Anda di halaman 1dari 54

MULTIMEDIA KOMPRESI DATA CITRA

FITRIANSYAH pipitgoku@yahoo.com MTI 16B 7372

KOMPRESI
Kompresi adalah teknik memadatkan data, sehingga data yang tadinya mempunyai ukuran yang besar menjadi ukuran data yang lebih kecil

Contoh kompresi sederhana yang biasa kita lakukan misalnya adalah menyingkat kata-kata yang sering digunakan tapi sudah memiliki konvensi umum. Misalnya: kata yang dikompres menjadi kata yg
Pengiriman data hasil kompresi dapat dilakukan jika pihak pengirim/yang melakukan kompresi dan pihak penerima memiliki aturan yang sama dalam hal kompresi data

Pihak pengirim harus menggunakan algoritma kompresi data yang sudah baku dan pihak penerima juga menggunakan teknik dekompresi data yang sama dengan pengirim sehingga data yang diterima dapat dibaca / di-dekode kembali dengan benar
Kompresi data menjadi sangat penting karena memperkecil kebutuhan penyimpanan data, mempercepat pengiriman data, dan memperkecil kebutuhan bandwidth

KRITERIA KOMPRESI

Kualitas data hasil enkoding : ukuran lebih kecil, data tidak rusak untuk kompresi lossy Kecepatan, ratio, dan efisiensi proses kompresi dan dekompresi Ketepatan proses dekompresi data: data hasil dekompresi tetap sama dengan data sebelum dikompres (kompresi loseless)

MODEL SISTEM KOMPRESI UMUM

Source encoder: menghilangkan redundansi input Channel encoder: meningkatkan imunitas output source encoder terhadap gangguan noise (menggunakan Hamming code) Channel decoder & source decoder: mengembalikan ke data semula Jika channel dianggap bebas noise, maka channel encoder/decoder bisa diabaikan.

KOMPRESI CITRA
Kompresi citra adalah proses kompresi data yang dilakukan terhadap citra digital dengan tujuan untuk mengurangi redundansi dari data yang terdapat dalam citra sehingga dapat disimpan atau ditransmisikan secara efisien

DATA REDUNDANCY

Ada 3 jenis data redundancy pada citra: Coding redundancy Interpixel redundancy Psychovisual redundancy Suatu data citra dikatakan terkompresi jika satu atau lebih redundancy tersebut bisa dikurangi atau dihilangkan

CODING REDUNDANCY
Terjadi bila suatu kode simbol yang digunakan terdiri dari sejumlah bit yang melebihi jumlah bit yang diperlukan untuk representasi setiap simbol (dalam hal ini: tingkat keabuan piksel citra)

INTERPIXEL REDUNDANCY
Sering disebut juga sebagai spatial redundancy, geometric redundancy, atau interframe redundancy. Data redundancy dinyatakan dengan korelasi antar piksel dimana intensitas suatu piksel dapat diperkirakan dari intensitas piksel-piksel tetangganya.

Informasi yang dibawa oleh setiap piksel relatif tidak besar atau kontribusi setiap piksel kepada gambar secara keseluruhan adalah redundan.

PSYCHOVISUAL REDUNDANCY
Suatu fenomena dimana intensitas keabuan yang bervariasi dilihat sebagai intensitas konstan, artinya: mata tidak mempunyai sensitivitas yang sama terhadap semua informasi yang dianggap penting dan tidak penting. Hal tersebut diatas dapat dikatakan sebagai psychovisual redundancy, yang bila dihilangkan tidak mengganggu persepsi kualitas citra.

Mengapa perlu kompresi dan reduksi data citra ?


Data citra umumnya berukuran besar Tidak praktis dalam aspek penyimpanan, proses dan transmisi Perlu reduksi atau pemampatan data dengan mengurangi redundancy atau duplikasi data

Data redundancy

Adalah bagian data yang tidak mengandung informasi terkait atau merupakan pengulangan dari informasi yang sudah dinyatakan sebelumnya atau sudah diketahui

UKURAN DATA CITRA

Color Display Jenis : 256, 4.096, 16.384, 65.536, 16.777.216 warna Masing-masing warna pixel memakan tempat 1 byte Misal 640 x 480 x 256 warna x 1 byte = 307.200 byte = 300 KByte

JENIS KOMPRESI

Lossless: Ekplositasinya hanya pada data statistik (redundancy) Jangkauan kompresinya rendah Struktur dokumennya tidak mengalami error atau hilang apabila dilakukan dekompresi Contoh : program, data, medical imaging. Lossy: Beberapa struktur dokumenya akan mengalami error atau hilang dalam batasan toleransi manusia Jangkauan kompresinya sangat tinggi Contoh : video, gambar and audio.

