Anda di halaman 1dari 16

Mutaqin MESIN LISTRIK MOTOR SEARAH A. Kompetensi 1. Guru dapat menjelaskan prinsip dasar mesin DC dengan baik 2.

Guru dapat menjelaskan karakteristik mesin DC berdasarkan jenis kumparan bantu yang dipasang 3. Guru dapat menghitung pembebanan pada nmesin DC 4. Kompetensi 3

B. Indikator 1. Dapat mengidentifikasi komponen utama mesin DC

2. Dapat menggambarkan karakteristik mesin DC 3. Dpata membedakan jensi-jenis mesin DC berdasarkan kumparan penguatnya 4. Dapat menghitung rugi-rugi mesin DC 5. Dapat menjelaskan reaksi jangkar mesin DC 6. Dapat mernggambarkan rankaian kelistrikan berbagai sambungan penguat mesin DC

C. Materi Mesin Listrik DC Mesinmesin listrik DC sangat dikenal karena pemakaiannya yang beraneka ragam. Dengan melakukan berbagai penggabungan lilitan medan magnet yang dipasang secara terpisah maupun sendiri (shunt, seri dan kompon), dapat dirancang suatu mesin listrik yang menampilkan karakteristik volt-amper atau kecepatan momen yang bermacam-macam bagi penggunaan dinamik maupun yang konstan. Mesn DC sering digunakan pada pemakaian yang memerlukan rentang kecepatan yang lebar atau pengaturan yang cermat pada keluarannya. Mesin- Mesin listrik DC dapat dikelompokkan menjadi dua macam , yakni generator DC dan motor DC. 1. Generator DC

55

Mesin Listrik Motor Searah Generator adalah suatu mesin (alat) yang berfungsi mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik, yang diperoleh melalui prinsip percobaan Farady, yang menyatakan bahwa suatu penghantar yang berada pada sejumlah garis-garis gaya magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan menghasilkan garis-garis gaya listrik (ggl) induksi.

a. Konstruksi Generataor DC 1) Rangka Stator, dibuat dari besi tuang. Rangka stator merupakan rumah dari bagian-bagian lain dalam generator. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat untuk mengalirnya fluks magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet. 2) Inti kutub magnet , berfungsi sebagai tempat terjadinya fluks magnet. Untuk generator dengan kapasitas kecil digunakan magnet permanen, dan untuk generator kapasitas besar digunakan magnet buatan (elektromagnetik). 3) Rotor (jangkar, angker) , merupakan bagian yang berputar. Pada Genenrator DC jangkar yang digunakanbiasanya berbentuk silinder yang pada bagian permukaannya diberi alur-alur sebagai tempat kawat-kawat lilitan. Bahan yang digunakan untuk pembuatan jangkar dari bahan ferromagnetic yang dibuat berlapis-lapis. 4) Sikat-sikat, berfungsi sebagai penghubung aliran arus listrik dari lilitan jangkar dengan beban. Bahan yang digunakan untuk pembuatan sikat-sikat dari arang. 5) Kawat Lilitan jangkar, adalah tempat terbentuknya ggl induksi. Dalam satu alur terdiri atas beberapa kawat yang disebut dengan kumparan. Antara kumparan satu dengan lainnya dihubungkan secara seri. 6) Komutator, digunakan sebagai penyearah (komutasi). Komutator pada prinsipnya mempunyai bentuk yang sama dengan cincin yang dibelah menjadi dua yang dipisahkan dengan bahan penyekat. Masing-masing komutator dengan sisi kumparan tempat terjadinya ggl induksi. b. Prinsip Kerja Generator DC Generator adalah suatu alat yang mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik. Jika sebatang penghantar digerakkan di antara kutub-kutub magnit maka pada penghantar tersebut akan terjadi suatu GGL (Gaya Gerak Listrik). Arah GGL pada dihubungkan

56

Mutaqin generator ditentukan dengan kaidah tangan kanan, yaitu: Bila tangan kanan dipampangkan sedemikian rupa hingga garis-garis fluks magnetic jatuh pada telapak tangan dan ibu jari menunjuk kea rah gerakan (penyebab) maka jari-jari yang lain akan menunjukkan arah GEM dan dengan demikian arah dari arus induksi (akibat).

