Sistem Pertahanan Tubuh
Sistem Pertahanan Tubuh
com
13/10/01
Artikel Terkait
Sistem Pertahanan Tubuh Adalah Ciptaan, Bukan Kebetulan!
Topik Terkait
Metabolisme Archaebacteria dan Eubacteria Protista Embriologi Tumbuhan Ekosistem Fungi Ekologi Hew an
http://www.bimbie.com/sistem-pertahanan-tubuh-manusia.htm
1/4
13/10/01
2. Adaptive immunity, atau imunitas spesifik, terjadi ketika innate immunity gagal menghalau infeksi dikarenakan benda asing yang masuk ke dalam tubuh memiliki struktur yang sama sekali baru bagi tubuh. Mekanisme ini terjadi sekitar 1 hingga 5 hari setelah infeksi. Jika garis pertama kekebalan tubuh mendapat serbuan maka sel, molekul dan organ dari sistem imun menghasilkan suatu imun yang spesifik untuk melaw an agen yang disesuaikan dengan jenis agen penyerang tersebut. Sehingga, sistem imun ini akan bekerja untuk melaw an bila agen asing menyerang lagi. Secara singkat, mekanisme perlindungan tubuh ini akan mencoba membuat "ingatan" baru mengenai struktur benda asing yang masuk ke tubuh untuk kemudian bereaksi menghalau benda asing tersebut. Sel yang terlibat pada mekanisme ini adalah limfosit, baik sel T limfosit maupun sel B limfosit. Respon imunitas humoral dan imunitas seluler termasuk dalam kelompok ini. Selain itu juga, berkaitan dengan sistem imun dikenal istilah Komplemen (zat glikoprotein yang berperan membantu kerja sel imun yaitu sebagai aktivator, mediator, penghancur) dan sitokine (zat yang dihasilkan oleh sel-sel limfosit dan beberapa sel sistem imun yang berperan sebagai motivator dalam sistem imun). Kedua zat ini secara langsung maupun tidak langsung membantu proses imunitas suatu individu. Komplemen merupakan kumpulan sembilan protein plasma (C1-C9) bukan antibodi yang diperlukan pada reaksi antigen-antibodi sehingga terjadi kerusakan jaringan atau kematian mikroba serta lisis sel dari benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Aktivasi dari komplemen ini menghasilkan sejumlah molekeul efektor (opsonin, anafilaktoisisin, membrane attack complex, dan adherens imun) yang memiliki efek biologi. Komponen ini melengkapi aktivitas suatu antibodi sebagai antibakteri, sebagai efektor dalam respon antibodi, komplemen juga diaktivasi lebih aw al bahkan sebelum munculnya antibodi. Contoh dari mekanisme kerja komplemen ini adalah pada proses pembekuan darah dengan pembentukan enzim terstimulasi dalam plasma darah yang kebanyakan sifatnya adalah serangkaian proteinase. Respon yang cepat dan bertingkat terhadap suatu stimulus yang dapat berupa kompleks imun merupakan ciri paling spesifik dari sistem ini. Sitokine merupakan macam-macam protein sekresi kecil yang berperan sebagai perantara dan pengaturan ( regulated ) imunitas, inflamasi dan haematopoiesis. Sitokine diproduksi secara de novo (sebagai respon terhadap rangsangan imunitas). Secara sederhana, sitokine diartikan sebagai protein yang dipakai untuk menyebarkan informasi antarsel. Pada umumnya (meskipun tidak selalu), sitokine bekerja pada konsentrasi yang sangat rendah serta w aktu yang sangat singkat. Sitokine bekerja dengan berikatan pada membran reseptor spesifik yang kemudian memberi sinyal ke sel-sel sekitarnya melelui second messengers. Respon terhadap sitokine antara lain adalah: meningkatnya atau menurunnya espressi membran protein (termasuk reseptor-reseptor sitokine), proliferasi dan sekresi dari molekulmolekul efektor. Sitokine adalah nama umum dari sel yang menyebarkan informasi antarsel, oleh karena itu terdapat nama-nama yang lebih spesifik antara lain adalah monokine (sitokine yang dihasilkan oleh monosite), interleukine (sitokine yang dihasilkan oleh leukosit dan bekerja pada leukosit lainnya), limfokine (sitokine yang dihasilkan oleh limfosit) serta khemokine (sitokine yang memiliki aktifitas kimia). Sitokine mungkin juga bekerja pada sel-sel yang mensekresinya ( autocrine action ), pada sel-sel yang ada di dekatnya (paracrine action), tetapi juga ke sel-sel yang jauh ( endocrine action ). Merupakan sebuah hal yang umum ketika beberapa sel menghasilkan sitokine yang sama atau juga satu jenis sitokine bekerja pada beberapa jenis sel yang berbeda. Dalam aktifitasnya sitokine bisa bersifat redundant (sitokine yang berbeda memiliki fungsi yang sama). Selain itu juga seringkali satu sitokine akan memicu target selnya agar menghasilkan sitokine pula. Kemudian sitokine juga dua atau lebih sitokine bekerja bersama-sama (sinergis) maupun sitokine menyebabkan aktifitas yang berbeda (antagonis).
