Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
9th January
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Anak adalah anugerah dan amanah dari Allah Swt yang harus di pertanggung-jawabkan oleh setiap orang tua dalam berbagai aspek kehidupannya.Diantaranya bertanggung jawab dalam pendidikan,kesehatan,kasih sayang,perlindungan yang baik,dan berbagai aspek lainnya. Pendidikan perlu dilihat sebagai suatu proses yang berterusan,berkembang,dan serentak dengan perkembangan individu seorang anak yang mempelajari apa saja yang ada di lingkungannya.Dengan kemahiran yang diperolehnya anak akan mengaplikasikannya dalam konteks yang bermacam-macam dalam hidup kesehariannya di saat itu ataupun sebagai persiapan untuk kehidupannya dimasa yang akan datang. Menurut perspektif Islam,pendidikan anak adalah proses mendidik,mengasuh,dan melatih jasmani dan rohani mereka yang dilakukan orang tua sebagai tanggung jawabnya terhadap anak dengan berlandaskan nilai baik dan terpuji bersumber dari Al-Quran dan Sunnah.Bahkan dalam Islam sistem pendidikan keluarga ini dipandang sebagai penentu masa depan anak.Sampaisampai di ibaratkan bahwa surga neraka anak tergantung terhadap orang tuanya.1Maksudnya adalah untuk melahirkan anak yang menjadi generasi insan yang rabbani yang beriman,bertaqwa,dan beramal shaleh adalah tanggungjawab orangtua. Anak-anak diperingkat awal usianya,mereka di bentuk dan di didik sejak dari awal.Islam dan barat mempunyai perspektif yang sama dalam hal ini.Apa yang membedakannya ialah Islam menekankan pembentukan dasar (ketauhidan) seorang anak bukan hanya kelakuan fisikal dan intelektualnya saja,tetapi pemantapan akhlak juga perlu diterapkan seiring dengan penerapan keimanan di dalam ruh dan jiwa anak.Kalau suatu informasi yang diterima oleh seorang anak itu hanya diatas pengetahuan tanpa adanya penanaman aqidah dan pemantapan akhlak akibatnya generasi yang dihasilkan mungkin bijaksana dan tinggi tahap perkembangan intelektualnya tetapi dari aspek-aspek yang lain (aqidah dan akhlaknya) ia pincang dan tiada keseimbangan. 1.M.Nippan Abdul Halim,Anak shaleh Dambaan Keluarga,(Yogyakarta:
1 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
sesuai dengan fitrahnya,yaitu keimanan kepada Allah Swt.Fitrah ini merupakan kerangka dasar operasional dari proses penciptaan manusia.Di dalamnya terkandung kekuatan potensial untuk tumbuh dan berkembang secara maksimal dan mengarahkannya untuk mencapai tujuan penciptaannya.Konsep dasar keimanan ini telah digambarkan dalam Al-Quran ketika Luqmanul Hakim memberikan pendidikan dasar terhadap anaknya. Anak merupakan amanah dari Allah Swt yang diberikan kepada setiap orangtua,anak juga buah hati,anak juga cahaya mata,tumpuan harapan serta kebanggaan keluarga.Anak adalah generasi mendatang yang mewarnai masa kini dan diharapkan dapat membawa kemajuan dimasa mendatang.Anak juga merupakan ujian bagi setiap orangtua sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran surah al-Anfal ayat 28 yang berbunyi :
Artinya :Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allahlah pahala yang besar.2 (QS.al-Anfal ayat 28). Ayat tersebut diatas,menjelaskan salah satu ujian yang diberikan Allah kepada orang tua adalah anak-anak mereka.Itulah sebabnya setiap orangtua hendaklah benar-benar bertanggung jawab terhadap amanah yang diberikan Allah Swt sekaligus menjadi batu ujian yang harus dijalankan.Jika anak yang di didik mengikuti ajaran Islam maka orangtua akan memperoleh ganjaran pahala yang besar dari hasil ketaatan mereka. Namun,fenomena yang ada menunjukkan masih banyak orangtua yang tidak bertanggung jawab terhadap anak-anaknya.Masih banyak anak-anak yang tidak memperoleh haknya dari orangtua mereka seperti;hak mendapatkan perawatan dengan penuh kasih sayang,hak memperoleh pendidikan yang baik dan benar,hak menerima nafkah yang halal dan baik,dan sebagainya.3 2.M.Nasib Ar-Rifai,Ringkasan Tafsir ibnu katsir,(Jakarta:Gema insani.1999) hal.509 3.M.Nipan......anak.....hal.28-37
Di beberapa sudut kota Medan,penulis melihat masih banyak anak-anak yang terlantar,tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya secara wajar,tidak memperoleh perlindungan dan tempat tinggal yang layak bahkan banyak anak-anak yang terpaksa meninggalkan bangku sekolah dan menjadi gepeng (gelandangan pengemis) karena di telantarkan orangtuanya.Mengapa hal ini bisa terjadi? Padahal Islam datang dengan konsep ajaran yang begitu mulia memperhatikan hak setiap individu,termasuk anak-anak.