TEKNIK KOMPRESI CITRA

Beberapa teknik loseless: Color reduction: untuk warna-warna tertentu yang mayoritas dimana informasi warna disimpan dalam color palette. Chroma subsampling: teknik yang memanfaatkan fakta bahwa mata manusia merasa brightness (luminance) lebih berpengaruh daripada warna (chrominance) itu sendiri, maka dilakukan pengurangan resolusi warna dengan disampling ulang.

HAL PENTING DALAM KOMPRESI CITRA

Tipe scalability: Quality progressive: dimana image dikompres secara perlahan-lahan dengan penurunan kualitasnya Resolution progressive: dimana image dikompresi dengan mengenkode resolusi image yang lebih rendah terlebih dahulu baru kemudian ke resolusi yang lebih tinggi. Component progressive: dimana image dikompresi berdasarkan komponennya, pertama mengenkode komponen gray baru kemudian komponen warnanya. Region of Interest Coding: daerah-daerah tertentu dienkode dengan kualitas yang lebih tinggi daripada yang lain. Meta Information: image yang dikompres juga dapat memiliki meta information seperti statistik warna, tekstur, small preview image, dan author atau copyright information

JENIS KOMPRESI DATA


Berdasar mode penerimaan data yang diterima manusia Dialoque Mode : yaitu proses penerimaan data dimana pengirim dan penerima seakan berdialog (real time), seperti pada contoh video conference. Dimana kompresi data harus berada dalam batas penglihatan dan pendengaran manusia. Waktu tunda (delay) tidak boleh lebih dari 150 ms, dimana 50 ms untuk proses kompresi dan dekompresi, 100 ms mentransmisikan data dalam jaringan.

JENIS KOMPRESI DATA


Retrieval Mode : yaitu proses penerimaan data tidak dilakukan secara real time Dapat dilakukan fast forward dan fast rewind di client Dapat dilakukan random access terhadap data dan dapat bersifat interaktif

JENIS KOMPRESI DATA


Kompresi Data Berdasarkan Output Lossy Compression Teknik kompresi dimana data hasil dekompresi tidak sama dengan data sebelum kompresi namun sudah cukup untuk digunakan. Contoh: Mp3, streaming media, JPEG, MPEG, dan WMA. Kelebihan : ukuran file lebih kecil dibanding loseless namun masih tetap memenuhi syarat untuk digunakan.

JENIS KOMPRESI DATA

Biasanya teknik ini membuang bagian-bagian data yang sebenarnya tidak begitu berguna, tidak begitu dirasakan, tidak begitu dilihat oleh manusia sehingga manusia masih beranggapan bahwa data tersebut masih bisa digunakan walaupun sudah dikompresi. Misal terdapat image asli berukuran 12,249 bytes, kemudian dilakukan kompresi dengan JPEG kualitas 30 dan berukuran 1,869 bytes berarti image tersebut 85% lebih kecil dan ratio kompresi 15%.

JENIS KOMPRESI DATA


Loseless Compression Teknik kompresi dimana data hasil kompresi dapat didekompres lagi dan hasilnya tepat sama seperti data sebelum proses kompresi. Contoh aplikasi: ZIP, RAR, GZIP, 7-Zip. Teknik ini digunakan jika dibutuhkan data setelah dikompresi harus dapat diekstrak/dekompres lagi tepat sama. Contoh pada data teks, data program/biner, beberapa image seperti GIF dan PNG Kadangkala ada data-data yang setelah dikompresi dengan teknik ini ukurannya menjadi lebih besar atau sama.

KRITERIA ALGORITMA DAN APLIKASI KOMPRESI DATA

Kualitas data hasil enkoding: ukuran lebih kecil, data tidak rusak untuk kompresi lossy. Kecepatan, ratio, dan efisiensi proses kompresi dan dekompresi. Ketepatan proses dekompresi data: data hasil dekompresi tetap sama dengan data sebelum dikompres (kompresi loseless).

KLASIFIKASI TEKNIK KOMPRESI


Entropy Encoding Bersifat loseless Tekniknya tidak berdasarkan media dengan spesifikasi dan karakteristik tertentu namun berdasarkan urutan data. Statistical encoding, tidak memperhatikan semantik data. Contoh : Run-length coding, Huffman coding, Arithmetic coding.

KLASIFIKASI TEKNIK KOMPRESI


Source Coding Bersifat lossy. Berkaitan dengan data semantik (arti data) dan media. Contoh : Prediction (DPCM, DM), Transformation (FFT, DCT), Layered Coding (Bit position, subsampling, sub-band coding), Vector quantization.

KLASIFIKASI TEKNIK KOMPRESI


Hybrid Coding Gabungan antara lossy + loseless Contoh : JPEG, MPEG, H.261, DVI

JENIS-JENIS STANDAR KOMPRESI CITRA

Dari teknik kompresi yang dasar tersebut para peneliti membuat suatu standar-standar baru dari teknik kompresi, antara lain : GIF, PNG, JPEG dan teknik kompresi yang dibuat pada milenium baru yaitu JPEG2000.

