Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi Topik Sasaran Tempat Hari/Tanggal Waktu : Keperawatan Gawat Darurat : Mengenal Tonsilofaringitis : Keluarga Klien : Rg. ICU RSUD. Doris Sylvanus Palangkaraya : Kamis, 17 Mei 2013 : 1 x 15menit

I.

Tujuan Instruksional Umum Pada akhir proses penyuluhan, keluarga dapat mengetahui makanan bergizi yang perlu dikonsumsi untuk tumbuh kembang anak tersebut. Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan penyuluhan orang tua dapat : 1. Menyebutkan definisi/pengertian Tonsilofaringitis 2. Menyebutkan tanda dan gejala Tonsilofaringitis 3. Menyebutkan pencegahan dan penanganan Tonsilofaringitis Sasaran Keluarga klien

II.

III.

IV.

Materi Menyebutkan definisi/pengertian Tonsilofaringitis Menyebutkan tanda dan gejala Tonsilofaringitis Menyebutkan pencegahan dan penanganan Tonsilofaringitis Metode 1. Ceramah 2. Tanya Jawab Media Leaflet

V.

VI.

VII.

Kriteria Evaluasi 1. Evaluasi Struktur Keluarga klien hadir ditempat penyuluhan. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruangan ICU. 2. Evaluasi Proses Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan. Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar. 3. Evaluasi Hasil Keluarga mengetahui tentang jenis nutrisi yang diperlukan. Keluarga tidak cemas akan keadaan klien lagi.

No
1

WAKTU
1-2 menit

KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam. Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Menyebutkan materi yang akan diberikan Menjelaskan tentang pengertian amandel Memberi kesempatan kepada keluarga untuk bertanya Menjelaskan tanda Memperhatikan Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan Memperhatikan Menjawab salam Mendengarkan Memperhatikan Memperhatikan

7 menit

dan gejala amandel Menjelaskan pencegahan dan penanganan Tonsilitis Memberi kesempatan kepada keluarga untuk
3 menit

bertanya Menanyakan kepada keluarga tentang materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada orang tua yang dapat menjawab pertanyaan. Terminasi : Mengucapkan terimakasih atas peran serta keluarga.

Menjawab pertanyaan

1 meit

Menjawab salam

Mengucapkan salam penutup

XI.

DAFTAR PUSTAKA Adams, George L. 1997. BOISE Buku Ajar Penyakit THT. Jakarta:EGC Soeparman dkk,1987 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta Brunner & Suddarth. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC, 2002

Materi Penyuluhan
1. Pengetian Amandel (Tonsilitis) adalah suatu peradangan pada hasil tonsil (amandel), yang sangat sering ditemukan, terutama pada anak-anak (Firmansriyono, 2006). Amandel (Tonsilitis) adalah inflamasi dari tonsil yang disebabkan oleh infeksi (Harnawatiaj, 2006). Tonsil = amandel , faring = tenggorokan. Tonsilofaringitis adalah peradangan pada amandel dan tenggorokan. ( Bruner, Suddarth, 2002) 2. Klasifikasi Macam-macam tonsillitis menurut Imam Megantara (2006) a. Tonsillitis akut Disebabkan oleh streptococcus pada hemoliticus, streptococcus viridians, dan streptococcus piogynes, dapat juga disebabkan oleh virus. b. Tonsilitis falikularis Tonsil membengkak dan hiperemis, permukaannya diliputi eksudat diliputi bercak putih yang mengisi kipti tonsil yang disebut detritus. Detritus ini terdapat leukosit, epitel yang terlepas akibat peradangan dan sisa-sisa makanan yang tersangkut. c. Tonsilitis Lakunaris Bila bercak yang berdekatan bersatu dan mengisi lacuna (lekuk-lekuk) permukaan tonsil. d. Tonsilitis Membranosa (Septis Sore Throat) Bila eksudat yang menutupi permukaan tonsil yang membengkak tersebut menyerupai membran. Membran ini biasanya mudah diangkat atau dibuang dan berwarna putih kekuning-kuningan. e. Tonsilitis Kronik Tonsillitis yang berluang, faktor predisposisi : rangsangan kronik (rokok, makanan) pengaruh cuaca, pengobatan radang akut yang tidak adekuat dan hygiene mulut yang buruk.

3. Penyebab Menurut Firman S (2006), penyebabnya adalah infeksi bakteri streptococcus atau infeksi virus. Tonsil berfungsi membantu menyerang bakteri dan mikroorganisme lainnya sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi. Tonsil bisa dikalahkan oleh bakteri maupun virus, sehingga membengkak dan meradang, menyebabkan tonsillitis. 4. Tanda dan Gejala Tengorokan terasa kering, atau rasa mengganjal di tenggorokan (leher) Nyeri saat menelan (nelan ludah ataupun makanan dan minuman) sehingga menjadi malas makan. Nyeri dapat menjalar ke sekitar leher dan telinga. Demam, sakit kepala, kadang menggigil, lemas, nyeri otot. Dapat disertai batuk, pilek, suara serak, mulut berbau, mual, kadang nyeri perut, pembesaran kelenjar getah bening (kelenjar limfe) di sekitar leher. Adakalanya penderita tonsilitis (kronis) mendengkur saat tidur (terutama jika disertai pembesaran kelenjar adenoid (kelenjar yang berada di dinding bagian belakang antara tenggorokan dan rongga hidung). Pada pemeriksaan, dijumpai pembesaran tonsil (amandel), berwarna merah, kadang dijumpai bercak putih (eksudat) pada permukaan tonsil, warna merah yang menandakan peradangan di sekitar tonsil dan tenggorokan. 5. Pencegahan Tonsilitis Tak ada cara khusus untuk mencegah infeksi tonsil (amandel). Secara umum disebutkan bahwa pencegahan ditujukan untuk mencegah tertularnya infeksi rongga mulut dan tenggorokan yang dapat memicu terjadinya infeksi tonsil. Upaya yang dapat dilakukan adalah:

a. Mencuci tangan sesering mungkin untuk mencegah penyebaran mikroorganisme yang dapat menimbulkan tonsilitis. b. Menghindari kontak dengan penderita infeksi tanggorokan, setidaknya hingga 24 jam setelah penderita infeksi tenggorokan (yang disebabkan kuman) mendapatkan antibiotika.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


TONSILOFAINGITIS
DI RUANG ICU RSUD DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA

OLEH :

TOPO REDIANTO PO.62.20.1.10 075

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKARAYA KEPERAWATAN REGULER XIII B 2013

Anda mungkin juga menyukai