Anda di halaman 1dari 8

Kata Pengantar

Bismillahi rahmani rahim Assalamu alaikum wr.wb Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang hingga saat ini masih melimpahkan hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Atas izin-Nya pula sehingga kami dari kelompok satu dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul Manusia dan Alam Semesta untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah wawasan IPTEKS. Dalam pembuatan makalah ini tentu tidak terlepas dari bantuan pihak-pihak lain. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih, khususnya kepada dosen pembimbing kami. Di samping itu, kami juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Maka dariitu kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman demi menyempurnakan makalah ini. Kami dari penulis pun mengharapkan semoga makalah ini nantinya dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam membuat makalah serupa ke deoannya. Akhirnya kami dari tim penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin.

Makassar, 29 September 2013

Tim Penulis

Daftar Isi

Kata Pengantar Daftar Isi BAB I (Pendahuluan) A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Manfaat

BAB II (Pembahasan) A. A B. A C. A D. A

BAB III (Penutup) A. Kesimpulan B. Saran Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Manusia memang harus mengetahui apa yang akan di kerjakan sehingga bias mendapatkan hal-hal yang baik dan menggunakan akal sehat, jika ia bertanya kepada diri sendiri, Bagaimana saya ada? ia akan menjawab, Saya ada entah bagaimana! Dengan penalaran demikian, ia akan menjalani kehidupan tanpa pernah merenungkan masalah-masalah seperti itu. Dalam perenungan ini, ia tidak perlu takut - seperti yang dirasakan sebagian manusia - untuk mencapai kesimpulan Saya telah diciptakan. Orang yang tak mau merenungkan hal ini sebenarnya tidak ingin bertanggung jawab pada sang Pencipta. Mereka takut harus mengubah gaya hidup, kebiasaan, dan ideologi jika mengaku telah diciptakan. Oleh karena itu, mereka lari dari ketaatan kepada Pencipta mereka. Demikianlah sikap yang diambil orang-orang yang menging-kari Allah dan mengingkari (tanda-tanda kekuasa-an-Nya) karena kezaliman dan kesombongan mereka, padahal hati mereka meyakini kebenarannya (QS. An-Naml, 16: 14). Sebaliknya, seseorang yang menilai kebera-daan dirinya dengan kearifan dan akalsehat, akan melihat dalam dirinya hanya tanda-tanda pen-ciptaan Allah. Ia mengakui bahwa keberadaannya bergantung pada kerja sama antara ribuan sistem rumit, yang tak satu pun ia ciptakan atau ia kenda-ikan. Ia memahami fakta bahwa ia diciptakan. Dengan mengenal Penciptanya, ia berusaha memahami untuk tujuan apa ia diciptakan Tuhan. Bagi siapa pun yang berusaha memahami makna ciptaan Tuhan, terdapat kitabpetunjuk: Al Quran. Kitab ini adalah panduan yang diberikan kepada semua manusia yang diciptakan Tuhan di muka bumi. Bahwa fenomena penciptaan itu terjadi sesuai dengan uraian yang ada dalam Al-Quran membawa arti sangat penting bagi orang-orang yang berakal. Kisah penciptaan manusia berawal di dua tempat yang saling berjauhan. Manusiamenapaki kehidupan melalui pertemuan dua zat terpisah di dalam tubuh lelaki dan perem- puan, yang diciptakan saling terpisah namun sangat selaras. Jelas, sperma di dalam tubuh lelaki tidak dihasilkan atas kehendak dan kendali lelaki tersebut, sebagaimana sel telur di dalam tubuh perempuan tidak terbentuk atas kehendak dan kendali perempuan tersebut. Sesungguhnya, mereka bahkan tidak menyadari pembentukan sel-sel ini.
B. Rumusan Masalah

