Anda di halaman 1dari 23

BAB I

TUJUAN PENDIDIKAN
a) Tentang Penguasaan Ilmu

. :
: : .
. .
) ( ) ( . .
Artinya:Dari Ibnu Abbas RA berkata: bagi orang-orang yang berilmu (ulama) beberapa
derajat diatas derajat orang mukmin dengan berbanding 700 derajat. Antara derajat yang
satu dengan yang lain mencapai 500 tahun dikatakan: ilmu lebih utama dari amal melalui 5
sistem: 1) Ilmu tanpa amal pun tetap ada, dan amal tanpa ilmu tak akan bisa, 2) Ilmu tanpa
amal bisa manfaat, dan amal tanpa ilmu tak ada manfaatnya, 3) Amal adalah permistian,
dan ilmu yang menerangi seperti lampu, 4) Ilmu adalah ucapan para nabi, 5) Ilmu adalah
sifat Allah, dan amal adalah sifatan hamba, sementara sifat Allah lebih utama dari sifatan
Hamba. (Durrotun Nasihin) (H.R. Ahmad)

:
.
)(
Artinya:Ibnu Masud RA berkata: kalian mesti berilmu (menguasai ilmu) sebelum mati
menjemput. Maka demi dzat yang menguasai diri yang menyayangi seseorang yang
meninggal di jalan Allah dengan mati syahid. Sesungguhnya Allah akan membangkitkannya
(ulama) karena kemuliaannya. Sesungguhnya seorang dilahirkan tanpa ilmu dan ilmu bisa di
dapat melalui dipelajari. (H.R. Tirmidzi)
b) Harus Menghayati Apa yang Diajarkan

: :
) (
Artinya:Dari Irbad bin Sariyah RA ia berkata: Rasulullah SAW memberikan nasehat
(pengarahan) pada kami, dan hentikan bergerak hingga keluar air mata kami karenanya.
(H.R. Tirmidzi)

:
. :

(. . :
)

Artinya:Dari Abi Allaisi, ia berkata sesungguhnya Rasulullah SAW ketika beliau sedang
duduk di mesjid bersama orang-orang pada saat itu datang 3 kelompok, kemudian yang 2
tersebut menunggu Rasulullah SAW. sementara diantara mereka yang satu melihat ruang
kemudian ia duduk, sementara yang lainnya lagi duduk dibelakang orang banyak. Dan orang
yang ke 3 membelakangi lalu pergi. Ketika Rasulullah SAW selesai dari pembicaraannya
beliau berkata: ingat!! Aku informasikan tentang 3 kelompok tadi, satu dari semua itu
mereka mencintai Allah dan Allah pun mencintainya, kemudian yang lainnya merasa malu,
maka Allah pun malu akannya. Sementara yang lain lagi ia berpaling, maka Allah pun
berpaling darinya. (H.R. Bukhari)

c) Mampu Mengendalikan Diri


) (
Artinya:Keitimewaan (takjub) dari urusan seorang mumin. Sesungguhnya segala urusan
mumin itu baik, dan tidak ada seorang pun yang memilikinya melainkan orang mumin
(orang yang memiliki ilmu) atau (orang yang hidupnya berkendali ilmu): apabila ia dapat
keburukan, ia akan bersyukur dan akhirnya dapat kebaikan dan apabila mendapat madharat,
ia selalu sabar, maka kebaikan pulalah yang ia dapatkan. (H.R. Ahmad)

BAB II
PENDIDIK
a) Pentingnya Menjadi Guru


)(
Artinya:Ilmu adalah gudang dan kuci pembuka gudang tersebut adalah pertanyaan/
permintaan. Maka kalian bertanyalah (pada guru / ulama) maka kalian akan di rahmat
Allah, sesungguhnya ada empat orang yang akan pendapat / diberi pahala yaitu, orang yang

bertanya, yang mengajarkan, yang mendengarkan, dan yang mencintai pada orang-orang

: :

tersebut. (H.R. Abu Nuaim dari Ali)


) (
Artinya:Berdiri tegaknya dunia dengan empat hal: 1) dengan ilmu para ulama (guru) 2)
dengan adilnya pemimpin, 3) dengan murahnya agniya (orang kaya), 4) dengan doanya
orang fakir. Jika bukan / tidak karena ilmunya ulama (guru) maka rusaklah orang-orang
bodoh, dan jika bukan karena murahnya orang kaya maka rusaklah orang-orang fakir, dan
jika bukan karena doanya orang fakir maka rusaklah orang kaya, dan jika tidak dengan
adilnya pemimpin maka manusia satu sama lain akan saling tindas dan binasakan / saling
terkam, seperti serigala menerkam kambing.

b) Salah Satu Sifat Pendidik Adalah Penyantun

:
:
:


:
) ( : :
Artinya:Dari Muawiyyah bin Hakam Sulamy RA ia berkata: ketika aku shalat bersama
Rasulullah SAW pada saat itu ada seseorang yang bersin-bersin, kemudian aku ucapkan
yarhamukalloh (semoga Allah menyayangimu) maka mereka (kaum) pada meroleh
kepadaku, kemudian aku berkata: celakalah ibu-ibu orang itu apa yang membuat kalian
melihat aku? maka mereka serentak memukuli pahanya dengan tangannya, lalu ketika aku
melihat pada mereka, mereka minta aku untuk diam / jangan bicara. Tetapi akhirnya aku
diam, maka ketika Rasulullah SAW melaksanakan shalat, semoga jadi penebus dosa bapak
dan ibuku aku tak pernah melihat seorang pendidik (guru) sebelumnya dan juga
sesudahnya yang lebih baik cara mendidiknya dari Nabi SAW. maka demi Allah, aku tidak
dibentuk, tidak dipukul, tidak pula dimaki, akan tetapi beliau berkata: sesungguhnya shalat
itu tidak dibenarkan ada suatu hal dari ucapan manusia, sesungguhnya shalat itu ialah:
Tasbih, Takbir dan Baca Al-Quran, atau seperti Rasulullah SAW bersabda: aku berkata:
Ya Rasulullah, sesungguhnya aku orang baru di zaman jahiliyyah, dan Allah mendatangkan
islam, dan diantara kami ada orang yang mendatangi dukun, Nabi berkata: jangan datangi
mereka, aku berkata: dan diantara kami ada yang bertaruh pada burung, Nabi berkata: itu
semua bisa ditemukan pada hati-hati mereka, maka ia tak akan menolaknya. (H.R. Muslim)

c) Orangtua Wajib Mendidik Anaknya

) (
Artinya: Setiap bayi itu lahir atas kesucian, maka kedua orangtuanya lah yang akan
menjadikannya yahudi, nasrani, atau majusi. (H.R. Muslim)

: :
(
)
Artinya: Dari Amru bin Syuaib dari bapaknya dari kakeknya RA berkata: Rasulullah SAW
bersabda: perintahkan anak-anakmu untuk melaksanakan shalat, ketika mereka sampai di
usia 7 tahun, kemudian pukul mereka karena meninggalkan shalat jika telah sampai usia 10
tahun dan pisahkan diantara mereka di tempat tidurnya. (H.R. Abu Daud)
d) Orangtua Harus Memberikan Pendidikan Terbaik

: :
)(
Artinya:Dari Jubair bin Samurah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: sungguh bahwa
seseorang mendidik anaknya adalah lebih baik daripada ia bersedekah satu sha. (H.R.
Tirmidzi)

e) Manajer Pendidikan Harus Bertanggung Jawab

: :
) (
Artinya: Dari riwayat Hudaifah ibnil Yaman RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang
siapa yang tidak memperhatikan kepentingan kaum muslimin maka ia tidak termasuk
golongan mereka, dan barang siapa pada waktu pagi dan petang tidak memberi nasihat bagi
Allah, kitabnya, imamnya, dan umumnya muslimin, maka ia juga tidak termasuk golongan
mereka. (H.R. At-tabrany)

