Anda di halaman 1dari 5

TINJAUAN PUSTAKA

A. TRAUMA TUMPUL Trauma tumpul ialah suatu ruda paksa yang mengakibatkan luka pada permukaan tubuh oleh benda-benda tumpul. Hal ini disebabkan oleh benda-benda yang mempunyai permukaan tumpul seperti batu, kayu, martil, terkena bola, ditinju, jatuh dari tempat tinggi, kecelakaan lalu lintas dan lain-lain sebagainya.(1) Variasi mekanisme terjadinya trauma tumpul adalah:(1) 1. Benda tumpul yang bergerak pada korban yang diam. 2. Korban yang bergerak pada benda tumpul yang diam. Sekilas nampak sama dalam hasil lukanya namun jika diperhatikan lebih lanjut terdapat perbedaan hasil pada kedua mekanisme itu. Organ atau jaringan pada tubuh mempunyai beberapa cara menahan kerusakan yang disebabkan objek atau alat, daya tahan tersebut menimbulkan berbagai tipe luka yakni: (1) 1. Luka lecet (abrasi) 2. Luka memar 3. Luka robek

1. Luka lecet (abrasi) Luka lecet adalah luka yang superficial, kerusakan tubuh terbatas hanya pada lapisan kulit yang paling luar/kulit ari. Walaupun kerusakan yang ditimbulkan minimal sekali, luka lecet mempunyai arti penting dalam ilmu kedokteran kehakiman, oleh karena dari luka tersebut dapat memberikan banyak petunjuk dalam banyak hal.Manfaat interpretasi luka lecet ditinjau dari aspek medikolegal seringkali diremehkan. Padahal pemeriksaan luka lecet yang diteliti disertai pemeriksaan di TKP dapat mengungkapkan peristiwa yang sebenarnya terjadi. Sesuai dengan mekanisme terjadinya, luka lecet dapat diklasifikasi sebagai luka lecet gores, luka lecet serut, luka lecet tekan, dan luka lecet geser. (2) a. Luka lecet gores (scratch), diakibatkan oleh benda runcing (misalnya jarum, kuku jari tangan) yang menggeser lapisan permukaan kulit (epidermis) di depannya dan

menyebabkan lapisan tersebut terangkat sehingga dapat menunjukkan arah kekerasan yang terjadi. b. Luka lecet gesek / serut (graze), merupakan variasi dari luka lecet gores yang daerah persentuhannya dengan permukaan kulit yang lebih lebar. Cedera seperti ini biasanya akibat kecelakaan lalu lintas. Pangkal luka tampak bersih tetapi pada ujung luka terlihat tumpukkan kulit, yang menunjukkan arah kekerasan yang terjadi. c. Luka lecet tekanan (impression, impact abrasion), disebabkan oleh penjejakkan benda tumpul pada kulit, misalnya dengan ban kendaraan bermotor, sehingga pada kulit akan terlihat bekas sesuai dengan gambaran alur ban kendaraan tersebut.

Gambar1. Pola ban yang tercetak pada permukaan kulit (marginal haemorrhages) (3) d. Luka lecet geser (friction abrasion), disebabkan oleh tekanan linear pada kulit disertai gerakan bergeser, misalnya pada kasus gantung atau jerat.

2. Luka Memar (Hematom) Memar adalah cedera yang disebabkan benturan dengan benda tumpul yang mengakibatkan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu karena keluarnya darah dari kapiler yang rusak ke jaringan sekitarnya, yang terjadi sewaktu orang masih hidup. Pada luka memar biasanya permukaan kulit utuh, yang mengalami kerusakan adalah jaringan di bawah kulit. Benturan dengan benda tumpul ini termasuk pukulan dengan tangan, jatuh pada permukaan yang datar, cedera akibat senjata tumpul. (1-3)