C. Manfaat

Tambahan

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA DITINJAU DARI PERSPEKTIF SAINS ISLAM DAN BARAT
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendalaman dan pembahsan tentang alam semesta mencangkup bagian diantranya mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos merupakan benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebaginya. Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar misalnya, bintang, planet, galaksi. Para ahli astronomi (astronom) menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada di dalamnya. Manusia sendiri sebagai mahluk Tuhan yang berakal budi dan sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda oleh rasa ingin tahu untuk mencarai penjelasan tentang makna dari berbagai hal-hal yang dapat di amati. Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beranekaragam cahanya dari benda-benda langit yang sampai di bumi timbullah beberapa teori yang mengungkapkan tentang terungkapnya alam semesta. Al Quran memberitakan bahwa apa-apa yang ada dalam cakerawala dan juga pada diri manusia terdapat bukti-bukti ilmiah bahwasanya al quran itu benar belaka. Kalau begitu untuk menguji kebenaran ilmiah itu mesti dengan al quran. Bila penyelidikan ilmiah bertentangan dengan al quran. Maka pastilah penyelidiakan itu tersesat jalanya. Alam cakerawala yang penuh dengan tanda-tanda ajaib sebagai bukti kebenaran al quran hingga hari ini tidak boleh diteroka oleh manusia secara keseluruhan. Ummat manusia menyerah tersungkur di hadapan keagungan ala mini, terlebih-lebih kepada penciptanya yang Maha agung. Penyelidikan barat yang dialu-alukan sebagai hasil teknologi gemilang, sungguh belum tentu itu benar. Katanya sampai ke bulan, kesana-kesini, merancang untuk menetap di ruang angkasa dan lain-lain. Mestikah kita percaya? Di tunjukkan berupa bukti-bukti bergambar. Maka Al quran mengingatkan hati-hatilah dalam menerima berita jika penyampaianya adalah orang munafik dan lebih-lebih orang kafir. Ada penciptaan, proses dari ketia-daan menjadi ada, dan akhirnya hancur. Di antaranya ada pen-ciptaan manusia dan makhluk hidup lainnya. Di sana berlang-sung pula ribuan, bahkan jutaan proses fisika, kimia, biologi dan proses-proses lain yang tak diketahui. Sebenarnya seluruh kejadian di alam semesta ini, sudah terjadi dan kejadiannya mengikuti segala rencana dan konsep yang sudah tertera di dalam Al Quran. Gambaran jelasnya, bahwa semua proses alam semesta ini mengikuti dan mengekor pada segala yang tertuang dalam Al Quran, apakah diketahui atau tidak tabir rahasianya oleh manusia. PEMBAHASAN A. Perspektif Sains Barat Terhadap Terbentuknya Alam Semesta Kesan umum luas dan megahnya alam semesta diperoleh penghuni Bumi dengan memandang

langit malam yang cerah tanpa cahaya Bulan. Langit tampak penuh taburan bintang yang seolah tak terhitung jumlahnya. Struktur dan luas alam semesta sangat sukar dibayangkan manusia, dan progres persepsi dan rasionalitas manusia tentang itu memerlukan waktu berabad-abad. Manusia sebagai mahluk Tuhan yang berakal budi dan sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda oleh rasa ingin tahunya untuk mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang diamati. Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai dibumi timbullah beberapa teori yang mengungkapan tentang terbentuknya alam semesta. teori tersebut dikelompokkan menjadi : a) Teori keadaan tetap. Teori ini menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), tumbuh menjadi tua, dan akhirnya mati. Jadi teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya (tanpa awal dan akhir), sehingga teori ini beranggapan bahwa alam semesta ini sudah ada selamanya dalam susunan seperti sekarang ini, dan zat-zat terus terbentuk. b) Teori Dentuman Besar Teori ini belandaskan dari asumsi massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat besar. Karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat. Masa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan. Teori ini dikembangkan berdasarkan pemikiran yang menggunakan hukum fisika dan teori pemuaian Edwin Hubble. Menurut teori ini, ada dua massa penting yang berlangsung selama sejarah awal alam semesta. 1) Era radiasi dari saat alam semesta baru lahir sedetik sampai sejuta tahun kemudian. 2) Era pendinginan dari alam semesta berumur sejuta tahun dan terus berlanjut selama gerak memuai alam semesta yang diikuti dengan alam senyapa gema sisa detuman besar. Sisa gema itu akan terangkap dalam bentuk radiasi bersuhu 5K<0C(273 K) c) Teori ekspansi dan kontraksi Teori ini diambil berdasarkan adanya siklus dari alam semesta yaitu masa ekspansi dan masa kontraksi dalam jangka waktu tiga puluh ribu tahun. Dalam masa ekspansi terbentuklah galakis beserta bintang-bintangnya.ekspansi tersebut didukung oleh tenaga yang bersumber dari reaksi inti hydrogen yang akhirnya membentuk berbagai unsure lain yang kompleks. Pada masa kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuknya meredup sehingga unsur-unsur menyusut menimbulkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel tersebut, berasal dari pratikel yang ada pada zaman dahulu kala. Teori ini disebut juga dengan teori osilasi. d) Oscillating theory Yaitu pendapat yang mengatakan bahwa alam semesta ini tetap dalam keadaan melar dan menciut dalam jangka ribuan juta tahun. Berdasarkan teori-teori sebagaiman disebutkan di atas adalah merupakan hasil pemikiran manusia, bahwa pada hakikatnya terjadinya alam semesta ini adalah bukan terjadi tanpa rencana besar yang tentu disiapkan oleh pencipta alam semesta itu sendiri yang agung, yang maha benar atas segala sesuatu. Pada tahun 1543 Copernicus mengemukakan pendapatnya bahwa matahari sebagai pusat dari sistem tata surya yang dikenal dengan heliocentris. Dari gambar planet-planet dikelompokan menjadi dua: - Kelompok planet dalam: planet-planet yang dekat dengan matahari terdiri dari mekurius, venus, bumi, dan mars. - Kelompok planet luar: planet-planet yang jauh dari matahari terdiri dari yupiter, saturnus, Uranus, neptunus, dam Pluto. Planet dalam pada umumnya lebih kecil dari planet luar tetapi mempunyai masa jenis yang