BAB III
TENTANG GURU
a) Kewajiban Mengajar


) ( ..
Artinya:Perumpamaan tuntunan hidayah dan ilmu yang diutuskan Allah padaku bagaikan
hujan yang turun ke tanah ada tanah yang subur menerima air, dan menumbuhkan tanaman
dan rumput yang banyak, dan ada yang kering hanya dapat menahan air sehingga orang
dapat mengambil minum dan mengairi tanaman, dan ada yang keras tidak dapat menahan
air dan tidak dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah contoh orang yang dapat
mengerti agama Allah dan memanfaatkan akan apa yang di utus aku (Nabi) dengannya oleh
Allah, lalu belajar dan mengajar dan perumpamaan orang yang tidak mengangkat kepala
dengan tidak belajar dan mengajar, dan ada orang yang sama sekali tidak dapat petunjuk
ajaran Allah. (H.R. Abu Musa Al-Asary)
b) Pentingnya Ilmuwan / ulama

: :

) (
Artinya:Diriwayatkan dari Nabi SAW. Barang siapa yang merendahkan lima hal, maka akan
rugi pada lima hal: satu siapa yang meremehkan ulama, maka akan rugi dalam hal agama,
dan barang siapa yang merendahkan pemimpin, akan rugi hal dunia, dan siapa yang
meremehkan tetangga, akan rugi kebaikannya. (H.R. Bukhari)

c) Keutamaan Orang Yang Mengajar

: :
,
) (
Artinya:Dari Abi Darda ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW beliau bersabda:
keutamaan orang alim dibanding ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan dibanding
bintang-bintang, sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para
Nabi tidak mewariskan dinar dan tidak pula dirham, sesungguhnya mereka mewariskan ilmu,
maka barang siapa mengambil warisan itu berarti ia mengambil bagian yang sempurna.
(H.R. Abu Daud dan Tirmidzi).

BAB IV
TENTANG MURID

a) Motivasi Belajar

:
)(
Artinya: Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda: Dan barang siapa menjalani akan
suatu jalan, untuk mencari ilmu pengetahuan, maka Allah akan memudahkan baginya jalan
menuju syurga. (H.R. Muslim)

:
) (
Artinya: Ibnu Masud RA berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, Barang siapa
yang mempelajari satu bab dari ilmu dengan tujuan untuk menyampaikan kepada umat
manusia, maka ia diberi pahala seperti tujuh puluh sodikin. (H.R. Abu Daud)
b) Kewajiban Belajar

:
) (
Artinya: Dari Anas bin Malik RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: carilah ilmu
meskipun di negeri Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu adalah fardu / wajib bagi
setiap muslim, sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi orang yang
menuntut ilmu karena rela terhadap apa yang ia tuntut. (H.R. Ibnu Abdil Bar)
c) Ulama Adalah Pewaris Nabi

:
(
)
Artinya: Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabdal: Barang siapa menjalani akan
suatu jalan untuk mencari ilmu pengetahuan (ilmu Allah) maka Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju syurga, sesungguhnya orang alim semua makhluk yang ada di langit,
dan makhluk yang ada di bumi hingga ikan Hiu yang ada di laut memohon ampunan
baginya, sesungguhnya ulama itu adalah pewaris Nabi. (H.R. Abu Daud)
d)

Ilmu Lebih Penting Dari Uang / Harta

:
) (
Artinya: Abu Dar RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang duduk bersama
orang alim dalam dua waktu, atau sama-sama makan dua suap atau mendengar dua kalimat
dari dia, atau melangkahkan kaki dua langkah bersamanya, maka Allah akan memberikan

dua syurga yang masing-masing syurga sebanding dengan dua putaran dunia. (H.R. Ibnu
Majah)

, : :
) (
Artinya:Dari Ibnu Abbas RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sulaiman AS beliau
memilih antara ilmu dan kerajaan, maka kemudian beliau memilih ilmu, lalu diberikannya
ilmu dan kerajaan. (H.R. Ahmad)

e)

Ilmu Lebih Utama Dari Ibadah Shalat

:
) (
Artinya: Abu Dar berkata: Rasulullah SAW bersabda: Ya Abu Dar seandainya kau pergi pagi
lalu kemudian mempelajari ilmu satu bab dari kitab Allah SWT maka itu lebih baik
dibanding kau melaksanakan shalat seratus rakaat. (H.R. Ibnu Majah)
f)

Pentingnya Menuntut Ilmu

:
) (
Artinya: Dari Anas RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang keluar
dengan tujuan menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga sampai pulang. (H.R.
Tirmidzi)

:
) (
Artinya: Dari Abi Hurairah RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: siapa yang memberi
petunjuk ke jalan yang baik (dengan ilmunya) maka ia akan mendapat pahala seperti yang di
dapatkan oleh orang yang mengikutinya tanpa kurang sedikit pun. (H.R. Muslim)

g) Diantara Adab Murid Itu Memuliakan Guru

) ( : :
Artinya:Dari Anas RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Muliakanlah orang yang telah
memberikan pelajaran kepadamu. (H.R. Abu Hasan Al-Mawardi)
h) Keutamaan Dan Pentingnya Ilmu

: :

) (
Artinya: Dari Umamah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: orang paling dekat
derajatnya dari para Nabi ialah ahkul ilmi (yang berilmu) dan pejuang, jika orang yang
berilmu memberi petunjuk pada manusia melalui apa yang datang dari Rasul (ilmu), dan
kalau pejuang berjuanglah dengan pedangnya, seperti yang ditunjukkan Rasul. (H.R.
Daruqutni)

: :
) (
Artinya: Dari Muawiyah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa
menginginkan (kebahagiaan) duniawi maka dia harus (mempunyai ilmu) dan barang siapa
yang (menginginkan) kebahagiaan akhirat, maka dia harus mempunyai ilmu, dan barang
siapa yang menginginkan keduanya maka harus mempunyai ilmu. (H.R. Daruqutni)
i) Ulama Laksana Bintang Di Lautan Bagi Nelayan

:
) (
Artinya:Abu Muslim Haulani berkata: saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:
perumpamaan ulama di muka bumi laksana bintang di langit, apabila ia muncul buat
manusia, mereka mendapat petunjuk karenanya. (H.R. Dailimi)
j)

Ulama Laksana Pelita

: :
) (
Artinya:Dari Ali Karromallohu Wajhah dari Nabi SAW sesungguhnya beliau bersabda: Aku
bertanya pada Jibril AS dari orang yang berilmu (ashabul ilmi). Kemudian Jibril berkata:
mereka ialah pelita (lampu) ummatmu di dunia dan akhirat, beruntunglah orang yang
mengenalinya dan celakalah bagi orang yang mengingkari dan membencinya. (H.R.
Nasai)

) ( : :
Artinya: Dari Jabir RA ia berkata: Nabi SAW bersabda: ulama itu adalah pelita bagi umat.
(H.R. Abu Dar)

k) Mencari Ilmu Untuk Mendapatkan Ridho Allah

: :
) (
Artinya: Dari Jabir RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: sesungguhnya Allah SWT tidak
akan menerima amal seseorang kecuali dengan niat yang tulus dan semata-mata mencari
keridhoan-Nya. (H.R. Nasai)
l)
1
2
3