Imunitas Humoral
1. Sistem Sekresi tubuh Bagian permukaan tubuh sesungguhnya telah Tuhan ciptakan sebagai alat penghalang bagi masuknya benda-benda asing dan berbahaya bagi tubuh. Lapisan luar kulit mengandung keratin dan sedikit air yang akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme sehingga kulit menjadi penghalang bagi masuknya bakteri patogen. Perlaw anan air mata terhadap benda asing adalah dengan cara mencuci dan melarutkan mikroorganisme tersebut. Minyak yang dihasilkan oleh Glandula Sebaceae (kelenjar minyak) mempunyai aksi antimikrobial. Mukus atau lendir pada hidung digunakan untuk memerangkap patogen yang masuk ke dalam hidung atau bronkus untuk kemudian dikeluarkan oleh paru-paru. Rambut hidung bertugas untuk menyaring udara dari zat-zat yang berbahaya. Semua zat yang dihasilkan oleh tubuh yang bersifat cair (mukus, air mata, saliva) mengandung lisozim, yaitu enzim yang mampu menghidrolisis membran dinding sel bakteri (patogenik maupun non patogenik) sehingga sel tersebut pecah dan mati. 2. Limfosit B Limfosit dalam respon imun humoral ini akan melalui dua proses yaitu respon imun primer dan respon imun sekunder. Limfosit B ini disebut juga sebagai antibody mediated karena antibodi tersebut bersirkulasi dalam darah atau limfe.
http://www.bimbie.com/sistem-pertahanan-tubuh-manusia.htm
2/4
13/10/01
Proses respon imun primer adalah jika sel limfosit B bertemu dengan antigen yang cocok, lalu limfosit B akan melakukan pembelahan secara mitosis kemudian menghasilkan beberapa sel limfosit B. Semua Limfosit B segera melepaskan antibodi yang dimilikinya dan merangsang sel Mast untuk menghancurkan antigen atau sel yang sudah terserang antigen untuk mengeluarkan histamin. Satu buah sel limfosit B (limfosit B memori) dibiarkan tetap hidup untuk menyimpan antibodi yang sama sebelum penyerangan terjadi. Respon imun sekunder akan terjadi jika suatu saat, antigen yang sama menyerang kembali. Lebih banyak limfosit B akan dihasilkan dibandingkan sebelumnya dengan kecepatan yang tinggi. Semuanya melepaskan antibodi dan merangsang sel Mast mengeluarkan histamin untuk membunuh antigen tersebut. Kemudian, 1 limfosit B dibiarkan hidup untuk menyimpan antibodi yang ada dari sebelumnya. Suatu saat ketika antigen yang sama tidak menjangkiti suatu individu, limfosit B akan mengingat bahw a antigen tersebut telah mati, sehingga individu tersebut bisa saja bisa terjangkit oleh antigen yang sama. Limfosit B memori biasanya berumur panjang dan tidak memproduksi antibodi kecuali dikenai antigen spesifik. Limfosit B juga bisa mati jika antigen tersebut tidak menjangkiti dalam w aktu yang sangat lama. Maka ketika antigen tersebut menyerang, seluruh proses imun harus diulang kembali dari aw al. 3. Antibodi Antibodi disebut juga Imunoglobulin(Ig), terdapat pada hampir seluruh mamalia, merupakan sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam serum atau cairan tubuh. Imunoglobulin termasuk dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama. Antibodi hanya dibuat oleh Limfosit B. Antibodi berikatan dengan antigen pada akhir lengan huruf Y. Dikenal 5 kelas imunoglobulin yang terdapat pada manusia. Tiap kelas memiliki perbedaan sifat fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik yang berlainan. Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat) dan rantai L (rantai ringan). Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu satu buah rantai H atau rantai L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino, diapit oleh ikatan-ikatan disulfid interchain, sedangkan ikatan antara 2 rantai dihubungkan kembali oleh ikatan disulfid interchain . Rantai L mempunyai 2 tipe yaitu kappa dan lambda, sedangkan rantai H terdiri dari 5 kelas, yaitu rantai G (), rantai A (), rantai M (), rantai E () dan rantai D (). Setiap rantai mempunyai jumlah domain berbeda. Rantai pendek L mempunyai 2 domain; sedang rantai G, A dan D masing-masing 4 domain, dan rantai M dan E masing-masing 5 domain. Saat respon imun humoral terjadi, sel B pertama kali akan memproduksi IgM, untuk kemudian imunoglobulin jenis ini akan bertambah banyak dalam w aktu singkat. Beberapa jam setelah IgM diproduksi, sel B mulai memproduksi IgG, konsentrasi IgG akan meningkat cepat melebihi konsentrasi IgM. Karena ukurannya yang kecil, antibodi IgG ini lebih kuat untuk melaw an kuman patogen. Sehingga IgG dapat berpenetrasi ke dalam jaringan pada tempat yang penting, sementara aktifitas IgM terbatas pada saluran darah. Akan tetapi IgM merupakan respon antibodi pertama (antibodi primer) dalam mempertahankan tubuh terhadap antigen sampai cukup terbentuknya IgG (antibodi sekunder). Kedua bentuk antibodi tersebut secara terus-menerus diproduksi selama ada antigen dalam tubuh. Antibodi yang diproduksi oleh sel B tersebut akan melekat pada antigen dan dikeluarkan dari tubuh. Antibodi lainnya yang tidak digunakan dikatabolisme dan hancur sendiri. Waktu paroh biologi ( biological half life ) setiap antibodi berbeda-beda. Kemampuan hidup dari IgG1, IgG2 dan IgG4 adalah 20 hari, IgM selama 10 hari, IgA 6 hari, dan IgD juga IgE selama 2 hari. Antibodi yang diproduksi oleh sel B adalah penanda dasar pada daerah khusus yang spesifik untuk antigen target. Dengan melalui proses kimia atau sel tertentu, sel imun memilih sasaran antigen yang dapat dihancurkannya. Dalam hal ini antibodi yang berbeda memilih antigen yang sesuai dengannya untuk dihancurkannya. Bilamana antibodi berikatan dengan antigen, maka akan mengaktifkan aliran 9 protein yang disebut complement yang biasanya bersirkulasi secara non-aktif di dalam darah. Komplemen tersebut merupakan partner dari antibodi, dimana sekali mereka bereaksi dengan antigen, langsung menolong untuk menghancurkan antigen asing tersebut dan mengeluarkan dari tubuh, disamping itu tipe lain dari antibodi juga dapat mencegah masuknya virus ke dalam sel. Aktivitas antigen yang merusak tubuh juga dapat dihentikan oleh antibodi dengan cara mengikatkan diri pada antigen dan menjauhkan antigen tersebut dari sel yang ingin dirusak. Proses ini dinamakan neuralisasi. Semua Ig mempunyai kemampuan ini. Antibodi juga mempersiapkan antigen untuk dimakan oleh makrofag. Antibodi mengikatkan diri pada antigen sehingga permukaannya menjadi lebih mudah menempel pada makrofag. Proses ini disebut opsonisasi (bersiap untuk makan). IgM dan IgG bekerja paling maksimal dalam sistem sirkulasi, IgA dapat keluar dari peredaran darah dan memasuki cairan tubuh lainnya. IgA dapat ditemukan pada ASI dan membantu pertahanan tubuh bayi. IgA berperan dalam resistensi terhadap banyak penyakit. IgA berperan penting pula untuk menghindarkan infeksi pada permukaan mukosa. IgD merupakan antibodi yang muncul untuk dilibatkan dalam inisiasi respon imun. IgE merupakan antibodi yang terlibat dalam reaksi alergi dan kemungkinan besar merespon infeksi dari protozoa dan parasit.
http://www.bimbie.com/sistem-pertahanan-tubuh-manusia.htm
3/4
13/10/01
Tolong di SHARE :
Share
Tweet 0
http://www.bimbie.com/sistem-pertahanan-tubuh-manusia.htm
4/4