2 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
kepada semua pembaca,untuk mengingatkan setiap orangtua di lingkungan kita agar terus bertanggung jawab kepada anak-anaknya. Jumlah anak terlantar semakin tahun terus meningkat.Padahal mereka seharusnya mendapatkan kebutuhan hidupnya,baik makanan dengan gizi yang cukup,pemeliharaan kesehatan,pakaian,curahan kasih sayang,perlindungan,bimbingan,dan pendidikan karena si anak harus mendapatkan perhatian khusus dan di berikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar,baik secara jasmani,rohani,maupun sosialnya. Di Indonesia di perkirakan jumlah anak terlantar sekitar 3,5 juta jiwa.Inipun terbatas pada kelompok anak-anak yatim-piatu dimana dari jumlah itupun sedikit diantara mereka yang terjangkau pelayanan sosial (Irwanto,dkk 1998).Di tahun 2007,jumlah anak terlantar yang ada semakin meningkat lagi karena semenjak situasi krisis mulai merambah ke berbagai wilayah,maka sejak itu pula kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara wajar sering kali menjadi terganggu.4 Anak terlantar adalah anak yang karena suatu sebab orangtuanya melalaikan tanggung jawabnya sebagai kewajiban terhadap anak-anaknya sehingga kebutuhan anak tidak dapat terpenuhi dengan wajar,baik secara jasmani maupun sosial (UU No.4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak).5 Idealnya,semakin dini pendidikan,pembinaan,dan pengarahan yang diberikan terhadap anak,akan semakin berarti bagi kematangan dan kesiapannya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang sedang dan akan dihadapinya.
4.http:/benradit word press.com/2012/04/14/anak jalanan. 5.ibid. Tentunya tidak dilakukan begitu saja atau dipaksakan secara cepat kepada anak.Pembekalan ini harus disampaikan dengan penuh kasih sayang,menyenangkan,penuh kesabaran, ketekunan, serta penuh keuletan.Selain itu disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan anak. Usia dini merupakan periode sumber bagi perkembangan otak dengan segala stimulasi rangsangan otak.Bahkan setelah mengikuti perkembangan anak-anak,Dr.Manrique melihat nilai kecerdasan anak yang menerima stimulasi sehingga 6 tahun terus semakin kuat,sehingga semakin melebar kesenjangan kecerdasannya dibandingkan teman-teman sebayanya.6 Interaksi pendidikan terhadap anak dapat berlangsung sejak dini dalam lingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat.Keluarga adalah sebagai lingkungan pertama dan utama.7 Sebab,keluarga tempat anak dipelihara,diasuh,di didik,dibimbing dengan pembiasaan dan latihan.Orangtua harus memahami perkembangan anak.Sebab,anak belajar secara alami dari orangtuanya dan
3 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
rendah diri dan dapat berkembang baik sebab mereka punya potensi untuk tumbuh kreatif,cerdas,dan bertauhid. Nilai budaya dan apapun yang diperoleh anak dari keluarga akan menjadi dasar dan dikembangkan pada kehidupan selanjutnya.8Perilaku orangtua sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anaknya.Sehingga orangtua hendaknya selalu selektif dalam memilih dan mengembangkan sikap pro-aktif dalam perkembangan anaknya.Dalam pola asuh pro-aktif ini orangtua dituntut untuk berfikir dan berinisiatif dalam melakukan tindakan-tindakan yang dapat membantu perkembangan anaknya.