Belajar Tidak Boleh Bermotif


Menandingi Ulama
Mengakali Orang Yang Bodoh
Agar Terkenal Diantara Manusia

:
) (
Artinya:Dari Jabir RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: janganlah kalian belajar
(menuntut ilmu) bertujuan untuk berbangga pada ulama karenanya, dan untuk berdebat
dengan orang-orang bodoh, begitu pula bertujuan agar karenanya orang-orang dapat
berpaling (menarik perhatian), maka barang siapa yang melakukan itu maka ia masuk
neraka. (H.R. Ibnu Majah)
m) Tentang Pentingnya Niat Dalam Mencari Ilmu


:
) (
Artinya:Dari Amirul muminin Abi Hapsin, Umar bin Khatab RA ia berkata: Saya mendengar
Rasulullah SAW beliau bersabda: Sesungguhnya syah atau tidaknya suatu amal (perbuatan
taat) tergantung pada niat, dan bagi tiap orang punya niat, maka barang siapa yang niatnya
hijrah menuju Allah dan Rasulnya maka ia akan hijrah pada Allah dan Rasulnya, dan bagi
yang niatnya hijrah menuju dunia, akan sampai pada dunia, atau pada wanita maka ia akan
menikahinya, alhasil hijrahnya seseorang tergantung apa yang di tujunya. (H.R. Bukhari
Muslim)

:
) (
Artinya: Dari Rasulullah SAW: beberapa amal yang berupa amal dunia, tetapi dengan baik
niatnya akhirnya menjadi amal akhirat, dan banyak pula yang berupa amal akhirat
kemudian jadi amal dunia karena jelek niatnya. (Hadits Hasan)

BAB I

MANUSIA DAN POTENSI PENDIDIKANNYA

:


:

)

(
Dari Abu Hurairah R.A, Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda : Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, ayah dan
ibunyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR. Bukhori dan Muslim)

:


:

:



) (

Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkara yaitu
mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca Al-Quran, karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi
Al-Quran akan berada di bawah lindungan Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para Nabi
dan kekasihnya (H.R Ad-Dailami)
BAB II
LEGALITAS PENYELENGGARAAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN

) ( :


Telah bersabda Rasulullah SAW :Jadilah engkau orang yang berilmu (pandai) atau orang yang belajar, atau orang yang
mendengarkan ilmu atau yang mencintai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan
celaka (H.R Baehaqi)

) (

Barangsiapa yang menghendaki kebaikan di dunia maka dengan ilmu. Barangsipa yang menghendaki kebaikan di
akhirat maka dengan ilmu. Barangsiapa yang menghendaki keduanya maka dengan ilmu (HR. Bukhori dan Muslim)



:

:

) (

Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Orang-orang yang berilmu kemudian dia memanfaatkan ilmu
tersebut (bagi orang lain) akan lebih baik dari seribu orang yang beribadah atau ahli ibadah. (H.R Ad-Dailami)

:

:



) ( ......

Dari Ibnu Abbas R.A Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka
dia akan difahamkan dalam hal agama. Dan sesungguhnya ilmu itu dengan belajar (HR. Bukhori)

:


) (

Rasulullah SAW bersabda : Tidak pantas bagi orang yang bodoh itu mendiamkan kebodohannya dan tidak pantas pula
orang yang berilmu mendiamkan ilmunya (H.R Ath-Thabrani)

:

:



)


(

Dari Abdullah bin Amr bin Ash berkata, Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu dengan
mencabutnya dari manusia tetapi Allah mengambil ilmu dengan cara mengambil para ulama, sehingga jika Dia tidak
meninggalkan seorang alim, maka orang-orang menjadikan pemimpin mereka orang-orang yang bodoh, lalu mereka
ditanya maka mereka menjawab tanpa dengan ilmu, jadilah mereka sesat dan menyesatkan. (HR. Bukhori (

) (

Belajarlah kalian semua atas ilmu yang kalian inginkan, maka demi Allah tidak akan diberikan pahala kalian sebab
mengumpulkan ilmu sehingga kamu mengamalkannya. (HR. Abu Hasan)

:


:


(






)

Dari Ibnu Abbas R.A Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Carilah ilmu sekalipun di negeri Cina, karena
sesungguhnya mencari ilmu itu wajib bagi seorang muslim laki-laki dan perempuan. Dan sesungguhnya para malaikat
menaungkan sayapnya kepada orang yang menuntut ilmu karena ridho terhadap amal perbuatannya. (H.R Ibnu Abdul
Barr)

:
:








,





, , ,

) (
Dari Abu Darda R.A, beliau berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa yang menempuh
perjalanan untuk mencari ilmu maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga, dan sesungguhnya para malaikat
meletakkan sayapnya bagi penuntut ilmu yang ridho terhadap apa yang ia kerjakan, dan sesungguhnya orang yang alim
dimintakan ampunan oleh orang-orang yang ada di langit dan orang-orang yang ada di bumi hingga ikan-ikan yang ada
di air, dan keutamaan yang alim atas orang yang ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang, dan
sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan tidak
mewariskan dirham, melainkan mewariskan ilmu, maka barang siapa yang mengabilnya maka hendaklah ia mengambil
dengan bagian yang sempurna. (H.R Abu Daud dan Tirmidzi)

:

:


) (
:

Dari Abdullah bin Umar R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat, dan
ceritakanlah apa yang datang dari bani Israil dan tidak ada dosa, dan barangsiapa berdusta atasku dengan sengaja,
maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di dalam neraka. (HR. Bukhori)
BAB III
KURIKULUM PENDIDIKAN

:


:

:



) (
Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkara yaitu
mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca Al-Quran, karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi
Al-Quran akan berada di bawah lindungan Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para Nabi
dan kekasihnya (H.R Ad-Dailami)

:

:

) (

Dari Amr Bin Syuaib dari bapaknya dari kakeknya berkata : Raulullah SAW bersabda : perintahkanlah anakmu untuk
melakukan shalat, pada saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka pada saat mereka berusia sepuluh tahun
jika mereka meninggalkan shalat dan pisahkanlah mereka dalam hal tempat tidur. (HR. Abu Dawud)

Telah aku tinggalkan kepada kalian semua dua perkara yang jika kalian berpegang teguh padanya maka tidak akan
tersesat selama-lamanya yaitu kitab Allah (Al-Quran) dan Sunnah Nabi-Nya. (HR. Hakim)
BAB IV
TEORI PERENCANAAN PENDIDIKAN

:

:


) (



Dari Ibnu Umar R.A ia berkata, Rasulullah SAW telah memegang pundakku, lalu beliau bersabda: Jadilah engkau di
dunia ini seakan-akan perantau (orang asing) atau orang yang sedang menempuh perjalanan. Ibnu Umar berkata: Jika

engakau diwaktu sore maka jangan menunggu sampai waktu pagi dan sebaliknya, jika engkau diwaktu pagi maka
janganlah menunggu sampai diwaktu sore, dan gunakanlah sehatmu untuk sakitmu, dan gunakanlah hidupmu untuk
matimu . (HR. Bukhori)





:


.

