orang).
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya keterbatasan biaya untuk menyekolahkan
anak-anak mereka, dan juga Jarak yang jauh untuk melanjutkan sekolah yaitu ke kota Sorong.
Selanjutnya kepedulian orang tua akan pentingnya pendidikan terhadap anak-anak mereka
masih belum kelihatan.Halini telihat ada pada Table 3.

Gambar 9. Masyarakat Dusun Marandan


Weser Kampung Yensawai
Profil Kampung Yensawai Page 8
Tabel 3. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah (orang)
Tidak Sekolah 62
SD 155
SMP 20
SMU 25
Perguruan Tinggi 6

Sesuai dengan pendataan penduduk bahwa ada tiga (3) kelompok marga yang terdapat di Kampung Yensawai. Kelompok marga yang
terbanyak adalah marga gabungan (45 KK). Yang dimaksud dengan marga gabungan adalah marga campuran dari beberapa suku dan fam
yang keluar masuk kawin di kampung Yensawai. Selanjutnya marga Saleo 32 KK, dan marga Omkarsba 15 KK.

Tabel 4. Komposisi Penduduk berdasarkan Marga

Nama Marga Jumlah (KK)


Omkarsba 15
Saleo 32
Gabungan (Arwakon, Wader, Dimara,
Infaindan, Soor, Burdam, 45
Hatumale, Mirino, Mansoben,
Mambrasar dll)

Profil Kampung Yensawai Page 9


Gambar 10. Kegiatan olahraga menjelang HUT
Gambar 11. Kegiatan Sidang Jemaat setiap tahun
RI 17 Agustus
sekali di GKI Lahai Roi Yensawai

III. EKONOMI MASYARAKAT

III.1. Mata Pencaharian


Mata pencaharian masyarakat sangat beragam, dimana seperti yang
ditampilkan dalam table 5 di bawah ini. Jenis usaha masyarakat lebih dominan kerja
di perusahaan mutiara (55 orang). Kemudian nelayan ada 32 orang. Jadi
ketergantungan masyarakat terhadap perusahaan mutiara sangat besar untuk
menunjang perekonomian dalam keluarga.

Tabel 5. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian


data Januari tahun 2009
No Jenis usaha Jumlah (Orang)
1. Nelayan 32
2. Guru (PNS) 7
3. Kios 7
4. Kerajinan / Anyaman 1
5. Bidan 1
6. Karyawan Perusahaan 55

Profil Kampung Yensawai Page 10


7. Guru honor 3
8. Tukang 5
9. Operator kayu 4
10. Dukung Bersalin 3 Gambar 12. Jenis usaha kios di
Kampung Yensawai
2. Mata pencaharian Alternatif Lain
1. Berkebun
2. Membersihkan dan memperbaiki basket (milik perusahaan mutiara)
3. Budidaya rumput laut
4. Membuat ikan asin
5. Berburu

III.2. Keterampilan Masyarakat

Sesuai dengan data yang ada (Gambar 6) menunjukkan bahwa tingkat kerajinan ibu-ibu sangat
potensial untuk dikembangkan. Ini adalah salah satu peluang dan keunggulan Kampumg Yensawai
menuju tercipatanya visi kampung sebagai daerah wisata ke depan (15 tahun). Biasanya ibu-ibu
memasarkan kerajinan mereka ke waisai atau ke sorong. Namun belum ada tempat khusus untuk
menjual hasil kerajinan mereka. Kadang juga mereka menjual ke tamu atau orang luar yang datang di
kampung. Khusus untuk anyaman senat lebih banyak dipakai untuk kepentingan keluarga sebagai
tikar buat tidur dan lain-lain.

Gambar 13.

Kegiatan ekonomi
masyarakat memarut
kelapa untuk
Profil Kampung Yensawai dijadikan minyak Page 11

Gambar 7. Ibu yang parut kelapa


Gambar 14. Kerajinan tangan masyarkat
Yensawai

Tabel 6. Jenis kerajinan tangan Kampung Yensawai


No Jenis Ketrampilan Jumlah (Orang)
1. Anyaman :
• Bayai 23
• Noken 23
• Topi 2
3
• Tikar
50
• Snat 2
• Nyiru 2
• Piring/pot lidi
2. Buat Perahu 42
3. Buat perangkap lobster 7
4. Jahit jaring 3
5. Service motor laut 1
.
Pada umumnya masyarakat kampung menangkap ikan dengan cara memancing, baik itu secara long line maupun mancing dasar. Jenis ikan
mincing mereka adalah jenis ikan pelagis dan demersal di daerah sekitar terumbu karang lokasi perairan kampung. Ada juga nelayan yang
menggunakan metode lain seperti menjaring ikan, dan senapan molo namun itu tidak rutin. Untuk lebih jelasnya bias dilihat pada Gambar 7
di bawah ini.

