Anda di halaman 1dari 19

GAMBARAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUM AH SAKIT JIWA DR.

AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

MENIK KARTINI G2B009002

Penelitian sebelumnya oleh Wahidah dkk diketahui bahwa sikap profesionalisme perawat terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan masih menunjukkan sikap yang kurang baik terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan.

Penelitian lain yang dilakukan oleh oleh Desri Natalia Siahaan menunjukkan bahwa perencanaan dan implementasi belum mencapai standar yang ditetapkan Depkes RI.

Hasil wawancara yang dilakukan di rumah sakit jiwa Dr. Amino Gondohutomo didapatkan hasil bahwa proses keperawatan yang diberikan oleh perawat tidak dilakukan dengan maksimal

Bagaimana pelaksanaan asuhan keperawatan diruang rawat inap rumah sakit jiwa dr. Amino gondohutomo

Ny. A usia 25 tahun, pedidikan D3 keperawatan

Ny. W usia 29 tahun, pendidikan D3 keperawatan

Tn. A usia 41 tahun, pendidikan S1 keperawatan

Tn. B usia 27 tahun, pendidikan S1 keperawatan

P1

P2

P3

P4

Hasil wawancara di input kekomputer

Dibaca, dipahami, ditelaah

Menganalisis, membuat suatu rangkuman

Membuat koding yang berisi kata kuci

Membuat kategori untuk mengidentifikasi prioritas terbesar

Melakukan sintesa, dan dibuat skema / pola

Memeriksa keabsahan data

Memililih kata kunci yang sesuai dan yang akan dipelajari

Mendeskripsikan secara naratif, Membuat kesimpulan

Dependabilitas

Dosen Pembimbing

Transferabilitas
Konfirmabilitas

Partisipan Acak

Kredibilitas
Disetujui banyak orang

Triangulasi Perpanjangan pengamatan

No

Kategori
Pendapat perawat mengenai proses keperawatan yang diberikan
Tindakan langsung pada pasien Tindakan observasi Tindakan yang dilakukan pada keluarga Pengkajian pada keluarga Pengkajian pada pasien Pengkajian observasi

Sub Tema
Pengetahuan tentang asuhan keperawatan

Tema
Gambaran pengetahuan perawat tentang proses keperawatan
Gambaran perawat dalam pengkajian yang dilakukan

Tindakan- tindakan yang dilakukan dalam pengelolaan pasien baru

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengkajian

Prosedur
Dilihat dari awal masuk Dilihat dari keluhan utama Pencocokan diagnosa Observasi sesuai kondisi pasien

Poin-poin dalam pengkajian


Penentuan diagnosa awal

Gambaran perawat dalam penegakan diagnosa

Kemunculan diagnosa baru

No 4

Kategori
Kualifikasi pasien Melakukan tahap demi tahapan Memberikan pelatihan kolaborasi

Sub Tema
Tindakan Yang diberikan

Tema
Gambaran perawat mengenai tindakan yang dilakukan

Keefektifan tindakan yang diberikan

Evaluasi langsung Evaluasi dengan observasi

Evaluasi tindakan yang diberikan

Gambaran perawat mengenai evaluasi yang dilakukan

Pelaksanaan dokumentasi Prosedur dokumentasi Kelemahan yang di alami

Dokumentasi keperawatan yang diterapkan

Gambaran perawat terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan

Pengaruh jumlah tenaga Beban kerja

Kendala yang dihadapi perawat

Hambatan perawat dalam proses asuhan keperawatan

Gambaran pengetahuan perawat tentang proses keperawatan

Empat partisipan mengatakan bahwa proses keperawatan merupakan proses asuhan yang diberikan agar kebutuhan pasien dapat terpenuhi, kebutuhan dasar, kebutuhan jiwa,serta responrespon yang dialami pasien

Gambaran merupakan suatu bentuk dari perilaku serta cara pandang seseorang mengenai suatu hal. Pengetahuan merupakan domain yang sangat berperan dalam menentukan perilaku seseorang, selanjutnya gambaran ini dapat mendorong seseorang atau individu dalam melakukan suatu perilaku.

teori dari kusnanto bahwa proses atau rangkaian kegiatan yang diberikan langsung kepada pasien pada berbagai tatanan kesehatan dan tanggung jawab perawat secara universal adalah memenuhi kebutuhan dasar dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan serta pemulihan kesehatan.

Gambaran perawat dalam pengkajian keperawatan


gambaran perawat dalam pengkajian keperawatan merupakan pandangan seseorang individu mengenai proses pengkajian, Hal terpenting dalam melakukan pengkajian adalah terciptanya hubungan saling percaya terlebih dahulu, dengan demikian untuk proses pengkajian maka pihak keluarga ataupun pasien sendiri dapat terbuka kepada perawat dan dapat memberikan informasi yang lebih untuk mengetahui masalah yang dialami oleh pasien.