)

(
Amirul mukminin Umar bin Khottob RA, berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya amal
perbuatan itu disertai niatnya. Barang siapa yang berpijak hanya karena Allah dan Rasulnya, dan barang siapa yang
hijrahnya karena dunia dan yang diharapkan atau wanita yang ia nikahi, Maka hijrahnya itu menuju apa yang ia
inginkan. (HR. Bukhori dan Muslim)




. .
:

Manfaatkalah lima perkara sebelum datangnya lima perkara : masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa
sehatmu sebelum datang masa tuamu, masa kayamu sebelum masa fakirmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu,
dan masa hidupmu sebelum masa matimu.
BAB V
METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN

:

:


) ( :
Dari Ibnu Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Ilmu itu laksana lemari (yang tertutup rapat), dan sebagai
anak kunci pembukanya adalah pertanyaan. Oleh karena itu, bertanyalah kalian, karena sesungguhnya dalam tanya
jawab akan diberi pahala empat macam, yaitu penanya, orang yang berilmu, pendengar dan orang yang mencintai
mereka. (Diriwayatkan oleh Abu Muaim)

( :

:

)

Dari Jabir R.A, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda :Sesungguhnya obat kebodohan itu tak lain adalah bertanya.
(HR. Abu Daud)





) (

Telah menceritakan kepada kami orang yang biasa mengajari kami, yakni dari kalangan sahabat Nabi SAW, bercerita
kepada kami bahwa sesungguhnya mereka (para sahabat) pernah mempelajari sepuluh ayat (Al-Quran) dari Rasulullah
SAW. Mereka tidak mempelajari sepuluh ayat yang lain sebelum mereka dapat mengetahui setiap ilmu yang terdapat
dalam ayat-ayat tersebut dan mengamalkannya. (HR. Ahmad)

:

:



) (

Dari Abdillah bin Umar R.A. sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : Tulislah, demi Dzat yang jiwaku berada di
tangan-Nya, tidak keluar dari mulut ini kecuali kebenaran. (HR. Abu Daud)
BAB VI
ETIKA PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

:



) (

Dari Anas bin Malik R.A. dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda : Permudahkanlah dan jangan kamu persulit, dan
bergembiralah dan jangan bercerai berai, dan beliau suka pada yang ringan dan memudahkan manusia (H.R Bukhori)

( :

:

Dari Abu Hurairah R.A, Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda : Sesungghnya aku bagimu adalah seperti orang tua
kepada anaknya. (HR. Abu Dawud, Nasai, dan Ibnu Hibban)

(


:

)

Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW selalu memberikan kepada setiap orang yang hadir dihadapan beliau, hak-hak
mereka (secara adil), sehingga diantara mereka tidak ada yang merasa paling diistimewakan. (H.R Tirmidzi)
Sesungguhnya Allah mencintai berlaku lemah lembut dalam segala sesuatu.

) (

Barang siapa ditanya tentang suatu ilmu yang ia ketahui kemudian ia menyembunyikannya (tanpa menjawabnya),
maka kelak ia dikendalikan di hari kiamat dengan kendali yang terbuat dari api neraka. (H.R Abu Daud dan Tirmidzi)

:

:



) (

Dari Umar Ibnul Khattab R.A beliau berkata : Rasulullah SAW bersabda : Pelajarilah olehmu ilmu pengetahuan dan
pelajarilah pengetahuan itu dengan tenang dan sopan, rendah hatilah kami kepada orang yang belajar kepadanya (H.R
Abu Nuaim)

BAB VII
KONSEP REWARD AND PUNISHMENT

) (


Pada suatu ketika Nabi membariskan Abdullah, Ubaidillah, dan anak-anak paman beliau, Al-Abbas. Kemudian, beliau
berkata : Barang siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku, dia akan mendapatkan ini dan itu. Lalu mereka
berlomba-lomba untuk sampai kepada beliau. Kemudian mereka merebahkan diri di atas punggung dan dada beliau.
Kemudian, beliau menciumi dan memberi penghargaan. ( HR. Ahmad )

:

:


) (

Dari Amr Bin Syuaib dari bapaknya dari kakeknya berkata : Raulullah SAW bersabda : perintahkanlah anakmu

untuk melakukan shalat, pada saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka pada saat mereka berusia sepuluh
tahun jika mereka meninggalkan shalat dan pisahkanlah mereka dalam hal tempat tidur. (HR. Abu Dawud)



:







) (

Dari Abu Hurairah R.A, Ia berkata: Suatu hari Rasulullah SAW keluar menemui kami yang mana ketika itu kami
berselisih mengenai persoalan qadar, maka beliau marah sampai-sampai muka beliau memerah seakan-akan buah
delima dibelah dikedua pipi beliau, lalu beliau bersabda : Apakah ini yang telah diperintahkan kepada kalian? Ataukah
untuk urusan ini aku diutus kepada kalian? Sesungghnya orang-orang sebelum kalian rusak lantaran mereka berselisih
dalam masalah ini. Aku mengharuskan kepada kalian untuk tidak berselisih dalam masalah ini.

Ampunilah, jika engkau memukulnya maka pukullah sesuai dengan kesalahannya tetapi hindarilah memukul muka.
BAB VIII
ASPEK KEJIWAAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

:

:




.

:
) (
:

Dari Abu Hurairah R.A berkata : Rasululullah SAW bersabda : Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai
Allah daripada seorang mukmin yang lemah, dalam semua kebajikan. Perhatikanlah dengan senang atas apa yang
memberikan manfaat kepadamu, dan mintalah pertolongan kepada Allah, dan janganlah kamu lemah atau tidak
berdaya, jika ada sesuatu yang menimpamu maka janganlah kamu mengatakan : Jika seandainya aku melakukan
seperti ini maka akan seperti itu, tetapi ucapkanlah : Allah sudah menentukan, dan yang dikehendaki Allah jadilah
maka terjadi dilakukan. Maka sesungguhnya kalimat seandainya adalah kalimat pembuka perbuatan setan (H.R
Muslim)


:

:


(

)

Dari Numan R.A, beliau berkata : Rasulullah SAW bersabda : Ciri-ciri orang mukmin dalam menyayangi, kecintaannya
dan kasih sayangnya seperti anggota badan apabila salah satu anggota badannya merasa sakit maka anggota badan yang
lainnya merasa gelisah dan cemas (H.R Bukhori)

. :

:

) (

Dari Ibni masud R.A, beliau berkata : Rasulullah SAW bersabda : Hati manusia itu lebih telah diciptakan menurut
fitrahnya, yaitu mencintai orang yang berbuat baik dan membenci orang yang berbuat jelek padanya. (H.R Al-Baihaqi)


:

)

(

Aku telah diberitahu (oleh Yazid bin Muawiyah) bahwa kalian telah menuggu. (Sebenarnya aku telah mengetahui
kedatangan kalian), tidak ada yang menghalangiku untuk menemui kalian, kecuali karena aku khawatir kalian akan
merasa bosan (belajar kepadaku). Karena sesungguhnya Rasulullah SAW sendiri selalu memilih waktu yang tepat dari
hari-hari yang ada untuk menyampaikan pelajaran, lantaran khawatir kami akan merasa jenuh. (HR. Bukhori dan
Muslim)

BAB IX
KONSEP EVALUASI DALAM PENDIDIKAN



:

:





Dari Umar Ibnul Khattab R.A beliau berkata : Rasulullah SAW bersabda : Adakanlah perhitungan terhadap diri kalian
sebelum kalian diperhitungkan.
BAB X
KONSEP AKUNTABILITAS PELAKSANAAN PENDIDIKAN





:








) (

Dari Abdillah bin Umar R.A. sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : Setiap kamu adalah pemimpin dan akan
dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Kepala negara yang memimpin manusia (masyarakat)nya, akan
dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpin. Suami itu pemimpin terhadap keluarganya dan dia akan
dimintai pertanggungjawaban terhadap mereka . Istri adalah pemimpin atas rumah tangga, suami dan anaknya, dan dia
akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Hamba sahaya adalah pemimpin atas harta
tuannya dan dia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap harta tuannya itu. Ketahuilah, setiap kamu itu pemimpin
dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. (Muttafaqun Alaih)

HADITS-HADITS TENTANG PENDIDIKAN


1.