Profil Kampung Yensawai Page 12

Gambar 6. Cara membuat sagu


Tabel 7. Jenis Ikan Tangkapan
No Jenis Ikan Jenis alat tangkap
1. Oci Pancing Cigi
2. Talauru Pancing
3. Tengiri Pancing
4 Garopa Pancing
5. Gutila Pancing /jarring/senapan
6. Lakorea Pancing
7. Bubara Pancing/jarring/senapan
8. Samandar Pancing / jaring /senapan
9. Ikan Sawo Pancing
10. Cumi/Sontong Pancing / jaring
11. Ikan Merah Pancing
12. Kakatua Pancing / jarring/senapan
13. Lalosi Pancing/jarring/senapan
14. Cakalang pancing
15. Sako Pancing
16. Komu Pancing
17 sontong Pancing

Sesuai dengan data yang didapatkan dari nelayan pada table 8 yang menunjukkan jenis ikan tangkapan dan harga jualnya. Harga tertinggi
dari semua jenis ikan tangkapan yaitu jenis teripang susu (Rp. 280.000). Selanjutnya ikan kerapu jenis mulut tikus (Rp. 270.000). Untuk lebih
jelasnya lihat pada table 8. Biasanya hasil tangkapan mereka lansung dia jual ke kota Sorong.

Tabel 8. Daftar harga hasil tangkapan

Profil Kampung Yensawai Page 13

Gambar 15. Teripang balok


Jenis ikan Subjenis Ukuran Harga /kg Keterangan
Tenggiri 25.000,- Ikan Asin
Batu-batu 17.000,- Ikan Asin

Baby (0,3-0,5 30.000,- Ikan hidup


Tonseng kg)
Super (0,6-1,2 60.000,-
kg)
Up (>1,3) 80.000,-
Saisen Baby (0,3-0,5 25.000,-
Goropa/Kerapu kg)
(ikan hidup) uper (0,6-1,2 40.000,-
kg)
Up (>1,3) 45.000,-
GH Up (>1,3) 35.000,-
Capang Up (>1,3) 35.000,-
Tiger - 15.000,-
Baby (0,3-0,5 95.000,-
kg)
Mulut Tikus Super (0,6-1,2 180.000,-
kg)
Up 1 (>1,3) 200.000,- Gambar 17. Ikan Napoleon
Up 2 270.000,- /Maming
Up 3 (> 6kg) 70.000,-
Baby (0,3-0,5 95.000,-
IV. SARANA DAN PRASARANA
kg) 4.1. Fasilitas Umum
Maming (Napoleon) Super (0,6-1,2 180.000,-
kg) Pada umumnya fasilitas kampung masih berfungsi.
Up 1 (>1,3) 200.000,-
Up 2 270.000,- Dimana sesuai dengan pendataan ada 20 buah fasilitas
Up 3 (> 6kg) 70.000,-
Ikan merah /ikan boga 60.000,- Kering
umum (Gambar 9). Tetapi tidak semuanya baik. Seperti
/ekor mesin diesel kampung yang sementara tidak berfungsi
Susu 280.000,-
Malam 200.000,- dengan baik.Gambar
Hal ini 16.
disebabkan
Lobster karena pengaruh
Nenas 280.000,-
Benang 100.000,- pengelolaannya yang belum diatur secara baik.
bintik
Teripang (Pimon) Benang 85.000,-
Begitupun dengan WC gantung yang sudah ada anjuran
polos dari Pemda untuk tidak membangun lagi. Dampaknya
Kongkong 250.000,-
Cera merah 50.000,- merusak kesehatan baik lingkungan maupun kesehatan
Bunga 15.000,-
Soa-soa 40.000,-
Profil Kampung Yensawai Kunyit 20.000,- Page 14
Balok 35.000,-
Sutra 25.000,-
Lola (Kaduor) 30.000,- Hanya
Pia-pia 20.000,- cangkang
Siput alam 50.000,-
keluarga. Masyarakat Yensawai tergolong agak susah mendapatkan air bersih. Hanya ada tiga (3) sumur saja yang bisa dikonsumsi untuk air
minum. Sedangkan sumur lainnya hanya bisa dipakai untuk kegiatan mencuci dan mandi. Hal ini disebabkan karena airnya yang payau
(salobar).