6.Ali Nugraha dan Neny Ratnawati,Kiat-kiat Merangsang kecerdasan anak,(Jakarta:Pustaka Swara,2003).cet1.hal.3 7.Ahmad Tafsir,ilmu pendidikan dalam perspektif Islam,(Bandung: Rosda Karya,2001)hlm.155 8.Nana Syaodih Sukmadinata,landasan Psikologi Proses pendidikan (Bandung:Rosda Karya.2003)cet.1
Jelaslah sudah bahwa orangtua tidak bisa menghindarkan diri sebagai pemikul utama dan bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya.Ini adalah tugas keluarga,lembaga pra sekolah,dan sekolah hanya berperan sebagai patner pembantu.
B.Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas,ada beberapa rumusan yang ingin disampaikan dan dikaji dalam penelitian ini,berdasarkan ayat-ayat al-Quran yang berkaitan tentang tanggung jawab,yaitu:
1.
Bagaimana pandangan Al-Quran tentang tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya.
2. Bagaimana tanggung jawab terhadap diri sendiri (tanggung jawab individu). 3. Bagaimana tanggung jawab terhadap keluarga (tanggung jawab orangtua kepada
anak,anak kepada orangtua,istri kepada suami,suami kepada istri).
4 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
jawab orangtua dalam keluarga. C.Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang jelas bagaimana sebenarnya tanggung jawab orangtua terhadap pendidikan anak menurut konsep Al-Quran.Tujuan tersebut adalah: Memperoleh keterangan yang jelas bagaimana konsep Al-Quran tentang tanggung jawab orangtua. Untuk mendapatkan keterangan yang jelas apa saja yang menjadi tanggung jawab orangtua terhadap anaknya. Untuk memperoleh data yang jelas tentang tanggung jawab individu,keluarga dan masyarakat. Untuk mendapat keterangan yang jelas hal-hal apa saja yang termasuk kedalam tanggung jawab individu,keluarga,dan masyarakat. Untuk memperoleh keterangan yang jelas akibat yang diterima apabila meninggalkan tanggung jawab menurut konsep al-Quran.
1. 2. 3. 4.
5.
D.Kegunaan Penelitian
Setelah penelitian dilaksanakan maka hasilnya diharapkan dapat berguna : 1. Untuk mencari kebenaran ilmiah dari problematika tanggung jawab orangtua terhadap pendidikan anak. 2. Agar dapat dijadikan bahan evaluasi bagi penulis dan para pembaca naskah ini,apa saja faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat bagi orangtua dalam melaksanakan tanggung jawabnya terhadap anak. 3. Untuk menjadi bahan perbandingan bagi peneliti lainnya dalam meneliti masalah yang sama. 4. Agar mendapatkan informasi yang berguna dalam meningkatkan kesadaran orangtua untuk melaksanakan tanggung jawabnya terhadap anak sesuai tuntunan Al-Quran.
E.Kajian Terdahulu
Dalam beberapa diteratur yang sudah penulis baca diantaranya,Falsafah Pendidikan Islam,Anak Sholeh Dambaan Keluarga,KB.Dalam Perspektif Islam,dan lain-lain.Bahwa orangtua bertanggung jawab terhadap anak-anaknya meliputi : Pendidikan,tempat tinggal, kasih sayang,jaminan kesehatan jasmani dan rohani,serta pemberian makanan yang halal dan baik. Orangtua bertanggung jawab kepada anak-anaknya,karena anak adalah amanah Allah Swt yang harus dijaga dan dipelihara dengan sebaikbaiknya.Kewajiban ini harus dilakukan sejak anak dalam kandungan sampai tutup usia.Hanya dalam bebrapa hal,seperti tempat tinggal,pemberian makan dan jaminan kesehatan tidak lagi diberikan setelah anak dewasa dan mandiri.Namun kewajiban membimbing,menasehati,dan mengingatkan harus tetap dilakukan
5 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
pendidikan anak dala perspektif al-Quran dan Hadist,disebutkan bahwa pendidikan Islam digunakan untuk membina manusia dari kecil sampai mati.(long life education),karena pendidikan Islam merupakan pendidikan seumur hidup.Itu sebabnya setiap orangtua mempunyai tanggung jawab yang sangat besar terhadap pendidikan anak-anaknya meliputi;pendidikan aqidah, akhlak,keterampilan dan pengetahuan umum.9
F.Batasan Istilah
Untuk menghindari salah penafsiran dalam memahami rancangan penelitian ini,maka perlu dikemukakan batasan istilah sebagai berikut: 1. Tanggung jawab :Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia W.J.S.Poerwadarminta adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Artinya jika ada sesuatu hal,boleh dituntut,dipersalahkan,diperkarakan,dan sebagainya.10 2. Anak :Secara etimologi dapat diartikan anak yang sudah berumur enam tahun.Secara terminologi anak adalah masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan yakni kira-kira usia dua tahun sampai saat anak matang secara seksual.11
3.