Gambar 1 Pada gambar 2 diperlihatkan sebuah lingkaran kawat a b c d diputar diantara dua kutub magnit yang sisi a b dan c d akan memotong garis gaya sehingga dalam kawat tersebut akan terjadi aliran induksi. Sesuai dengan kaidah tangan kanan maka garis gaya yang arahnya dari kiri ke kanan akan sehingga memotong Q dari bawah ke atas jadi aliran arus induksi akan mengalisr dari a ke b. Bagian c d memotong garis gaya dari atas ke bawah sehingga arus induksi mengalis dari c ke d. Aliran arus induksi dalam kedua kawat akan memperkuat. Apabila kumparan melakukan setengah perkisaran a b memotong garis gaya dari atas ke bawah sehingga ggl yang ditimbulkan akan berlawanan arahnya.

Gambar 2 Sedangkan besarnya GGL selalu berubah-ubah. Tegangan yang berubah-ubah secara periodic disebut tegangan bolak-balik dan arus yang mengalir disebut arus bolak-balik.

57

Mesin Listrik Motor Searah Gambar 3 Lama waktu untuk satu putaran disebut periode (T). Jumlah perubahan periode dalam satu detik disebut frequency. Untuk mendapatkan aliran dari kumparan yang berputar digunakan cincin tembaga. Pada cincin ini ditempatkan sekat/brostel yang dapat dihubungkan dengan rangkaian luar gambar 2. Agar menghasilkan tegangan searah dapat dicapai dengan mengganti kedua gelang (gambar 2) dengan dua bentuk belahan. Dengan demikian, arah tegangan akan ditukar pada saat kumparan melewati posisi mendatarnya, yaitu pada saat tegangan induksi sedang nol. Bila pemakaian listrik dihubungkan pada sekat-sekat arus searah akan mengalir pada rangkaian luar, akan tetapi arus bolak-balik tetap mengalir dalam lingkaran kumparan. Pembalik arus seperti itu dinamakan komutator. Dalam bentuk yang sederhana komutator terdiri dari sebuah gelang yang terpotong yang kedua belahan tersekat satu sama lainnya yang masing-masing dihubungkan dengan ujung-ujung kumparan.

c. Jenis-Jenis Generator DC Generator DC dikelompokkan dalam berbagai macam jenisnya yang dibedakan oleh rangkaian penguat magnet yang digunakan. Ditinjau dari sumber arus pengaut magnet, dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni (a) generator penguat terpisah, dan (b) generator penguat sendiri. 1) Generator Penguat Terpisah Yakni sumber arus penguat magnet diperoleh dari sumber listrik lain (di luar). Rangkaian ekuivalen Generator dengan penguatan terpisah diperlihatkan sebagai berikut :

Ia

Em

Rm

Ea

R L

58

Mutaqin

Berdasarkan rangkaian ekuivalen generator terpisah, diperoleh persamaan listrik sebagi berikut : Im = Em/Rm . (1) Ia = IL Ea = V + (Ia.Ra) + e (2) (3)

2) Generator Penguat Sendiri Yakni arus penguat magnet diambilkan dari keluaran generator itu sendiri, sehingga besar arus penguat magnet akan dipengaruhi oleh nilai arus dan tegangan generator. Berdasarkan jenis sambungan lilitan penguat magnet dengan lilitan jangkar, generator penguat sendiri dibagi menjadi 3 jenis, yaitu (a) generator penguat shunt, (b) generator penguat seri, dan (c) generator kompon (canpuran). 1) Generator penguat shunt Pada generator ini, penguat magnet diparalel dengan llilitan jangkar. Berdasarkan gambar rangkaian ekuivalen generator shunt, diperoleh persamaan-persamaan sebagai berikut : Persamaan Arus : Persmaan Tegangan Ia = IL + ISh .. Ea = V + Ia.Ra + e . (4) (5)