Letak, bentuk dan luas luka memar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti besarnya kekerasan, jenis benda penyebab (karet,kayu,besi), kondisi dan jenis jaringan (jaringan ikat longgar,jaringan lemak), usia, jenis kelamin, corak dan warna kulit, kerapuhan pembuluh darah, penyakit (hipertensi,penyakit kardiovaskuler, diatesis hemoragik). Bila kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan luka memar terjadi pada daerah dimana jaringan ikat longgar, seperti di daerah mata, leher, atau pada orang lanjut usia dan pada bayi, maka luka memar yang tampak seringkali tidak sebanding dengan kekerasan, dalam arti memar lebih mudah terjadi dan seringkali lebih luas dan adanya jaringan longgar tersebut memungkinkan berpindahnya memar ke daerah yang lebih rendah karena pengaruh gravitasi. Seorang dengan kekurangan vitamin K atau seorang penderita hemofilia, persentuhan yang ringan dengan benda tumpul dapat menyebabkan luka memar yang luas. (1-3) Salah satu bentuk luka memar yang dapat memberikan informasi mengenai bentuk dari benda tumpul adalah apa yang dikenal dengan marginal haemorrhages, misalnya bila tubuh korban terlindas ban kendaraan, dimana pada tempat dimana terdapat tekanan justru tidak menunjukkan kelainan. Perdarahan akan menepi sehingga terbentuk perdarahan tepi yang bentuknya sesuai dengan bentuk celah antara kedua kembang ban yang berdekatan. Hal yang sama misalnya bila seseorang dipukul dengan rotan atau benda yang sejenis, maka akan tampak memar yang memanjang dan sejajar yang membatasi daerah yang tidak menunjukkan kelainan. Daerah antara kedua memar yang sejajar dapat menggambarkan ukuran lebar dari alat pemukul yang mengenai tubuh korban. (1-3) Hematom ante-mortem yang timbul beberapa saat sebelum kematian biasanya akan menunjukkan pembengkakan dan infiltrasi darah dalam jaringan sehingga dapat dibedakan dari lebam mayat dengan cara melakukan penyayatan kulit. Pada lebam mayat (hipostasis pascamati) darah akan mengalir keluar dari pembuluh darah yang tersayat sehingga bila dialiri air, penampang sayatan akan tampak bersih, sedangkan pada hematom penampang sayatan tetap berwarna merah kehitaman. Pada pembusukan juga terjadi ekstravasasi darah yang dapat mengacaukan pemeriksaan ini. Selain itu,untuk membedakan luka memar dengan lebam mayat dapat dilihat dari lokasinya pada tubuh korban, dimana lebam mayat letaknya pada bagian tubuh yang terendah. (2, 3)

3. Luka Robek (Laserasi) Luka robek (laserasi) merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul, yang menyebabkan kulit terengang kesatu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui, maka akan terjadi robekan pada kulit. Luka ini mempunyai ciri bentuk luka yang umumnya tidak beraturan, tepi atau dinding tidak rata, tampak jembatan jaringan antara kedua tepi luka, bentuk dasar luka tidak beraturan, sering tampak luka lecet atau luka memar di sisi luka. Perkiraan kejadian saat kejadian pada luka laserasi sulit ditentukan tidak seperti luka atau memar. Pembagiannya adalah sangat segera, beberapa hari, dan lebih dari beberapa hari. Laserasi yang terjadi setelah mati dapat dibedakan dengan yang terjadi saat korban hidup yaitu tidak adanya perdarahan. Luka karena kererasan tumpul dapat berebentuk salah satu atau kombinasi dari luka memar, luka lecet, luka robek, patah tulang atau luka tekan.(1, 3)

DAFTAR PUSTAKA 1. Dimaio VJ, Dimaio D. Blunt Trauma Wounds. Forensic Pathology. 2 ed. USA: CRC Press 2001. p. 110. 2. Idris AM. Luka Akibat Benda Tumpul. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Binarupa Aksara; 1997. p. 54-84, 91-9. 3. Budiyanto A. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1997.

Anda mungkin juga menyukai