Konsep Al-Quran :QS.Al-Baqarah/2:151 dan 233, QS.Ali Imran/3:87,QS An-Nisa/4:9, QS.Al-Anfal/8:72, QS.At-Taubah/9:114 dan 122, QS.An-Nahl/16:78, QS.Al-Isra/17:36, QS.Al-Muminun/23:8, QS.Al-Ahzab/33:72, QS.AlAhqaf/46:15 dan19-20, QS.At-Tahrim/66:6, QS.Al-Mudattsir/74:38 dan QS.AlAlaq/96:1-5.12
6 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
2. Menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah masalah tersebut. 3. Menyusun runtutan ayat sesuai dengan masa turunnya disertai pengetahuan asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya). 4. Memahami kolerasi ayat-ayat tersebut dalam surahnya masing-masing. 5. Menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna 6. Melengkapi pembahasan dengan hadist-hadist yang relevan dengan pokok bahasan 7. Mempelajari ayat-ayat tersebut secara keseluruhan dengan jalan menghimpun ayat-ayat yang sama atau mengkompromikan antara yang am (umum) dan yang khas (khusus),mutlak dan mukayyad (terikat) atau yang pada lahirnya menunjukkan gejala pertentangan,sehingga semuanya bertemu dalam suatu muara,tanpa perbedaan dan pemaksaan.13
7 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.( Q.S.at-Tahrim/66:6). Q.S.Luqman/31:12-19
( 12) ( 13)
(14)
8 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (15) Luqman berkata): Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.(16) Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).(17) Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.(18) Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.(19). (Q.S.Luqman/31:12-19). Apabila kita perhatikan, terjemahan DEPAG di atas, nampaknya tidak menyebutkan secara eksplisit atau langsung tentang tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya, namun bagi orang-orang yang berpikir dan mengerti tentang al-Quran, ayat tersebut dapat dipahami dengan mudah. Maka dapat dikatakan jika dalam terjemahan Depag belum dapat dilihat langsung tentang tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak, kecuali bagi orang-orang yang berpikir dan meneliti tentang al-Quran.
B.Ayat-ayat Tentang Tanggung Jawab Orangtua Terhadap Pendidikan ditinjau dari Kitab-kitab Tafsir14
Q.S. at-Tahrim/66:6 Qurtubi
. : : : .
Jagalah dirimu dan keluargamu dari neraka. Jagalah dirimu dan perintahkanlah keluargamu untuk berdzikir dan berdoa. Thabari
: ( )
9 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
Maksudnya ajarilah dirimu dan keluargamu tentang sesuatu yang menyebabkan masuk neraka dan sesuatu yang menyebabkan taat kepada Allah. Mawardi
} { : . : . : : . } : { : : : . : .
Maksud dari ayat di atas jagalah dirimu dan keluargamu dari neraka dengan cara mengajari dirimu dan keluargamu tentang sesuatu yang membuat mereka takut pada neraka.
Jalalain
{ } } { } { } { ] [ 74 : 30 31 { } { } { } } { } { .
Maksudnya jagalah dirimu dan keluargamu dari neraka dengan senantiasa melakukan ketaatan kepada Allah. Q.S. Luqman/31:12-19 Qurtubi
10 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
Maksud tafsir di atas adalah hendaklah orang tua menasehati anaknya agar taat kepada allah dengan menjalankan shalat serta amar maruf nahi munkar. Thabari
( ) ) ( : ( : ) ( : ) ) ( :
Ayat di atas menunjukkan bahwa orang tua wajib memerintahkan dan mengajari anaknya shalat. Mawardi
{ } . } { { } .
Jalalain
{ } } { } { } { } { } { } { } { { } } { { } .
11 dari 22 28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
{ { } } { } { { } { } } } { { } { } { { } { } } { } } . { { } { { } { } } {
Ayat tersebut menunjukkan pendidikan yang diberikan oleh tua kepada anaknya dan orang tua tidak boleh membiarkan anaknya terlantar. Dari berbagai tafsir diatas tersebut terdapat beberapa tafsir yang ketika menafsiri ayat yang penulis pilih telah langsung menunjukkan tentang kewajiban orang tua terhadap pendidikan anak, namun tidak semua menunjukkan hal itu secara langsung. Keterangan mengenai tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan kepada anaknya dapat dilihat dalam keterangan hadits.
12 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
Artinya: Dari Abu Rafi dari ayahnya,ia berkata;aku pernah melihat Rasulullah SAW adzan sebagaimana adzan sholat,di telinga Hasan bin Ali pada saat Fatimah melahirkannya. (HR.Abu Dawud).15 Hal itu dapat dikuatkan oleh adanya hadist di bawah ini yang Artinya:Setiap anak yang dilahirkan,adalah fitrah.Tinggal kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya sebagai seorang Yahudi,Nasrani,ataupun Majusi.(HR.Bukhari).16 Tentang tanggung jawab ini disebutkan juga dalam hadist yang Artinya:Tiap-tiap kamu adalah pemimpin dan tiap-tiap kamu akan ditanya tentang kepemimpinannya,seorang laki-laki adalah pemimpin didalam keluarganya dia akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang wanita adalah pemimpin,dia akan ditanya tentang kepemimpinannya,seorang pelayan adalah pemimpin didalam harta majikannya,dia akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang laki-laki adalah pemimpin dalam harta ayahnya,dia akan ditanya tentang kepemimpinannya,maka tiap-tiap dari kamu adalah pemimpin dan tiap-tiap kamu akan ditanya tentang kepemimpinannya. (HR.Al-Bukhari 2554 dan Muslim 1829).17 Begitu juga dalam hadist yang lain disebutkan:Dari Samurah,bahwasannya Nabi Muhammad SAW bersabda; Setiap anak yang lahir terpelihara dengan aqiqahnya yang disembelih untuknya pada hari ketujuh kelahirannya.Rambutnya dicukur dan si bayi diberi nama. (HR.Ibnu Majah)18 Hadist-hadist diatas menerangkan tentang kewajiban orangtua terhadap anak sebagai tanggung jawabnya yang harus dilakukan menurut konsep Islam.Namun demikian,masih banyak hadist-hadist yang tidak penulis eksplore dalam tulisan ini yang masih berkaitan dengan tanggung jawab orangtua.Sebab menurut penulis hadist tersebut diatas sudah dapat mewakili untuk dijadikan landasan teoritis dalam penelitian ini.
15.Abu Dawud,Sunan Abu Dawud.(Beirut:Dar al-Maarif,t.th.,)hal.215 16.Imam Bukhari,Shahih Bukhari,hadist nomor 1296,(Beirut Dar al-Maarif,t.th.,)hal.182 17.ibid....hadist 2554.. 18.Ibnu Majah ,Sunan Ibnu Majah,hadist nomor 3661,juz11,(Beirut:Dar al-maarif,t.th.,)hal.64
13 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
Tanggung jawab ini pula memiliki arti yang dilakukan, kemudian ia berani memikul segala resikonya.19 Seperti yang disampaikan oleh Al-Hadits, Shahih Bukhari Muslim Setiap orang dari kamu adalah pemimpin, dan kamu bertanggung jawab atas kepemimpinan itu. Makna dari istilah tanggung jawab adalah siap menerima kewajiban atau tugas. Arti tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap orang. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dan sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang hams memulihkan ke dalam keadaan baik. Dan sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakatan.