PENDIDIKAN ANAK


]1[) (

Artinya :
Menceritakan kepada kami Al-Qanabi dari Malik dari Abi Zinad dari AlAraj dari Abu Hurairah berkata Rasulullah saw
bersabda : Setiap bayi itu dilahirkan atas fitroh maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasroni
sebagaimana unta yang melahirkan dari unta yang sempurna, apakah kamu melihat dari yang cacat?. Para Sahabat
bertanya: Wahai Rasulullah bagaimana pendapat tuan mengenai orang yang mati masih kecil? Nabi menjawab:
Allah lah yang lebih tahu tentang apa yang ia kerjakan. (H.R. Abu Dawud)
KANDUNGAN HADITS
Setiap anak dilahirkan atas fitrohnya yaitu suci tanpa dosa, dan apabila anak tersebut menjadi yahudi atau nasrani,
dapat dipastikan itu adalah dari orang tuanya. Orang tua harus mengenalkan anaknya tentang sesuatu hal yang baik
yang harus dikerjakan dan mana yang buruk yang harus ditinggalkan. Sehingga anak itu bisa tumbuh berkembang
dalam pedndidikan yang baik dan benar.
Dalam proses pendidikkan anak ini, adakalanya orang tua bersikap keras dalam mendidik anak. Contohnya, pada
umur tujuh tahun orang tua mengingatkan anaknya untuk melakukan sholat dan pada saat umur sepuluh tahun, orang
tua boleh memukulnya ketika sianak tersebut tidak mengerjakan sholat.
Ketika anak tersebut oleh orang tuanya dijadikan seorang muslim maka anak tersebut harus menjalankan kewajibankewajibannya sebagai seorang muslim. Salah satunya adalah berbakti kepada kedua orang tuanya seperti firman Allah
SWT.
dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. (Q.S Al-ankabuut).
Alangkah tepat andai firman Allah tersebut kita baca berulang-ulang dan kita renungkan dalam-dalam. Sehingga Allah
berkenan mengaruniakan cahaya hidayahnya kepada kita, mengaruniakan kesanggupan untuk mengoreksi diri dan
mengaruniakan kesadaran untuk bertanya: Telah seberapa besarkah kita memuliakan ibu bapak?. Boleh jadi kita
sekarang mulai mengabaikan orang tua kita. Bisa saja saat ini mereka tengah memeras keringat banting tulang
mencari uang agar studi kita sukses. Sementara kita sendiri mulai malas belajar dan tidak pernah menyesal ketika
mendapatkan nilai yang pas-pasan. Bahkan, dalam shalat lima waktunya atau tahajudnya mereka tak pernah lupa
menyisipkan doa bagi kebaikan kita anak-anaknya.
Tetapi, berapa kalikah dalam sehari semalam kita mendoakannya? Shalat saja kita sering telat dan tidak khusyuk
Rasulullah SAW menempatkan ibu tiga tingkat di atas bapak dalam hal bakti kita pada keduanya. Betapa tidak,
sekiranya saja kita menghitung penderitaan dan pengorbanan mereka untuk kita, sungguh tidak akan terhitung dan
tertanggungkan. Orang bijak mengatakan, Walau kulit kita dikupas hingga telepas dari tubuh tidak akan pernah bisa
menandingi pengorbanan mereka kepada kita.
Jadi orang tua itu berperan penuh dalam proses mendidik anaknya, apabila anak itu sampai tidak mengenal agama
(mengenal Allah) maka itu merupakan kelalaian orang tua.
2.

ETIKA MENJAWAB PERTANYAAN KETIKA DALAM PEMBICARAAN PENTING

: : : .) ( :
:

: . :
: .) ( : : .) (: . : .
(: ).
Artinya: Muhammad bin Sinan menceritakan kepadaku, beliau berkata, Falih menceritakan kepadaku dan Ibrahim
bin Mundzir menceritakan kepadaku, beliau berkata, Muhammad bin Falih menceritakan kepadaku, beliau berkata,
Bapakku menceritakan kepadaku, beliau berkata, Hilal bin Ali menceritakan kepadaku dari atho bin Yasar dari Abi
Hurairah beliau berkata,pada suatu hari Nabi SAW dalam suatu majlis sedang berbicara dengan sebuah kaum,
datanglah kepada beliau orang badui dan bertanya, kapan kiamat datang? maka Rasulullah meneruskan
pembicaraannya. Maka sebagian kaum berkata, beliau dengar apa yang diucapkan dan beliau tidak suka apa yang
dikatakannya. Sebagian lagi berkata, beliau tidak mendengarnya. Setelah beliau selesai dari pembicaraannya
beliau berkata, dimana orang yang bertanya tentang kiamat?. Saya ya Rasulullah. Beliau bersabda,Ketika
amanat disia-siakan maka tunggu saja kedatangan kiamat. Orang itu bertanya lagi, Bagaimana menyia-nyiakan
amanat?. Beliau bersabda: Ketika sesuatu perkara diserahkan kepada selain ahlinya maka tunggulah datangnya
kiamat ( kehancurannya ).
(HR. Bukhori bab Barangsiapa ditanyai suatu ilmu sementara dia sedang sibuk berbicara maka selesaikan
pembicaraannya lalu jawab pertanyaannya).
Hadis di atas memberikan pelajaran pada kita dua hal:
(1). Kita hendaknya jangan memotong pembicaraan orang lain ketika hendak bertanya tentang suatu ilmu, karena
memotong pembicaraan orang lain untuk tujuan apapun tidak dibenarkan sama sekali. Termasuk di dalamnya adalah
menginterupsi guru atau dosen yang sedang mengajar dengan sebuah pertanyaan sebelum sang guru/dosen tersebut
memberikan waktu khusus untuk bertanya kepadanya. Memotong pembicaraan guru atau dosen termasuk suul adab
kepada sang guru, dan itu bisa mengurangi keberkahan ilmu yang ia dapatkan,
(2). Apabila si penanya telah menyampaikan pertanyaannya sementara kita masih serius dalam pembicaraan maka
kita lanjutkan pembicaraan sampai selesai, baru kemudian menjawab pertanyaan yang disampaikan, hal itu
dimaksudkan agar tujuan dari pembicaraan tidak terputus.
Disamping itu hadis di atas juga memberikan informasi pada kita tentang profesionalisme kerja, segala sesuatu harus
diserahkan kepada yang membidanginya atau orang yang berkompeten terhadapnya. Sebab menyerahkan sesuatu
kepada selain ahlinya hanya akan menyebabkan kehancuran semata. Begitu juga dalam pendidikan, kompetensi guru
mutlak diperlukan dalam rangka menunjang mutu pendidikan, sebab tanpa ditangani guru yang kompeten maka
tujuan pendidikan tidak akan pernah dapat dicapai.
3.

KEUTAMAAN MAJELIS ILMU

: : : :
:
: :
264[ .) ( :].