GIF

GIF (Graphic Interchange Format) dibuat oleh Compuserve pada tahun 1987 untuk menyimpan berbagai file bitmap manjadi file lain yang mudah diubah dan ditransmisikan pada jaringan komputer. GIF merupakan format citra web yang tertua yang mendukung kedalaman warna sampai 8 bit (256 warna), menggunakan 4 langkah interlacing, mendukung transparency, dan mampu menyimpan banyak image dalam 1 file. Byte ordering: LSB MSB

Kompresi GIF menggunakan teknik LZW (LempelZiv Welch) : gambar GIF yang berpola horizontal dan memiliki perubahan warna yang sedikit, serta tidak bernoise akan menghasilkan hasil kompresan yang baik. LZW kurang baik digunakan dalam bilevel (hitamputih) dan true color. Format file GIF:

GIF87a: mendukung interlacing dan mampu manyimpan beberapa image dalam 1 file, ditemukan tahun 1987 dan menjadi standar. GIF89a: kelanjutan dari 87a dan ditambahkan dengan dukungan transparency, mendukung text, dan animasi.

Animated GIF: tidak ada standar bagaimana harus ditampilkan sehingga umumnya image viewer hanya akan menampilkan image pertama dari file GIF. Animated GIF memiliki informasi berapa kali harus diloop. Tidak semua bagian dalam animated GIF ditampilkan kembali, hanya bagian yang berubah saja yang ditampilkan kembali.

PNG
Portable Network Graphic (PNG), yaitu format yang dirancang agar menjadi lebih baik daripada GIF. PNG di rancang untuk algoritma lossless untuk menyimpan sebuah bitmap image. PNG mempunyai persamaan fitur dengan GIF salah satunya adalah (multiple images), meningkatkan sesuatu contohnya(interlacing , kompresi) dan penambahan fitur-fitur yang terbaru (gamma storage, full alpha channel, true color support, error detection). Medukung untuk Web browser dimana dapat dilakukan plug-ins pada web browser.

PNG (Portable Network Graphics) digunakan di Internet dan merupakan format terbaru setelah GIF, bahkan menggantikan GIF untuk Internet image karena GIF terkena patent LZW yang dilakukan oleh Unisys.

PNG Menggunakan teknik loseless dan mendukung: Kedalaman warna 48 bit Tingkat ketelitian sampling: 1,2,4,8, dan 16 bit Memiliki alpha channel untuk mengkontrol transparency Teknik pencocokan warna yang lebih canggih dan akurat

GIF VS PNG

G1:150 bytes

G2:334 bytes

G3:514 bytes

G4: 167 bytes

G5: 168 bytes

G6: 254 bytes

P1: 119 bytes

P2: 122 bytes

P3: 146 bytes

P4: 117 bytes

P5: 117 bytes

P6: 294 bytes

JPEG

JPEG (Joint Photograpic Experts Group) menggunakan teknik kompresi lossy sehingga sulit untuk proses pengeditan. JPEG cocok untuk citra pemandangan (natural generated image), tidak cocok untuk citra yang mengandung banyak garis, ketajaman warna, dan computer generated image.

JPEG bekerja dengan baik pada continous tone images seperi photographs atau semua perkerjaan seni yang menginginkan yang nyata; tetapi tidak terlalu bagus pada ketajaman gambar dan seni pewarnaan seperti penulisan, kartun yang sederhana atau gambar yang mengunakan banyak garis. JPEG sudah mendukung untuk 24-bit color depth atau sama dengan 16,7 juta warna (2^24 = 16.777.216 warna).progressive JPEGs (p-JPEGs) adalah tipe dari beberapa persen lebih kecil dibandingkan baseline JPEGs: tetapi keuntungan dari JPEG dan tipe-tipenya telihat pada langkah-langkahnya sama seperti interlaced GIFs.

JPEG 2000

Adalah pengembangan kompresi JPEG. Didesain untuk internet, scanning, foto digital, remote sensing, medical imegrey, perpustakaan digital dan e-commerce

JPEG 2000 merupakan pengembangan dari Jpeg, yang jumlah bit error yang relatif rendah, ratedistorsi, transmisi dan mempunyai kualitas yang baik dibandingkan dengan Jpeg. Jpeg 2000 menerapkan teknik kompresi lossy dan lossless. Dan penggunan ROI coding (Region of interest coding).