19.W.J.S....Kamus...,hal.875
B.Pengertian Pendidikan
Pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata dasar didik, dan diberi awalan men, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan memberi latihan (ajaran). Pendidikan sebagai kata benda, berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.20 Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial penting yang berfungsi mentransformasikan keadaan suatu masyarakat menuju keadaan yang lebih baik. Keterkaitan pendidikan dengan keadaan sosial sangat erat sehingga pendidikan mungkin mengalami proses spesialisasi dan institusionalisasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang kompleks dan modern. Meskipun demikian, proses pendidikan secara menyeluruh tidak bisa dilepaskan dari proses pendidikan informal yang berlangsung di luar sekolah.21 Sedangkan menurut Omar Muhammad Ath-Thaumy
14 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
oleh proses pendidikan, baik pada tataran tingkah laku individu maupun pada tataran kehidupan sosial, serta pada tataran relasi dengan alam sekitar; atau pengajaran sebagai aktivitas asasi, dan sebagai proporsi di antara profesi-profesi dalam masyarakat. Pendidikan memfokuskan perubahan tingkah laku manusia yang konotasinya pada pendidikan etika. Disamping itu, pendidikan juga menekankan aspek produktivitas dan kreativitas manusia sehingga mereka dapat berperan serta berprofesi dalam kehidupan bermasyarakat.22 Pendidikan dalam arti mengajarkan segala sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniyah, pikiran-pikirannya, maupun terhadap ketajaman dan kelembutan hati nuraninya.23
20.ibid..hal.702. 21.Beni Ahmad Saebani dan Hendra Achdhiyat. Ilmu Pendidikan Islam Jilid 1. (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm.9. 22. Hasan Basri. Filsafat Pendidikan Islam. (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm.30 23.ibid.hal.14
Artinya:Wahai orang-orang yang beriman,janganlah kalian mengkhianati (amanat) Allah dan Amanat Rasul,dan janganlah kalian mengkhianati amanatamanat yang diamanatkan kepada kalian,sedangkan kamu mengetahui. (Q.S. al-Anfal/8:27)24 Surah An-Nisa/4:09 Artinya:Dan hendaklah takut (kepada Allah daripada melakukan aniaya kepada anak-anak yatim) oleh orang-orang (yang menjadi penjaganya), yang jika
15 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
keselamatan) anak-anak mereka; oleh itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka mengatakan perkataan yang betul (menepati kebenaran). (Q.S.an-Nisa/4:09)25
24.Muhammad Nasib AR-Rifai,Ringkasan tafsir ibnu katsir (Jakarta:Gema Insani.2000) jilid 2.hal.509 25ibid.. ......jilid1.... hal.654 2) Anak adalah Batu Ujian Keimanan Orangtua. Anak adalah sumber kebahagiaan keluarga.Tetapi disisi lain ia pula merupakan batu ujian keimanan.Sebagaimana dijelaskan dalam Surah al-Anfal/8:28:
Artinya:Dan ketahuilah,bahwa harta kalian dan anak-anak kalian adalah fitnah (batu ujian keimanan) dan sesungguhnya disisi Allahlah pahala yang besar.(QS. al-Anfal/8:28)26 3) Anak adalah Makhluk Independen. Yang dimaksud dengan makhluk independen dalam hal ini adalah ciptan Allah yang berdiri sendiri,memiliki takdir tersendiri dan merupakan individu tersendiri yang terlepas dari individu lain termasuk kedua orangtuanya sekalipun. Orangtua memang berkewajiban merawat,mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Namun perlu disadari bahwa mereka adalah makhluk independen,dimana para orangtua tidak berhak memaksakan kehendak kepada anak-anak mereka.Sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Quran Surah al-Muminun/23:12-14:
* *
Artinya:Dan sesungguhnya kami (Allah) telah menciptakan manusia (Adam) dari saripatih tanah.Kemudian kami jadikan manusia (berikutnya) dari air mani yang tersimpan dalam tempat yang kokoh (rahim ibu).Kemudian air mani itu kami ciptakan menjadi segumpal darah,dari segumpal darah kami ciptakan menjadi
16 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
makhluk tersendiri. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (al-Muminun/23:12-14)27 26.ibid.....jilid 4....hal.509 27.ibid....jilid 3.....hal.410. Kata Khalqun Akhar dalam ayat di atas maksudnya sekalipun anak dilahirkan orangtua,namun pada hakikatnya dia merupakan individu yang berbeda dengan siapapun, termasuk kedua orangtuanya.Bahkan dia juga memiliki takdir tersendiri yang belum tentu sama dengan kedua orangtuanya. 4) Anak Sebagai Sumber Kasih Sayang. Surah Al-Furqan/25:74
Artinya:Dan orang-orang yang berkata,ya Tuhan kami,anugerakanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.(QS. Al-Furqan/25:74)28 5) Anak Sebagai Pelestari Pahala
Artinya:Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh
29
28.ibid......jilid 3......hal.566 29.Imam Muslim, Shahih Imam Muslim......hadist no.1631 30.Thamrin Nasution dan Nurhalijah Nasution,Peranan Orangtua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak,(Yogyakarta:Kanisinus,1985).hlm.1 31.Departemen Agama RI.Ilmu Pendidikan Islam,(Yogyakarta:Proyek Pembinaan Perguruan tinggi Agama Islam,1982).hal.34 Sedangkan menurut Zakiyah Darajat mengemukakan bahwa orang tua adalah pembina pribadi utama dalam hidup anak .32
17 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
1. 2. 3. 4.