Ismail menceritakan kepadaku, beliau berkata, Malik menceritakan kepadaku, dari Ishak bin Abdullah bin Abi
Tholhah sesungguhnya Abu Marrah budak dari Aqil bin Abi Thalib memberikan informasi kepadaku Dari Abi Waqid Al
Laitsi r.a., dia berkata : Pada suatu waktu Rasulullah saw sedang duduk di masjid kemudianh datanglah tiga
rombongan manusia, yang dua kelompok menghadap rasulullah saw, sedang yang satunya melihat tempat senggang
dalam majelis itu, maka duduklah mereka. Sedangkan yang lain duduk di belakang mereka, sedangkan kelompok
ketiga pergi dan berpaling. Setelah itu Rasulullah saw bersabda: Adakah belum aku beritahukan kepadamu tentang
tiga kelompok manusia tersebut ?. adapun kelompok pertama adalah mencari keridhoan Allah swt, maka Allah ridho
pula kepada mereka, adapun yang lainnya mereka malu kepada Allah, maka Allahpun malu kepada mereka.
Sedangkan yang satunya lagi mereka berpaling dari keridhoan Allah, maka Allahpun berpaling dari mereka.
(HR. Bukhori, Bab Orang yang duduk ketika sampai kesuatu majelis, dan Orang yang melihat celah dalam
halaqoh lalu ia duduk di dalamnya).

Hadis di atas menceritakan tentang keutamaan bermajelis ilmu, bahkan dalam hadis lain Rasulullah mensifati majelis
ilmu dengan sebutan Riyadhul Jannah ( taman surga ). Dimanapun kita berada apabila kita lewat atau melihat
halaqatul ilmi ( majelis talim ) maka seyogyanya kita berhenti sejenak dan bergabung didalamnya dengan tujuan
mencari ridho Allah swt, jika itu kita lakukan maka Allahpun akan Ridho terhadap kita. Subtansi hadis tersebut
adalah merangsang para pencari ilmu agar mencintai majelis talim, sekolah, kampus ataupun tempat-tempat ilmu
lainnya.
Sekaligus larangan bagi kita untuk berpaling dari majelis ilmu, dengan kata lain bahwa pulang dari kampus ketika ada
dosen adalah termasuk dalam kategori orang yang berpaling dari keridhoan Allah. Ketika kita berpaling dari
keridhoan Allah maka Allahpun akan berpaling dari kita. Ketika Allah berpaling dari kita, siapa lagi yang kita
harapkan akan memberikan pertolongan kepada kita ?.
4.

PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA

: : : :
( :
).
Hamid bin Abdirrahman berkata, aku mendengar Muawwiyah berkata, aku mendengar Rasulullah saw Bersabda:
Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah menjadi orang yang baik, maka Allah akan memberikan kepadanya
pengetahuan dalam Agama, sesungguhnya aku adalah orang yang membagi sementara Allah adalah sang pemberi,
umat ini tidak akan pernah berhenti menegakkan perintah Allah, dan tidak akan medhoroti mereka, orang-orang
yang menentangnya sampai datang hari kiamat.
(HR. Bukhori, Bab Siapapun yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka Allah pahamkan ia dalam masalah
agama).
Hadis di atas menerangkan kepada kita bahwa kehendak Allah untuk menjadikan kita baik,itu digantungkan dengan
kepahaman kita menyangkut agama. Ilmu agama adalah ilmu yang berkaitan dengan akhlak, maka dengan semakin
tinggi pemahaman seseorang terhadap masalah agama maka akan semakin baik pula akhlak dan perilakunya yang
puncaknya bisa mengantarkannya menjadi orang yang takut kepada Allah semata. Kalau dewasa ini kita sering
melihat seseorang yang dalam pengetahuan agamanya namun dia justeru makin tenggelam dalam kesesatan, itu
dikarenakan ia salah dalam mengaplikasikan ilmunya. Dia hanya pandai beretorika namun hampa dari pengamalan.
Imam Ali Karramallahu Wajhah pernah berkata, Bahwa yang dikatakan orang Alim bukanlah orang yang banyak
ilmunya, namun yang dinamakan orang alim adalah orang yang bias mengamalkan ilmunya. Rasulullah memberikan
peringatan kepada kita dengan sabdanya barangsiapa makin tambah ilmunya namun tidak bertambah hidayahnya,
maka ia semakin bertambah jauh dari Allah swt. Bahkan Allah dengan tegas mengatakan bahwa yang disebut ulama
hanyalah orang yang takut kepadaNya semata. Innama Yakhsyallaha min ibaadihil ulamaa.
Jadi hadis di atas harus dipahami bahwa orang yang dapat mengamalkan ilmu agamanya itulah orang yang
dikehendaki Allah menjadi baik.
5.

KOMPETISI YANG SEHAT DALAM PENDIDIKAN

73 : : : : :
: ( : ) .

Humaidiy menceritakan kepadaku, dia berkata sufyan menceritakan kepadaku, dia berkata, Ismail bin Kholid atas
selain apa yang diceritakan Azzuhri menceritakan kepadaku, dia berkata, aku mendengar Qais bin Abi hazim
berkata, aku mendengar Abdullah Bin Masud berkata, Nabi Muhammad Saw bersabda : Tidak dosa hasud kepada
dua orang, pertama kepada laki-laki yang Allah telah berikan harta kepadanya, maka ia habiskan dalam kebenaran,
kedua laki-laki yang Allah berikan kepadanya Ilmu hikmah, maka ia memutuskan perkara dengannya dan
mengajarkannya.
( HR. Bukhori).

6.

TAHU KONDISI DAN BELAJAR MEMAHAMI ORANG LAIN

: :
(: :
) .
Muhammad bin Katsir menceritakan kepadaku, beliau berkata,Sofyan menginformasikan kepadaku, dari Ibnu Abi
Kholid, dari Qois bin Abi Hazim, dari Abi Masud Al Anshoriy, beliau berkata, seorang laki-laki mengadu kepada
Nabi, Ya Rasulullah, hampir-hampir aku tidak dapat mengikuti sholat karena fulan memanjangkan bacaannya kepada
kami. Maka aku tidak pernah melihat Nabi saw dalam memberikan nasehatnya lebih marah dibanding pada hari itu,
kemudian beliau bersabda : Wahai manusia, sesungguhnya kalian adalah orang yang membuat lari, barangsiapa
sholat bersama dengan manusia maka ringankanlah, karena sesungguhnya di dalamnya terdapat orang yang sakit,
orang yang lemah maupun orang yang mempunyai keperluan.
(HR Bukhori. Bab Marah dalam memberikan nasehat dan pelajaran ketika melihat hal yang tidak disukai).
7. Tentang Penguasaan Ilmu

: . . :
. . . :
) ) ( ( .
Artinya:Dari Ibnu Abbas RA berkata: bagi orang-orang yang berilmu (ulama) beberapa derajat diatas derajat orang
mukmin dengan berbanding 700 derajat. Antara derajat yang satu dengan yang lain mencapai 500 tahun dikatakan:
ilmu lebih utama dari amal melalui 5 sistem: 1) Ilmu tanpa amal pun tetap ada, dan amal tanpa ilmu tak akan bisa,
2) Ilmu tanpa amal bisa manfaat, dan amal tanpa ilmu tak ada manfaatnya, 3) Amal adalah permistian, dan ilmu
yang menerangi seperti lampu, 4) Ilmu adalah ucapan para nabi, 5) Ilmu adalah sifat Allah, dan amal adalah sifatan
hamba, sementara sifat Allah lebih utama dari sifatan Hamba. (Durrotun Nasihin) (H.R. Ahmad)

:
) (.
Artinya:Ibnu Masud RA berkata: kalian mesti berilmu (menguasai ilmu) sebelum mati menjemput. Maka demi
dzat yang menguasai diri yang menyayangi seseorang yang meninggal di jalan Allah dengan mati syahid.
Sesungguhnya Allah akan membangkitkannya (ulama) karena kemuliaannya. Sesungguhnya seorang dilahirkan tanpa
ilmu dan ilmu bisa di dapat melalui dipelajari. (H.R. Tirmidzi)
8.
Harus Menghayati Apa yang Diajarkan