lebih besar. B. Alam semesta dan isinya ditinjau dari prespektif islam manusia mempelajari astronomi karena beberapa sebab. Banyak yang percaya apa yang terjadi di bumi terhadap bulan, bintang, matahari, planet dan yang lain telah dilakukan untuk menolong mereka mengatur kehidupan keseharian. Sebagian lagi telah berniat melihat dan merekam kejadian yang luar biasa untuk bukti sejarah untuk mencatat timbulnya satu bintang amat cerah dan kemudian hilang. Dengan mengetahui kedudukan bintang utara dan beberapa rasi lain, arah dapat ditentukan dengan tepat. Mempelajari pelanet yang ada dalam sistem matahari kita ini, akan dapat memberi penjelasan tentang pentingnya manusia tidak membuat kerusakan di bumi ini. Ditemukannya kemajuan di panet venus dikatakan tidak mungkin, karena atmosfernya dipenuhi dengan karbon dioksida. Sebagian planet juga hanya dipenuhi dengan batuan saja dan tidak mempunyai ruang udara. Begitulah apa yang terjadi dibumi ini, jika kita tidak memeliharanya. Manusia mestilah berdamai dan menghormati bumi serta menjaga keseimbangannya. Sekiranya manusia terus menerus mencemari bumi dan atmosfernya, maka pengaruh buruk mungkin akan terjadi yang menyebabkan bumi ini tiddak dapat dihuni lagi. Islam sebagai agama yang kaafah Pada dasarnya telah memberikan landasan yang nyata dalam setiap bidang kehidupan. Tidak saja dalam masalah-masalah tauhid, ibadah, keimanan, maupun sosial kemasyarakatkatan, sekaligus mencangkup dibidang eksakta yang ada kaitanya langsung dengan fenomena alam semesta. dalam surat ali imran ayat 290 Allah berfirman, yang artinya: sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang adalah tanda-tanda bagi orang yang mempunyai pikiran Selanjutnya dalam surat fushilat ayat 53 Allah swt berfirman, yang artinya: kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami disegenap penjuru dan pada diri mereka sendiri. Sehingga jelaslah bagi mereka Al quran itu adalah benar Dalam konteks penciptaan alam semesta, islam dengan secara jelas dan gambling memberikan wawasan mengenai bagaimana alam semesta ini tercipta. Al quran surat AzZariyat ayat 47 menyatakan: ..dan langit itu kami bangun dengan kekuasaaan kami dan sesungguhnya kamilah yang mengembangkanya. C. Bumi mengelilingi matahari dalam pandangan islam Pendapat yang mengatakan bumi mengelilingi matahari bukanlah pendapat baru. Tetapi pendapat tersebut sudah ada sejak 2500 tahun yang silam. Pendapat ini kemudian dibatalkan oleh Iskandar Ptolemy kira-kira abad ke satu setengah (TM). Sejak itulah manusia telah meninggalkan pendapat yang salah dan kembali kepada kebenaran, bumi ini bulat tetapi tidak mengelilingi matahari. Begitulah keterangan Iskandar Ptolemy yang telah diikuti oleh manusia sejagat tidak kurang dari dua belas abad lamanya. Bahkan dari awal islam sehingga kejayaan islam yang begitu menyerlah tidak ada sebrang kritikan ataupun bantahan terhadap keterangan Iskandar Ptolemy. Dengan demikian berati wahyu telah mengiktirafnya secara tidak langsung. Ahli sunnah wal jamaah juga telah sepakat di atas pendapat yang menyatakan bumi ini tidak mengelilingi matahari. Dengan demikian dikatakan bahwa bumi sebagai pusat ialah bumi ini kita nyatakan sebagai pusat susunan alam semesta. maka bulan, matahari dan bintang-bintang semuanya adalah mengelilingi bumi kea rah barat. Dan hanya dengan pembuktian seperti ini saja yang tidak bertentangan dengan catatan ilmu falak perbintangan. Pendapat tersebut didasarkan atas ayat Al-Qur an surat yasin: 38. Dan matahari itu berjalan di tempat ketetapan baginya, yang demikan itu ketetapan Allah