merupakan tugas suci agama yang di bebankan kepada manusia-transmisi pertama melalui fisik. Keluarga adalah sebuah tatanan fitrah yang Allah tetapkan bagi jenis manusia. Bahkan para Rasul dan Nabi Allah pun menjalani hidup berkeluarga.Hal itu membuktikan bahwa keluarga adalah sebuah institusi suci,mengandung hikmah dan memiliki misi ilahiah secara abadi. Perjalanan keluarga selanjutnya mengharuskan ia bertanggung jawab,bahkan mengharuskan ia menyelengggarakan sosialisasi,memberikan arah pendidikan ,pengisian jiwa yang baik dan bimbinngan kejiwaan. Menurut Zakiyah Darajat dkk,fungsi orangtua di antaranya : Pendidik yang harus memberi pengetahuan ,sikap dan keterampilan terhadap anggota keluarga yang lain di dalam kehidupannya Pemimpin keluarga yang harus mengatur kehidupan anggota Contoh yang merupakan tipe ideal di dalam kehidupan dunia ,dan Penanggung jawab di dalam kehidupan baik yang bersifat fisik dan material maupun mental spiritual keseluruhan anggota keluarga.33
18 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
11. Hak mendapat pengajaran dengan pelajaran yang baik. 12. Hak mendapat pengajaran al-Quran. 13. Hak mendapat pendidikan dan pengajaran baca tulis. 14. Hak mendapat perawatan dan pendidikan kesehatan. 15. Hak mendapat pengajaran keterampilan. 16. Hak mendapat tempat yang baik dalam hati orang tua. 17. Hak mendapat kasih sayang.
19 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
jawab terhadap anaknya yaitu penelantaran.Hal tersebut dapat menimbulkan dampak buruk diantaranya: 1. Munculnya Pengemis. Anak-anak yang terlantar pada umumnya akan menjadi pengemis sebagai akibat dari tekanan ekonomi,sehingga untuk mempertahankan hidupnya dengan cara meminta-minta didepan umum. 2. Munculnya Kenakalan Anak dan Kriminalitas. Kenakalan anak dan kriminalitas terjadi dikarenakan tekanan hidup yang mendesak,maupun kehidupan dimasa depan yang suram dan sebagai kompensasinya muncul kenakalan dan kriminalitas dari anak yang hidupnya terlantar. 3. Munculnya Pengangguran. Pemenuhan kebutuhan yang diinginkan tidak terpenuhi seperti kebutuhan akan pendidikan sebagai bekal hidup dimasa yang akan datang,maka banyak anak-anak menganggur atau tidak mempunyai keahlian dan keterampilan tertentu.
C.Penanggulangan
Upaya penanggulangan anak terlantar semestinya dikembangkan dari tahun ke tahun dengan program-program pokok sebagai berikut: Program penaggulngan anak terlantar berbasis masyarakat. Perlindungan Sosial bagi anak terlantar. Program pemberdayaan anak terlantar. Progam pengembangan Asuransi sosial bagi anak terlantar Dari uraian diatas dapat penulis kemukakan akibat yang ditimbulkan karena orangtua tidak bertanggung jawab kepada anaknya yaitu terlantarnya anak.Hal tersebut merupakan akibat orangtua yang melalaikan hak-hak anaknya. Ternyata faktor-faktor akibat penelantaran tersebut dilatarbelakangi faktor ekonomi,faktor pendidikan,faktor keluarga,dan kurangnya kesadaran orangtua akan kewajibannya terhadap anak.
1. 2. 3. 4.
36.http://benradit.wordpress.com/2012/04/14/anak-jalanan/.
BAB V PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dari pemaparan penelitian diatas,dapat di tarik beberapa kesimpulan yaitu: 1. Al-Quran sebagai pedoman hidup umat Islam telah mewajibkan setiap orangtua untuk bertanggung jawab kepada anak-anaknya. 2. Aspek-aspek yang termasuk dalam tanggung jawab orang tua meliputi: aspek pendidikan,kesehatan,kesejahteraan,pemberian makan yang halal dan baik,
20 dari 22
28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
4.
5.
1.
2.
3.