2) Generator penguat seri Pada generator ini, penguat magnet diseri dengan llilitan jangkar. Berdasarkan gambar rangkaian ekuivalen generator seri , diperoleh persamaan-persamaan sebagai berikut : o o 3) Persamaan Arus : Persmaan Tegangan Ia = Is = IL .... Ea = V + Ia.Ra + Ia.Rs + e (6) (7)

Generator penguat kompon Pada generator ini, mempunyai dua macam lilitan penguat magnet, yakni penguat shunt dan penguat seri dengan llilitan jangkar. Ditinjau dari cara penyambungannya generator

59

Mesin Listrik Motor Searah kompon ini dibedakan menjadi dua macam, yakni (1) generator kompon shunt panjang dan (2) generator kompon shunt pendek. Berdasarkan gambar rangkaian ekuivalen generator kompon tersebut persamaan-persamaan sebagai berikut : (a) Generator shunt panjang : Persamaan Arus : Persmaan Tegangan Ia = Is .. .. Ea = V + Ia.Ra + Ia.Rs + e . V = Ish. Rsh (b) Generator shunt pendek : : Persamaan Arus : Ia = Ish + Is .. . Ish = Vsh/Rsh .. Persmaan Tegangan Ea = V + Ia.Ra + Ia.Rs + e Vsh = V + Is.Rs .. (9) (10) (11) (12) (6) (7) (8) diperoleh

Kecuali persamaan-persamaan tersebut telah diutarakan di atas, ada persamaan daya dan efisiensi generator akibar adanya rugi gesek (Pb) dan rugu-rugi tembaga (Pcu) sebagai berikut : Daya pada jangkar : Daya luar : Rugi daya temabaga Efisienasi listrik: Efisienasi bruto: Efisienasi generator : Pa = Ea . Ia ... P = V. IL (14) Pcu = I2.R . L = Pa / Pm L = PL/ Pa . G = PL / Pm . (15) (16) (17) (18) (13)

Blok aliran daya pada generator DC adalah sebagai berikut :

PL Pm Pa

60

Mutaqin Pb 2. Motor DC Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. Pcu

Cara menghubungkan maupun bentuk motor listrik DC sama dengan generator DC. Motor listrik adalah alat/mesin yang dapat merubah daya listrik menjadi daya mekanik. Apabila pada penghantar yang dialiri listrik dan terletak di antara dua buah kutub magnit (kutub utara dan selatan). Maka pada penghantar tersebut akan terjadi gaya yang menggerakkan penghantar tersebut. Arah gerakan penghantar berdsarkan kaidah tangan kiri yang berbunyi sebagai berikut. Bila tangan kiri diarahkan sdemikian rupa, hingga garis-garis medan dari medan magnet luar jatuh tegak lurus di atas telapak tangan dan jari-jari menunjuk ke arah gerakan (akibat). Dari perbandingan arah dapat ditemukan arah perputaran rotor dalam motor listrik.

Gambar 5

Gambar 6 Suatu kumparan yang terletak dalam medan magnet seperti pada gambar 6 yang arah arus dari kedua sisinya berlawanan sehingga arah gerak terhadap putarannya pun berbeda

61

Mesin Listrik Motor Searah yang selanjutnya akan menghasilkan gaya gerak putar/kopel. Makin besar arusnya makin besar kopelnya, juga jika gaya magnetnya makin kuat maka kopelnya makin berat. Kesimpulannya kopel akan tergantung dari arus dan gaya magnetnya. Kalau dalam gambar kumparan yang terletak di antara kutub magnet sedang berputar maka pada kumparan tersebut akan timbul suatu tegangan yang berlawanan arah dengan tegangan dari luar yang disebut Gaya Gerak Listrik (GGL) lawan. Besar kecilnya GGL lawan tergantung dari tahanan jangkar/angker. Agar arus dapa mengalir degan besar maka tahanan jangkar/angker dibuat sekecil mungkin. Sebab arus yang mengalir pada angker akan dirubah menjadi gaya putar. Kalau angker sudah berputar dalam angker akan terjadi GGL lawan. GGL lawan yang mula-mulanya kecil akan mengurangi pengaruh tegangan dari luar sehingga arus akan berkurang jika angker mulai berkurang. Jika putaran samapai pada maksimum berarti GGL lawan cukup besar sehingga arus angker sudah sangat berkurang. Sedangkan pada saat itu kopel mencapai keseimbangan dengan beban yang diputarkan. Besarnya ggl lawan (Ea) sepertihalnya pada generator DC, yakni : Ea = (P/A). (n/60) . Z . volt. . Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, (19) yang tidak

mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya. Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC. a. Konstruksi Motor DC Konstruksi Motor dan Generator DC adalah sama, yang berbeda hanya fungsinya saja. Pada dasarnya konstruksi sebuah motor DC terdiri dari 3 bagian yaitu Stator, bagian Rotor, dan bagian lain yang diperlukan untuk mengambil/mengeluarkan arus. a) Stator Stator adalah bagian yang tinggal tetap (tidak bergerak) yang terdiri dari rumah dengan kutub magnet yang dibuat dari pelat-pelat yang dipejalkan dengan gulungan penguat magnet berikut tutup rumah.

62

Mutaqin

b) Rotor Bagian rotor adalah bagian yang begerak yang terdiri dari silinder yang dibuat dengan pelat-pelat yang dipejalkan yang diberi saluran sebagai tempat kumparan yang biasa disebut angker/jangkar. Pada angker terpasang kolektor/komutator yang terdiri dari sigmen-sigmen yang berhubungan dengan gulungan angker.

c) Bagian Lain-lain Yang dimaksud bagian lain-lain adalah bagian yang diperlukan untuk mengambil/mengeluarkan arus dari yang bergerak yang disebut brostel/sikat.

b. Jenis /Tipe-tipe Motor DC Berdasarkan arus penguat magnetnya, motor DC dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : 1. Motor DC sumber daya terpisah / Separately Excited Dalam hal ini arus penguat magnet diperoleh dari sumber DC diluar motor Secara prinsip, rangkaian ekuivalen motor Dc identik dengan generator DC , baik untuk penguatan terpisah maupun penguatan sendiri. Adapun persamaan arus dan tegangan berdasarkan rangkaian ekuivalen diperoleh sebagai berikut :

63

Mesin Listrik Motor Searah Im = E/Rm . Ia = I V = Ea + (Ia.Ra) + e 2. Motor DC sumber daya sendiri / Self Excited Bila arus penguat magnet berasal dari motor itu sendiri. Berdasarkan hubungan gulungan penguat magnetnya terhadap gulungan angker motor DC dengan penguat sendiri dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: a) Motor Deret/Seri Motor seri adalah motor yang gulungan magnetnya dihubungkan seri dengan gulungan angkernya. Jadi pada motor deret arus angkernya sepenuhnya melalui gulungan magnetnya, sehingga kumparannya terbuat dari kawat yang tebal dengan jumlah gulungan yang sedikit. (20) (21)

(22)

64

Mutaqin Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002): Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali. Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dll. Pada motor ini, penguat magnet diseri dengan llilitan jangkar. Berdasarkan gambar rangkaian ekuivalen motor seri , diperoleh persamaan-persamaan sebagai berikut : Persamaan Arus : Persmaan Tegangan I = Ia = Is .. V = Ea + Ia.Ra + Is.Rs + e (23) (24)

b) Motor Shunt Motor shunt adalah motor yang gulungan magnetnya langsung dihubungkan dengan jala-jala, demikian juga gulungan angkernya. Ini berarti gulungan angker dan gulungan magnetnya dihubungkan jajar.