) ( : :
Artinya:Dari Irbad bin Sariyah RA ia berkata: Rasulullah SAW memberikan nasehat (pengarahan) pada kami, dan
hentikan bergerak hingga keluar air mata kami karenanya. (H.R. Tirmidzi)
: :
.
) ( . . :
Artinya:Dari Abi Allaisi, ia berkata sesungguhnya Rasulullah SAW ketika beliau sedang duduk di mesjid bersama
orang-orang pada saat itu datang 3 kelompok, kemudian yang 2 tersebut menunggu Rasulullah SAW. sementara
diantara mereka yang satu melihat ruang kemudian ia duduk, sementara yang lainnya lagi duduk dibelakang orang
banyak. Dan orang yang ke 3 membelakangi lalu pergi. Ketika Rasulullah SAW selesai dari pembicaraannya beliau
berkata: ingat!! Aku informasikan tentang 3 kelompok tadi, satu dari semua itu mereka mencintai Allah dan Allah

pun mencintainya, kemudian yang lainnya merasa malu, maka Allah pun malu akannya. Sementara yang lain lagi ia
berpaling, maka Allah pun berpaling darinya. (H.R. Bukhari)
9.
Mampu Mengendalikan Diri
) (
Artinya:Keitimewaan (takjub) dari urusan seorang mumin. Sesungguhnya segala urusan mumin itu baik, dan tidak
ada seorang pun yang memilikinya melainkan orang mumin (orang yang memiliki ilmu) atau (orang yang hidupnya
berkendali ilmu): apabila ia dapat keburukan, ia akan bersyukur dan akhirnya dapat kebaikan dan apabila mendapat
madharat, ia selalu sabar, maka kebaikan pulalah yang ia dapatkan. (H.R. Ahmad)
10. Pentingnya Menjadi Guru

) (
Artinya:Ilmu adalah gudang dan kuci pembuka gudang tersebut adalah pertanyaan/ permintaan. Maka kalian
bertanyalah (pada guru / ulama) maka kalian akan di rahmat Allah, sesungguhnya ada empat orang yang akan
pendapat / diberi pahala yaitu, orang yang bertanya, yang mengajarkan, yang mendengarkan, dan yang mencintai
pada orang-orang tersebut. (H.R. Abu Nuaim dari Ali)
: :
) (
Artinya:Berdiri tegaknya dunia dengan empat hal: 1) dengan ilmu para ulama (guru) 2) dengan adilnya pemimpin,
3) dengan murahnya agniya (orang kaya), 4) dengan doanya orang fakir. Jika bukan / tidak karena ilmunya ulama
(guru) maka rusaklah orang-orang bodoh, dan jika bukan karena murahnya orang kaya maka rusaklah orang-orang
fakir, dan jika bukan karena doanya orang fakir maka rusaklah orang kaya, dan jika tidak dengan adilnya pemimpin
maka manusia satu sama lain akan saling tindas dan binasakan / saling terkam, seperti serigala menerkam
kambing.
11. Salah Satu Sifat Pendidik Adalah Penyantun

: :
:

: :
) ( :
Artinya:Dari Muawiyyah bin Hakam Sulamy RA ia berkata: ketika aku shalat bersama Rasulullah SAW pada saat itu
ada seseorang yang bersin-bersin, kemudian aku ucapkan yarhamukalloh (semoga Allah menyayangimu) maka
mereka (kaum) pada meroleh kepadaku, kemudian aku berkata: celakalah ibu-ibu orang itu apa yang membuat
kalian melihat aku? maka mereka serentak memukuli pahanya dengan tangannya, lalu ketika aku melihat pada
mereka, mereka minta aku untuk diam / jangan bicara. Tetapi akhirnya aku diam, maka ketika Rasulullah SAW
melaksanakan shalat, semoga jadi penebus dosa bapak dan ibuku aku tak pernah melihat seorang pendidik (guru)
sebelumnya dan juga sesudahnya yang lebih baik cara mendidiknya dari Nabi SAW. maka demi Allah, aku tidak
dibentuk, tidak dipukul, tidak pula dimaki, akan tetapi beliau berkata: sesungguhnya shalat itu tidak dibenarkan
ada suatu hal dari ucapan manusia, sesungguhnya shalat itu ialah: Tasbih, Takbir dan Baca Al-Quran, atau seperti
Rasulullah SAW bersabda: aku berkata: Ya Rasulullah, sesungguhnya aku orang baru di zaman jahiliyyah, dan Allah
mendatangkan islam, dan diantara kami ada orang yang mendatangi dukun, Nabi berkata: jangan datangi mereka,
aku berkata: dan diantara kami ada yang bertaruh pada burung, Nabi berkata: itu semua bisa ditemukan pada hatihati mereka, maka ia tak akan menolaknya. (H.R. Muslim)
12. Orangtua Wajib Mendidik Anaknya

) (

Artinya: Setiap bayi itu lahir atas kesucian, maka kedua orangtuanya lah yang akan menjadikannya yahudi,
nasrani, atau majusi. (H.R. Muslim)
: :
) (
Artinya: Dari Amru bin Syuaib dari bapaknya dari kakeknya RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: perintahkan
anak-anakmu untuk melaksanakan shalat, ketika mereka sampai di usia 7 tahun, kemudian pukul mereka karena
meninggalkan shalat jika telah sampai usia 10 tahun dan pisahkan diantara mereka di tempat tidurnya. (H.R. Abu
Daud)
13. Orangtua Harus Memberikan Pendidikan Terbaik

) ( : :
Artinya:Dari Jubair bin Samurah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: sungguh bahwa seseorang mendidik
anaknya adalah lebih baik daripada ia bersedekah satu sha. (H.R. Tirmidzi)
14. Manajer Pendidikan Harus Bertanggung Jawab
: :
) (
Artinya: Dari riwayat Hudaifah ibnil Yaman RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang tidak
memperhatikan kepentingan kaum muslimin maka ia tidak termasuk golongan mereka, dan barang siapa pada waktu
pagi dan petang tidak memberi nasihat bagi Allah, kitabnya, imamnya, dan umumnya muslimin, maka ia juga tidak
termasuk golongan mereka. (H.R. At-tabrany)
15.
Kewajiban Mengajar


) (..
Artinya:Perumpamaan tuntunan hidayah dan ilmu yang diutuskan Allah padaku bagaikan hujan yang turun ke tanah
ada tanah yang subur menerima air, dan menumbuhkan tanaman dan rumput yang banyak, dan ada yang kering
hanya dapat menahan air sehingga orang dapat mengambil minum dan mengairi tanaman, dan ada yang keras tidak
dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah contoh orang yang dapat
mengerti agama Allah dan memanfaatkan akan apa yang di utus aku (Nabi) dengannya oleh Allah, lalu belajar dan
mengajar dan perumpamaan orang yang tidak mengangkat kepala dengan tidak belajar dan mengajar, dan ada orang
yang sama sekali tidak dapat petunjuk ajaran Allah. (H.R. Abu Musa Al-Asary)
16. Pentingnya Ilmuwan / ulama
: :
) (
Artinya:Diriwayatkan dari Nabi SAW. Barang siapa yang merendahkan lima hal, maka akan rugi pada lima hal: satu
siapa yang meremehkan ulama, maka akan rugi dalam hal agama, dan barang siapa yang merendahkan pemimpin,
akan rugi hal dunia, dan siapa yang meremehkan tetangga, akan rugi kebaikannya. (H.R. Bukhari)
17. Keutamaan Orang Yang Mengajar
, : :
) (
Artinya:Dari Abi Darda ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW beliau bersabda: keutamaan orang alim
dibanding ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan dibanding bintang-bintang, sesungguhnya para ulama itu
pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan tidak pula dirham, sesungguhnya

mereka mewariskan ilmu, maka barang siapa mengambil warisan itu berarti ia mengambil bagian yang sempurna.
(H.R. Abu Daud dan Tirmidzi).
18. Motivasi Belajar
) ( :
Artinya: Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda: Dan barang siapa menjalani akan suatu jalan, untuk
mencari ilmu pengetahuan, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju syurga. (H.R. Muslim)