Kelebihan: Dapat digunakan pada bit-rate rendah sehingga dapat digunakan untuk network image dan remote sensing Menggunakan Lossy dan loseless tergantung kebutuhan bandwidth. Loseless digunakan untuk medical image Transmisi progresif dan akurasi & resolusi pixel tinggi Menggunakan Region of Interest (ROI) Robustness to bit error yang digunakan untuk komunikasi jaringan dan wireless

Open architecture: single compression/decompression Mendukung protective image security: watermarking, labeling, stamping, dan encryption Mendukung image ukuran besar 64k x 64k, size up to 232 - 1 Mendukung meta data dan baik untuk computergenerated imagenary. Dulu JPEG standar baik untuk natural imagenary.

Kelebihan sistem kompresi JPEG 2000 adalah:

Dapat melakukan penilaian performa bitrate rendah sehingga dapat digunakan untuk Network image processing dan Remote sensing. Lossles dan Lossy kompresi: JPEG 2000 dapat melakukan tenik kompresi Lossy dan Lossless tergantung pengunaan dan kapabilitas bandwidth yang digunakan, bisanya tehik lossless digunakan pada medical image yang selalu tidak mentoleransi adanya loss. Transmisi yang progresif dengan akurasi pixel dan resolusi: transmisi yang progresif mengijinkan suatu gambar dapat recontruksi dengan peningkatan pixel yang akurat atau spasial resolusi yang sangat penting untuk banyak apalikasi Region of Interest coding adalah tehnik penkodean baru yang ada pada JPEG 2000, pengkodingan ini menkodekan dan mentrasmisikan dengan kualitas yang baik dan dan sedikit distorsi.

Robustnes to bit-error didesign untuk code stream. aplikasi tersebut sangat penting digunakan pada komunikasi wireless, yang melekukan koreksi kesalahan dan melakukan bantuan apabila terjadi kesalahan dalam decoding. Open architecture: JPEG 2000 dapat digunakan pad semua jenis arsitektur komputer yang digunakan. Protective image security dapat dilakukan dengan watermaking, labeling, stamping dan encryption. Bit-lave compression. Sistem pada JPEG2000 dapat melakukan kompresi dan dekompresi image dengan variasi bit-level ( 1 bit sampai dengan 16 bit) dengan beberapa jenis warna. Perbedaan antara kualitas yang dihasilkan dari JPEG dengan JPEG2000 yang melakukan rekontruksi ulang pada gambar .

JPEG VS JPEG 2000

TIFF (TAGGED IMAGE FILE FORMAT)


Dikembangkan oleh Aldus Corporation, tahun 80-an Dalam perkembangannya didukung oleh Microsoft Mendukung adanya pengalokasian untuk informasi tambahan (tag) fleksibel Tag terpenting : format signifier (tipe kompresi) Dapat menyimpan berbagai tipe gambar : 1 bit, grayscale, 8 bit, 24 bit RGB, dll

EXIF (EXCHANGE IMAGE FILE)


Format gambar untuk kamera digital Dikembangkan tahun 1995, versi 2.2 dipublikasikan tahun 2002 oleh Japan Electronics and Information Technology Industries Association (JEITA) EXIF yang dikompres menggunakan sistem JPEG Memungkinkan penambahan tag untuk kualitas cetak yang lebih baik

Penyimpanan informasi kamera dan kondisi pengambilan gambar (flash, exposure, light source, white balance, type of scene) dipergunakan printer untuk color-correction algorithm Menyertakan spesifikasi untuk format file audio yang menyertai gambar Mendukung tag untuk informasi yang dipergunakan untuk konversi ke FlashPix (dikembangkan Kodak)

GRAPHIC ANIMATION FILES


FLC dikembangkan oleh Animation Pro GIF89

PS DAN PDF

Penting untuk typesetting dan kebanyakan printer high-end memiliki PostScript interpreter Berbasis vektor Software : Illustrator, Freehand Untuk file (text) yang disertai gambar : PDF (Portable Document Format)

WINDOWS MEDIA FORMAT (WMF)


Berbasis vektor Dikembangkan Microsoft Terdiri dari kumpulan Graphics Device Interface (GDI) melakukan proses rendering

WINDOWS BMP (BITMAP)


Format file standard untuk Microsoft Windows Menggunakan kompresi RLE Dapat menyimpan gambar 24 bit

MACINTOSH PAINT DAN PICT


PAINT dipergunakan pada program MacPaint. Hanya mengenali gambar 1 bit monokrom PICT dipergunakan pada MacDraw (basis vektor) untuk penyimpanan yang terstruktur

X WINDOWS PPM (PORTABLE PIXMAP)


Untuk sistem X Windows Mendukung warna 24 bit, dan dapat dimanipulasi dengan editor XV

IMPLEMENTASI ALGORITMA KOMPRESI CITRA


Algoritma
RLE LZ Huffman DCT

BMP
X

GIF
X

PNG
X X

JPEG
X X X

Anda mungkin juga menyukai