Tabel 9 Daftar fasilitas umum Kampung Yensawai


No Nama Jumlah
1. SD YPK Lahai Roi Yensawai 1
2 SMP Negeri 1
3 Puskesmas 1
4. MCK Umum 6
5 Gereja 1
6. Kantor Kampung 1
7. Dermaga 2
8. Aula gereja 1
9. Perahu jemaat 1
10. Pondok informasi 1 Gambar 18. Gedung SD YPK Lahai
11. Genset/diesel 2 Roi Yensawai
12. Lapangan bola kaki 1
13. Lapangan bola volly 1
14. Rumah dinas guru 2
15. Wc gantung 3
16. Sumur umum untuk air 3
minum
17. Tugu injil 1
18 Rumah diesel 1
19 Balai kampung 1
20 Sumur untuk kegiatan harian 35

Profil Kampung Yensawai Page 15


Gambar 22. Aula Kampung (bekas
Gambar 20 umur Bantuan
Gambar 21. Pondok Informasi Kampung Gereja)
COREMAP II R4
Yensawai

Gambar 19. Dermaga Kampung


Yensawai

Profil Kampung Yensawai Page 16


Gambar 23. Balai Kampung Gambar 24. Fasilitas
Yensawai MCK

4.2. Fasilitas penerangan


Sesuai dengan hasil pendataan tahun 2008, mennerangkan bahwa rata-rata masyarakat
sudah mempunyai genset pribadi. Tetapi hanya dipakai sesekali saja, karena faktor bahan
bakar yang susah. Selain iut juga pengaruh kondisi perekonomian masyarakat yang masih
rendah. Biasanya genset hanya di pakai pada hari-hari tertentu saja seperti ada acara-acara
adat dan keagamaan di kampung. Atau hanya bagi keluarga tertentu saja yang dianggap
Gambar 25 Kondisi Jalan dalam
mampu.
Kampung Yensawai

Tabel 10 . Fasilitas penerangan Kampung Yensawai


No Nama Jumlah
(buah)
1. Genset pribadi 36
2. Diesel 2
Kampung
3. Tenaga Surya 3

4.3. Perumahan
Pada umumnya rumah masyarakat Kampung Yensawai seragam dan satu bentuk yaitu semi permanen (60 buah rumah). Tetapi itu semua itu
rumah bantuan sosial dari pemerintah propinsi papua tahun 1992.
Sebagian rumah yang masyarkat bangun adalah usaha pribadi, seperti yang permanen (2 buah) dan nonpermanen (8 buah).

Profil Kampung Yensawai Page 17


Tabel 11. Data rumah penduduk Kampung Yensawai
No Rumah Jumlah (buah)
1. Permanen 2
2. Semi permanen 60
3. Nonpermanen 8

4.4. Sarana Transportasi

Pada umumnya masyarakat menggunakan sarana transportasi berupa katinting (42buah). Tetapi itu hanya sebatas untuk kegiatan melaut
saja, seperti mancing ikan, mengambil kayu bakar, pergi ke kebun, dan trasportasi lokal untuk kampung tetangga yang masih dianggap
dekat. Selanjutnya sarana transportasi berupa perahu jhonson hanya orang yang mampu di kampung yang punya, atau sarana umum
kampung (bantuan Pemda Raja Ampat). Biasanya masyarakat kalau bepergian jauh baru menggunakan motor jhonson, seperti ke kota
Sorong atau ke Waisai (ibukota Kabupaten Raja Ampat)
Tabel 12. Data sarana transportasi kampung
No Alat Jumlah
Transportasi (buah)
1. Katinting 42
2. Yamaha 15 PK 16
3 Yamaha 30 PK 1
4. Yamaha 40 PK 3
Total 87

Gambar 26 Perahu yang dipakai untuk


mencari ikan dan hasil laut
lainnya
Profil Kampung Yensawai Page 18

Gambar 10. Perahu masyarakat


V. PENUTUP

Profil Kampung ini dibuat berdasarkan kondisi kampung dimana data profil kampung ini diambil. Data dalam profil kampung ini akan mengalami
perubahan-peruhan dikemudian hari sesuai dengan perkembangan kampung dan Kabupaten Raja Ampat.

Profil Kampung Yensawai Page 19

Anda mungkin juga menyukai