) ( :
Artinya: Ibnu Masud RA berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, Barang siapa yang mempelajari satu
bab dari ilmu dengan tujuan untuk menyampaikan kepada umat manusia, maka ia diberi pahala seperti tujuh puluh
sodikin. (H.R. Abu Daud)
19. Kewajiban Belajar
:
) (
Artinya: Dari Anas bin Malik RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: carilah ilmu meskipun di negeri Cina,
karena sesungguhnya menuntut ilmu adalah fardu / wajib bagi setiap muslim, sesungguhnya malaikat meletakkan
sayap-sayapnya bagi orang yang menuntut ilmu karena rela terhadap apa yang ia tuntut. (H.R. Ibnu Abdil Bar)
20. Ulama Adalah Pewaris Nabi
:
) (
Artinya: Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabdal: Barang siapa menjalani akan suatu jalan untuk mencari
ilmu pengetahuan (ilmu Allah) maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju syurga, sesungguhnya orang alim
semua makhluk yang ada di langit, dan makhluk yang ada di bumi hingga ikan Hiu yang ada di laut memohon
ampunan baginya, sesungguhnya ulama itu adalah pewaris Nabi. (H.R. Abu Daud)
21.
Ilmu Lebih Penting Dari Uang / Harta
:
) (
Artinya: Abu Dar RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang duduk bersama orang alim dalam dua
waktu, atau sama-sama makan dua suap atau mendengar dua kalimat dari dia, atau melangkahkan kaki dua langkah
bersamanya, maka Allah akan memberikan dua syurga yang masing-masing syurga sebanding dengan dua putaran
dunia. (H.R. Ibnu Majah)
) ( , : :
Artinya:Dari Ibnu Abbas RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sulaiman AS beliau memilih antara ilmu dan
kerajaan, maka kemudian beliau memilih ilmu, lalu diberikannya ilmu dan kerajaan. (H.R. Ahmad)
22. Ilmu Lebih Utama Dari Ibadah Shalat
) ( :
Artinya: Abu Dar berkata: Rasulullah SAW bersabda: Ya Abu Dar seandainya kau pergi pagi lalu kemudian
mempelajari ilmu satu bab dari kitab Allah SWT maka itu lebih baik dibanding kau melaksanakan shalat seratus
rakaat. (H.R. Ibnu Majah)
23. Pentingnya Menuntut Ilmu
) ( :

Artinya: Dari Anas RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang keluar dengan tujuan menuntut
ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga sampai pulang. (H.R. Tirmidzi)
) ( :
Artinya: Dari Abi Hurairah RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: siapa yang memberi petunjuk ke jalan yang
baik (dengan ilmunya) maka ia akan mendapat pahala seperti yang di dapatkan oleh orang yang mengikutinya tanpa
kurang sedikit pun. (H.R. Muslim)
24. Diantara Adab Murid Itu Memuliakan Guru
( : : )
Artinya:Dari Anas RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Muliakanlah orang yang telah memberikan pelajaran
kepadamu. (H.R. Abu Hasan Al-Mawardi)
25. Keutamaan Dan Pentingnya Ilmu
: :
) (
Artinya: Dari Umamah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: orang paling dekat derajatnya dari para Nabi ialah
ahkul ilmi (yang berilmu) dan pejuang, jika orang yang berilmu memberi petunjuk pada manusia melalui apa yang
datang dari Rasul (ilmu), dan kalau pejuang berjuanglah dengan pedangnya, seperti yang ditunjukkan Rasul. (H.R.
Daruqutni)
( : :
)
Artinya: Dari Muawiyah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa menginginkan (kebahagiaan)
duniawi maka dia harus (mempunyai ilmu) dan barang siapa yang (menginginkan) kebahagiaan akhirat, maka dia
harus mempunyai ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka harus mempunyai ilmu. (H.R.
Daruqutni)
26. Ulama Laksana Bintang Di Lautan Bagi Nelayan
) ( :
Artinya:Abu Muslim Haulani berkata: saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: perumpamaan ulama di muka
bumi laksana bintang di langit, apabila ia muncul buat manusia, mereka mendapat petunjuk karenanya. (H.R.
Dailimi)
27. Ulama Laksana Pelita
: :
) (
Artinya:Dari Ali Karromallohu Wajhah dari Nabi SAW sesungguhnya beliau bersabda: Aku bertanya pada Jibril AS
dari orang yang berilmu (ashabul ilmi). Kemudian Jibril berkata: mereka ialah pelita (lampu) ummatmu di dunia dan
akhirat, beruntunglah orang yang mengenalinya dan celakalah bagi orang yang mengingkari dan membencinya.
(H.R. Nasai)
) (: :
Artinya: Dari Jabir RA ia berkata: Nabi SAW bersabda: ulama itu adalah pelita bagi umat. (H.R. Abu Dar)
28. Mencari Ilmu Untuk Mendapatkan Ridho Allah
) ( : :

Artinya: Dari Jabir RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: sesungguhnya Allah SWT tidak akan menerima amal
seseorang kecuali dengan niat yang tulus dan semata-mata mencari keridhoan-Nya. (H.R. Nasai)
29. Belajar Tidak Boleh Bermotif
1
Menandingi Ulama
2
Mengakali Orang Yang Bodoh
3
Agar Terkenal Diantara Manusia
:
) (
Artinya:Dari Jabir RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: janganlah kalian belajar (menuntut ilmu) bertujuan
untuk berbangga pada ulama karenanya, dan untuk berdebat dengan orang-orang bodoh, begitu pula bertujuan agar
karenanya orang-orang dapat berpaling (menarik perhatian), maka barang siapa yang melakukan itu maka ia masuk
neraka. (H.R. Ibnu Majah)
30. Tentang Pentingnya Niat Dalam Mencari Ilmu
:
) (
Artinya:Dari Amirul muminin Abi Hapsin, Umar bin Khatab RA ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW beliau
bersabda: Sesungguhnya syah atau tidaknya suatu amal (perbuatan taat) tergantung pada niat, dan bagi tiap orang
punya niat, maka barang siapa yang niatnya hijrah menuju Allah dan Rasulnya maka ia akan hijrah pada Allah dan
Rasulnya, dan bagi yang niatnya hijrah menuju dunia, akan sampai pada dunia, atau pada wanita maka ia akan
menikahinya, alhasil hijrahnya seseorang tergantung apa yang di tujunya. (H.R. Bukhari Muslim)
:
) (
Artinya: Dari Rasulullah SAW: beberapa amal yang berupa amal dunia, tetapi dengan baik niatnya akhirnya
menjadi amal akhirat, dan banyak pula yang berupa amal akhirat kemudian jadi amal dunia karena jelek niatnya.
(Hadits Hasan)
31. Amal yang tidak terputus sampai akhir hayat
:
Artinya: Apabila anak Adam (manusia) mati maka terputuslah amalnya kecuali 3 hal; bersedekah jariyah, ilmu yang
bermanfaat atau anak sholeh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya. (HR. Muslim)

Anda mungkin juga menyukai