M. BACHTIAR BUDIANTO Head of Oncology Section Department of Surgery Saiful Anwar Hospital, Malang
Tujuan
Mengetahui dan memahami Kedaruratan dan Onkologi Mengetahui dan dapat mengupayakan / melakukan terapi Mengetahui dan mengerti upaya pencegahan
Proses infiltrasi tumor (biasanya pada stadium lanjut) Tumor lysis syndrome Terapi tumor yang diberikan
Operasi Khemoterapi
Sangat penting :
Menegakkan
Pleural Effusion Obstruksi jalan napas bagian atas Obstruksi Perforasi Ascites (massive)
5. GIT/Emergency abdominal
Pleural Effusion
Penyebab : Metastasis pleura
Obstruksi system lymphatic oleh karena pertumbuhan tumor di mediastrium Pada ascites yang masif dan gagal jantung
Diagnosis
Klinis
Sesak
napas yang progresif, redup padaperkusi, bising napas menurun/ilag pada hemitorax ipsilat, egophoni intra plural (posisi tegak)
ThoraxFoto
Cairan
Treatment
Thoracentesis can be safely performed at the level of the posterior ICS 6-7, 1000 - 1500 mL (< 20 mL/KgBB) Gradual drainage of the fluid is prudent to avoid postexpansion pulmonary edema Sering kali residif, bila residif pasang drain thorac dan pleurodesis
Pleurodesis
Dilakukan bila produksi drain < 100 mL Instilasi lidocaine (Xylocaine, 3 mg/kg or up to 250 mg) melalui drain + analgetik + sedatif 1. Bleomycin (60 U in 50 mL of dextrose 5%) 2. Talc (5 g suspended in 100 mL of normal saline) Pasien disarankan tidur miring kakan dan kiri Setelah 1 - 2 jam kemudian drain diklem Setelah 24 jam drain dilepas Terapi pada tumor primer dapat mengurangi pleural effusion