yang Maha Gagah dan yang Maha Mengetahui. Dan masih banyak lagi ayat-ayat al quran yang menyatakan bumi ini terbentang, tetapi sama sekali tidak berarti bumi ini datar saja tidak membulat. ANALISIS Sebagaimana yang penulis jelaskan di atas berdasarkan bebrapa pendapat dan merupakan hasil pemikiran manusia, bahwa hakikatnya terjadinya alam semesta ini adalah bukan terjadi tanpa rencana besar yang tentu disiapkan oleh pencipta alam semesta itu sendiri Yang Maha Agung. Copernicus pada tahun 1543 mengemukakan pendapatnya bahwa matahari sebagai pusat dari sistem tata suria yang dikenal dengan heliocentris. Matahari merupakan salah satu bintang yang paling dekat dengan bumi, sehingga bila dilihat dari bumi, maka matahari kelihatan jauh lebih besar dari bintang-bintang yang lain. Matahari sangatlah penting bagi kehidupan di bumi karena: - Merupakan sumber energi utama bagi bumi. - Merupakan pengontrol stabilitas peredaran bumi. - Dengan mempelajari matahari dapat digunakan untuk menjelaskan atau mengungkapkan bintang-bintang lain. Dan pendapat tersebut di sanggah oleh Surkan Hj. Saniman dalam bukunya yang berjudul matahari mengelilingi bumi berpendapat bahwa bumilah yang menjadi pusat tata suria. Yang dimaksud menjadi pusat tatasuria berarti bumi ini terletak di tengah-tengah. Maka matahari, bulan, dan bintang-bintang semuanya beredar mengelilingi bumi. Pendapat tersebut di kuatkan dengan sedikit perubahan oleh Iskandar Ptolemy berpendat bahwa bumi ini bulat tetapi tidak mengelilingi matahari. Sejarah dan tamaddun islam abad pertama sehingga hari ini tidak mengiktirafkan pendapat yang mengatakan bahwa bumi mengelilingi matahari. Ini disebabkan golongan umat islam yang berpengaruh di dunia (ahli sunnah wal jamah) telah berijmak (sepakat) di atas ketetapan bahwa bumi dan pergerakan bintang-bintang serta matahari dan bulan mengelilingi bumi. Maka dari itu saya lebih condong kepada pendapatnya Iskandar Ptolemy. Karena pendapatnya sesuai dengan yang di jelaskan dalam Al Quran surat surat yasin: 38 Artinya: Dan matahari itu berjalan di tempat ketetapan baginya, yang demikian itu ketetapan Allah yang Maha Gagah dan yang Maha mengetahui KESIMPULAN Berdasarkan berbagai penjelasan-penjelasan dan pendapt dari berbagai tokoh baik itu islam atau barat di atas, maka kesimpulan penulis simpulkan ialah bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya (tanpa awal dan akhir). Alam semesta ini tetap dalam keadaan melar dan menciut dalam jangka ribuan juta tahun. Kemudian hal tersebut diatas menjadi bukti bahwa Pada dasarnya islam memberikan landasan yang nyata dalam setiap bidang kehidupan. Tidak saja dalam masalah-masalah tauhid, ibadah, keimanan, maupun sosial kemasyarakatkatan, sekaligus mencangkup dibidang eksakta yang ada kaitanya langsung dengan fenomena alam semesta. dalam surat ali imran ayat 290 Allah berfirman, yang artinya: sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang sadalah tanda-tanda bagi orang yang mempunyai pikiran Dalam konteks penciptaan alam semesta, islam dengan gamblang memberikan wawasan mengenai bagaimana alam semesta ini tercipta. Al quran surat Az-Zariyat ayat 47 menyatakan: dan langit itu kamibangun dengan kekuasaaan kami dan sesungguhnya kamilah yang mengembangkanya.

Bumi ini bulat tetapi tidak mengelilingi matahari. Begitulah keterangan Iskandar Ptolemy yang telah diikuti oleh manusia sejagat tidak kurang dari dua belas abad lamanya. Bahkan dari awal islam sehingga kejayaan islam yang begitu menyerlah tidak ada sebrang kritikan ataupun bantahan terhadap keterangan Iskandar Ptolemy. Dengan demikian berati wahyu telah mengisyaratkan secara tidak langsung bahwa bumi ini tidak mengelilingi matahari seperti yang di katakana oleh para astronom barat. Hal tersebut juga di sepakati oleh para penganut Ahli sunnah wal jamaah juga telah sepakat di atas pendapat yang menyatakan bumi ini tidak mengelilingi matahari.

Anda mungkin juga menyukai