Empat partisipan mengatakan bahwa saat pertama kali pasien datang ke ruangan tindakantindakan yang diberikan antara lain untuk mengurangi resiko jatuh, fiksasi, restrain, mengganti baju pasien, BHSP Dua partisipan mengatakan bahwa dalam pengkajian tidak semuanya dapat terkaji,

teori peplau menyatakan bahwa dalam membina hubungan saling percaya dimana termasuk dalam tahap orientasi, dengan adanya hubungan saling percaya, perawat mengharapkan untuk dapat mengkaji lebih jauh mengenai perasaan tentang diri, masalah, dan kemampuan yang dimiliki oleh pasien. Sehingga perawat berupaya menolong dan mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi oleh pasien.

Gambaran perawat dalam penegakkan diagnosa


Empat patisipan mengatakan bahwa penentuan diagnosa awal biasanya dilakukan dari aloanamnesa dengan keluarga/orang terdekat dari pasien, Tiga partisipan mengatakan bahwa hal yang utama dalam menentuan diagnosa dilihat dari alasan utama/alasan masuk rumah sakit langsung ditegakkan diagnosa awal

Terbentuknya suatu diagnosa tidak hanya dapat dilakukan dengan pengkajian pada individu/pasien melainkan dapat dilakukan pada anggota keluarga/orang terdekat dari pasien yang mengetahui kondisi dari pasien sehingga data dapat terkumpul agar terbentuk sebuah diagnosa yang menjadi prioritas masalah yang dihadapi oleh pasien tersebut.

Dalam teori menyatakan bahwa dalam penegakkan diagnosa dapat diperoleh dari pengkajian data, yakni pengkajian data yang relevan. semua data yang didapatkan akan dikumpulkan selama pengkajian sehingga akan membentuk suatu permasalahan yang dihadapi oleh klien . Menurut PPNI bahwa pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara, observasi, dan sumber dari data adalah klien, keluarga, atau orang terdekat dari klien.

Gambaran perawat mengenai tindakan yang dilakukan


Empat partisipan mengatakan bahwa tindakan yang diberikan pada pasien sesuai dengan diagnosa yang telah ditetapkan sebelumnya. Empat partisipan mengatakan bahwa dalam memberikan implementasi dilakukan dengan cara melatih,memotivasi pasien agar dapat menghindari permasalahan yang dihadapi. Tiga partisipan mengemukakan bahwa keefektifan tindakan yang diberikan tidak bisa dipastikan, tergantung dari karakteristik masingmasing individu

Gambaran perawat mengenai tindakan yang diberikan pada pasien berbeda-beda, karena tiap individu memiliki karakteristik yang berbedabeda. dalam pelaksanaan tindakan yang diberikan sesuai dengan prosedur yang ada/sesuai dengan diagnosa masing-masing dari tiap pasien, difokuskan pada masalah yang dialami oleh pasien, dengan memberikan pengetahuan, melatih pasien, serta memotivasi pasien agar dapat menghindari dan mencegah masalah yang sedang dihadapinya.

Teori menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan diperlukan untuk mencapai tujuan serta hasil pelayanan keperawatan yang diharapkan dimulai dan diselesaikan, yaitu mengikuti komponen perencanaan dari proses keperawatan dan berfokus pada awal intervensi keperawatan demi mencapai tujuan dan hasil yang diharapkan.

Gambaran perawat mengenai evaluasi yang dilakukan


Teori mengemukakan bahwa evaluasi keperawatan menyediakan nilai informasi mengenai pengaruh intervensi yang telah direncanakan dan dilakukan sebelumnya, dan merupakan perbandingan dari hasil yang diamati. Pernyataan evaluasi terdiri dari dua komponen yaitu data yang menyatakan status kesehatan sekarang dan pernyataan yang menyatakan efek dari tindakan yang diberikan pada pasien.

Empat parisipan mengatakan bahwa dalam proses evaluasi yang dilakukan pada pasien yaitu dengan cara evaluasi langsung yaitu dengan mengajak ngobrol, tanya jawab, dan evaluasi observasi dengan melihat bagaimana respon pasien, mengaitkan dengan implementasi yang telah diberikan sebelumnya.