65

Mesin Listrik Motor Searah Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997): Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin. Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan dynamo/angker (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah). Persamaan Arus : Persmaan Tegangan c) Motor Kompon Motor Kompon adalah motor yang gulungan magnetnya terdiri dari gulungan shunt dan gulungan seri. Motor kompon dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Kompon pendek dan Kompon panjang. (1) Motor Kompon Pendek Motor kompon dengan shunt pendek, apabila gulungan shuntnya dihubungkan sejajar/parallel dengan gulungan angker maka motor ini disebut motor kompon dengan shunt pendek atau motor kompon pendek. I = Ia + ISh .. (25) Ish = V / Rsh . (26) V = Ea + Ia.Ra + e . V = Ish . Rsh ... (27) (28)

Berdasarkan gambar rangkaian ekuivalen motor kompon pendek tersebut diperoleh persamaan- sebagai berikut : Persamaan Arus : I = Is = Ish + Ia .. . Ish = Vsh/Rsh .. (29) (30)

66

Mutaqin Persmaan Tegangan V = Ea + Ia.Ra + Is.Rs + e Vsh = V - Is.Rs .. (2) Motor Kompon Panjang Motor kompon dengan shunt panjang, apabila gulungan angker dan gulungan deret dihubungkan berderet, sedangkan gulungan shuntnya dihubungkan sejajar dengan gulungan angker dan gulungan deret seperti pada gambar, maka motor ini disebut motor kompon dengan shunt panjang, atau motor kompon panjang. (31) (32)

Berdasarkan gambar rangkaian ekuivalen motor kompon tersebut persamaan-persamaan sebagai berikut : Persamaan Arus : Persmaan Tegangan Ia = Is .. .. I = Is + Ish ..

diperoleh (33) (34) (35) (36) (37)

Ish = V / Rsh .. V = Ea + Ia.Ra + Is.Rs + e . Vsh = V .

3. Torsi Motor Untuk mengetahui besarnya torsi yang dihasilkan oleh motor listrik arus searah dapat dilakukan analisis sebagai berikut : F
R
meter

Nm

rpm

Berdasarkan gambar di atas, diperoleh persamaan : Torsi T = F x R Nm .. (38)

67

Mesin Listrik Motor Searah Usaha = gaya x jarak Jika jarak yang ditempuh merupakan suatu bentuk lingkaran, maka diperoleh : Usaha = F x 2 R Usaha/detik Joule. (39) (40) Jika motor berputar n putaran dalam satu detik, diperoleh : = F x 2 R . n Joule/det = F x R (2 n) Joule/det = T x Joule/det Daya T = P/(2 n)/60) Atau T = 0,159 . (1/9,81) . (P/(n/60)) Kgm Berdasarkan persamaan di atas, diperoleh : Ta = Pa / (2 n/60) Ta = Ea x Ia / (2 n/60) Ta = c2 . Ia Nm .. Nm Nm dimana c2 = (Z/2 ) . (P/A) (45) (44) (43) = T x watt Nm (41) (42) Untuk n = jumlah putaran per menit, maka = (2 n)/60, maka dapat dituliskan bahwa :

Ta =( (P/A).(n/60) . Z. . Ia) / (2 n/60)

Kecuali persamaan-persamaan tersebut telah diutarakan di atas, ada persamaan daya dan efisiensi motor akibat adanya rugi gesek (Pb) dan rugu-rugi tembaga (Pcu) sebagai berikut : Daya pada jangkar : Daya luar : Rugi daya tembaga Pa = Ea . Ia ... P = V. IL (36) Pcu = I2.R . . (37) (35)

Blok aliran daya pada motor DC adalah sebagai berikut :

Pm P Pa

68

Mutaqin

Pcu Efisienasi listrik: Efisienasi mekanik Efisienasi motor :

Pb L = Pa / P MK = PM / Pa . M = PM / P . (46) (47) (48)

