Alkilasi didefinikan sebagai proses memasukkan gugus alkil atau aril ke dalam suatu senyawa. Gugus alkil : -CnH2n+1; misal : -CH3, -C2H5 Gugus Aril :
CH 3
Penggunaan Proses Alkilasi di Industri : 1. Industri Minyak Bumi Untuk membuat bahan bakar sintesis. Yaitu dalam pembuatan senyawa bercabang untuk meningkatkan kualitas bahan bakar. Bahan bakar motor yang mempunyai angka oktan tinggi adalah yang bercabang. 2. Industri Zat Warna misalnya membuatan anilin menjadi Dimetil anilin 3. Industri Obat-obatan
Cara masuknya Gugus Alkil ada 6 macam, tergantung pada Ikatannya : 1. Substitusi atom H pada senyawa karbon Bila senyawa aromatik mengalami alkilasi pada inti maka karbon dari alkil akan terikat pada atom karbon dari senyawa aromatik. Demikian juga untuk senyawa alifatik. Alkil terikat pada atom C, reaksi ini disebut alkilasi FiedelCraft. Contoh : (CH3)3C-CH2-CH(CH3)2 (isooktana) 2. Substitusi atom H pada gugus karboksil pada alkohol atau fenol Pada proses ini alkil terikat pada atom O.
Contoh : C2H5-O-C2H5
3.
Substitusi atom H yang terikat pada atom N Alkil terikat pada N bervalensi 3. Contoh : C6H5-N-(CH3)2
Cara masuknya Gugus Alkil ada 6 macam, tergantung pada Ikatannya : 4. Adisi alkil halida atau ester pada senyawa N tersier Ikatan alkil pada N valensi 3 yang berubah menjadi valensi 5. Contoh : C6H5-N-(CH3)3-Cl 5. Senyawa logam alkil Alkil terikat pada logam. Contoh : Pb(C2H5)4 6. Alkil lainnya Merkaptan, alkil terikat pada atom S, Alkil silan, alkil terikat pada Si.
Contoh : C12H25-SH, C2H5-SiCl3
Zat-zat Pengalkilasi
1. Olefin : etilena, propilena, butilena.
RH harus banyak karena olefin mudah mengalami polimerisasi. 1. Alkohol ROH : metanol dan etanol. Digunakan pada pembuatan eter, isopropil eter, etil eter, naphtil metil eter. 3. Alkil Halogenida :RX , sangat reaktif tetapi mahal. RH + R1X RR1 + HX RNa + R1X RR1 + NaX Pb(Na)y + y R1X Pb(R1)y + yNaX
Zat-zat Pengalkilasi
4. Alkil sulfat
Yang sering digunakan adalah dimetil sulfat, metil hidrogen sulfat dan dietilsulfat. Alkil sulfat rantai panjang digunakan pada beberapa hal saja. Dimetil sulfat sangat beracun dan harus ditangani secara hatihati. Alkil sulfat digunakan untuk mendapatkan senyawa dialkil eter, alkil aril eter, etil selulosa dan polivinil eter.
Zat-zat yang dialkilasi 1. Alkana Pada umumnya alkana hanya dapat dialkilasi dengan olefin. Dalam alkilasi alkana, perlu dibedakan dua kelompok :
a. alkana lurus : hanya bisa dilakilasi dengan mekanisme radikal bebas, pada suhu tinggi b. alkana bercabang : lebih mudah dialkilasi dengan mekanisme ion.
. CH3
+ CH3CH2CH 3
H CH3C. + CH3
C2H4
Reaksi penghentian :
H H CH3C. + . C CH 3 CH3 CH3
CH 3CH CHCH 3 CH3 CH 3
+ CH3CH2CH 3 + CH 3CH=CH2
2. Fase
Katalisator asam protonik sering digunakan jika isoparafin atau aromatik cair dialkilasi dengan olefin. Katalis berfungsi sebagai donor proton, untuk membentuk ion karbonium. Contoh: mekanisme reaksi isobutana dengan etilena menggunakan katalis AlCl3.
( ) CH 2 =CH 2
(3) CH3-C+
CH3
+ HCl + AlCl3
CH 3 CH 2+ + AlCl4
CH3
Mekanisme (lanjutan)
CH3
CH3 CH3-C-CH-CH3 + AlCl4+ CH3
isomerisasi
CH3-C
CH-CH3 + AlCl4-
CH3 CH3
CH3-C ( )
CH3-CH CH3
CH3 CH3
Termodinamika
Reaksi alkilasi berjalan lambat sehingga kesetimbangan tidak tercapai. Reaksi alkilasi bersifat eksotermis.
Usaha Untuk memperbanyak Hasil :
1.
2.
Suhu Harus dilihat sifat reaksinya apakah eksotermis atau endotermis Menggunakan Pereaksi Berlebih a. RH + RCH=CH2, RH berlebih b. RNH2 + ROH, ROH berlebih c. ROH + RX, RX berlebih ROH = alkohol rantai panjang, misal : selulosa
4.
Menghilangkan Salah satu hasil a. RH + RCH=CH2 RCHCH2R, tidak ada yang perlu dihilangkan b. RNH2 + ROH RNHR + H2O, air dihilangkan dengan menambahkan zat yang dapat mengikat air. c. ROH + RX ROR + HX, HX dihilangkan Tekanan Dibesarkan Reaksi a menguntungkan Reaksi b dan c tidak begitu menguntungkan
Kinetika
Usaha untuk Mempercepat Reaksi 1. Suhu 2. Katalisator Digunakan senyawa yang bersifat asam, misal : H2SO4, asam lain : HF, HCl, AlCl3. untuk reaksi b. digunakan Al2O3. Untuk reaksi c digunakan NaOH untuk mengikat HX yang terjadi. 3. Konsentrasi pereaksi Untuk reaksi yang lambat digunakan konsentrasi setinggitingginya. Untuk reaksi a. RCH=CH2 tidak boleh terlalu pekat karena reaksi terlalu cepat dan kemungkinan terjadi polimerisasi. Untuk reaksi b. ROH pekat dan anhidrid. 4. Pengadukan
Termal alkilasi Produk utama termal alkilasi adalah neoheksana yang mempunyai bilangan oktana 104,8. Kondisi termal alkilasi adalah 5000 psi dan 950oF. (kondisi yang sangat mengkhawatirkan) Alkilasi dengan katalisator HF Reaksi alkilasi olefin dengan isoparafin menggunakan katalisator HF cair anhidrid. Alkilat berkualitas tinggi dihasilkan dari reaksi isobutilena dengan isobutana membentuk isooktana (2,2,4-trimetilpentana). Untuk menyempurnakan reaksi perlu pengadukan karena hidrokarbon hanya sedikit larut dalam HF cair. Suhu reaksi 27oC dan waktu kontak 5 menit.
Hidrokarbon yang terbentuk dalam alkilasi menggunakan katalisator HF Alkilasi isobutana dengan propilena
komponen 2,4-dimetil pentana 2,3-dimetilpentana Hidrokarbon lain: Pentane Heksana 2,2,4-trimetil pentana dan isooktana yang lain, isononana, isodekanaisoundekana % dalam alkilat total 10-15 40-50 sedikit
sedikit