Swt ini,turut menentukan pembentukan dan perkembangan generasi mendatang agar menjadi generasi yang shalih dan shalihah.Dan setiap orangtua kelak mendapatkan manfaatnya tidak saja didunia,bahkan sampai kelak di akhirat. Dampak yang ditimbulkan apabila orangtua tidak mau bertanggung jawab atau melalaikan anak sangatlah buruk.Sebab, akan semakin banyak anak terlantar dan tentunya semakin banyak pula anak-anak yang menjadi pengemis,gelandangan,dan pengangguran.Hal ini akan menimbulkan masalah kriminalitas dan kenakalan remaja. Idealnya,apabila orangtua memiliki kesadaran bertanggung jawab ini benar-benar terwujud dalam kehidupan keluarga,dapat dipastikan tidak ada anak yang terlantar yang dapat menimbulkan keresahan dalam masyarakat. B.SARAN SARAN Hendaknya setiap orangtua menyadari bahwa mereka telah dipilih oleh Allah Swt untuk menerima amanah berupa anak agar amanah tersebut tidak dosia-siakan apalagi ditelantarkan. Hendaknya orangtua benar-benar melaksanakan fungsi dan peran dalam pendidikan anak-anaknya agar terwujud generasi yang cerdas,beriman,dan bertaqwa. Hendaknya semua pihak saling membantu dan mengingatkan betapa penting arti tanggung jawab orangtua kapada anaknya,karena hal ini menyangkut masa depan anak.Hubungan kerjasama semua pihak dapat diharapkan mengatasi dampak buruk yang ditimbulkan seperti;anak terlantar,gelandangan,dan pengemis.
DAFTAR PUSTAKA
Ar-Rifai,M.Nasib ,Ringkasan Tafsir ibnu katsir,(Jakarta:Gema insani.1999) Dawud,Abu,Sunan Abu Dawud.(Beirut:Dar al-Maarif,t.th.,) Departemen Agama RI.Ilmu Pendidikan Islam,(Yogyakarta:Proyek Pembinaan Perguruan tinggi Agama Islam,1982). Darajat, Zakiyah,Imu pendidikan Islam,(Jakarta.:Bumi Aksara ,1997 ).hlm.56 Darajat,Zakiyah dkk,Islam untuk Disipilin Ilmu pendidikan ,(Jakarta.:Bula Bintang ,1987 ). Eriyanto,Analisis isi,(Jakarta:Prenada Media Group.2011)cet.1. Halim,M.Nippan Abdul ,Anak shaleh Dambaan Keluarga,(Yogyakarta: Mitra Pustaka,2003) cet.3 Hasan Basri. Filsafat Pendidikan Islam. (Bandung: Pustaka Setia, 2009), Hurlock, Elizabet B.,Psikologi Perkembangan,suatu pendekatan sepanjang Rentang kehidupan.Edisi kelima. http:/benradit word press.com/2012/04/14/anak jalanan. http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/10/16/tanggung-jawab-orangtua-terhadap-pendidikan-dalam-perspektif-al-quran-dan-hadits. http://qois.blogspot.com/2012/03/hak-hak-anak-dari-orangtuanya.html Imam Bukhari,Shahih Bukhari,hadist nomor 1296,(Beirut Dar al-Maarif,t.th.,) Lubis Salam,Keluarga Sakinah,(Surabya:Terbit Terang,t.th), Majah, Ibnu,Sunan Ibnu Majah,hadist nomor 3661,juz11,(Beirut:Dar al-maarif,t.th.,)
21 dari 22 28/07/2013 13:24
http://syahronisiregar140.blogspot.com/
anak,(Jakarta:Pustaka Swara,2003).cet1 Saebani,Beni Ahmad dan Hendra Achdhiyat. Ilmu Pendidikan Islam Jilid 1. (Bandung: Pustaka Setia, 2009). Sitorus,Masganti,Metodologi Penelitian Pendidikan Islam,IAIN.Press,2011. Syaodih,Nana Sukmadinata,landasan Psikologi Proses pendidikan (Bandung:Rosda Karya.2003)cet.1 Tafsir,Ahmad,ilmu pendidikan dalam perspektif Islam,(Bandung: Rosda Karya,2001) W.J.S.Poerwadarminta.Kamus Besar Bahasa Indonesia.1985
Diposkan 9th January oleh Syahroni Siregar
0
Add a comment
22 dari 22
28/07/2013 13:24