D. Latihan 1. Sebuah generator dengan penguat terpisah mempunyai parameter sebegai berikut : tegangan jepit 234 volt, , tahanan lilitan jangkar 1 ohm dan tahanan beban 117 ohm. Maka hitunglah arus jangkar dan ggl induksi Ea, jika kerugian pada sikat diabaikan 2. Sebuah genertor Dc penguat shunt mempunyai data sebagai berikut : tegangan jepit 240 volt, tahanan lilitan shunt = 240 ohm, tahanan lilitan jangkar 1 ohm dan tahanan beban 10 ohm. Maka hitunglah arus jangkar dan ggl induksi jika kerugian pada sikat diabaikan. 3. Sebuah genertor Dc penguat kompon panjang mempunyai data sebagai berikut : tegangan jepit 240 volt, tahanan lilitan shunt = 240 ohm, tahanan lilitan seri = 0,24, tahanan lilitan jangkar 1 ohm dan tahanan beban 10 ohm. Maka hitunglah a. arus jangkar b. ggl induksi Ea, jika kerugian tegangan pada sikat diabaikan. 4. Sebuah genertor Dc penguat kompon pendek mempunyai data sebagai berikut : tegangan jepit 240 volt, tahanan lilitan shunt = 240 ohm, tahanan lilitan seri = 0,24, tahanan lilitan jangkar 1 ohm dan tahanan beban 10 ohm. Maka hitunglah : a. arus jangkar b. ggl induksi Ea, jika kerugian tegangan pada sikat diabaikan. 5. Sebuah genertor Dc penguat shunt mempunyai data sebagai berikut : tegangan jepit 240 volt, tahanan lilitan shunt = 240 ohm, tahanan lilitan jangkar 1 ohm dan tahanan beban 10 ohm, kerugian pada sikat diabaikan. Daya pada beban penuh 5 Kwatt, dan rugi besi dan gesek = 476 watt. Maka hitunglah efisiensi listrik, efisien bruto dan efisiensi generator. 6. Sebuah mesin arus searah kompon pendek dihubungkan pada tegangan 400 volt, bekerja sebagai motor dan menarik arus dari sumber 40 amp. Mesin tersebut mempunyai parameter Ra= 0,21 ohm, Rs = 0,3 ohm dan Rsh = 194 ohm. Hitunglah :

69

Mesin Listrik Motor Searah a. arus pengaut magnet shunt, Arus jangkar, Ggl lawan Ea, dan torsi pada jangkar jika motor berputar dengan kecepatan 20 put/det. 7. Sebuah motor shunt kutub 200 volt, parameter menarik arus dari sumber 4 amp. Pada beban kosong, dan berputar dengan kecepatan 700 rpm. Mesin tersebut mempunyai Ra= 0,6 ohm, dan Rsh = 100 ohm. Jika motor dibebani hingga daya masukkan motor 8 Kwatt, hitunglah : Efisiensi motor, kecepatan motor dan torsi motor 8. Sebuah motor shunt 500 rpm, 200 volt mempunyai Ra = 0,5 ohm, Rsh = 200 ohm dan menarik arus dari sumber 31 amp. Berapakah harga Rv yang harus dipasang seri dengan Ra agar diperoleh putaran motor 300 rpm pada arus yang sama.

E. Rangkuman Secara garis besar mesin DC dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yakni generator DC dan Motor DC. Genererator sebagai mesin yang mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik , sedangkan motor listrik adalah sebaliknya, yakni suatu mesin yang mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik (putaran). Secara konstruksi dan rangkaian kelistrikan akan kedua mesin DC ini memiliki kesamaan. Dilihat dari sambungan penguatan medan magnet, dapat dibedakan menjadi dua, yakni penguatan terpisah dan penguatan sendiri. Pada campuran (kompon). F. Daftar Pustaka A.E. Fitzgerald, dkk (1997). Mesin-mesin listrik (terjamahan oleh joko Achyanto). Surabaya: Erlangga. Sumanto. (1992). Mesin Sinkron. Yogyakarta: Andi Offset Sunyoto. (1993). Mesin Listrik DC. Yogyakarta: P2T FPTK IKIP Yogyakarta. .(Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002) (E.T.E., 1997): penguatan sendiri terdiri atas penguatan shunt, seri dan

70

Anda mungkin juga menyukai