Anda di halaman 1dari 4

Diagnose dan remediasi kesulitan belajar 24: Gaya dalam fluida

Leo Sutrisno

Dalam tulisan ini akan disajikan sejumlah miskonsepsi siswa yang berkaitan
dengan gaya dalam fluida. Secara khusus, di dalam air. Ternyata, tidak hanya
siswa yang memiliki miskonsepsi, mahasiswa calon guru fisika pun juga
mengalami hal yang sama. Berikut disajikan beberapa contohnya.

1. Suatu benda terapung di atas air karena benda itu lebih ringan
daripada air
2. Suatu benda tenggelam di dalam air karena benda itu lebih berat
daripada air
3. Semua kayu terapung dan semua logam tenggelam
4. Semua benda yang berisi air mengapung
5. Arah tekanan air hanya ke bawah
6. Tekanan dan gaya sinonim
7. Tekanan air berasal dari geraknya
8. Tekanan air pada bagian atas dinding bendungan/tanggul sama dengan
pada bagian bawahnya.

Marilah kita bahas lebih dalam beberapa di antaranya.

1. Suatu benda terapung di atas air karena benda itu lebih ringan
daripada air
a. Diagnose

Dalam ujian calon sarjana pendidikan fisika di suatu waktu, penguji


menanyakan bagaimana cara membuat kelereng logam dapat
mengapung di atas air. Si calon sarjana dengan penuh keyakinan
menjawab, ’tidak mungkin ditemukan caranya, karena besi lebih
berat daripada air. Besi itu akan tenggelam’.

Ketika ditanyakan mengapa kapal dapat terapung. Ia menjelaskan


karena ada campuran kayu. Karena itu, beratnya menjadi lebih
ringan daripada berat air. Seperti ikan yang mau mengapung karena
gelembung udara ikan itu diisi udara, sehingga ikan menjadi lebih
ringan daripada berat air.
b. Remediasi

Selanjutnya, penguji menyodorkan sebuah pisau silet. Mahasiswa


diminta menunjukkan cara yang tepat agar pisau silet itu mengapung di
permukaan air. Berulang kali mahsiswa itu mencobanya, tetapi selalu
gagal.
Dengan ketrampilannya, dosen penguji meletakkan pisau silet itu tepat
mendatar di permukaan air. Ternyata, pisau silet dapat diapungkan.

Kemudian, si dosen bertanya lagi kepada si mahasiswa, apa yang terjadi


kalau kelereng logam itu ditempa hingga berbentuk lempengan logam
yang tipis dan lebar seperti pisau silet itu. Dengan agak ragu,
mahasiswa menjawab, ’mungkin akan mengapung’. ”Apa sebab?” tanya
osen penguji.
”Karena gaya apung air lebih besar dari berat logam bekas kelereng
itu” Jawab mahasiswa.
”Kenapa lebih besar?” sambung dosen.

Setelah diskusi cukup panjang dan ’alot’, ia sampai pada pemahaman


bahwa lempengan logam dari kelereng itu memindahkan air yang
beratnya lebih besar daripada berat lempengan logam itu. Berat air
yang dipindahkan itu sama besar dengan gaya apung yang diberikan air
kepada lempengan logam.

Akhirnya, ia juga dapat menjelaskan mengapa kapal besi dapat


mengapung, yaitu karena badan kapal yang besar dan lebar
memindahkan air laut yang beratnya lebih besar dari berat kapal.

2. Semua benda yang berisi air mengapung


a. Diagnose

Kepada mahasiswa yang sama, dosen penguji meminta agar dijelaskan


mengapa ikan-ikan yang mati di sungai mengapung. Mahasiswa
menjelaskan karena di dalam ikan itu berisi banyak air, lebih banyak
daripada ketika ikan masih hidup.
Ketika ditanyakan apakah juga berlaku pada mayat orang yang
meninggal karena tenggelam, mahasiswa menjawab dengan mantab ’Ya’.
Mayat orang itu berisi banyak air.

b. Remediasi

Kepada mansiswa tersebut, dosen penguji meminta mengisi sebuah


botol ’aqua’ penuh dengan air, dan meminta memasukkannya ke dalam
air di dalam ember yang berisi air yang telah tersedia di ruang ujian.
Sebelum dimasukkan, mahsiswa diminta membuat prediksi apa yang
akan terjadi, mengapung, melayang atau tenggelam. Mahsiswa tetap
mengatakan akan mengapung. Ternyata, dugaan itu keliru.

Selanjutnya, secara bertahap air di dalam botol dikurangi hingga botol


dapat terapung. Mengapa dapat terapung?. Berat air yang dipindahkan
oleh botol itu lebih besar daripada berat campuran antara botol, air
dan udara yang ada di dalam botol. Dengan perkataan lain, botol itu
mendapat gaya apung yang lebih besar daripada berat botol beserta
isinya.

3. Tekanan air berasal dari geraknya


a. Diagnose
Kepada mahasiswa yang sama ditanyakan tekanan air berasal darimana,
jawabnya adalah karena air bergerak. Banjir dapat merobahkan
bangunan. Terutama tsunami. Semakin cepat geraknya semakin besar
tekanannya. Jadi, gerak menghasilkan tekanan,

b. Remediasi

Kepada mahasiswa disodori sebuah botol aqua yang berisi dengan air.
Beberapa bagian dinding botol terdapat lobang yang disumbat.
Kemudian, ia diminta membuka salah satu sumbat itu. Ternyata air
memancar dari lobang tersebut. Kenapa?

Selanjutnya, diminta membuka lobang yang lain. Terjadi pancaran air


lewat lobang. Pacaran air semakin kuat jika posisi lobang semakin ke
bawah. Kenapa? Diskusi selanjutnya mengungkap tekanan hidrostatika,
tekanan air yang diam.
Inilah beberapa contoh miskonsepsi tentang gaya dalam fluida.
Pembaca disarankan mengembangkannya pada miskonsepsi yang lain.
Semoga!

luas,
terapung sempit,
tenggelam

air

Anda mungkin juga menyukai