Gambaran perawat mengenai evaluasi keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk mengetahui bagaimana perkembangan dari tiap-tiap individu agar dapat ditentukan/ditetapkan planning selanjutnya. Evaluasi yang dilakukan dilakukan secara langsung dan tidak langsung, dengan adanya kolaborasi evaluasi tersebut harapan untuk lebih baik, lebih maksimal dalam mengetahui perkembangan pasien sehingga mendapatkan perbandingan antara sebelum dan sesudah tindakan keperawatan yang diberikan.

Gambaran perawat terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan

Empat partisipan mengatakan bahwa pendokumentasian yang dilakukan pada pasien belum dapat dilaksanakan dengan optimal, dilengkapi saat pasien hendak pulang. Tiga partisipan mengatakan bahwa pendokumentasian menjadi kebiasaan perawat sehingga dalam mengisi buku catatan perkembangan pasien tidak diisi dengan lengkap.

Dari hasil penelitian yang ada dalam pendokumentasian oleh perawat karena sudah menjadi kebiasaan, dan perawat merasa jenuh dengan rutinitas yang ada, sehingga terkadang merasa acuh dalam pengisian dokumentasi, dengan adanya kebiasaan yang seperti itu dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan pemberian asuhan keperawatan

Teori yang ada mengemukakan bahwa pendokumentasian merupakan suatu dokumen yang berisi data lengkap, nyata dan tercatat bukan hanya tingkat kesakitan pasien tetapi juga jenis dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Teori lain menyebutkan bahwa fakta tentang kemampuan perawat dalam pendokumentasian ditunjukkan pada ketrampilan penulisan sesuai dengan standar dokumentasi yang konsisten, lengkap dan akurat.

Hambatan perawat dalam proses asuhan keperawatan

Empat partisipan mengemukakan bahwa kendala yang dihadapi oleh perawat dalam proses asuhan keperawatan adalah kurangya jumlah/tenaga perawat yang ada, sehingga tidak sesuai dengan jumlah pasien yang ada

Hambatan yang dihadapi perawat merupakan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dimana akan mempengaruhi kinerja masingmasing individu. kinerja yang dimaksud : hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika

Menurut teori mengenai kinerja perawat ada beberapa bagian dari kinerja yang dapat mempengaruhi kinerja yang salah satunya adalah mengenai beban kerja : beratnya pekerjaan serta banyaknya tugas yang diberikan

Gambaran pengetahuan perawat tentang proses keperawatan

Hambatan perawat dalam proses asuhan keperawatan

gambaran perawat dalam pengkajian keperawatan

Gambaran perawat terhadap pendokumentasian

Gambaran perawat dalam penegakkan diagnosa

Gambaran perawat mengenai evaluasi yang dilakukan

Gambaran perawat mengenai tindakan yang dilakukan

Proses yang diberikan agar kebutuhan pasien dapat terpenuhi mulai dari kebutuhan dasar, jiwa, serta respon-respon yang dialami. Kebutuhan lain mencakup mulai dari bio, psiko, social, spiritual dan yang terpenting adalah pendekatan yang dilakukan kepada pasien

Pengkajian langsung yang dilakukan pada pasien, dan pengkajian yang dilakukan pada pihak keluarga/orang terdekat dari pasien yang lebih mengenal dan mengetahui bagaimana kondisi dari pasien tersebut. Pengkajian dapat dilakukan secara optimal apabila terjaling hubungan saling percaya terlebih dahulu sehingga diaharapkan dapat lebih jauh mengkaji mengenai perasaan dan permasalahan yang dihadapi oleh pasien.

Dilakukan dengan melihat dari permasalahan utama/keluhan utama saat pasien masuk, bisa didapatkan dari hasil aloanamnesa dari pihak keluarga/orang terdekat, diperoleh dari data pengkajian sehingga dapat membentuk suatu permasalahan/pohon masalah yang akhirnya akan terbentuk menjadi diagnosa keperawatan.

dilakukan sesuai dengan diagnosa yang telah ditetapkan sebelumnya, pelaksanaannya dengan cara melatih, memberikan motivasi agar dapat menghindari/menjauhkan diri dari permasalahan yang sedang dihadapi

4
4

Belum dapat terlaksana dengan optimal. pendokumentasian dilengkapi saat pasien hendak pulang, dan merupakan kebiasaan sehingga tidak dilakukan dengan lengkap dari awal proses keperawatan hingga akhir.

Evaluasi langsung yakni mengajak ngobrol, tanya jawab. Evaluasi observasi dengan cara melihat bagaimana respon dari pasien, mengaitkan dengan implementasi yang telah diberikan sebelumnya

Mengenai beban kerja, bahwa kurangnya jumlah tenaga perawat tidak sesuai dengan jumlah pasien yang tiap tahun semakin bertambah.

Bagi Direktur RSJ Bagi Perawat

Bagi Peneliti Selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai